FDA(Food and Drug Administration) telah menetapkan 8 bidang kunci kondisi sanitasi untuk SSOP yang intinya berisi tentang sanitasi pekerja, sanitasi ruang , peralatan sanitasi, dan sanitasi lingkungan. 1. Keamanan air yg kontak dg makanan atau permukaan yg kontak dg makanan; atau yang digunakan dlm pembuatan es 2.
0% found this document useful 0 votes7K views13 pagesDescriptionsanitasi hygieneCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes7K views13 pagesKumpulan Soal SanitasiJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
A Pengertian Hygiene Dan Sanitasi Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan.
Hygiene Dan Sanitasi Hygiene Dan Sanitasi – Pengertian, Ruang Lingkup, Prinsip & Contoh – Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan mungkin sekali menjadi penyebab terjadinya gangguan dalam tubuh kita sehingga kita jatuh sakit. Salah satu cara untuk memelihara kesehatan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang aman, yaitu dengan memastikan makanan tersebut dalam keadaan bersih dan terhindar dari penyakit. Makananan yang dibutuhkan harus sehat dalam arti memiliki nilai gizi, yang optimal seperti vitamin, mineral, lemak dan lainnya. Bila salah satu faktor tersebut terganggu maka makanan yang dihasilkan akan menimbulkan gangguan kesehatan dan penyakit bahkan keracunan makanan yang dihasilkan Djarismarvati dkk’ 2004. Salah satu diantaranya dikarenakan yang terjadi pada makanan dan minuman dapat menyebabkan makanan tersebut dapat menjadi media bagi suatu penyakit. Sanitasi makanan lebih ditekankan pada pengawasan terhadap pembuatan dan penyediaan bahan makanan agar tidak membahayakan sanitasi makanan, permasalahan yang menyangkut nilai gizi ataupun mengenai komposisi bahan makanan yang sesuai dengan tubuh jarang di perhatikan. Dalam hal ini apa yang dimaksud dengan hygiene ?? Pengertian Hygiene ialah suatu upaya atau tindakan untuk menjaga/meningkatkan kebersihan dan kesehatan dengan melakukan pemeliharaan dini terhadap semua individu dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Tujuannya ialah agar setiap individu tidak terkena kuman penyebab penyakit “Depkes RI, 1994”. Hygiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan, serta beragai usaha untuk mempertahankan atau memperbaiki kesehatan. Hygiene juga mencakup upaya perawatan kesehatan diri, termasuk ketepatan sikap tubuh. Upaya hygiene mencakup perlunya perlindungan bagi pekerja yang terlibat dalam pengolahan makanan agar terhindar dari sakit, baik sakit yang terjadi pada umumnya, serta sakit yang disebabkan oleh kecelakaan sanitasi adalah penciptaan atau pemeliharaan kondisi yang mampu mencegah terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya penyakit yang disebabkan oleh makanan. Secara garis besarnya, hygiene merupakan usaha seseorang atau individu dan sanitasi merupakan faktor dari lingkungan sesorang atau individu. Upaya Sanitasi Upaya sanitasi makanan ini, terdapat beberapa tahapan yang harus diperhatikan seperti berikut Keamanan dan kebersihan produk makanan yang di produksi Kebersihan individu dalam pengolahan produk makanan Keamanan terhadap penyediaan air, pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama proses pengolahan, penyajian dan penyimpanan. Pencucian dan pembersihan alat perlengkapan. Tujuan penyehatan makanan Upaya sanitasi meliputi tindakan-tindakan saniter yang ditunjukan pada semua tingkatan. Sejak makanan mulai dibeli, disimpan,diolah, dan disajikan untuk melindungi agar konsumen tidak dirugikan kesehatannya. Dengan demikian tujuan sebenarnya dari upaya sanitasi makanan,antaralain Menjamin keamanan dan kebersihan makanan Mencegah penularn wabah penyakit Mencegah beredarnya makanan yang merugikan masyarakat Mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan. Perbedaan Hygiene Dan Sanitasi Pada dasarnya hygiene dan sanitasi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya, namun keduanya memiliki perbedaan yaitu Hygiene Ialah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan kepada “objek” itu sendiri “manusia”, kegiatannya misalnya mencuci tangan, memasak air/makanan, proses pengolahan produk dan lain-lain. Sanitasi Ialah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan kepada “lingkungan” yang ada di sekitar objek “manusia”, kegiatannya misalnya menjaga kebersihan ruangan, sirkulasi udara ruangan, pengelolaan sampah, penanganan vektor penyakit dan lain-lain. Nah jadi untuk pengertian hygiene atau higienis adalah upaya pencegahan/preventif untuk menjaga kesehatan manusia yang kegiatannya fokus pada usaha kesehatan individu. Sedangkan pengertian sanitasi adalah upaya pencegahan/preventif untuk menjaga kesehatan yang kegiatannya fokus pada lingkungan manusia. Agar lebih memahami apa arti hygiene maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa ahli, berikut ini ialah kata hygiene menurut para ahli yaitu Menurut Brownell Menurut Brownell pengertian hygiene adalah cara manusia untuk menjaga dan memelihara kesehatannya. Menurut Gosh Menurut Gosh arti hygiene adalah suatu ilmu di bidang kesehatan yang meliputi semua faktor yang mendorong terwujudnya kehidupan yang sehat, baik individu maupun masyarakat. Menurut Prescott Menurut Prescott pengertian hygiene dibagi ke dalam dua aspek yaitu menyangkut individu “Personal Hygiene” dan menyangkut lingkungan “Environment”. Menurut Shadily Menurut Shadily, hygiene adalah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk mencapai derajat kesehatan. DEPKES RI Menurut Depkes RI “tahun 2004” pengertian Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu, misalnya mencuci tangan untuk kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan, sedang dalam Depkes RI “1994” hygiene lebih kepada upaya penyehatan diri. Menurut UU No. 2 Tahun 1996 Menurut UU No. 2 Tahun 1996 pengertian hygiene ialah semua usaha untuk memelihara, melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan badan, jiwa, baik untuk umum maupun perorangan yang bertujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat, serta meningkatkan kesehatan dalam perikemanusiaan. Baca Juga “Tabloid” Pengertian & Sejarah – Karakteristik – Fungsi – Kelebihan – Kelemahan Adapun pengertian sanitasi menurut para ahli diantaranya yaitu Menurut Hopkins Menurut Hopkins, pengertian sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan. Menurut Sihite