Kitabertanggungjawab mewujudkan keluarga Allah yang damai, rukun, adil dan saling menerima dalam keberagaman. Jadi kita diingatkan untuk bijaksana dalam menyikapi bentuk-bentuk gangguan sosial yang dapat mengancam persaudaraan, perdamaian, di bumi yang adalah rumah kita bersama. Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH IBADAH NATAL I (Kejadian 9:

Untuk dapat mempertahankan mahligai keluarga, banyak cara yang dapat dilakukan setiap pasangan. Yang pasti adalah tidak menyakini salah satunya. Baik suami maupun istri hendaknya saling berusaha untuk membahagiakan, berlomba untuk melayani dan menjadi yang terbaik. Pada kesempatan khutbah kali ini, sangat penting mengingatkan karena tingginya angka perceraian. Baik yang dilakukan pasangan biasa, maupun tokoh publik yang kerap menjadi sorotan masyarakat. Realita tersebut hendaknya menyadarkan semua kalangan akan pentingnya saling melengkapi dan menghargai perbedaan dan kekurangan pasangan. Pada momentum khutbah Jumat ini adalah saat penting kepada umat Islam agar dapat menjadikan rumah tangga sebagai sarana ibadah, terutama menjaga hubungan baik dengan pasangan. Karena bagaimanapun juga, tatanan masyarakat bahkan negara terlebih dahulu ditentukan oleh keluarga yang dapat didambakan. Untuk mencetak naskah khutbah, silakan klik ikon print berwarna merah di bawah artikel. Dan berikut contoh teks khutbah Jumat berjudul "Jaga Keutuhan Keluarga dengan Tidak Menyakiti Istri". Semoga memberikan manfaat. Redaksi Khutbah Pertama ุงู’ู„ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุงู’ู„ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุงู„ู‘ุฐูŠ ู‡ูŽุฏูŽุงู†ูŽุง ุณูุจูู„ูŽ ุงู„ุณู‘ู„ุงูŽู…ูุŒ ูˆูŽุฃูŽูู’ู‡ูŽู…ูŽู†ูŽุง ุจูุดูŽุฑููŠู’ุนูŽุฉู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ ุงู„ูƒูŽุฑูŠู…ูุŒ ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุง ุดูŽุฑููŠูƒ ู„ูŽู‡ุŒ ุฐููˆ ุงู’ู„ุฌูŽู„ุงู„ู ูˆูŽุงู„ุฅูƒู’ุฑุงู…ุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ูˆูŽู†ูŽุจููŠู‘ูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽ ุฑูŽุณูˆู„ูู‡ุŒ ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ูˆ ุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุจุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ุง ู…ูุญูŽู…ู‘ุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ูู‡ ูˆูŽุฃุตู’ุญุงุจูู‡ู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนูŠู†ูŽ ุจูุฅุญู’ุณุงู†ู ุฅู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู†ุŒ ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠูŽุงูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ุŒ ุฃูˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽ ู†ูŽูู’ุณููŠู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุทูŽุงุนูŽุชูู‡ู ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญููˆู’ู†ู’ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ู‰ูŽ ูููŠ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุงู†ู ุงู’ู„ูƒูŽุฑููŠู…ู’ ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุดูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…}ุŒ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู’ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขูŽู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ุณูŽุฏููŠุฏู‹ุงุŒ ูŠูุตู’ู„ูุญู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฐูู†ููˆุจูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุทูุนู ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ููŽูˆู’ุฒู‹ุง ุนูŽุธููŠู…ู‹ุง ูˆู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ ูŠูŽุง ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆู’ุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽ. ุตูŽุฏูŽู‚ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุนูŽุธููŠู…ู’ Jamaah Jumat Rahimakumullah Di tengah suasana yang kurang menentu utamanya saat pandemi masih belum berakhir kita harus bersyukur karena diberikan kesempatan menjalankan shalat Jumat berjamaah. Harapan dari ibadah ini semoga kian meningkatkan takwallah yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang. Percayakah, dengan menjaga takwallah, maka akan banyak yang bisa diraih di dunia ini. Baik keuntungan materi, maupun kebahagiaan di akhirat nanti. Hadirin Rahimakumullah Di dalam Al-Qurโ€™an, surah Luqman, ayat 14, Allah Subhanahu Wa Taala berfirman ูˆูŽูˆูŽุตูŽู‘ูŠู’ู†ูŽุง ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ุจููˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู‡ู ุญูŽู…ูŽู„ูŽุชู’ู‡ู ุฃูู…ูู‘ู‡ู ูˆูŽู‡ู’ู†ู‹ุง ุนูŽู„ูŽู‰ูฐ ูˆูŽู‡ู’ู†ู ูˆูŽููุตูŽุงู„ูู‡ู ูููŠ ุนูŽุงู…ูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽู†ู ุงุดู’ูƒูุฑู’ ู„ููŠ ูˆูŽู„ููˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ูƒูŽ ุฅูู„ูŽูŠูŽู‘ ุงู„ู’ู…ูŽุตููŠุฑู Artinya Dan kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua ibu-bapa; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan susah dan lemah yang beratambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada bapk ibumu. Hanya kepada-Ku lah kembalimu. Ayat di atas terutama ditujukan kepada anak-anak, baik mereka masih anak-anak maupun telah dewasa, agar berbakti kepada kedua orang tuanya, khususnya ibu. Sebab seorang ibu sedemikian berat tugasnya dalam hidup ini. Uraian tentang kandungan ayat di atas sudah banyak disampaikan oleh para kiai atau ustadz, baik dalam pengajian-pengajian maupun khutbah-khutbah Jumat. Tetapi dalam kesempatan ini khatib ingin mengajak kepada para suami atau bapak-bapak untuk memahami lebih dalam. Ayat di atas memang secara langsung ditujukan kepada anak, namun secara tidak langsung, Allah SWT sebenarnya juga mengingatkan kepada para suami bahwa tugas seorang istri dalam rumah tangga sangatlah berat. Ayat yang berbunyi ุญูŽู…ูŽู„ูŽุชู’ู‡ู ุฃูู…ูู‘ู‡ู ูˆูŽู‡ู’ู†ู‹ุง ุนูŽู„ูŽู‰ูฐ ูˆูŽู‡ู’ู†ู yakni ibunya telah mengandungnya dalam keadaan susah payahโ€™ sebenarnya tidak hanya mengingatkan kepada kita semua bahwa ibu-ibu dahulu sewaktu mengandung kita selama kira-kira 9 bulan memikul beban yang sangat berat. Tetapi juga mengingatkan bahwa ketika istri kita mengandung anak-anak yang akan menjadi darah daging dan penerus kita. Istri kita memikul beban yang sama beratnya dengan ibu-ibu kita. Tentunya masih kuat dalam ingatan kita betapa beratnya kondisi istri sewaktu mengandung anak. Berbagai risiko harus ditanggungnya seperti keguguran, janin meninggal dalam kandungan, hamil di luar rahim, dan sebagainya. Semua risiko itu berdampak langsung terhadap keselamatan baik fisik maupun jiwanya. Jamaah Jumat Rahimakumullah Kita sebagai laki-laki yang oleh Allah diberi kekuatan fisik yang lebih besar, tidak bisa berbuat banyak untuk meringankan beban istri yang sedang mengadung. Ini karena tugas mengandung memang sepenuhnya menjadi kodrat perempuan yang takkan mungkin bisa digantikan oleh laki-laki. Setelah kira-kira 9 bulan mengandung, tugas istri selanjutnya adalah melahirkan. Tugas ini berisiko tinggi karena secara langsung berkaitan dengan keselamatan jiwa. Tentunya telah sering kita dengar beberapa perempuan meninggal saat melahirkan. Dalam proses melahirkan ini, seorang suami juga tidak bisa berbuat banyak untuk meringankan beban istrinya. Beberapa suami yang lain tak sanggup dan tak tega menyaksikan istri sedang berjuang melahirkan karena penderitaan yang dialaminya sangat berat dengan nyawa sebagai taruhannya. Jamaah Jumat yang Berbahagia Setelah melahirkan, tugas istri berikutnya adalah menyusui. Al-Qurโ€™an memberitakan masa menyusui adalah dua tahun sebagaimana bunyi ayat ูˆูŽููุตูŽุงู„ูู‡ู ูููŠ ุนูŽุงู…ูŽูŠู’ู†ู dan menyapihnya dalam dua tahunโ€™. Dalam masa menyusui, seorang istri harus berhati-hati dan selalu menjaga dirinya sebaik mungkin karena apa yang terjadi pada dirinya bisa berdampak langsung pada si bayi. Istri harus sanggup berjaga menahan kantuk, baik siang maupun malam. Ketika si bayi haus dan lapar dan membutuhkan air susu ibu atau ASI, seorang ibu harus selalu siap memberikannya. Dalam tugas ini, suami juga tidak bisa berbuat banyak untuk meringankan beban istri. Mengingat beratnya tugas perempuan terkait dengan mengandung, melahirkan dan menyusui, maka Allah SWT memberikan keringanan kepada perempuan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadlan dengan kompensasi tertentu sebagaimana diatur dalam fiqih. Keringanan ini merupakan bentuk pengakuan dan penghargaan Allah SWT kepada para perempuan atau ibu bahwa tugas mereka memang sangat berat. Pengakuan dan penghargaan seperti ini tidak diberikan kepada laki-laki karena faktanya tugas alamiahnya tidak seberat perempuan. Jamaah Jumat yang Berbahagia Nabi Muhammad SAW juga memberikan penghargaan yang besar kepada perempuan. Lewat beberapa haditsnya menujukkan kedudukan perempuan yang tinggi di mata Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda ุงูŽู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุชูŽุญู’ุชูŽ ุฃูŽู‚ู’ุฏูŽุงู…ู ุงู„ุฃูู…ู‘ูŽู‡ูŽุงุชู Artinya Surga itu di bawah telapak kaki para ibu. Kita semua tahu bahwa telapak kaki adalah bagian paling bawah atau rendah dari organ manusia. Sedangkan surga berada di bawah telapak kaki ibu-ibu. Namun, maksud hadits ini adalah tidak mungkin seorang anak bisa masuk surga tanpa ketundukan kepada seorang ibu. Maka pertanyaannya adalah bagaimana bisa seorang anak tunduk kepada ibunya jika ia tidak diajari, tidak dididik dan tidak dilatih? Untuk itu, seorang suami juga berkewajiban mendidik anak-anaknya agar mereka tunduk dan menghormati ibunya, tanpa harus merasa disaingi atau dikalahkan oleh mereka. Sebab Nabi Muhammad SAW telah menegaskan bahwa seorang anak harus bersikap baik dan hormat kepada ibunya tiga kali lebih besar daripada kepada ayahnya sebagai mana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ุฌูŽุงุกูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุงูู„ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุงูŽุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุจูุญูุณู’ู†ู ุตูŽุญูŽุงุจูŽุชููŠู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูู…ู‘ููƒูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูู…ู‘ููƒูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูู…ู‘ููƒูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ุงูŽุจููˆู’ูƒูŽ Artinya Suatu hari datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW. Orang itu bertanya kepada Rasulullah, siapakah di antara manusia yang paling berhak kami sikapi dengan baik. Nabi menjawab, ibumu. Orang itu bertanya lagi, siapa lagi setelah itu. Nabi menjawab, ibumu. Orang itu bertanya lagi, siapa lagi setelah itu. Nabi menjawab, ibumu. Orang itu bertanya lagi. Nabi kemudian menjawab, kemudian ayahmu. Memperhatikan hadits di atas, maka menjadi penting bagi seorang suami untuk menciptakan suasana kondusif di dalam keluarga agar seluruh anggota keluarga menaruh hormat kepada istrinya atau ibu bagi anak-anaknya. Kondisi ini bisa mudah dicapai jika seorang suami senantiasa menunjukkan sikap penghargaannya kepada istri dalam rangka memberikan contoh bagi anak-anaknya. Rasulullah SAW bersabda ุฎูŽูŠู’ุฑููƒูู…ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑููƒูู…ู’ ู„ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ุฎูŽูŠู’ุฑููƒูู…ู’ ู„ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‰ Artinya Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik sikapnya terhadap keluarga. Dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargku. HR Tirmidzi. Berbicara tentang keluarga, maka dari sudut pandang suami, istri adalah orang pertama yang kemudian diikuti anak-anak sehingga hadits tersebut juga bermakna sebaik-baik suami adalah yang terbaik sikapnya kepada istri. Dari situ pulalah anak-anak mengikuti sikap baik ayahnya untuk bersikap baik kepada ibunya. Selian itu, di dalam Al-Qurโ€™an juga ditegaskan dalam surah Annisaโ€™, ayat 19 ูˆูŽุนูŽุงุดูุฑููˆู’ู‡ูู†ู‘ูŽ ุจูุงู’ู„ู…ูŽุนู’ุฑููˆู’ูู Artinya Pergaulilah istrimu dengan baik. Dengan adanya ketegasan Al-Qur'an dan hadits seperti itu, marilah lewat mimbar ini khatib mengajak kepada para suami atau bapak untuk senantiasa menghargai istri dengan bersikap baik kepadanya. Jangan sampai istri yang telah berjasa besar dan bersusah payah membantu kita menyelesaikan banyak pekerjaan dari bangun tidur hingga bangun tidur lagi justru menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga atau sering disingkat KDRT. Naรบdzu billahi min dzalik. ุฌูŽุนูŽู„ูŽู†ุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฅูŠู‘ูŽุงูƒู… ู…ูู†ูŽ ุงู„ููŽุงุฆูุฒููŠู† ุงู„ุขู…ูู†ููŠู†ุŒ ูˆูŽุฃุฏู’ุฎูŽู„ูŽู†ูŽุง ูˆุฅููŠู‘ูŽุงูƒู… ูููŠ ุฒูู…ู’ุฑูŽุฉู ุนูุจูŽุงุฏูู‡ู ุงู„ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ุฃุนููˆุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู…ู’ุŒ ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู…ู’ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชูŽู‘ู‚ููˆุง ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ูˆูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ุณูŽุฏููŠุฏู‹ุง ุจุงูŽุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูƒู…ู’ ูููŠ ุงู„ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูุŒ ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ููŠู’ ูˆูŽุฅููŠู‘ุงูƒูู…ู’ ุจูุงู„ุขูŠุงุชู ูˆุฐููƒู’ุฑู ุงู„ุญูŽูƒููŠู’ู…ู. ุฅู†ู‘ู‡ู ุชูŽุนุงูŽู„ูŽู‰ ุฌูŽูˆู‘ุงุฏูŒ ูƒูŽุฑููŠู’ู…ูŒ ู…ูŽู„ููƒูŒ ุจูŽุฑู‘ูŒ ุฑูŽุคููˆู’ููŒ ุฑูŽุญููŠู’ู…ูŒ Khutbah Kedua ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ู„ูŽู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุชูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุงูู…ู’ุชูู†ูŽุงู†ูู‡ู. ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุนูู‰ ุฅู„ู‰ูŽ ุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ูู‡ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง ูƒูุซูŠู’ุฑู‹ุง ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠุงูŽ ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุงูุชู‘ูŽู‚ููˆุงุงู„ู„ู‡ูŽ ูููŠู’ู…ูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุชูŽู‡ููˆู’ุง ุนูŽู…ู‘ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽู‰ ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ุง ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽูƒูู…ู’ ุจูุฃูŽู…ู’ุฑู ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ูููŠู’ู‡ู ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ูˆูŽุซูŽู€ู†ูŽู‰ ุจูู…ูŽู„ุข ุฆููƒูŽุชูู‡ู ุจูู‚ูุฏู’ุณูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนุงูŽู„ูŽู‰ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุขุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ ูŠุข ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุตูŽู„ู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆู’ุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ุงูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู†ู’ุจููŠุขุฆููƒูŽ ูˆูŽุฑูุณูู„ููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุขุฆููƒูŽุฉู ุงู’ู„ู…ูู‚ูŽุฑู‘ูŽุจููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุจูู‰ ุจูŽูƒู’ุฑู ูˆูŽุนูู…ูŽุฑ ูˆูŽุนูุซู’ู…ูŽุงู† ูˆูŽุนูŽู„ูู‰ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุจูŽู‚ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุชูŽุงุจูุนููŠ ุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุจูุงูุญู’ุณูŽุงู†ู ุงูู„ูŽู‰ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ู…ูŽุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽ ุงูŽู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ุงูŽู„ุงูŽุญู’ูŠุขุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุงูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุนูุฒู‘ูŽ ุงู’ู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽุฐูู„ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูุฑู’ูƒูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ุนูุจูŽุงุฏูŽูƒูŽ ุงู’ู„ู…ููˆูŽุญู‘ูุฏููŠู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุตูŽุฑูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฎู’ุฐูู„ู’ ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽุฐูŽู„ูŽ ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุฏูŽู…ู‘ูุฑู’ ุฃูŽุนู’ุฏูŽุงุกูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุนู’ู„ู ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชููƒูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฏู’ููŽุนู’ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุงู’ู„ุจูŽู„ุงูŽุกูŽ ูˆูŽุงู’ู„ูˆูŽุจูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽู„ุงูŽุฒูู„ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ูˆูŽุณููˆู’ุกูŽ ุงู’ู„ููุชู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ู…ูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽุทูŽู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุจูŽู„ูŽุฏูู†ูŽุง ุงูู†ู’ุฏููˆู†ููŠู’ุณููŠู‘ูŽุง ุฎุขุตู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุณูŽุงุฆูุฑู ุงู’ู„ุจูู„ู’ุฏูŽุงู†ู ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุนุขู…ู‘ูŽุฉู‹ ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ุงูŽ ููู‰ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽููู‰ ุงู’ู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ุงูŽู†ู’ููุณูŽู†ูŽุง ูˆูŽุงุฅู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู’ู†ูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฎูŽุงุณูุฑููŠู’ู†ูŽ. ุนูุจูŽุงุฏูŽุงู„ู„ู‡ู ! ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑูู†ูŽุง ุจูุงู’ู„ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู’ู„ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠู’ุชุขุกู ุฐููŠ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุจู‰ูŽ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ููŽุญู’ุดุขุกู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู’ู„ุจูŽุบู’ูŠ ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุดู’ูƒูุฑููˆู’ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ู†ูุนูŽู…ูู‡ู ูŠูŽุฒูุฏู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู’ Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta

tatacara ibadah Kristen Protestan (GMIM) Ini adalah salah satu contoh tata cara ibadah menurut iman Kristen Protestan (GMIM), jika ada salah eja harap dipahami. Lagu pembukaan (sambil menunggu pemimpin ibadah mempersiapkan diri) Mc : kita menyanyi dari kidung jemaat no 7 "YA TUHAN, KAMI PUJI NAMAMU BESAR". PENTAHBISAN / jemaat berdiri. TATA IBADAH MENYAMBUT NATAL YESUS KRISTUS RUKUN KELUARGA - Desember 2018 PERSIAPAN PANGGILAN BERIBADAH Jemaat berdiri Ketua Rukun Sungguh alangkah baik dan indahnya apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun. Gema Natal membahana, alunan lagu nan merdu dan indah menusuk sanubari semua insan. Kasih dan damai mewarnai hati kita saat ini ketika kita dipertemukan Allah dalam menyambut Natal Yesus Kristus Rukun keluarga .........., berbagai peristiwa kita rasakan sepanjang tahun 2018, suka, duka silih berganti, kesuksesan dan kegagalan datang berulang, kadang tersenyum, kadang meratap. Saat ini kita terkumpul untuk melepas beban berat yang menekan lewat cerita dan pujian saat Allah datang menjumpai manusia di malam Natal Yesus Kristus ini. Menyanyi KJ. No. 85 KUSONGSONG BAGAIMANA Bait 1 Kusongsong bagaimana, ya Yesus datang-Mu? Engkau Terang buana, Kau Surya hidupku! Kiranya Kau sendiri Penyuluh jalanku, Supaya kuyakini tujuan janji-Mu TAHBISAN DAN SALAM P Persekutuan ibadah menyambut Natal Yesus Kristus Rukun Keluarga ............. ini ditahbiskan dalam nama TUHAN Allah, Bapa, Putera dan Roh Kudus yang karena-Nya telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia ini, supaya kita hidup. Amin Salam bagi saudara-saudara dari Tuhan Yesus Kristus J Salam Juga bagi saudara P+J Amin NAS PEMBIMBING P โ€œTetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hal yang terkecil diantara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permualaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kalaโ€ Mikha 5 1 Menyanyi KJ. No. 84. YA YESUS, DIKAU KURINDUKAN Ya Yesus, Dikau kurindukan, seluruh hatiku terbuka Lipurkan lara batinku, menyambut kedatangan-Mu Bahagia, Terang sorgawi, Engkau Harapan dunia Terbitlah Surya Mahakasih dan jiwaku terangilah! TATAP DIRI DALAM PENGAKUAN DOSA Jemaat duduk P Dunia penuh kejahatan manusia, tak seorangpun berbuat baik, tak seorangpun memuliakan Allah. Kehidupan dianugerahkan bagi kita, banyak tugas dan tanggung jawab yang harus kita jalani, namun banyak alasan membuat kita melupakan dan mengabaikan tanggungjawab itu. Banyak peran yang dimainkan dalam hidup kita, namun terkadang bukan peran yang dikehendakinya yang kita jalankan melainkan keinginan duniawi yang kita tonjolkan seperti keegoisan, kemunafikan, dan keangkuhan. Kita banyak berbuat salah kepada Dia baik sebagai Bapa Ibu dan anak, terlebih sebagai rukun keluarga ......... . Ya Tuhan ampunilah kami. P + J Menyanyi KJ No. 29 DI MUKA TUHAN YESUS Bait 1 Di muka Tuhan Yesus, betapa hina diriku Ku bawa dosa-dosaku d muka Tuhan Yesus Seorang Bapak Ha...ha...ha... apa yang kalian ucapkan? Apa yang kalian doakan? Masihkah kalian menipu Allah? Bukankah sebelum datang ke tempat ini kalian masih berbuat dosa? Seorang Ibu Bapa Mahakudus, dari kandungan kami telah lahir keturunan berdosa, anak-anak yang telah berbuat salah, melanggar kesucian firman-Mu, tak ada yang dapat menyelamatkan kami hanya Engkau sajalah yang dapat menghapus dosa anak-anak kami. Semua Ya Tuhan kami penuh dengan dosa dan kesalahan, kami tidak layak dihadapan-Mu, kami hina dan tak berharga, ampunilah kami. P + J Menyanyi KJ No. 29 DI MUKA TUHAN YESUS Bait 2 Di muka Tuhan Yesus, tersungkur karโ€™na dosaku Ku buka kerinduanku, di muka Tuhan Yesus Seorang Bapak Sialan kamu semua !!!. Ha...ha...ha....bicaramu arogan! Pura-pura bertobat padahal kelakuan tidak berubah! Hai kamu........,kamu dan kamu tunjukkanlah nyalimu! jujurlah kamu dihadapan Tuhan ......., bukankah hidupmu berantakan karena tingkah lakumu penuh dosa? Bukankah pekerjanmu surut karena pikiranmu kotormu? Dan hatimu jahat kepada-Nya? Semua laki-laki Sejak di taman eden sampai hari ini, kami masih berbuat dosa, kami kurang memperhatikan firman-Mu, kami lalai dengan tugas dan tanggungjawab kami. Ampunilah dosa-dosa kami ya Tuhan. Seorang Anak Pandanglah hai kamu..., kamu dan kamu. Tengoklah ke dalam hatimu jangan picik. Selidikilah hatimu sendiri, lihat ke dalam dirimu, betapa licik hati dan pikiranmu, dengan mulutmu kalian memuji Allah padahal tingkahmu bernoda dosa....ha...ha....ha...dasar pendusta!. P Dari hari ke hari kita saling menyakiti tak peduli satu dengan yang lain. Tuhan saat ini kami datang merendahkan diri di hadapan tahta kekudusan-Mu untuk mengaku segala pelanggaran, kesalahan, kelalaian dan dosa-dosa kami. J ampuni dan kasihani kami ya Tuhan Semua Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi kami lebih menyukai kegelapan daripada terang. Karena itu, ya Allah, yang telah mengutus anak-Mu ke dalam dunia, yang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya, arahkanlah kami pada hidup yang kekal. Inilah pengakuan dosa kami kepada-Mu, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin Menyanyi KJ No. 467 TUHANKU, BILA HATI KAWANKU Bait 1,3 Tuhanku bila hati kawanku, terluka oleh tingkah ujarku Dan kehendakku jadi panduku, ampunilah Dan hari ini aku bersembah, serta pada-Mu, Bapa berserah Berikan daku kasih-Mu mesra. Amin, amin. BERITA ANUGERAH ALLAH Jemaat duduk Seorang Remaja Membaca Yohanes 3 36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal. Tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasya. Menyanyi โ€œBAPA ENGKAU SUNGGUH BAIKโ€ Bapa Engkau sungguh Baik, kasih-Mu melimpah di hidupku. Bapa ku bert`rima kasih, berkat-Mu hari ini yang Kau sediakan bagiku Ku naikkan syukurku, buat hari yang Kau b`ri. Tak habis-habisnya kasih dan rahmat-Mu S`lalu baru dan tak pernah terlambat pertolongan-Mu Besar setia-Mu di s`panjang hidupku NUBUATAN JANJI KEDATANGAN SANG MESIAS P Sabda Allah terus bergaung dan berkumandang dari masa ke masa, yang seakan-akan mengingatkan kita bahwa Ia telah mengikat janji bagi mereka. Sekretaris Rukun Membaca Yesaya 111-3 Anggota Rukun Membaca Mikha 51 Menyanyi KJ No. 81. O DATANGLAH, IMANUEL O datanglah, Imanuel, tebus umat-Mu Israel yang dalam berkeluh kesah menantikan Penolongnya. Bersoraklah hai Israel, menyambut Sang Imanuel! SIMBOL YESUS PEMBAWA TERANG Jemaat berdiri P Saudara-saudara, marilah kita menyalakan lilin sebagai simbol Yesus yang datang membawa terang kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Maka Yesus berkata โ€Akulah Terang dunia barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidupโ€. Menyanyi KJ No. 100 MULIAKANLAH Muliakanlah, muliakanlah, Tuhan Allah, Tuhan Allah Maha Tinggi. Damai sejahtera turun ke bumi bagi orang pengasihan-Nya. Muliakanlah Tuhan Allah ! Muliakanlah Tuhan Allah. Damai sejahtera turun ke bumi, damai sejahtera turun ke bumi. Bagi orang, bagi orang pengasihan-Nya, bagi orang pengasihan-Nya, Pengasihan-Nya. Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah Maha tinggi. Damai sejahtera turun ke bumi, bagi orang pengasihan-Nya. Amin,amin, amin ! P DOA, PEMBACAAN DAN PEMBERITAAN FIRMAN Jemaat duduk PERSEMBAHAN P Saudara-saudarku apakah makna natal Yesus Kristus bagi kita? Natal berarti Yesus lahir untuk kita. Allah telah datang menyelamatkan kita. Bukan....., bukan hanya itu maknanya, natal berpusat pada pengutusan Yesus, sekarang, Tuhan Allah mengutus kita sama seperti Dia mengutus Yesus anak-Nya. Pertanyaan apakah yang dapat kita lakukan untuk Dia yang lahir bagi kita? Apakah yang kita berikan bagi Dia ? yang telah memberi hidup-Nya demi keselamatan kita? J Kami akan memberikan yang terbaik bagi-Nya. Kami akan mempersembahkan syukur kepada-Nya. P Persembahkan syukurmu kepada Allah karena kemurahan yang dikaruniakan-Nya bagi kita. Menyanyi KJ. YESUS BERPESAN Bait 1-3 Yesus berpesan Dalam malam gโ€™lap kamu harus jadi lilin gemerlap; Anak masing-masing di sekitarnya,dalam dunia ini bersinarlah! Yesus berpesan Bersinarlah tโ€™rang; lilinmu Kulihat malam dan siang. Anak masing-masing di sekitarnya, untuk hormat Tuhan bersinarlah! Yesus berpesan Dunia penuh banyak macam dosa, duka dan keluh; Anak masing-masing disekitar-Nya, untuk sesamamu bersinarlah! DOA UMUM P โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ. NYANYIAN PENUTUP Jemaat berdiri Menyanyi KJ. No. 120 HAI SIARKAN DIGUNUNG Reff Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua, hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih! Di waktu kaum gembala menjaga dombanya, Terpancar dari langit cahaya mulia. Refr โ€ฆ. PENGUTUSAN DAN BERKAT P Saudara-saudara, disini dalam penantian kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali, kita semua sebagai keluarga besar rukun ............ diliputi sukacita menyambut Natal tahun 2018. Marilah kita pulang membawa sukacita dari Tuhan. Jadilah pelaku-pelaku firman kemanapun engkau pergi dan dimanapun engkau berada. Nyatakanlah firman sebagai hidupmu, pulanglah dengan bersaksi, melayani dan mengabdi berdasarkan kasih Tuhan yang menyeruhkan hidup dalam perdamaian dengan semua orang. Dan terimalah berkat Tuhan; Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian, sekarang dan selamanya. P + J Amin......Amin...........Amin dinyanyikan APP SINODE GMIM 2018 Saat teduh
