Perayaanpuncak HUT ke-31 pada tanggal 28 November 2021 diselenggarakan di Jakarta dan diikuti seluruh cabang JNE secara virtual live. Tema HUT yang di angkat tahun ini adalah Maju Indonesia bersama JNE,” katanya. dari 31 panti asuhan yang terdiri dari 18 panti asuhan di luar Medan dan 13 panti asuhan di Kota Medan ini, JNE Medan dapat
Panti sosial di DKI Jakarta berjumlah 43 panti dengan kapasitas orang bagi anak terlantar, lansia, disabilitas, balita dan lain-lain sesuai dengan jenis pantinya. Fasilitas panti sosial yang disediakan oleh Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terdiri dari beberapa jenis panti. Terdapat 9 panti untuk Disabilitas Mental dengan kapasitas total orang yang tersebar di hampir seluruh wilayah kota administrasi DKI Jakarta, yakni 4 di Jakarta Timur, 3 di Jakarta Barat, sedangkan di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara masing-masing 1 panti. Panti untuk kategori anak juga berjumlah 9 buah dengan kapasitas total anak. Panti untuk anak diperuntukkan bagi anak-anak terlantar terdapat 3 di Jakarta Timur, Jakarta Barat, Utara, dan Selatan masing-masing 1, disabilitas anak di Jakarta Barat, hingga penitipan bagi anak yang kedua orang tuanya bekerja terdapat di Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Panti untuk Lansia juga sebanyak 9 buah dengan daya tampung total orang, sebanyak 4 panti di Jakarta Timur, 3 di Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Selatan masing-masing 1 panti Lansia. Sumber Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Panti-panti tersebut juga disediakan untuk masyarakat yang membutuhkan lainnya seperti disabilitas fisik, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS seperti tuna karya dan tuna wisma, remaja putus sekolah, korban tindak kekerasan, orang terlantar dan musibah lainnya, balita terlantar, tuna netra, hingga Wanita Tuna Susila WTS hasil penertiban semua dibina demi kemandirian dan kehidupan yang layak. Penulis Adhitya Akbar Editor Hepy Dinawati TEMPOCO, Jakarta - Xueli Abbing adalah penyandang disabilitas dengan ragam Albino (Albinisme) atau kelainan genetik yang membuat kulit dan rambutnya berwarna pucat. Saat masih bayi, Xueli ditinggal orang tuanya di halaman panti asuhan lantaran memiliki fisik yang berbeda. Kini, wajah gadis berusia 16 tahun itu menghiasi halaman depan majalah Vogue. Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita kedua kanan bersama Manager CSR Pertamina Dian Hapsari kiri, Vice President Operation PKPU Human Initiative Andjar Radite kanan dan Pengurus Panti Purwanto kedua kiri saat penyerahan bantuan secara simbolis di Panti Sosial Tresna Werdha, Cipayung, Jakarta, Sabtu 16/5. Pertamina Grup melalui program bertajuk Energi Tulus Tak Berhenti Ramadhan Berbagi menyalurkan bantuan senilai Rp 17,2 miliar. FOTO Republika/Putra M. Akbar Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita kiri bersama Manager CSR Pertamina Dian Hapsari ketiga kiri dan Pengurus Panti Purwanto kedua kiri berbincang dengan lansia saat penyerahan bantuan secara simbolis di Panti Sosial Tresna Werdha, Cipayung, Jakarta, Sabtu 16/5. Pertamina Grup melalui program bertajuk Energi Tulus Tak Berhenti Ramadhan Berbagi menyalurkan bantuan senilai Rp 17,2 miliar. FOTO Republika/Putra M. Akbar Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita kanan bersama Pengurus Panti Purwanto kiri saat penyerahan bantuan secara simbolis di Panti Sosial Tresna Werdha, Cipayung, Jakarta, Sabtu 16/5. Pertamina Grup melalui program bertajuk Energi Tulus Tak Berhenti Ramadhan Berbagi menyalurkan bantuan senilai Rp 17,2 miliar. FOTO Republika/Putra M. Akbar Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita kedua kiri bersama Manager CSR Pertamina Dian Hapsari kiri dan Pengurus Panti Purwanto kedua kanan melepaskan ikan secara simbolis di Panti Sosial Tresna Werdha, Cipayung, Jakarta, Sabtu 16/5. Pertamina Grup melalui program bertajuk Energi Tulus Tak Berhenti Ramadhan Berbagi menyalurkan bantuan senilai Rp 17,2 miliar. FOTO Republika/Putra M. Akbar Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita kedua kanan bersama Manager CSR Pertamina Dian Hapsari kiri, Vice President Operation PKPU Human Initiative Andjar Radite kanan dan Pengurus Panti Purwanto kedua kiri saat penyerahan bantuan secara simbolis di Panti Sosial Tresna Werdha, Cipayung, Jakarta, Sabtu 16/5. Pertamina Grup melalui program bertajuk Energi Tulus Tak Berhenti Ramadhan Berbagi menyalurkan bantuan senilai Rp 17,2 miliar. FOTO Republika/Putra M. Akbar inline JAKARTA - Pertamina Grup melalui program bertajuk Energi Tulus Tak Berhenti Ramadhan Berbagi, menyalurkan bantuan senilai Rp 17,2 miliar yang disalurkan kepada anak-anak panti asuhan, penyandang disabilitas dan lansia di seluruh Indonesia. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha, Cipayung, Jakarta, Sabtu 16/5.