Menurut Sihite, Sanitasi makanan ialah suatu usaha pencegahan untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu, merusak kesehatan, mulai dari minuman itu sebelum diproduksi. Selama dalam proses pengolahan, pengangkutan, penyimpanan hingga ke tahap penyajian makanan dan minuman itu siap di konsumsi. Menurut Dr. Azrul Azwar Menurut Dr. Azrul Azwar, MPH pengertian sanitasi adalah cara pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Menurut WHO Menurut WHO pengertian sanitasi ialah pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang dapat menimbulkan akibat buruk terhadap kehidupan manusia, baik fisik maupun mental. Ruang Lingkup Hygiene Dan Sanitasi Adapun ruang lingkup hygiene dan sanitasi yang diantaranya yaitu Ruang Lingkup Hygiene Personal Hygiene atau kebersihan perorangan adalah suatu usaha untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Hygiene Makanan dan Minuman adalah suatu usaha untuk menjaga dan memelihara kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia. Ruang Lingkup Sanitasi Penyediaan air bersih/air minum “water supply” ini meliputi pengawasan terhadap kualitas, kuantitas dan pemanfaatan air. Pengolahan sampah “refuse disposal” ini meliputi cara pembuangan sampah, peralatan pembuangan sampah dan cara penggunaannya. Pengolahan makanan dan minuman “food sanitation” ini meliputi pangadaan, penyimpanan, pengolahan dan penyajian makanan. Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat “insect and rodent control” ini meliputi cara pengendalian serangan dan binatang pengerat. Kesehatan dan keselamatan kerja, ini melakukan kegiatan K3 meliputi ruang kerja “misalnya dapur”, pekerjaan, cara kerja dan tenaga kerja. Manfaat Hygiene Dan Sanitasi Seperti yang telah dijelaskan pada pengertian Hygiene dan sanitasi diatas berikut ini ialah beberapa manfaat hygiene dan sanitasi secara umum Memastikan tempat beraktivitas bersih. Melindungi setiap individu dari faktor lingkungan yang dapat merusak kesehatan fisik dan mental. Tindakan pencegahan terhadap penyakit menular. Tindakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja. Baca Juga Senam Pengertian Menurut Para Ahli, Manfaat, Jenis Dan Contohnya Contoh Tindakan Hygiene Dan Sanitasi Tindakan hygiene dan sanitasi seharusnya dimulai dari diri sendiri. Kebiasaan yang baik menjaga kebersihan dan kesehatan akan berdampak besar bagi lingkungan kita. Jadi dalam hal ini personal hygiene punya peranan yang sangat penting. Contoh Hygiene Berikut ini adalah contoh tindakan personal hygiene yaitu Mencuci tangan hingga bersih setiap kali akan makan. Mandi dan menggosok gigi secara teratur untuk menjaga kebersihan tubuh. Menjaga kebersihan bahan makanan dan juga makanan yang telah diolah. Menjaga kebersihan semua peralatan memasak dan wadah makanan. Contoh Sanitasi Berikut ini ialah contoh tindakan sanitasi lingkungan Membuat dan mengatur saluran pembuangan air hujan di pinggir jalan. Membuat dan mengatur saluran pembuangan limbah rumah tangga “dapur dan kamar mandi”. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Pengelolaan limbah/sampah dengan baik, teratur dan berkesinambungan, misalnya dengan memilih sampah plastik, kertas, organik, kaca dan logam. Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan Pengertian dari prinsip hygiene dan sanitasi makanan adalah pengendalian terhadap tempat bangunan, peralatan, orang dan bahan ini penting untuk diketahui Karena berperan sebagai factor kunci keberhasilan usaha makanan. Suatu usaha makanan yang telah tumbuh dan berkembang dengan baik, jika melalaikan prinsip-prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman, besar kemungkinan pada suatu saat akan merugikan. Menurut Depkes RI, 2004, enam prinsip hygiene makanan dan minuman yaitu Prinsip 1 Pemilihan Bahan Makanan Kualitas bahan makanan yang baik dapat dilihat melalui ciri-ciri fisik dan mutunya dalam hal ini bentuk, warna, bau, dan lainnya. Bahan makanan yang baik terbebas dari kerusakan dan pencemaran termasuk pencernaran oleh bahan kimia seperti pestisida. Ciri-ciri bahan makanan yang baik Buah-buahan Keadaan fisiknya baik, isinya penuh, kulit utuh atau tidak kotor Isinya masih terbungkus kulit dengan baik Warna sesuai dengan bawaannya, tidak ada warna tambahan, warna buatan karbitan dan warna lain selain warna buah. Tidak berbau busuk bau asam basi atau bau yang tidak segar lainnya. Tidak ada cairan selain getah aslinya. Terdaftar dibadan pengawasan obat dan makanan, ditandai dengan adanya kode nomor ML untuk makanan luar negeri import MD untuk makanan dalam negeri. Kemasan masih baik, utuh tidak rusak, bocor atau kembung Belum habis masa pakai kadaluarsa Segel penutup masih terpasang dengan baik Mempunyai merek dan label yang jelas nama instansi pembuatannya Sumber bahan makanan yang baik Baca Juga “Alat Musik Melodis” Pengertian & Contoh – Gambar Untuk mendapatkan bahan makanan yang tak perlu diketahui sumber-sumber makanan yang makanan yang baik sering kali tidak mudah kita temukan karena jaringan perjalanan makanan yang demikian panjang dan melalui jaringan perdagangan pangan Depkes, RI 2004. Adapun sumber bahan makanan yang baik adalah Pusat penjualan bahan makanan dengan sistem pengaturan suhu yang dikendalikan dengan baik Tempat-tempat penjualan bahan makanan yang diawasi oleh pemerintah daerah dengan baik. Prinsip 2 penyimpanan bahan makanan Proses penyimpanan bahan makanan adalah agar bahan makanan tidak mudah rusak dan kehilangan nilai gzinya. Semua bahan makanan diberikan terlebih dahulu sebelum disimpan, yang dapat dilakukan dengan cara mencuci. Setelah dikeringkan kemudian dibungkus dengan pembungkus yang bersih dan simpan dalam ruangan yang bersuhu rendah Kusmayadi, 2008. Menyimpan makanan dalam freezer sama sekali tidak membunuh bakteri melainkan menghambat pertumbuhan. Apabila makanan dikeluarkan dalam freezer dan temperature menjadi tinggi, maka bakteri akan mulai perbanyak kembali. Bakteri baru berhenti tumbuh apabila makanan disimpan pada temperature dibawah 300C Moehyi,1992. Dalam penyimpananbahan makanan hal-hal yang harus diperhatikan adalah Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusus yang bersih dan memenuhi syarat. Barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga Mudah untuk mengambilnya Tidak menjadi tempat bersarang/bersembunyi serangga dan tikus. Tidak mudah membentuk dan rusak, untuk