PemesananDVD Khotbah dapat dilakukan via telp di 021 2605 1888 / 021 2937 1333 atau melalui counter sekretariat pada saat Ibadah Raya Hari Minggu. Download Materi Khotbah Ibarat membangun suatu kerajaan yang kokoh, dalam hidup ini segala sesuatu yang dibangun kita inginkan yang sifatnya kokoh dan kuat, baik itu keluarga, pekerjaan, bisnis
TATA IBADAH PERAYAAN NATAL YESUS KRISTUS RUKUN KELUARGA " ELISA MANDEY-TUMBEL "TATA IBADAH PERAYAAN NATAL YESUS KRISTUS RUKUN KELUARGA " ELISA MANDEY-TUMBEL "TATA IBADAH PERAYAAN NATAL YESUS KRISTUS RUKUN KELUARGA " ELISA MANDEY-TUMBEL "TATA IBADAH PERAYAAN NATAL YESUS KRISTUS RUKUN KELUARGA " ELISA MANDEY-TUMBEL "Related PapersDaftar Lagu Rohani Kidung Jemaat bersama link midi Source Kebaktian NATAL Persekutuan Oikumene Umat Kristen Kampus IPB Dramaga dan Sekitarnya POUKADS Tahun 2014nkjvbkbvbvBJSVJKDJKDFBJQJNJ

1 Pasutri dalam Alkitab, Adam dan Hawa: Terlalu Mencintai (Kej. 3:1-6; Yoh.14:15) Dalam membangun keluarga yang berkenan kepada Tuhan, yang harus kita perhatikan adalah janganlah terlalu mencintai pasangan hidup kita melebihi kasih kita kepada Tuhan, sebab kita akan mudah mengabaikan perintah Tuhan dibanding mengabaikan keinginan atau

Tema Natal โ€œHidup Bersama Sebagai Keluarga ALLAHโ€, dengan Sub Tema โ€œNatal memotivasi kita untuk memelihara kerukunan hidup dengan ALLAH, sesama dan lingkungan.โ€ โ€œSekarang malam telah lenyap dan fajar baru kini menyapa kita. Waktu memang berputar begitu cepat, dan tak terasa hari Natal pun kembali menjelang. Sejenak kita meninggalkan segala kesibukan dan berhimpun di sini sambil memandang pada Betlehem, kota mungil tempat Allah telah menyatakan diri dalam rupa manusia. Dan dalam kebersamaan sebagai orang-orang percaya, sehati mengangkat doa dalam pengharapan akan Hidup Bersama Sebagai Keluarga ALLAH.โ€ Demikian sepenggal kalimat yang dikutip dari Liturgi Kebaktian Natal 25 Desember 2015 Ajakan Beribadah. Kebaktian Natal di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh pelayan tamu, Pdt. Jodi Nenobais-Kebang, dari Jemaat Betlehem Oesapa Barat-Klasis Kupang Tengah. Pembacaan Firman Tuhan terambil dari Kitab Kejadian 912-17 โ€œPerjanjian Allah dengan Nuhโ€ dan Injil Lukas 28-20 โ€œGembala-gembala.โ€ Mengawali khotbahnya, Pdt. Jodi Nenobais-Kebang, menyoroti tentang semarak perayaan Natal yang cenderung telah menggeser makna Natal yang sebenarnya yakni kesedehanaan. Natal saat ini lebih bersifat ekonomis; mencari keuntungan daripada hidup dalam kebersamaan. โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ. Dalam Kejadian 91-17, simbol pelangi yang menjadi tanda kehidupan yang baru/pembaharuan ciptaan Allah. Harapan hidup yang baru juga hadir dalam Yesus Kristus. Harapan hidup baru dimulai dari keluarga, karena Yesus juga lahir dari sebuah keluarga. Yesus lahir memabawa sukacita dan kelepasan. โ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆโ€ฆ. Tema di atas mengajak kita untuk hidup bersama sebagai keluarga Allah. Untuk mewujudkannya, kita memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut Melakukan teladan Yesus dengan cara mengembangkan hidup sederhana, peduli satu dengan yang lain, tidak serakah dan tidak egois. Hidup damai, rukun, adil, bahagia dalam keanekaragaman sebagai keluarga Allah walaupun adanya tantangan berupa kesenjangan dan perbedaan yang bisa menjadi faktor penghambat. Hidup dalam kasih; kita merayakan Natal karena kasih Allah yang begitu besar kepada kita. Oleh sebab itu, kita juga harus hidup dalam kasih terhadap sesama, dan rela berkorban demi kebaikan orang lain. Menjaga keutuhan ciptaan Allah dengan memelihara kerukunan hidup dengan Allah, sesama dan lingkungan lihat Sub Tema. Mengakhiri khotbahnya, Pdt. Jodi Nenobais-Kebang, menekankan behwa merayakan Natal bukan sekedar merayakan sukacita, melainkan melakukan tindakan nyata untuk memelihara keutuhan ciptaan dan memelihara kerukunan hidup. Kebaktian Natal 25 Desember 2015 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan juga diisi dengan permainan musik dari grup โ€œKolaborasi Musik Anak Jemaat Betlehem Oesapa Baratโ€. Selamat merayakan Natal 25 Desember 2015! Tuhan Yesus berkati!
Ilustrasiberita - Umat Kristiani mengikuti ibadah bersama Hari Raya Natal di Alun-alun Bung Karno, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/12/2017).. (ANTARA /Aditya Pradana Putra) Jakarta (ANTARA News) - Pendeta Adriaan Pitoy yang memberi khotbah pada jemaat di Gereja mendoakan Indonesia selalu dalam perdamaian dan rukun.
Keluarga yang bahagia dan diberkati Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Tawarikh. Penulis kitab Tawarikh menegaskan bahwa โ€œBukan engkau yang akan membangun rumah bagi-KU, tetapi AKU TUHAN yang akan membangun rumah bagimuโ€ โ€“ 1Tawarikh 174c,n 10d. Secara teologis, keluarga ada karena desain, rancangan Tuhan. Hal ini ditandai dengan hadirnya keluarga pertama yaitu keluarga Adam dan Hawa. Dengan demikian, ide, gagasan, desain atau rancangan tentang keluarga sesungguhnya bertumpu dan bersumber dari Tuhan. Keluarga adalah komunitas terkecil yang membentuk suatu masyarakat. Sekalipun kelompok kecil dalam masyarakat, namun peran dan fungsi keluarga itu sangat penting dan strategis. Dikatakan demikian, karena bila keluarga sehat, maka lingkungan juga sehat, kalau lingkungan sehat, maka masyarakat juga sehat, kalau masyarakat sehat pasti negara juga sehat. Ketika Daud hendak membangun โ€œrumahโ€ bagi TUHAN, TUHAN menolaknya dan berjanji sebaliknya bahwa TUHAN yang akan membangun โ€œrumahโ€ bagi Daud. โ€œRumahโ€ bagi Daud bukan berbicara istana yang megah, tetapi tentang keluarga yang kokoh, yang diberkati untuk selama-lamanya. Bagi TUHAN, โ€œrumahโ€ tempat tinggal tidaklah lebih penting dibanding โ€œkeluargaโ€. Keluarga adalah rumah yang kekal, sebab di dalam keluargalah TUHAN mencurahkan berkat-NYA. Melalui keluarga jugalah, umat TUHAN menjadi saksi bagi dunia ini. Pertanyaan penting yang perlu diajukan ialah โ€œBagaimana menjadi keluarga yang diberkati dan menjadi saksi itu?โ€ Berdasarkan firman Tuhan di atas, maka menjadi keluarga yang diberkati harus ada beberapa hal penting, yaitu 1. Tuhan hadir dalam keluarga Keluarga yang diberkati dan menjadi saksi ialah ditandai dengan hadirnya Tuhan dalam keluarga. Artinya, keluarga senantiasa membangun mesbah bagi Tuhan. Suami adalah kepala dan juga sekaligus sebagai imam yang senantiasa mempersembahkan keluarganya di hadapan Tuhan. Ketika Tuhan hadir dan dihadirkan dalam keluarga, maka kehadiran-Nya pasti memberkati keluarga itu. Penulis kitab Mazmur menulis โ€œBerbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!โ€ โ€“ Mazmur 1281b. Tuhan hadir dalam keluarga ketika semua anggota keluarga memiliki hati yang takut akan Tuhan. Bukti takut akan Tuhan diperlihat dalam sikap dan perbuatan yang taat kepada perintah-perintah Tuhan. 2. Keluarga yang harmonis Keluarga yang diberkati oleh Tuhan adalah keluarga yang hidup rukun, hidup harmonis dan hidup saling menghormati satu dengan yang lainnya. Ketika semua anggota keluarga hidup rukun, hidup harmonis dan hidup saling menghormati, maka kata Alkitab bahwa Tuhan akan memerintahkan berkat ke dalam keluarga tersebut. Penulis kitab Mazmur menulis demikian โ€œNyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan leher jubahnya. Seperti empun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanyaโ€ โ€“ Mazmur 1331-3. 3. Keluarga yang berperan dan berfungsi dengan baik Keluarga yang diberkati oleh Tuhan adalah keluarga yang berperan dan berfungsi dengan baik dan sebagaimana mestinya. Istri tunduk kepada suami dan suami mengasihi istri serta anak-anak menghormati dan taat kepada orangtuanya. Rasul Paulus menulis โ€œHai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepada jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh ... Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginyaโ€ โ€“ Efesus 522-25. Selanjutnya rasul Paulus menasehati anak-anak dengan menulis โ€œHai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu โ€“ ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumiโ€ โ€“ Efesus 61-3.