Homepage/ Home Maknai Paskah, Pewarna Sulut Salurkan Bantuan di Panti Asuhan dan Disabilitas. April 10, 2021 April 19, 2021 oleh Ferry Tumimomor. Soraklah Haleluya,”_ kegiatan berlangsung di dua tempat, yaitu Panti Sosial Disabilitas Netra GMIM _’Bartemeus’_ Malayang Manado dan Panti Asuhan _’Bakti Mulia’_ Karombasan.
Pada hari Sabtu, 29 Juni yang lalu, sekitar 50 anggota Persekutuan Doa Pagi PDP dan beberapa simpatisan berangkat ke Bekasi dengan sejumlah mobil pribadi dan satu mobil gereja untuk berkunjung ke Panti Rehabilitasi Disabilitas Mental “GERASA” Gerakan Asih Abadi Indonesia, yang untuk sementara bertempat di sebuah ruko di belakang kompleks pertokoan Ramayana. Kami tiba pada pk. dan disambut oleh Pdt. Lukas Sagotra, dan istrinya, Ibu Ferra Menajang. Mereka membawa kami ke lantai dua, yang merupakan ruang kebaktian GBI, di mana 30 perempuan penghuni panti sudah menunggu dengan tenang. Meskipun Pdt. Lukas adalah pendeta GBI, namun yayasan yang didirikannya bersama beberapa kawannya pada tanggal 1 Juli 2011 merupakan yayasan Kristen yang bersifat interdenominasi, dengan pelayanan di bidang marturia, koinonia, dan diakonia bagi orang-orang yang terabaikan. Setelah doa pembukaan dan acara perkenalan, para anggota PDP membaur dengan para penghuni panti untuk membentuk kelompok-kelompok 5-6 orang. Dalam kelompok-kelompok kecil ini, kami berbincang-bincang dengan mereka dan mendoakan mereka secara pribadi. Semua dapat berbicara dengan baik dan memperkenalkan diri mereka. Nama-nama mereka pun bagus Lina, Yana, Mona, Agnes, Yanti, Once… Mereka berasal dari berbagai etnis, seperti Jawa, Betawi, Ambon, Batak, dan Tionghoa. Sebagian besar mengalami kekerasan dalam rumah tangga KDRT dan dibuang oleh keluarga. Ada yang dulunya berprofesi sebagai wanita penghibur PSK, germo, dan ada juga yang mengalami patah hati karena dijual oleh orangtuanya sebagai pembayar utang dan kemudian ditinggalkan oleh suaminya yang membawa pergi anaknya. Beberapa orang datang ke panti dalam keadaan mengandung besar, dan melahirkan di tempat itu. Mereka merupakan korban pemerkosaan dari orang-orang yang memanfaatkan ketidakberdayaan mereka ketika masih hilang ingatan. Sebagian dari mereka masih muda, sekitar 25-35 tahun, tetapi sudah beberapa kali melahirkan tanpa pernah bertemu kembali dengan anak-anak mereka, yang mungkin sudah diadopsi orang atau diambil oleh panti asuhan. Untuk mencegah hal tersebut, yayasan bertekad untuk tetap memelihara ketiga anak mungil yang dilahirkan di sana sampai mereka dewasa. Dengan demikian mereka akan dididik secara kristiani dan kelak belajar di Sekolah Alkitab. Kami kagum melihat semua penghuni Panti dalam keadaan bersih dan terawat. Rambut mereka semuanya pendek, karena habis dicukur gundul begitu memasuki kehidupan Panti. Begitu datang dari tempat-tempat “lampu merah” dan bahkan ada yang dari kompleks pekuburan, mereka dimandikan, diajari kebersihan dan dikembalikan ingatannya lagi. Sungguh suatu pelayanan yang sangat tidak mudah, penuh pengorbanan, kesabaran dan ketekunan, untuk memanusiakan mereka kembali. Pdt. Lukas bercerita bahwa ketika ia melihat kondisi mereka yang begitu mengenaskan, ia berdoa kepada Tuhan agar mereka tidak terus-menerus dalam keadaan hilang ingatan. Dalam doanya, ia minta waktu selambat-lambatnya 1 bulan untuk