bahan-bahan yang mudah membusuk harusdisediakan tempat penyimpanan dingin. Setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakan untuk keluar masuk barang dengan sistem FIFOFirst in First out. Ada tiga cara penyimpanan makanan yang sesuai dengan suhunya yaitu Depkes RI 2004 Penyimpan sejuk cooling yaitu suhu penyimpanan 1000C-1500C untuk jenis minuman buah, es krim, dan sayuran. Penyimpanan dingin chilling yaitu suhu penyimpanan 400C-1000C untuk bahan makanan yang berprotein akan diolah kembali. Penyimpanan dingin sekali frezen yaitu suhu penyimpanan 24 jam. Prinsip 3 Pengolahan Makanan Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan yang siap santap, pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti kaidah prinsip-prinsip hygiene sanitasi Depkes RI, 2004. Dalam proses pengolahan makanan, harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi terutama menjaga kebersihan peralatan masak yang digunakan, tempat pengolahan atau atau disebut dapur serta kebersihan penjamah makananKusmayadi, 2008. Penjamah makanan Penjamah makanan adalah seorang tenaga kerja yang menjamah mulai dari persiapan, mengolah, menyimpan, mengangkut maupun dalam penyajian makanan. Pengetahuan sikap dan tindakan seorang penjamah mempengaruhi kualitas makanan yang disajikan penjamah mempengaruhi kualitas makanan yang disajikan penjmah yang sedang sakit flu, demam dan diare sebaiknya tidak dilibatkan dahulu dalam proses pengolahan makanan. Jika terjadi luka penjamah harus menutup luka dengan pelindung kedap air misalnya, plester atau sarung tangan plastic Kusmayadi, 2008. Syarat-syarat penjamah makanan Depkes RI,2003 Tidak menderita penyakit mudah menular, missal batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut sejenisnya. Menutup luka pada luka terbuka/bisul atau luka lainnya. Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku dan pakaian. Memakai celemek dan tutup kepala. Mencuci tangan setiap hendak menangani makanan. Menjamah makanan harus memakai alat/perlengkapan atau dengan atas tangan. Tidak merokok, menggaruk anggota badan telinga,hidung, mulut dan bagian lainnya. Tidak batuk atau bersin dihadapan makanan jajanan yang disajikan dan atau tanpa menutup hidung atau mulut. Persiapan pengolahan makanan Tempat pengolahan makanan yang digunakan harus memenuhi standard an persyaratan hygiene sanitasi untuk mencegah resiko pencemaran terhadap hal yang penting dalam persiapan tempat pengolahan adalah Baca Juga “Suku Zulu” Sejarah & Adat Istiadat – Bahasa – Pakaian Vertifikasi harus cukup baik agar siap dan udara panas dapur keluar dengan sempurna. Lantai, dinding, dan ruangan bersih dan terpelihara agar menekan kemungkinan pencemaran terhadap makanan. Meja peracikan bersih dari permukaannya/kuat, tahan goresan agar bekas irisan tidak masuk kedalam makanan. Tungku dilengkapi dengan alat penangkap asap atau pembuang asap berupa sungkup atau cerobong asap, agar aap tidak mengotori ruangan. Ruangan bebas lalat dan tikus. Peralatan makanan dan minuman Peralatan makanan dan minuman dapat dipergunakan seperti piring, gelas, mangkok, sendok atau garpu harus dalam keadaan bersih. Beberapa hal yang harus ddiperhatikan adalah Bentuk peralatan utuh, tidak rusak, cacat, retak, atau berlekuk-lekuktidak rata. Peralatan yang sudah bersih dilarang dipegang dibagian tempat makanan, minuman atau menempel dimulut, karena akan terjadi pencemaran mikroba melalui jari tangan. Peralatan yang sudah retak, gompel atau pecah selain dapat menimbulkan kecelakaan melukai tangan juga menjadi sumber pengumpulan kotoran karena tidak akan dicuci sempurna. Dilarang menggunakan kembali peralatan yang dirancang hanya untuk sekali pakai. Wadah penyimpanan makanan dan minuman Wadah penyimpanan baskom, harus dalam keadaan bersih, wadah penyimpanan perlu diperhatikan cara pemisahan yang benar dan teliti untuk setiap jenis makanan yang berada di dalam ruangan tempat penyimpanan. Makanan kering dan bahan makanan basah serta makanan matang dan makanan mentah. Prinsip 4 Penyimpanan makanan Menyimpan makanan dan minuman yang sudah masak ditempat-tempat yang tidak terjangkau tikus, serangga,binatang pengganggu lainnya. Adapun karakteristik dari pada pertumbuhan bakteri pada makanan masak yang harus dipantau dan dijaga adalah kadar air makanan, jenis makanan, suhu makanan. Wadah Setelah selesai proses pengadaan, pencemaran bahan makanan, pencucian,peracikan, pembuatan, pengubahan bentuk, maka akan dilakukan pengemasan atau pewadahan. Makanan dan minuman yang disiapkan harus dengan wadah yang bersih dan aman bagi kesehatan dan tutup makanan dan minuman harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makananan. Pada dasarnya hygiene sanitasi dalam perwdahan mencakup beberapa hal, antara lain Baca Juga Kebugaran Jasmani Pengertian Menurut Para Ahli, Fungsi, Manfaat Dan Tujuan Semua makanan harus mempunyai wadah masing-masing. Pemisahan didasarkan pada saat makanan mulai diolah jenis makanan. Setiap wadah mempunyai tutup, tetapi berventilasi yang dapat mengeluarkan uap air. Makanan berkuah dipisahkan antara lauk dengan saus kuahnya. Suhu Makanan kering disimpan dalam suhu kamar 2500C-3000C Makanan basah harus segar disajikan diatas suhu 6000C Makanan basah yang masih lama disajikan pada suhu dibawah mencegah pertumbuhan bakteri, usahakanlah makanan selalu berada pada suhu dimana bakteri tidak tumbuh yang dibawah 1000C atau diatas 6000C. Suhu 1000C-6000C sangat berbahaya. Prinsip 5 pengangkutan makanan Pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan didalam mencegah terjadinya pencemaran makanan. Pencemaran pada makanan lebih tinggi resikonya dari pada pencemaran pada bahan karena itu, titik berat pengendalianyang perlu diperhatikan adalah pada makanan masak. Dalam proses pengankutan makanan banyak pihak yang terkait mulai dari persiapan, perwadahan, orang, suhu dan kendaraan pengangkutan itu sendiri. Pengangkutan bahan makanan Pencemaran makanan selama dalam pengangkutan dapat berupa pencemaran fisik, mikroba maupun kimia. Untuk mencegahnya adalah membuang atau setidaknya mengurangi sumber yang akan menyebabkan pencemaran dengan cara Mengangkut bahan makanan tidak bercampur dengan dengan bahan berbahaya dan beracun B3 seperti pupuk, obat hama atau bahan berbaya lainnya. Kendaraan pengangkutan makanan tidak dipergunakan untuk mengangkut bahan lain seperti untuk mengangkut orang, hewan, atau barang-barang. Kendaraan yang dipergunakan harus diperhatikan kebersihannya agar setiap akan digunakan untuk makanan selalu dalamkeadaan bersih. Hindari peakaian kendaraan yang telah mengangkut bahan kimia atau pestida walaupun telah dicuci masih akan terjadi pencemaran. Hindari perlakuan manusia yang menangani makanan selama pengangkutan, seperti perlakuan makanan yang ditumpuk dan dibuang. Pengangkutan makanan siap santap Makanan siap santap lebih rawan terhadap pencemaran sehingga perlu yang hati-hati. Oleh karena itu dalam pengangkutan makanan siap santap perlu diperhatikan sebagai berikut Setiap makanan mempunyai wadah-wadah masing. Wadah yang digunakan harus utuh, kuat dan ukurannya memadai dengan makanan yang ditempatkan dan terbuat dari bahan anti karat atau bocor. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya agar tetap panas 6000C atau tetap dingin 4000C. Wadah selama dalam perjalanan tidak boleh selalu dibuka dan tetap dalam keadaan tutup sampai ditempat penyaji. Kendaraan pengangkutan disediakan khusus dan tidak digunakan untuk keperluan mengangkut bahan lain. Prinsip 6 Penyajian makanan Penyajian makanan yang menarik akan memberikan nilai tambah dalam menarik penyajian makanan untuk konsumen memiliki berbagai cara asalkan memperhatikan kaidah hygiene sanitasi yang baik. Penggunaan pembungkus seperti plastic, kertas atau boks plastic harus dalam keadaan bersih dan tidak berasal dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan racun. Baca Juga “Keselamatan Kesehatan Kerja K3 ” Pengertian & Tujuan – Aspek – Faktor – Prinsip Makanan yang disajikan pada tempat yang bersih, peralatan yang digunakan bersih, sirkulasi udara dapat berlangsung,penyaji berpakaian bersih dan rapi menggunakan tutup kepala atau celemek. Tidak boleh terjadi kontak langsung dengan makanan yang disajikan. Faktor Yang Mempengaruhi Hygiene Sanitasi Makanan Faktor makanan Hal-hal yang perlu diperhatikan dengan factor makanan diantaranya adalah Keadaan bahan makanan. Cara penyimpanan bahan makanan Proses pengolahan Cara pengangkutan makanan yang telah dimasak Cara penyimanan makanan yang masak Cara penyajian makanan masak Faktor peralatan Persyaratan peralatan dalam proses pengolahan makanan diantranya adalah Permukaan alat harus utuh tidak cacat dan mudah dibersihkan Lapisan permukaan alat tidak mudah larut dalam asam/basa atau garam yang lazim dipakai dalam proses makanan. Apabila alat tersebut kontak dengan makanan, maka alat tersebut tidak akan mengeluarkan bagian berat beracun berbahaya, seperti Seng Zn Tembaga Cu Arsenikum As Timah hitam Pb Cadmium Cd Antimon sintibium Tutup wadah harus sempurna tertutup Criteria kebersihan ditenukan dengan angka kuman maksimum 100/cm2 permukaan bebas dari kuman Faktor makanan Persyaratan untuk karyawan/tenaga pengolahan makanan diantaranya adalah Kondisi badan sehat dengan surat keterangan dokter Bebas dari penyakit menular TBC,thypus, kolera, dan lain sebagainya Harus punya buku pemeriksaan kesehatan Baca Juga “Suku Maasai” Sejarah & Bahasa – Adat Istiadat – Peninggalan Pengaruh Makanan Terhadap Kesehatan Makanan merupakan salah satu pokok kebutuhan manusia untuk kelangsungan karena itu, makanan merupakan hal yang penting bagi makanan bagi manusia, selain dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Zat makanan dalam tubuh mempunyai fungsi Sumber energi Zat pembangun Zat pengatur Oleh sebab itu, makanan yang cukup diperlukan agar badan mempunyai tenaga yang cukup untuk mempertahankan kehidupan, jasmani dapat tumbuh dengan baik, sehat dan makanan diperlukan agar tubuh tidak menjadi sakit baik oleh sebab defisiensi atau sebab dari luar. Dari sudut kesehatan lingkungan, pengaruh makanan terhadap kesehatan yang harus diperhatikan ialah peranan makanan atau minuman sebagai vector/agen penyakit yang ditularkan melalui makanan yaitu Parasit-parasit seperti Taenia Saginata, Taenia solium, Diphylobotrium latum, Trichinella spiralis dan sebagainya. Parasit-parasit ini masuk dalam tubuh manusia melalui daging sapi,ikan, babi, yang terkena infeksi dan dimakan tanpa memasaknya cukup lama agar larva-larva parasit yang ada didalam daging mati. Mikroorganisme seperti salmonella typhi, shigella dysentrie, fever, virus hepatitis dan sebagainya, yang dapat mengkontaminaminasi makanan dan masuk dalamtubuh manusia. Toksin yang diproduksi oleh bakteri-bakteri exo-toxin yang ada dalam makanan misalnya entero toxin dari staphylococcus, exo toxin dari clostridium botulinum Penggunaan tanaman atau bahan lain yang beracun seabagai bahan makanan, seperti jamur beracun, tempe bongkrek dan sebagainya. Beberapa factor yang baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap makanan adalah Air Erat sekali hubungannya dengan makanan, oleh karena itu, air diperlukan dalam semua prose pengolahan makanan. Dalam beberapa hal air sangat menentukan kualitas makanan. Air kotor sewage Berbagai macam bahan organic dan anorganik terlarut dalam air kotor Merupakan sumber dari kuman-kuman pathogen, terutama untuk kuman-kuman yang berasal dari saluran penting sebagai sumber pencemar bagi air dan makanan. Tanah Tanah yang mengandung mikroorganisme dapat mengkontaminasi makanan dengan cara Terbawa oleh alat-alat, masuk kedalam tempat makanan/penyimpanan makanan, akhirnya sampai ke makanan. Terkait pada bagian tanaman-tanaman/sayuran dan sebagainya. Melalui makanan yang dibungkus dengan bahan/kertas yang tekontaminasi oleh tanah yang mengandung mikroorganisme. Udara Adanya mikroorganisme diudara karena terbawa oleh partikel-partikel debu,air atau titik-titik ludah yang sudah disebarkan oleh orang/hewan, batuk atau berbangkis. Tergantung dari lokasi, musim, pergerakan udara. Manusia Merupakan sumber paten dari kuman-kuman Stahilococcus aurcus, Salmonelia, Clostridium perfringen, Enterrococcus. Baca Juga “Kesehatan Lingkungan” Pengertian Menurut Para Ahli & Tujuan – Ruang Lingkup Demikianlah pembahasan mengenai Hygiene Dan Sanitasi -Pengertian, Ruang Lingkup, Prinsip & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Q Tahapan higiene dan sanitasi yang bertujuan untuk menghilangkan tanah & sisa makanan dengan cara mengerik, membilas dg air, menyedot kotoran adalah Q. Yang termasuk kedalam food hygiene standar kecuali. answer choices berikut ini adalah salah satu pengendalian mikroorganisme secara kimiawi kecuali.