SejarahTerbentuknya Kerukunan Kekeluargaan Warouw (KKW)11 JUNI 2016 ยท GRUP PUBLIKMengenang terbentuknya IKW/HKW 11 Juni 1972 di Jakarta Pertemuan pertama de Daftar Isi Contoh Khotbah Tema Natal 1. Keajaiban Natal 2. 3 Tipe Manusia Menyambut Kelahiran Juru Selamat 3. Natal Melepaskan Kita Dari Ketakutan 4. Dia Datang Mewujudkan Kasih-Nya 5. Tujuan Kelahiran Yesus di Dunia Lukas 167-75 6. Dia Datang Pasti Ada Jawaban Makassar - Khotbah tema Natal menjadi renungan bagi umat Kristen dalam memaknai hari kelahiran Sang Juru Selamat. Khotbah berisikan pesan-pesan rohani untuk mendekatkan diri kepada yang diperingati setiap 25 Desember ini menjadi momen yang paling dinanti oleh umat Kristen. Rangkaian ibadah dilakukan oleh umat Kristiani pada hari spesial menjadi salah satu bagian ibadah yang harus diikuti. Ada berbagai pembahasan khotbah yang dapat dibacakan, khususnya yang bertema Natal. Berikut 6 contoh khotbah dengan tema Natal yang dapat dibawakan sebagai Keajaiban NatalPendahuluanMari kita membaca ayat pokok kita yang kita ambil dari Yesaya 532, "Sebagai taruk Ia tumbuh di hadapan Tuhan dan sebagai tunas dari tanah kering".Dalam kehidupan nyata, sering kita melewati batas wilayah. Biasanya batas itu dibuat untuk menjadi tanda bahwa yang akan dimasuki kita, sudah bukan lagi wilayah yang sama. Biasanya batas dibuat untuk membagi antara satu desa dengan desa lainnya, satu kabupaten dengan kabupaten lainnya dan seterusnya sampai batas antar Kristus adalah pembatas dalam sejarah manusia. Itu sebabnya kita mengenal tahun Masehi dan Tahun sebelum Masehi. Ini adalah salah satu peristiwa yang dahsyat dan sangat Yesus mengawali pelayanan-Nya di depan umum, berita tentang pengajaran dan mukjizat-mukjizat-Nya tersebar sampai kemana-mana, tentu saja sampai juga ke kampung halaman-Nya, Nazaret. Seandainya pada waktu itu sudah ada surat kabar di Nazaret, mungkin akan menuliskan kepala berita "Pemuda Lokal Meraih Sukses". Ia semakin terkenal dan ketika Yesus berkhotbah di Nazaret, warga di kampung halaman-Nya menolak Dia dan pengakuan-Nya. Mereka tidak dapat menerima seseorang yang mereka kenal selama ini sebagai tukang kayu, lalu mengaku sebagai Mesias. Mereka tidak dapat mengikuti seseorang yang selama ini mereka pandang sebagai sesama warga, kemudian mengaku sebagai Raja. Itulah sebabnya Yesu berkata, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri." Markus 64. Markus mencatat reaksi kampung halaman Yesus dengan kata-kata "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apapulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya." ayat 2. Terheran-heran mereka bertanya "Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" ayat 3. Dengan kata lain,mereka mencari penjelasan tentang Dia dalam hubungan dan istilah Alkitab kita hari ini berbunyi, "Sebagai taruk Ia tumbuh di hadapan Tuhan dan sebagai tunas dari tanah kering". Tanah kering menggambarkan lapisan yang keras dan gersang, bukan tempat yang cocok bagi tanaman untuk dapat bertumbuh dan berkembang. Tanah yang kering ini melukiskan tentang beberapa keadaan hidup Tidak diharapkan. Yesus datang, bukan sebagai orang dewasa, seperti yang diharapkan, melainkan sebagai bayi mungil. Ia tidak dilahirkan di istana yang megah atau rumah yang mewah, tapi di sebuah palungan. Tetapi dari pribadi yang pada saat kelahiran-Nya bahkan sampai hari kematian-Nya mengalami penolakan, tetapi kemudian menjadi pribadi yang sanggup mengubahkan 21, "Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem". Ini membuktikan kelahiran Yesus dihubungkan dengan dunia luar orang majus dan tercatat dalam sejarah, dan kelahiran Yesus menjadi tahun penanggalan sampai hari ini, demikian juga dengan hidup kita, seharusnya menjadi tonggak sejarah yang dikenang orang sepanjang Mujizat. Ia lahir dari seorang perawan. Dikandung oleh Roh 118, "Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut Pada waktu Maria, ibu- Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri".Matius 124-25, "Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus". Ini membuktikan kelahiran Yesus sungguh ajaib, lahir bukan karena akibat hubungan suami istri. Dan membuktikan juga bahwa Yesus adalah 100 persen Allah sekaligus 100 persen manusia. Demikian juga hidup kita adalah ajaib, lihat saja bagaimana ajaibnya jantung kita berdenyut. Otak kita berpikir, paru-paru kita Tidak dapat dipahami. Seorang pekebun akan menyiapkan tanah untuk bercocok tanam dan kemudian menjaga tanah itu tetap lembab dan gembur. Jika suatu tanaman tumbuh di tempat yang kering atau diretakkan gunung, pasti ia akan layu dan kerdil. Yesus tumbuh sebagai tunas dari tanah yang kering, namun Ia bukan sosok yang lemah dan rapuh. Ia pribadi yang luar biasa. Ia adalah yang terbaik, termulia, tertinggi dan tersuci di antara seluruh umat 134, "Kata Maria kepada malaikat itu "Bagaimana hal itu mungkin terjadi,karena aku belum bersuami?". Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang masuk akal pada waktu itu. Jawaban malaikat menunjukkan bahwa ini akan menjadi hasil dari aktivitas Roh Kudus. "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha tinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah." Lukas 135.Mukjizat tidak akan pernah bisa terjadi tanpa pekerjaan Roh Kudus. Itu sungguh benar dalam peristiwa yang menakjubkan dua ribu tahun lalu tersebut dan sekarang pun juga. Jadi, inilah pelajaran bagi kita semua dari kisah Natal, dan itu berlaku untuk kita tidak hanya saat Natal, tetapi setiap hari. Kita tidak bisa menjalani kehidupan yang Tuhan inginkan, dan mencapai impian-Nya bagi kita, tanpa kuasa Roh Kudus. Karya Roh Kudus adalah sisi keajaiban Allah, namun apakah tanggung jawab Maria? Terselip dalam bahasa asli dari percakapannya dengan malaikat itu kata yang tidak diperhatikan dari pembacaan ayat tentang dialog Maria dengan Gabriel. Malaikat itu berkata kepada Maria, "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil" Lukas 137. Maria menanggapi malaikat itu "jadilah padaku menurut perkataanmu itu" Lukas 138.PenutupHari ini kita memperingati Natal. Natal adalah pembuktian keajaiban Tuhan. Dalam peristiwa Natal pertama terjadi banyak keajaiban. Kita percaya bahwa keajaiban Natal itu, tidak saja terjadi pada Natal pertama, tetapi juga di Natal saat ini. Mujizat Natal masih terjadi. Alamilah mujizat Natal ini, dengan selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap permasalahan yang terjadi dan sedang kita hadapi. Kita bisa melihat perkara-perkara yang dahsyat karena keajaiban ada diantara kita yang menghadapi Natal dengan berkata,"Saya tidak tahu apakah Natal tahun ini saya bisa merayakannya kembali dengan suami yang sudah sekian lama pergi". Percayalah keajaiban masih ada. Mujizat Natal masih terjadi. Mungkin ada yang mengalami ketakutan karena dokter berkata, "penyakitmu sudah parah dan tidak bisa lagi disembuhkan. Tetap percaya kepada Tuhan dan katakan "Pasti ada keajaiban".2. 