memulihkan ingatan mereka, dan Tuhan mengabulkannya. Mereka juga diperiksa kesehatannya dengan lengkap begitu mereka sudah dapat diajak berbicara. Karena berada di tempat-tempat kumuh, mereka rentan sekali terjangkit penyakit TBC, HIV, atau hepatitis. Sungguh pelayanan yang luar biasa dari Pdt. Lukas dan keluarganya, karena mereka berisiko besar tertular oleh penyakit-penyakit ini. Namun Tuhan memelihara mereka, dan para penghuni Panti juga sudah sehat saat ini. Kami juga kagum mendengar beberapa di antara mereka hafal ayat-ayat Alkitab, dan ada juga yang senang menyanyi. Mereka juga bisa ikut diajak bekerja sama mengikuti permainan menggulingkan bola golf ke dalam tabung bambu, meskipun beberapa orang masih tampak pasif dan tidak ekspresif. Rasanya masih panjang perjalanan mereka untuk menemukan keceriaan mereka kembali dan melupakan masa lalu mereka yang kelam. Namun satu hal yang sungguh membuat kami terharu, yaitu mereka semua sudah dijamah oleh Tuhan. Ada harapan masa depan bagi mereka, meskipun mereka tidak dapat kembali ke keluarga masing-masing. Mereka masih bisa diajari dan menghasilkan hal-hal yang berguna. Sebagian dari kami sempat menerima buah tangan hasil karya mereka, seperti keset, lap dan pegangan kompor yang dibuat dari anyaman kaos. Mereka juga sudah bisa memasak dan mencuci pakaian mereka sendiri. Dalam penjelasannya, Pdt. Lukas mengatakan bahwa dasar dari pendirian yayasan ini adalah firman Tuhan dari Matius 2534-43, “… Ketika Aku lapar, haus, tidak punya tumpangan, sakit, dalam penjara dan hina, sampai pada kondisi telanjang”, siapakah yang mau menolong? Dan Dia juga berfirman, “Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Faktor kemiskinan, mahalnya biaya pengobatan, rasa malu, jijik dan repot memiliki anggota keluarga yang menderita disabilitas mental, sering menjadi alasan keluarga untuk melepaskan darah daging mereka berkeliaran, terlantar, bahkan ada yang telanjang di jalan. Mereka bertahan hidup hanya dengan mengais sampah dan hidup jauh dari kesan layak. Anak yatim piatu, gelandangan, pengemis, lanjut usia, masih banyak dipedulikan orang karena mereka masih dapat diajak berinteraksi, namun para penderita disabilitas mental, yang melakukan segalanya di luar kesadaran mereka dan tak kenal kompromi soal jorok, kotor, berpenyakit menular atau tidak, bahkan menjelang ajal, siapa mau peduli? Pengurus yayasan GERASA optimis bahwa dengan pimpinan kuasa Roh Kudus, mereka dapat menjangkau para penderita disabilitas mental ini, sesuai dengan kerinduan dan kemurahan Allah bahwa “manusia diciptakan segambar dengan Dia”, sehingga dapat menerima hidup dalam kasih Bapa. Ibu Rijanti Karim, salah seorang anggota PDP, mengatakan bahwa itulah tindakan nyata yang secara gamblang dilakukan oleh Pdt. Lukas. Ia membuktikan adanya “kekuatan kasih” yang diajarkan kepada kita sebagai umat kristiani, sesuai dengan firman Tuhan yang sering kita baca, tapi belum tentu sepenuhnya kita “nyatakan dalam perbuatan”, meskipun kita sudah sangat mengerti maksud Tuhan. Mengapa demikian? Karena melakukan itu “tidak mudah”, namun bukan berarti “tidak bisa”. Kini yayasan ini sudah membeli sebidang tanah di daerah Kemang Pratama, Bekasi, namun masih belum mendirikannya. Apabila ada di antara pembaca yang tergerak untuk membantu, silakan menghubungi Pengurus Panti di no. telp. 021 881-20-08, faks. 021 881-54-57, HP. 0812-808-803-55. Kami pulang ke Jakarta sekitar pk. dengan membawa kesan yang sangat dalam. Ada sisi lain kehidupan ini yang sangat memerlukan uluran tangan kita. Maukah kita berbagi kasih dengan mereka?