Pengertian dari prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah pengendalian terhadap empat faktor yaitu tempat, peralatan, orang dan bahan makanan. Selain itu terdapat enam prinsip santasi makanan dan minuman yaitu Depkes RI, 2004 1. Pemilihan Bahan Makanan 2. Penyimpanan Bahan Makanan 3. Pengolahan Makanan 6. Penyajian Makanan Prinsip 1 Pemilihan Bahan Baku Makanan Kualitas bahan makanan yang baik dapat dilihat melalui ciri-ciri fisik dan mutunya dalam hal ini bentuk, warna , kesegaran, bau, dan lainnya. Bahan makanan yang baik terbebas dari kerusakan dan pencemaran termasuk pencemaran oleh bahan kimia seperti pestisida Kusmayadi, 2008. bahan makanan yang baik 1. Buah-buahan Adapun ciri-ciri buah-buahan yang berkualitas adalah sebagai berikut • Keadaan fisiknya baik, isinya penuh, kulit utuh, tidak rusak atau kotor. • Isi masih terbungkus kulit dengan baik • Warna sesuai dengan bawaannya, tidak ada warna tambahan seperti warna buatan atau warna lain selain warna buah. • Tidak berbau busuk, bau asam/ basi atau bau yang tidak segar lainnya. • Tidak ada cairan lain selain getah aslinya. • Terdapat lapisan pelindung • Buah-buahan yang biasanya dijadikan jus adalah buah jeruk, alpukat, kueni, terong belanda, markisa, semangka, wortel dan lain-lain. 2. Air Air yang digunakan harus memenuhi syarat kualitas air minum sesuai dengan Menkes RI seperti syarat fisik tidak berasa, berbau, berwarna, serta tidak keruh, syarat kimia tidak mengandung zat-zat kimia beracun yang menimbulkan gangguan kesehatan, syarat mikrobiologi bebas bakteri dengan standar 0 dalam 100ml air minum serta bebas dari kontaminasi radiasi radioaktif melebihi batas maksimal yang diperbolehkan. 3. Gula Gula yang digunakan harus dalam kondisi fisik yang baik, seperti warnanya tidak kusam, kering dan tidak berbau. Sumber bahan makanan yang baik Untuk mendapatkan bahan makanan yang baik perlu diketahui sumber-sumber makanan yang baik. Sumber makanan yang baik sering kali tidak mudah ditemukan karena jaringan perjalanan makanan yang demikian panjang dan melalui jaringan perdagangan pangan Depkes RI, 2004. Sumber bahan makanan yang baik adalah Depkes RI, 2004 a. Pusat penjualan bahan makanan dengan sistem pengaturan suhu yang dikendalikan dengan baik Seperti di Supermarket atau Swalayan. b. Tempat-tempat penjualan bahan makanan yang diawasi oleh pemerintah daerah dengan baik Seperti pasar tradisional. Jenis- jenis buah Jenis-jenis buah yang dijadikan sebagai bahan dasar jus adalah 1. Alpukat Alpukat memilki kadar lemak tinggi diantara semua jenis buah-buahan. Namun, total kalorinya tidaklah tinggi karena kandungan karbohidratnya terbatas. Lemak alpukat termasuk lemak tak jenuh tunggal, sehingga tidak akan menyebabkan naiknya berat badan. Alpukat juga mengandung betakaroten, klorofil, vitamin E, dan vitamin B-kompleks yang berlimpah dalam alpukat. Buah alpukat mengandung vitamin E sebesar 3,4 mg/100 gr. Lemak jenuh buah alpukat tergolong rendah dibandingkan dengan lemak tidak jenuh yang terkandung didalamnya, karena mempunyai perbandingan 22% dan 78%. Lemak buah alpukat didominasi oleh asam lemak tidak jenuh tunggal yaitu asam oleat tunggal yang bersifat antioksidan kuat. Dibandingkan dengan bahan pangan lain seperti biji mede, kacang tanah, kelapa kadar asam lemak jenuh buah alpukat tergolong rendah. Alpukat juga banyak mengandung mineral dan kalium, tetapi kadar natriumnya rendah. Berbeda dengan buah-buah lain, alpukat hampir tidak mengandung pati, sedikit gula tetapi banyak mengandung serat yang dapat melancarkan pencernaan Desrosier, 2008. 2. Terong Belanda Dalam setiap 100 gram bagian terung belanda yang dapat dimakan mengandung air 85 gram, protein 1,5 gram, lemak 0,006 – 1,28 gram, karbohidrat 10 gram, serat 1,4 – 4,2 gram, abu 0,7 gram, vitamin A 150 – 500 SI dan vitamin C25 mg. Terong Belanda mengandung provitamin A yang baik untuk kesehatan mata dan vitamin C untuk mengobati sariawan, panas dalam dan meningkatkan daya tahan tubuh. Mineral penting seperti potasium, fosfor dan magnesium mampu menjaga dan memelihara kesehatan. Serat yang tinggi didalam terung belanda bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit / konstipasi. Terong Belanda mengandung antosianin yang termasuk kedalam golongan flavonoid yang merupakan salah satu jenis antioksidan. Serat yang tinggi di dalam terong belanda bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit/konstipasi Alissa, 2010. 3. Mangga Buah mangga mengandung vitamin A, E, dan C, selain itu mangga juga dapat bertindak sebagai disinfektan sehingga dapat membersihkan darah. Mangga juga dapat menanggulangi atau mengobati beragam penyakit seperti menghilangkan bau badan dan menurunkan panas tubuh. 4. semangka Semangka adalah buah yang mengandung vitamin C dan provitamin A. semangka dapat menjadi anti alergi. Selain itu semangka juga memiliki fungsi kesehatan lain yaitu menurunkan kadar kolesterol serta mencegah dan menahan serangan jantung. 5. Jeruk Komponen utama jus jeruk adalah gula yang mencapai 75-85%. Jenis gula yang penting adalah glukosa, fruktosa, dan sukrosa dengan perbandingan 112. Setiap 100 ml sari buah jeruk siam mengandung glukosa 1,02-1,24 g, fruktosa 1,49-1,58 g, dan sukrosa 2,19-4,9 g dengan total gula 4,93-7,57 g. Jeruk mengandung vitamin A,B1, B2 dan C. Selain itu jeruk juga mengandung anti kanker bagi dapat mencegah dan mengobati beragam penyakit daan gangguan kesehatan lainnya seperti mengobati sariawan dan menurunkan resiko terkena kardiovaskuler, kanker dan katarak Alissa, 2010. 6. Wortel Wortel adalah buah yang kaya akan vitamin A sehingga sangat bagus untuk menjaga kesehatan mata, selain itu dapat meningkatkan kekebalan dan ketahanan tubuh serta menjaga hati tetap sehat. 7. Apel Apel mengandung vitamin A, B, dan C. Buah Apel dapat membantu menurtunkan kadar kolesterol dalam darah, selain itu dapat menjadi zat antikanker dan mengurangi nafsu makan yang terlalu besar sehingga sangat cocok untuk kudapan orang diet. 8. Belimbing Buah belimbing mengandung vitamin C dan provitamin A. Belimbing dapat membantu memperlancar pencernaan makanan, selain itu dapat menurunkan tekanan darah. Prinsip 2 Penyimpanan Bahan Makanan Kerusakan bahan makanan dapat terjadi karena a. Tercemar bakteri karena alam atau perlakuan manusia. b. Kerusakan mekanis seperti gesekan, tekanan, benturan dan lain-lain. Tujuan penyimpanan bahan makanan adalah supaya bahan makanan tidak mudah rusak dan kehilangan nilai gizinya. Semua bahan makanan dibersihkan terlebih dahulu sebelum disimpan, yang dapat dilakukan dengan cara mencuci. Setelah dikeringkan kemudian dibungkus dengan pembungkus yang bersih dan disimpan dalam ruangan yang bersuhu rendah Kusmayadi, 2008. Dalam penyimpanan bahan makanan ada hal-hal yang harus diperhatikan, seperti a. Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusus yang bersih dan memenuhi syarat. b. Barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga • Mudah untuk mengambilnya. • Tidak menjadi tempat bersarang/ persembunyian serangga dan tikus. • Tidak mudah membusuk dan rusak, untuk bahan-bahan yang mudah membusuk harus disediakan tempat penyimpanan dingin kulkas. • Setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakan untuk riwayat keluar masuk barang dengan system FIFO First In First Out. Ada empat cara penyimpanan makanan yang sesuai dengan suhunya yaitu Depkes RI, 2004 1. Penyimpanan sejuk cooling, yaitu suhu penyimpanan 100C-150C untuk jenis minuman buah, es krim dan sayur. 2. Penyimpanan dingin chilling, yaitu suhu penyimpanan 40C-100C untuk bahan makanan yang berprotein yang akan segera diolah kembali. 3. Penyimpanan dingin sekali freezing, yaitu suhu penyimpanan 00C-40C untuk bahan berprotein yang mudah rusak untuk jangka waktu sampai 24 jam. 4. Penyimpanan beku frozen, yaitu suhu penyimpanan 24 jam. Penyimpanan bahan makanan mentah dapat dilihat dalam tabel berikut Tabel Penyimpanan Bahan Makanan Mentah Jenis bahan makanan Lama penggunaan 3 hari atau kurang 1 minggu atau kurang 1 minggu atau lebih Daging, ikan, udang Dan olahannya -5 0C sampai 00C -100C sampai -00C Kurang dari -100C Telur, susu, dan Olahannya 50C sampai 70C -5 0C sampai 0 0 C Kurang dari -5 0C Sayur, buah dan Minuman 10 0C 10 0C 10 0C Tepung dan biji-bijian • ketebalan bahan makanan <10 cm • kelembaban 80-90% 15 0C 25 0C 25 0C Tata cara Penyimpanan 1. Peralatan penyimpanan A. Penyimpanan suhu rendah dapat berupa Penyimpanan suhu rendah dapat digolongkan dalam empat jenis, yaitu pendingin yang mampu mencapai suhu 100C – 150C untu penyimpanan sayuran, minuman dan buah serta untuk display penjualan makanan da minuman dingin. 2. Lemari es kulkas yang mampu mencapai suhu 10C- 40C dalam keadaan bisa digunakan untuk minuman, makanan siap santap dan telur. 3. Lemari es Freezer yang dapat mencapai suhu -50C, dapat digunakan untuk penyimpanan daging, unggas, ikan, dengan waktu tidak lebih dari 3 hari. 4. Kamar beku yang merupakan ruangan khusus untuk menyimpan makanan beku frozen food dengan suhu mencapai -200C untuk menyimpan daging dan makanan beku dalam jangka waktu lama. B. Penyimpanan suhu kamar Untuk makanan kering dan makanan olahan yang disimpan dalam suhu kamar. Penyimpanan harus diatur sebagai berikut 1. Makanan diletakkan dalam rak-rak yang tidak menempel pada dinding, lantai dan langit-langit, maksudnya adalah a. Untuk sirkulasi udara agar udara segar dapat segera masuk keseluruh ruangan. b. Mencegah kemungkinan jamahan dan tempat persembunyian tikus. c. Untuk memudahkan pembersihan lantai. d. Untuk mempermudah dilakukan stok opname. 2. Setiap makanan ditempatkan dalam kelompoknya dan tidak bercampur baur. 3. Untuk bahan yang mudah tercecer seperti gula pasir, tepung, ditempatkan dalam wadah penampungan sehigga tidak mengotori lantai. Prinsip 3 Pengolahan Makanan Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan yang siap santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti prinsip-prinsip hygiene sanitasi Depkes RI, 2004. Tujuan pengolahan makanan agar tercipta makanan yang memenuhi syarat kesehatan, mempunyai cita rasa yang sesuai serta mempunyai bentuk yang merangsang selara Azwar, 1990. Dalam proses pengolahan makanan, harus mempunyai persyaratan hygiene sanitasi terutama menjaga kebersihan peralatan masak yang digunakan, tempat pengolahan atau disebut dapur serta kebersihan penjamah makanan Kusmayadi, 2008. Makanan Penjamah makanan adalah orang Penjamah makanan menurut Depkes RI 2004 adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan pengangkutan sampai penyajian. Dalam proses pengolahan makanan, peran dari penjamah makanan sangatlah besar peranannya. Penjamah makanan ini mempunyai peluang untuk menularkan penyakit. Banyak infeksi yang ditularkan melalui penjamah makanan, antara lain Staphylococcus aureus ditularkan melalui hidung dan tenggorokan, kuman Clostridium perfringens, Streptococcus, Salmonella dapat ditularkan melalui kulit. Oleh sebab itu penjamah makanan harus selalu dalam keadaan sehat dan terampil. Syarat-syarat penjamah makanan adalah Depkes RI, 2003 3. Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku dan pakaian. 4. Memakai clemek dan tutup kepala. 5. Mencuci tangan setiap kali kontak dengan makanan. 6. Menjamah makanan harus memakai alat/ perlengkapan atau dengan alas tangan. 7. Tidak merokok, menggaruk anggota badan telinga, hidung, mulut dan bagian lainnya. 8. Tidak batuk atau bersin dihadapan makanan jajanan yang disajikan atau menutup hidung atau mulut. Prinsip 4 Penyimpanan Makanan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan makanan menurut Depkes RI, 2004 adalah a. Makanan yang disimpan harus diberi tutup. b. Tersedia tempat khusus untuk menyimpan makanan. c. Makanan tidak boleh disimpan dekat dengan saluran air. d. Apabila disimpan diruangan terbuka hendaknya tidak lebih dari 6 jam dan ditutup agar terhindar dari serangga dan binatang lainnya. e. Lemari penyimpan sebaiknya tertutup atau tidak berada tanpa kaki penyangga atau dipojok ruangan karena tikus, kecoa dan hewan lainnya akan sangat mudah untuk menjangkaunya. Cara penyimpanan bahan makanan yang baik berdasarkan suhu, wadah, dan jenisnya antara lain sebagai berikut 1. Setiap bahan makanan yang disimpan diatur ketebalannya, artinya agar suhu dapat merata keseluruh bagian. 2. Setiap bahan makanan ditempatkan secara terpisah menurut jenisnya, dalam wadah container masing-masing. Wadah dapat berupa bak, kantong plastik atau lemari yang berbeda. 3. Makanan disimpan didalam ruangan penyimpanan sedemikian hingga terjadi sirkulasi udara dengan baik agar suhu merata keseluruh bagian. Pengisian lemari yang terlalu padat akan mengurangi manfaat penyimpanan karena suhunya tidak sesuai dengan kebutuhan. 4. Penyimpanan didalam lemari es, meliputi a. Bahan mentah harus terpisah dari makanan siap santap. b. Makanan yang berbau tajam harus ditutup dalam kantong plastik yang rapat dan dipisahkan dari makanan lain, kalau memungkin dalam lemari yang berbeda, dan letaknya harus berjauhan. c. Makanan yang disimpan tidak lebih dari 2 atau 3 hari dan harus sudah digunakan. d. Lemari tidak boleh terlalu sering dibuka, maka dianjurkan lemari untuk keperluan sehari-hari dipisahkan dengan lemari untuk keperluan penyimpanan makanan. Penyimpanan makanan kering harus memenuhi syarat seperti berikut a. Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang baik b. Ruangan bersih, kering, lantai dan dinding tidak lembab c. Rak-rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai dan 60 cm dari langit-langit d. Rak mudah dibersihkan dan dipindahkan e. Penyimpanan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO firs in first out artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dulu. Suhu Suhu adalah salah satu faktor lingkungan terpenting yang mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan mikroorganisme. Suhu dapat mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan organisme dalam dua cara yang berlawanan Irawati, 2008. a. Apabila suhu naik, kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan dipercepat. Sebaliknya apabila suhu turun kecepatan metabolisme juga turun dan pertumbuhan diperlambat. b. Apabila suhu naik atau turun, tingkat pertumbuhan mungkin terhenti dan komponen sel menjadi tidak aktif serta menjadi sel-sel dapat mati. Pengelompokan jenis makanan berdasarkan suhu, ada tiga macam yaitu 1. Makanan kering disimpan dalam suhu kamar 250C-300C 2. Makanan basah harus segera disajikan pada suhu diatas 600C. 3. Makanan basah yang masih lama disajikan disimpan pada suhu dibawah 100C. Teknik penyimpanan makanan ada dua cara yaitu cara dingin dan panas. Winarno, membagi suhu penyimpanan makanan menjadi tiga jenis, yaitu a. Sejuk 150C – 250C untuk menyimpan minuman, umbi, sayur-sayuran. b. Dingin < 5,6 0C menghambat pertumbuhan mikroba c. Beku - 17,8 0C s/d -34,4 0C Untuk mencegah pertumbuhan bakteri usahakan makanan selalu berada pada suhu dimana bakteri tidak tumbuh yaitu dibawah 100C atau diatas 600C. Suhu 10 0C-60 0C adalah suhu sangat berbahaya, maka disebut danger zone. Kerusakan makanan sangat dipengaruhi oleh suhu, kelembaban dan jenis makanan. Prinsip 5 Pengangkutan Pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan didalam mencegah terjadinya pencemaran makanan. Dalam proses pengangkutan makanan banyak pihak yang terkait mulai dari persiapan, pewadahan, orang, suhu dan kendaraan pengangkut itu sendiri. Cara mengangkut makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi, misalnya apakah sarana pengangkutan memeiliki alat pendingin dan tertutup. Pengangkutan tersebut dilakukan baik dari sumber ke pasar maupun dari sumber ke tempat penyimpanan agar bahan makanan tidak tercemar oleh kontaminan dan tidak rusak, seperti mengangkut daging dan ikan dengan menggunakan alat pendingin Chandra, 2006. . Pengangkutan bahan makanan Pencemaran makanan selama dalam pengangkutan dapat berupa pencemaran fisik, mikroba maupun kimia. Cara untuk mencegah dengan membuang atau mengurangi sumber yang menyebabkan pencemar Depkes RI, 2004. Adapun cara dalam mengurangi atau membuang sumber penyebab pencemar adalah 1. Mengangkut bahan makanan tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan beracun B3 seperti pupuk, obat hama atau bahan kimia. 2. Kendaraan pengangkut makanan tidak dipergunakan untuk mengangkut bahan seperti mengangkut orang, hewan. 3. Kendaraaan harus memperhatikan kenersihan supaya setiap digunakan untuk makanan selalu dalam keadaan bersih. 4. Hindari pemakaian kendaraan yang telah mengangkut bahan kimia/ pestisida. 6. Kendaraan pengangkut makanan tidak dipergunakan untuk mengangkut bahan seperti mengangkut orang, hewan. 7. Kendaraaan harus memperhatikan kebersihan supaya setiap digunakan untuk makanan selalu dalam keadaan bersih. 8. Hindari pemakaian kendaraan yang telah mengangkut bahan kimia/ pestisida. 9. Hindari perlakuan manusia selama pengangkutan seperti ditumpuk, diinjak. 10. Jika mungkin gunakanlah kendaraan pengangkut bahan makanan yang menggunakan alat pendingin sehingga mampu membawa makanan dengan jangkauan yang lebih jauh. Siap Santap Makanan yang telah siap santap perlu diperhatikan dalam cara pengangkutannya, meliputi 1. Setiap makanan mempunyai wadah masing-masing. 2. Wadah yang digunakan harus utuh, kuat dan ukurannya memadai dengan makanannya. 3. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya agar tetap panas 60 0C dan tetap dingin 4 0C. 4. Wadah selama perjalanan tidak boleh selalu dibuka dan tetap dalam keadaan tertutup sampai ditempat tujuan. Prinsip 6 Penyajian Makanan Penyajian makanan yang menarik akan memberikan nilai tambah dalam menarik pelanggan. Teknis penyajian makanan untuk konsumen memiliki berbagai cara asalkan memperhatikan kaidah hygiene sanitasi yang baik. Penggunaan pembungkus seperti plastik, kertas atau boks plastik harus dalam keadaan bersih dan tidak berasal dari bahan yang dapat menimbulkan racun. Makanan yang disajikan pada tempat yang bersih, peralatan yang digunakan bersih, sirkulasi udara dapat berlangsung, penyaji berpakaian bersih dan rapi menggunakan tutup kepala dan clemek. Tidak boleh terjadi kontak langsung dengan makanan yang disajikan Kusmayadi, 2008 Kualitas Air Persyaratan Kualitas Air Minum Pemanfaatan air dalam kehidupan harus memenuhi persyaratan baik kuantitas maupun kualitas yang erat hubungannya dengan kesehatan. Air yang memenuhi persyaratan kuantitas apabila air tersebut mencakupi kebutuhan keluarga baik sebagai air minum maupun untuk keperluan rumah tangga lainnya. Sedangkan air yang memenuhi persyaratan kualitas air minum menurut Skala Prioritas Menkes RI secara garis besar persyaratan kualitas air dapat digolongkan dengan empat syarat 1. Syarat Fisik Air minum yang dikonsumsi sebaiknya tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna Maksimal 15 TCU, tidak keruh maksimal 5 NTU, suhu udara maksimal 3oC dari suhu 2. Syarat Kimia Air minum yang dikonsumsi tidak mengandung zat-zat kimia organik dan anorganik yang melebihi standar yang telah ditetapkan, pH pada batas maksimum dan minimum 6,5-8,5 dan tidak mengandung zat kimia beracun sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. 3. Syarat Mikrobiologi Air minum yang aman harus terhindar dari kemungkinan atau koliform tinja dengan standar 0 dalam 100ml air minum. 4. Syarat Radioaktif Air minum yang akan dikonsumsi hendaknya terhindar dari kemungkinan terkontaminasi radiasi radioaktif melebihi batas maksimal yang diperbolehkan. Bakteri Indikator Polusi Bakteri indikator polusi adalah bakteri yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya polusi feses atau kotoran manusia atau hewan karena organisme tersebut merupakan organisme komensal yang terdapat disaluran pencernaan manusia maupun hewan. Bakteri yang sering digunakan adalah Clostridium perfringens dan Steptococcus fekal Fardiaz, 2001 Alasan memilih bakteri-bakteri tersebut adalah Fardiaz, 2001 1. Terdapat dalam jumlah yang besar didalam kotoran manusia maupun hewan. 2. Bakteri tersebut umumnya tidak tumbuh didalam saluran pencernaan organisme lainnya, kecuali manusia dan hewan berdarah panas. 3. Bakteri indikator harus selalu terdapat didalam contoh dimana ditemukan mikroorganisme patogen enterik. 4. Bakteri indikator harus dapat hidup lebih lama dibandingkan dengan bakteri patogen enterik yang berbahaya. 5. Prosedur untuk uji indikator harus sangat spesifik dan sangat sensitif. 6. Prosedur untuk uji bakteri indikator harus relatif mudah dikerjakan. 7. Prosedur untuk melakukan uji bakteri indikator harus aman, tidak membahayakan kesehatan bagi orang yang melakukannya. 8. Jumlah bakteri indikator harus dapat menunjukkan tingkat polusi.