3 Tipe Manusia Menyambut Kelahiran Juru SelamatPendahuluanKelahiran Yesus adalah sebuah sejarah dunia yang tidak bisa diabaikan oleh siapapun, khususnya bagi kita orang-orang percaya. Kita sudah sering mendengar, membacakan bahkan menyaksikan kisah Natal ini baik melalui pertunjukan drama Natal, atau film tentang kelahiran Yesus Sang Juru selamat. Namun ada beberapa hal yang sering kita lupakan dari sejarah kelahiran-Nya. Bahkan kita sering hanya terpesona dengan tayangan-tayangan tersebut tanpa dapat memahami makna dan pelajaran apa dari kisah ini mari kita belajar tentang bagaimana sikap hati dalam menyambut Natal, khususnya melalui para tokoh yang biasanya muncul dalam drama atau pertunjukkan-pertunjukkan Natal. Mari kita akan belajar tentang 3 tiga tipe manusia dalam menyambut Natal khususnya dari tokoh para gembala, orang majus dari timur dan Herodes. Tokoh-tokoh ini pasti tidak asing lagi karena kerap kali muncul dan diperankan dalam Natal di gereja-gereja. Tapi bagaimana sikap hati mereka dalam menyambut bayi Yesus?. Mari kita renungkan satu Para GembalaSebelum kita membahas lebih lanjut tentang para gembala ini, ada baiknya kita membaca beberapa ayat yang berhubungan dengan para gembala ini. Secara keseluruhan kisah tentang para gembala ini dicatat dalam Lukas 28-120. Untuk kali ini kita akan membaca ayat 8-11, dikatakan demikian "Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka "Jangan takut, sebab sesungguhnya kau memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa Hari ini telah lahir bagimu Juru selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud"". Ketika kita mendengar kisah tentang para gembala yang datang untuk menjumpai bayi Yesus, ada perasaan sukacita di dalam hati kita. Bagaimana tidak, seorang Malaikat Tuhan memberitakan tentang kelahiran Yesus kepada para gembala. Tuhan memberi perintah kepada malaikat untuk memberitakan tentang kelahiran Yesus kepada mereka, padahal mereka hanyalah orang-orang biasa. Tetapi para gembala ini sangat penting bagi Tuhan, karena Tuhan mengasihi orang-orang biasa seperti orang-orang Majus ini dan juga kita Tuhan memilih para gembala menjadi orang-orang yang pertama kali diberikan kesempatan untuk mendengar berita tentang kelahiran Yesus? Jawabnya yaitu karena pengorbanan. Para gembala ini benar-benar memiliki pemahaman yang luar biasa tentang pengorbanan. Walaupun pengorbanan mereka tidak dalam wujud materi, tetapi kesediaan untuk mendengar suara Tuhan dan menjumpai bayi Yesus di Bethlehem sungguh pengorbanan yang luar biasa. Jarak antara Bethlehem dan Yerusalem memang jarak yang dekat, tetapi antara Yerusalem dan Bethlehem dibatasi dengan bukit-bukit dimana para gembala menggembalakan domba-domba adalah kesempatan untuk kita berkorban. Belajar dari para gembala, kesederhanaan bukan halangan untuk kita berkorban bagi Tuhan. Mari kita persembahkan hati dan hidup kita bagi kemuliaan nama Orang-orang Majus dari TimurKisah tentang orang-orang Majus ini dapat dibaca dalam Matius 21-12. Kisah tentang orang-orang Majus ini adalah kisah tentang tentang penyembahan dan pemujaan. Selain itu juga tentang pengorbanan tentunya. Orang Majus ini mewakili kaum ningrat dan cendekiawan yang ada pada waktu itu. Mereka adalah kelompok orang-orang kaya, terpelajar, dan memiliki pengetahuan tinggi. Tuhan mengasihi mereka. Tuhan juga lahir buat kelompok seperti yang diwakili oleh orang-orang Majus ini. Tuhan bahkan memberikan tanda istimewa seperti kemampuan dan kecakapan mereka dalam dunia perbintangan yaitu melalui bintang khusus yang ditunjukkan kepada mereka dan menuntun mereka untuk menemukan Yesus. Orang Majus mempergunakan kepandaian mereka untuk mempelajari tentang Mesias dan mereka sangat bersukacita ketika semua nubutan itu mereka menemukan Yesus, Alkitab mencatat, mereka segera sujud menyembah. Itulah sebabnya dari orang Majus ini kita belajar tentang penyembahan dan pemujaan kepada Tuhan Yesus Kristus. Ini menjadi peringatan buat kita, Di tengah-tengah suasana Natal ini, masihkah fokus hidup kita hanya kepada Yesus? Ataukah kita terlena dengan kesibukan suasana Natal, sampai-sampai kita tidak lagi menyadari bahwa Natal adalah peringatan kelahiran Yesus, dan kita harus sujud menyembah 211 dikatakan,"Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu, dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur". Dari ayat ini kita juga dapat belajar tentang pengorbanan. Mereka tidak sayang-sayang untuk berkorban bagi Yesus dengan mempersembahkan harta milik mereka yang terbaik. Orang-orang Majus tahu bahwa memberi persembahan adalah bagian dari penyembahan yang makna dari persembahan orang Majus ini yaitu; Emas, Kemenyan dan Mur?a. EmasArti persembahan berupa Emas yaitu pengakuan bahwa Yesus adalah raja. Emas pada masa itu, bahkan sampai saat ini adalah barang mulia yang tidak sembarang orang memilikinya. Pada masa itu para raja biasanya menerima persembahan berupa emas dari pajak yang dikumpulkan dari rakyatnya dan disimpan dalam rumah perbendaharaan raja. Jadi orang-orang Majus itu bukan membawa persembahan hanya untuk "orang yang baik", tetapi membawa persembahan untuk keluarga kerajaan. Mereka mengakui bahwa Yesus adalah Raja, karena memang Dia adalah Raja di atas segala raja, dan Penguasa di atas segala penguasa di bumi hati kita untuk Yesus masuk dan bertahta dalam hati dan hidup Edward VIII raja dari Kerajaan Inggris adalah raja yang sangat peduli dengan rakyatnya, terutama mereka yang miskin dan membutuhkan bantuan. Pada suatu hari ia berkunjung ke sebuah desa nelayan untuk meresmikan sebuah kapal. Ia menggunakan kesempatan itu untuk mengunjungi salah satu rumah penduduk yang ia tahu membutuhkan kepeduliannya. Ia memang mengetahui bahwa pemilik rumah itu memiliki reputasi yang kurang baik. Tapi Raja Edward tidak mempedulikan semuanya itu. Orang itu mendengar pintu rumahnya diketuk. Dari dalam rumah, ia berseru dengan suara kasar, "Siapa kamu?". Raja Edward menjawab, "Aku adalah rajamu. Bolehkan aku masuk?". Karena orang itu berpikir, tidak mungkin raja yang agung itu mau masuk ke rumahnya, jangan-jangan hanya orang yang bergurau saja". Maka ia memutuskan untuk tetap tidak membukakan pintu rumahnya. Raja Edward VIII adalah seorang raja yang sopan yang tidak mau memasuki rumah orang yang tidak mengijinkan ia masuk. Ia pun segera meninggalkan rumah itu dan berpindah ke rumah lainnya yang menyambutnya. Akhirnya orang miskin itu kehilangan kesempatan untuk bertemu dengan rajanya dan mendapatkan hadiah dari rajanya yang kita peringati kelahirannya di Natal ini memang lahir sebagai bayi. Tapi Dia adalah Raja segala raja. Ia akan masuk dan menjadi raja dalam setiap hati orang-orang yang membuka pintu dan memberikan kesempatan kepada-Nya untuk KemenyanArti persembahan berupa kemenyan adalah pengakuan bahwa Yesus adalah Imam Agung dan Tuhan kita. Kemenyan digunakan sebagai salah satu elemen dalam penyembahan. Kemenyan itu dibakar sehingga asapnya menyebar di sekeliling mezbah oleh imam yang memimpin ibadah. Dalam Alkitab, kemenyan melambangkan doa-doa kita dan harus kita naikkan dalam nama Tuhan menyatakan bahwa Ia adalah satu-satunya perantara antara kita dengan Bapa. Dia adalah Imam Agung kita yang memahami penderitaan kita dan Dia juga pernah mengalami pencobaan seperti membiarkan kesibukan seputar Natal membuat kita tidak berdoa. Jangan membiarkan kesibukan itu memutus "hubungan" dengan Bapa melalui doa dalam nama MurArti persembahan dalam bentuk Mur adalah pengakuan bahwa Kristus Adalah Korban Kita. Mur adalah cairan untuk pembalseman jenazah pada waktu itu. Betapa anehnya mur dijadikan persembahan oleh orang-orang Majus untuk Yesus pada waktu itu. Tetapi rupanya ini adalah persiapan untuk kematian Yesus yang akan datang. Ini juga adalah bentuk pengakuan bahwa Yesus harus mati untuk menebus dosa mur itu mendapat konfirmasi melalui pernyataan Hana dan Simeon pada waktu Yesus berumur 8 hari dan diserahkan di Bait Allah untuk disunat. Lukas 235 mencatat tentang hal ini dalam kalimat "Dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya nyata pikiran dan hati banyak orang".3. HerodesJika para gembala dan orang-orang majus siap menyambut kelahiran Yesus dengan sukacita, maka keadaan yang bertolak belakang justru terjadi dalam kehidupan tokoh yang ketiga ini yaitu Herodes. Ia tidak siap menyambut kelahiran Yesus. Ia bahkan menyambut kelahiran Yesus dengan ketakutan. Ia takut tersaingi dengan lahirnya Yesus ini. Ia berpikir bahwa posisinya sudah terancam. Itu sebabnya ia menyambut Yesus dengan ketakutan dan bahkan mengeluarkan peraturan untuk membunuh semua bayi laki-laki yang berumur dua tahun ke ada yang berpikir, mengapa Herodes tidak melihat bintang yang dilihat orang Majus itu? Mengapa ia tidak mendengar berita Natal dari para malaikat? Seharusnya ia bisa melihat dan mendengar hal itu, tetapi ia tidak mempunyai mata untuk melihat dan telinga untuk adalah gambaran orang-orang yang menyambut Natal dengan kesedihan dan ketakutan. Gambaran orang-orang