Yenimenambahkan, selain pasal 25 sebenarnya ada beberapa pasal yang juga menjadi perhatian, termasuk tidak dimasukkannya perkosaan pada RUU ini, Selain itu, kata Yeni, pencegahan, penghentian, dan penyelesaian kasus kekerasan seksual di panti-panti disabilitas maupun panti asuhan lain yang bersifat tertutup, belum diatur secara khusus.
Kami memberikan sebanyak 38 paket sembakoJakarta ANTARA - Polres Metro Jakarta Selatan memberikan bantuan ke panti asuhan anak berkebutuhan khusus disabilitas di Panti Asuhan Bhakti Luhur, Lebak Bulus, Cilandak. "Saya bersama Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key dan Polisi Wanita Polrestro Jaksel ke anak-anak berkebutuhan khusus di Panti Asuhan Bhakti Luhur dalam rangkaian ulang tahun ke-73 Polda Metro Jaya," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Rabu. Ary menuturkan pihaknya rutin melakukan kegiatan sosial dengan memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan. Dalam kesempatan ini, pihaknya memberikan bantuan berupa sembilan bahan pokok sembako agar warga bisa memanfaatkannya sebagai kebutuhan sehari-hari. Baca juga Pemkot Jaksel pastikan penyandang disabilitas mendapat pelatihan kerja Selain itu, pihaknya menyampaikan apresiasinya kepada para suster yang tulus merawat dan membantu anak-anak yang berkebutuhan khusus layaknya orangtua bagi mereka. "Kami memberikan sebanyak 38 paket sembako yang satuan paketnya terdiri dari beras lima kg, minyak satu liter, gula satu kilogram dan mie instan lima bungkus sebagai bantuan untuk adik-adik Panti Asuhan Bhakti Luhur," jelasnya. Harapan Ary dengan adanya bantuan ini anak-anak merasa diperhatikan dan terus ceria serta semangat menjalani masa depannya. Dalam video di Instagram pribadi Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi adeary_millcop_jakartaselatan, tampak dirinya begitu akrab bermain dan bercengkrama bersama anak-anak di panti asuhan. Baca juga Parekraf Jaksel fasilitasi musisi disabilitas hibur wisatawan Cirebon Tak lupa, pihak kepolisian dan panti asuhan mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker serta menjaga jarak. "Kalau ada permintaan bantuan bisa hubungi kami 24 jam dan mari sama-sama sebagai warga Jakarta Selatan ke panti asuhan untuk saling membantu," katanya kepada para pengurus panti asuhan. Ke depannya, Ary berharap pihak kepolisian terus mengayomi dan melindungi masyarakat salah satunya terus memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan. Baca juga Pemkot Jakbar jemput bola penyandang disabilitas yang ingin buat KTPPewarta Luthfia Miranda PutriEditor Edy Sujatmiko COPYRIGHT © ANTARA 2022
KomunitasAnak Lopo Cerdas Beri Semangat Buat Anak Disabilitas. POS KUPANG.COM| ATAMBUA----Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional Indonesia 2020, anak-anak yang tergabung dalam kelompok belajar berbasis komunitas Lopo Cerdas mengunjungi Panti Asuhan Hadinan Haklaran Tenubot Atambua, Kabupaten Belu, Sabtu