yang tidak merasakan sukacita Natal. Barangkali yang ada di pikirannya adalah kalau sudah musim Natal, itu artinya sebentar lagi ada banyak pengeluaran untuk Natal. Belum lagi kalau yang pengusaha memikirkan bagaimana ia harus mengeluarkan dana ekstra untuk THR para karyawan dan ketiga sikap hati dalam menyambut Natal ini, Mari kita koreksi diri, ada di pihak mana kita? Apakah seperti para gembala yang menyambut Natal dengan sukacita dan ketaatan untuk memenuhi panggilan Tuhan. Apakah seperti Orang-orang Majus yang dengan hati tulus datang kepada Tuhan Yesus bahkan memberikan persembahan yang terbaik bagiNya. Ataukah justru seperti Herodes yang dengan pesimis, penuh dengan ketakutan dalam menyambut Natal?Tuhan ingin mengubah semua Herodes menjadi seperti para gembala dan orang Natal Melepaskan Kita Dari KetakutanPendahuluanKetakutan adalah permasalahan manusiawi yang pasti akan dialami oleh semua manusia yang ada di dunia. Selama manusia ada di dalam dunia, maka pasti akan mengalami masalah ketakutan ini. Apapun tingkat golongannya, kaya-miskin, tua-muda, besar-kecil, pastilah semuanya akan tetap merasakan yang namanya ketakutan. Kita merasa takut ketika berhadapan dengan sesuatu yang mengerikan atau hal-hal yang menakutkan. Ketakutan itu normal, tetapi terus tinggal dalam ketakutan itu yang tidak ini ada banyak peristiwa yang terjadi di dunia ini yang dapat membuat kita merasa takut. Peristiwa bencana alam seperti tanah longsong, gempa bumi, kecelakaan pesawat dapat saja menjadi alasan untuk orang mengalami ketakutan. Belum lagi kondisi ekonomi yang tidak menentu hari-hari ini. Harga-harga yang terus melambung tinggi, bahkan kekerasan yang terjadi di sana-sini, membuat banyak orang merasa kehilangan kita merasakan makna Natal yang sesungguhnya? Atau kah Natal hanya sekedar perayaan yang nanti nya berlalu begitu saja tanpa makna? Mari kita memperhatikan makna Natal yang sejati yaitu bahwa Natal melepaskan kita dari Kita Menjadi Takut?Ketakutan dapat terjadi kepada setiap orang. Sekalipun mungkin orang tersebut memiliki hubungan yang akrab dengan Tuhan, Memang ketakutan ada dua hal. Ada ketakutan yang positif dan memang harus kita kembangkan. Tetapi ada juga ketakutan negatif yang seharusnya tidak perlu ada dalam kehidupan kita. Ketakutan yang positif misalnya takut kepada Allah kalau melakukan kebohongan, dll. Ketakutan yang negatif misalnya; takut kepada setan, takut kepada kegagalan, dll. Persoalannya ada anak-anak Tuhan yang mengalami ketakutan yang negatife. Mengapa hal ini terjadi?1. Kehilangan Pengharapan Lukas 17,18Kehilangan pengharapan dapat terjadi kepada siapa saja, bahkan hal ini terjadi dalam kehidupan Zakharia dan Elisabet. Ternyata tidak semua orang mengenal dan tahu siapa yang menjadi pengharapannya. Pertanyaannya Kita tahu kepada siapa kita berharap, akan tetapi apakah kita mengenal siapa yang menjadi sumber pengharapan Ketika melihat segala sesuatu sesuai dengan pikiran manusia Lukas 134Allah menciptakan manusia beda dengan yang lainnya karena manusia memiliki otak dan pikiran. Namun seringkali dengan pikiran membuat kita mengecilkan kuasa Tuhan. Maria melihat kuasa Tuhan pikirannya ayat 34. Memang secara manusia, hal tersebut nyata dan tidak mungkin terjadi ayat 18. Pikiran kita sangat mempengaruhi kita untuk mempercayai kuasa Kehilangan sukacita Lukas 110,14Kehilangan sukacita menimbulkan ketakutan dalam hidup manusia. Zakharia dan Elisabeth kehilangan sukacita karena tidak memiliki keturunan. Sukacita dapat lenyap karena beban, pergumulan dalam kehidupan manusia. Apakah sukacita kita ditentukan dengan keadaan di luar diri kita? Atau siapa yang menjadi sumber sukacita kita?Apa yang dilakukan Tuhan Yesus Kristus Juru Selamat kita?1. Yesus Kristus memberikan pengharapan yang baru Lukas 113Amsal 2318, 2414- Yesus memberikan pengharapan yang baru dalam hidup kita. Pengharapan akan masa depan di dunia ini. Pengharapan akan penyelesaian segala persoalan kita, bahkan pengharapan "Hidup yang kekal" di dalam Yesus Monica menyanyikan sebuah lagu "Dimanakah Letak surga itu". Ada begitu banyak orang yang belum paham betul bahkan tidak ada jaminan tentang pengharapan saat penghakiman. Namun kelahiran Yesus Kristus menggenapkan pengharapan yang kekal dan pengharapan kita di surga, Dia menyatakan melalui Yesus, mengapa kita mesti takut menghadapi segala hal yang terjadi di dunia ini. Kalau yang kekal saja Dia berikan kenapa mesti takut untuk masalah-masalah yang tidak kekal?2. Yesus Kristus memungkinkan segala sesuatu Lukas 137Pikiran manusia sangat terbatas untuk mampu memahami kemahakuasaan Tuhan. Namun seringkali justru manusia menggunakan pikirannya untuk melihat kuasa Tuhan dinyatakan. Ketika kita mengukur kemahakuasaan Tuhan dengan pikiran kita, maka sama saja dengan kita mengecilkan kuasa Tuhan. Bagi Allah segala sesuatu mungkin. Apa yang menyebabkan kita mengalami ketakutan? Keadaan, pergumulan, bean hidup yang membuat kita meragukan kuasa Allah. Namun Allah sanggup melakukan semua dengan Yesus Kristus sumber segala sukacita kita Lukas 210.Yesus Kristus memberikan sukacita yang melampaui segala batas, karena Dialah sumber sukacita itu. Sukacita kita tidak ditentukan dengan apa yang ada di luar kita melainkan apa yang ada di dalam ini apa yang menjadi ketakutan kita? Allah melalui kelahiran Yesus Kristus melenyapkan segala ketakutan kita. Ia memberikan pengharapan yang baru, memungkinkan segala jawaban doa yang menurut manusia tidak mungkin dan Ia memberikan sukacita penuh melebihi segalanya. Jangan biarkan Natal hanya sebagai perayaan biasa, namun biarlah Natal melepaskan kita dari segala Dia Datang Mewujudkan Kasih-NyaPendahuluanMari kita membaca ayat bacaan kita dalam Yohanes 316 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal". Ayat ini tentu saja bukan ayat yang asing bagi kita. Hampir di setiap acara Natal, ayat ini muncul dan menjadi ayat tema. Memang ayat ini adalah ayat kunci dari seluruh kitab suci. Ayat ini juga adalah inti dari ini mengingatkan akan begitu besarnya cinta Allah kepada kita umat-Nya. Dalam dunia ini tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih Allah kepada kita. Sebetulnya sebagai orang-orang yang berdosa, kita tidak layak untuk dikasihi. Tetapi Allah, yang karena kasih-Nya sudah menjadikan kita orang yang tidak layak untuk dikasihi, menjadi obyek kasih-Nya. Inilah kasih yang sejati. Kasih adalah salah satu sifat dari Allah. Kasih menjadi dasar yang membentuk hubungan Allah dengan manusia. Berbagai perbuatan Allah bagi manusia adalah sebagai bukti perwujudan kasih Allah kepada Yohanes 49 mencatat bahwa bukti kasih Allah kepada manusia adalah Dia telah mengutus anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Yesus datang ke dunia untuk menggantikan manusia menjalani hukuman atas dosa. Kematian-Nya memberi hidup kepada manusia yang percaya kepada-Nya. Dan ini bukan karena manusia yang lebih dahulu mengasihi Allah tetapi karena Allah yang lebih dahulu mengasihi Kasih AllahMari kita lihat bagaimana wujud kasih Allah kepada manusia. Hal ini dapat dilihat dari arti nama-nama dari Allah yang diperkenalkan langsung oleh Allah kepada Allah mewujudkan kasih-Nya dengan menyelamatkan manusia. Matius 121 "Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan dia Yesus, karena dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka".Nama Yesus adalah nama yang menyelamatkan setiap orang-orang yang percaya kepada-Nya. Hal ini sesuai dengan arti nama-Nya yaitu penyelamat. Yesus Kristus adalah satu-satunya juru selamat, jalan yang tepat, untuk kita beroleh rahmat dunia ISA ALMASIH; Ia Saja Allah, Allah Maha Kasih. Ia datang membawa Rahmat. sehingga Rekonsiliasi Antara Allah dan Manusia Allah mewujudkan kasih-Nya dengan ber-Immanuel kepada 123, Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamakan Dia Immanuel-yang berarti Allah menyertai kita. Kata Immanuel adalah kata kerja aktif dalam bahasa Ibrani dan berarti Allah menyertai kita. Dari ayat ini kita bisa melihat wujud kasih Allah yaitua. Allah secara aktif, bersekutu dengan manusiab. Allah secara aktif memelihara manusiac. Allah secara aktif membela kita sehingga kita menangKalau kita punya Allah yang sedemikian rupa mengasihi kita, tentu kita tidak akan pernah takut dan gentar menghadapi problematika hidup Merespon Kasih AllahBagaimana kita merespon kasih Allah? Hidup di dalam kasih adalah respon yang harus ditunjukkan oleh orang-orang yang telah menerima kasih Allah Matius 2237-39. Dari ayat-ayat ini kita tahu bahwa kita harusMengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan pikiran kitaMengasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiriPenutupMasa-masa Natal ini biarlah ini waktunya untuk kita berefleksi mengenang betapa besar kasih Tuhan dalam kehidupan kita dan sejauh mana kita sudah mengasihi Tuhan dan sesama sebagai respon kia untuk membalas kasih-Nya. Selamat Yesus Memberkati. Tujuan Kelahiran Yesus di Dunia Lukas 167-75Ketika istri Zakharia, Elisabet, melahirkan anak, maka Zakharia penuh Roh Kudus dan nubuat tersebut, yang dikenal sebagai nyanyian pujian Zakharia, atau dalam istilah Latin, Benedictus, Zakharia menyingkapkan tujuan sebenarnya dari kelahiran Yesus Kristus di menyebutkan 4 tujuan kelahiran Yesus di bumi, khususnya bagi masa itu, dalam pemahaman Zakharia, dan pemahaman orang- orang Israel secara umum, umat Allah dipahami sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub, atau singkatnya bangsa Israel/ umat Allah yang kita pahami saat ini, sebagaimana dalam Alkitab Perjanjian Baru, adalah adalah kumpulan orang-orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, baik orang Yahudi maupun non- 4 tujuan kelahiran Yesus di Untuk Menggenapi Janji Tuhan Kepada Daud dan Nubuat Nabi-nabi ayat 69-70Kedatangan Yesus ke dunia merupakan penggenapan janji/nubuatNya kepada Daud, raja terbesar adalah orang pilihan Tuhan. Kepadanya Tuhan telah berfirman bahwa tahtanya akan dibangun turun-temurun. Pemerintahan Daud tidak akan yang dimaksud dengan tahta atau pemerintahan Daud di sini bukanlah secara harfiah, dalam arti politis, tetapi secara akan menjadi raja dan Tuhan atas umat-Nya. Dan hal ini akan benar-benar menjadi nyata tatkala Ia datang untuk kali kedua sebagai raja dalam kerajaan Mesianik atau Kerajaan Seribu menggenapi janjinya kepada Daud, kelahiran Yesus di dunia juga menjadi penggenapan atas nubuat nabi-nabi di Perjanjian Lama, seperti nubuat nabi Musa, Yesaya, dan Untuk Melepaskan Manusia dari Musuh/Dosa ayat 71Tujuan kelahiran Yesus yang lain adalah untuk melepaskan kita dari musuh. Musuh di sini harus diartikan secara rohani, yakni dosa dan telah terbelenggu oleh dosa sejak kejatuhan manusia pertama, Adam, ke dalam diri semua manusia yang adalah keturunan Adam, mengalir darah upaya manusia untuk menyelamatkan dirinya dari dosa adalah persembahan, kesalehan, amal ibadah, dan segala ritual agama, tak mampu menyelamatkan manusia dari belenggu itu Yesus, yang adalah Tuhan sendiri, rela datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari Untuk Menggenapi Janji-Nya kepada Abraham ayat 72-73Kedatangan Yesus ke dunia sebagai manusia juga merupakan penggenapan janji Allah kepada telah berjanji kepada Abraham, nenek moyang bangsa Israel, bapa orang beriman, bahwa olehnya seluruh bumi akan diberkati atau diselamatkan Kejadian 121-3.Bagaimanakah caranya Abraham dapat memberkati/menyelamatkan seluruh bumi? Melalui keturunannya, yakni Yesus Kristus yang datang ke dunia sebagai manusia Galatia 316.4. Untuk Membuat Kita Beribadah kepada Tuhan Secara Benar ayat 74-75Tujuan terakhir kedatangan Yesus ke dunia adalah agar kita dapat beribadah kepada Tuhan secara kedatangan Yesus ke dunia, kita tidak lagi beribadah secara legalistik, tak lagi dibatasi oleh ruang, seperti halnya Bait Suci beribadah kepada Allah dalam roh dan kebenaran, dengan segala totalitas hidup kita Yohanes 424.Dalam konteks eskatologis akhir zaman, hal ini juga dapat mencakup ibadah kita dalam kehidupan kekal di surga; ibadah yang sesungguhnya, yang tak mungkin ada di Dia Datang Pasti Ada JawabanPendahuluanMari kita memperhatikan ayat yang menjadi tema Natal kita kali ini, yaitu Matius 118-25. Dari ayat-ayat ini kita akan mendengarkan firman Tuhan, sesuai dengan tema yang diberikan yaitu, "Dia Datang Pasti Ada Jawaban".Yesus adalah jawaban atas semua permasalahan hidup manusia. Kelahiran-Nya ke dalam dunia ini adalah untuk menjawab semua pergumulan jawaban atas masalah apa saja?Berdasarkan ayat-ayat bacaan kita ini, mari kita perhatikan bersama-sama, jawaban atas masalah apa saja yang ada dalam diri Tuhan Yesus Yesus jawaban atas persoalan 121, "Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka". Setiap orang membutuhkan keselamatan. Banyak agama-agama yang mengajarkan jalan keselamatan. Tetapi sesungguhnya sampai kapan pun keselamatan tidak akan kita dapatkan kalau kita berusaha meraihnya dengan kemampuan kita sendiri. Keselamatan hanya ada dalam Tuhan Yesus Kristus. Keselamatan akan dianugerahkan Tuhan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus 316 menulis, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal". Juga dalam Yohanes 146 dengan jelas mencatat,"Kata Yesus kepadanya 'Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku'". Yesus adalah satu-satunya jawaban untuk pengampunan dan keselamatan yang kita perlukan. Dialah satu-satunya yang berhak menghapuskan dosa-dosa kita, karena Dia telah mati untuk kita. Dialah satu-satunya yang punya kuasa untuk menghapus segala dosa-dosa kita, karena Dia adalah Allah. Karena Yesus jawaban atas persoalan keselamatan kita, untuk apa kita mencari jalan yang lain?Kedua Yesus jawaban atas persoalan ketakutan adalah perasaan yang banyak menghinggapi manusia di dunia. Tuhan Yesus mengetahui banyak orang yang dilanda ketakutan. Banyak hal yang terkadang menjadi alasan untuk orang merasa takut dan kuatir, bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Karena itu Yesus datang ke dalam dunia untuk menjadi jawaban atas persoalan ketakutan yang dialami oleh banyak manusia di bumi ini. Beberapa kali ketika hendak menemui para tokoh-tokoh dalam Natal, mulai dari Yusuf, orang-orang Majus dan para gembala selalu diawali dengan perkataan "jangan takut". Misalnya ketika menemui Yusuf, Tuhan berkata "Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepada nya dalam mimpi dan berkata'Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isteri mu...'" Matius 121.Ketiga Yesus jawaban atas semua persoalan hidup masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia. Seringkali banyak orang merasa depresi dan putus asa. Sesungguhnya bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan, tidak ada alasan untuk mengalami ketakutan atau depresi. Yesus adalah Allah Imanuel. Allah yang selalu beserta dengan kita. "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -yang berarti Allah menyertai kita". Matius 123Allah kita adalah Allah yang Imanuel. Allah yang senantiasa beserta kita. Kalau Tuhan kita adalah Allah yang Imanuel, mengapa kita masih khawatir?Matius 1128 menulis, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,Aku akan memberi kelegaan kepadamu".Apapun persoalan yang ada di hadapan kita, kalau kita menyertakan Tuhan dalam setiap langkah, pasti kita akan dimampukan dalam menghadapi apapun yang adalah jawaban. Ada tiga hal yang sudah kita pelajari hari ini. Pertama, Yesus atas persoalan keselamatan. Kedua Yesus jawaban atas persoalan ketakutan manusia dan yang ketiga, Yesus adalah jawaban atas semua persoalan hidup manusia. Simak Video "H-2 Natal, Wisatawan Domestik Mulai Masuk Bali Melalui Gilimanuk" [GambasVideo 20detik] alk/hsr 6wZ1N.
  • 6ko43j7re5.pages.dev/283
  • 6ko43j7re5.pages.dev/295
  • 6ko43j7re5.pages.dev/318
  • 6ko43j7re5.pages.dev/45
  • 6ko43j7re5.pages.dev/574
  • 6ko43j7re5.pages.dev/438
  • 6ko43j7re5.pages.dev/123
  • 6ko43j7re5.pages.dev/417
  • khotbah natal rukun keluarga