JAKARTA, - DPD Real Estate Indonesia REI DKI Jakarta menunjukan perhatiannya kepada anak-anak binaan di panti asuhan yang dikelola Dinas Sosial DKI Jakarta. Ketua DPD REI Jakarta, Arvin. F. Iskandar menyampaikan bahwa tahun ini adalah tahun ke-19 bagi REI Jakarta, memberikan santunan selama Ramadhan. “Program “Buka Puasa Bersama dan Pemberian Santunan kepada Seribu Anak Yatim, Dhuafa” sudah berjalan rutin selama 19 tahun,” ujar Arvin dalam keterangan juga Ini Upaya REI dan Pemkab Gresik Pangkas Jumlah Rumah Tidak Layak Huni Bahkan dikatakan, saat pandemi pemberian donasi REI lakukan bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta melalui program REI DKI Peduli. Saat itu, dilakukan pembagian paket sembako kepada warga yang terdampak Pandemi Covid 19. Tahun ini, lanjut Arvin, DPD REI Jakarta, kembali menyelenggarakan acara tatap muka langsung dengan seribu anak yatim dan dhuafa di dua tempat yang berbeda. Pertama, di Masjid Al Bakrie, Kuningan, Jaksel. Acara yang dilakukan dalam bentuk Buka Puasa Bersama dan Pemberian Santunan kepada 500 anak yatim dan dhuafa dari 5 wilayah DKI Jakarta, Rabu 5/4/2023. Kedua, bekerja sama dengan Dinas Sosial, menyelenggarakan pemberian donasi untuk 500 anak yatim, dhuafa dan disabilitas yang berasal dari 4 panti asuhan binaan Dinas Sosial. Acara ini berlangsung di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin 10/4/2023. Baca juga Selama 2 Tahun, REI Berhasil Jual Rumah Subsidi “REI Jakarta tetap berkomitmen untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial masyarakat Jakarta seperti kemiskinan, pendidikan dan kesehatan, serta terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membangun ibu kota bagi semua,” tambah Arvin. Sementara itu, Penjabat Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada DPD REI Jakarta atas bantuan bagi anak-anak binaan panti asuhan yang dikelola Dinas Sosial DKI Jakarta. “Saya mendapat laporan bahwa hari ini, sebanyak 567 anak binaan panti asuhan Dinas Sosial mendapat santunan berupa uang dan bantuan lainnya dari REI. Tentu ini sangat berharga bagi anak-anak. Apalagi selama ini REI konsisten membantu setiap tahun,” ungkap Heru. Menurut Heru kedatangan jajaran REI dengan melihat langsung kondisi panti asuhan, merupakan bentuk perhatian dan menjadi semangat bagi anak-anak serta staf pengasuhnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. PemprovDKI Jakarta mengajak masyarakat untuk bahu membahu membantu sesama yang membutuhkan, dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) dalam rangka mengatasi pandemik COVID 19 khususnya di Provinsi DKI Jakarta.⁣⁣ Pesantren, Panti Sosial Asuhan Anak, Panti Sosial bagi Lanjut Usia, Panti Sosial Disabilitas dan Lokasi Prioritas

Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Gubernur No. 20 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial, Panti Sosial adalah unit pelayanan yang melaksanakan rehabilitasi sosial bagi satu atau beberapa jenis sasaran untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Adapun Unit Pelaksana Teknis UPT Panti Sosial di lingkup Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta meliputi

NLB3d3n.
  • 6ko43j7re5.pages.dev/315
  • 6ko43j7re5.pages.dev/15
  • 6ko43j7re5.pages.dev/535
  • 6ko43j7re5.pages.dev/83
  • 6ko43j7re5.pages.dev/125
  • 6ko43j7re5.pages.dev/148
  • 6ko43j7re5.pages.dev/267
  • 6ko43j7re5.pages.dev/25
  • panti asuhan disabilitas jakarta