menyelesaikanbuku yang berjudul Higiene dan Sanitasi dalam Penyelenggaraan Makanan. Bidang food service membutuhkan buku-buku referensi dalam melaksanakan tugasnya, khususnya dalam penerapan prinsip higiene sanitasi makanan dan minuman sebagai upaya mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang dan bahan
Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan Yang Perlu DiperhatikanHygiene sanitasi makanan adalah prinsip penting dalam menjaga keamanan makanan. Prinsip ini mencakup semua kegiatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada makanan selama proses produksi, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, dan distribusi. Dalam artikel ini, kita akan membahas prinsip hygiene sanitasi makanan yang perlu Membersihkan dan mensterilkan peralatan dan bahan makanan Prinsip hygiene sanitasi makanan yang pertama adalah membersihkan dan mensterilkan peralatan dan bahan makanan. Sebelum memulai proses produksi atau pengolahan makanan, pastikan semua peralatan dan bahan makanan sudah dibersihkan dan disterilkan. Hal ini dapat mencegah terjadinya kontaminasi pada Mempertahankan kebersihan lingkungan juga sangat penting dalam menjaga keamanan makanan. Pastikan lingkungan tempat produksi atau pengolahan makanan selalu bersih dan terjaga kebersihannya. Jangan biarkan sampah menumpuk dan pastikan ruangan selalu terventilasi dengan Mengatur suhu dan waktu penyimpanan makananSuhu dan waktu penyimpanan makanan juga perlu diperhatikan untuk menjaga keamanan makanan. Pastikan suhu dan waktu penyimpanan makanan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Makanan yang disimpan dalam suhu yang tidak sesuai dapat memicu pertumbuhan bakteri dan menyebabkan keracunan Memastikan keamanan bahan baku Memastikan keamanan bahan baku juga merupakan prinsip hygiene sanitasi makanan yang sangat penting. Pastikan semua bahan baku yang digunakan dalam produksi makanan aman dan bebas dari kontaminasi. Jangan menggunakan bahan baku yang sudah kadaluwarsa atau terlihat Menggunakan teknik pengolahan yang benar Teknik pengolahan makanan yang benar juga perlu diperhatikan. Pastikan semua proses pengolahan makanan dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Jangan mengandalkan penglihatan atau penciuman saja dalam menentukan apakah makanan sudah matang atau Menjaga kebersihan menjaga kebersihan diri juga merupakan prinsip hygiene sanitasi makanan yang perlu diperhatikan. Pastikan semua pekerja yang terlibat dalam produksi atau pengolahan makanan selalu menjaga kebersihan diri dengan baik. Pastikan mereka selalu mencuci tangan dan menggunakan pakaian yang bersih dan sesuai menjaga keamanan makanan, prinsip hygiene sanitasi makanan adalah hal yang sangat penting. Dengan memperhatikan prinsip hygiene sanitasi makanan yang telah disebutkan di atas, kita dapat memastikan makanan yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan konsumen. Oleh karena itu, pastikan selalu memperhatikan 6 prinsip, Hygiene sanitasi makanan yang telah disebutkan sebelumnya agar makanan yang dihasilkan aman dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan konsumen. Selain itu, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk menjaga keamanan pastikan semua pekerja yang terlibat dalam produksi atau pengolahan makanan mendapatkan pelatihan tentang prinsip hygiene sanitasi makanan. Pelatihan ini akan membantu mereka memahami pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan makanan serta memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas mereka dengan pastikan semua bahan baku dan peralatan yang digunakan dalam produksi atau pengolahan makanan berasal dari sumber yang terpercaya dan telah memenuhi standar keamanan pangan yang telah ditetapkan. Jangan menggunakan bahan baku atau peralatan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya atau sudah pastikan semua makanan yang dihasilkan telah melalui proses pengawasan dan pengujian yang ketat sebelum dipasarkan. Hal ini akan memastikan makanan yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi dan sesuai dengan standar keamanan pangan yang telah pastikan semua kemasan makanan yang digunakan bersih dan aman untuk digunakan. Pastikan juga kemasan makanan yang digunakan telah memenuhi standar keamanan pangan yang telah pastikan semua tempat penyimpanan makanan selalu bersih dan terjaga kebersihannya. Jangan biarkan makanan tersimpan terlalu lama atau di tempat yang tidak sesuai karena hal ini dapat memicu pertumbuhan bakteri dan menyebabkan keracunan pastikan semua informasi tentang makanan yang dihasilkan jelas dan akurat. Informasi ini dapat berupa label nutrisi, tanggal kadaluwarsa, dan informasi tentang alergen yang terkandung dalam makanan. Hal ini akan membantu konsumen untuk memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kesimpulannya, prinsip hygiene sanitasi makanan sangat penting dalam menjaga keamanan makanan. Dalam produksi atau pengolahan makanan, pastikan selalu memperhatikan prinsip hygiene sanitasi makanan yang telah disebutkan sebelumnya dan melakukan tindakan-tindakan lain yang diperlukan untuk menjaga keamanan makanan. Dengan melakukan hal ini, kita dapat memastikan makanan yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan konsumen.
Sanitasimemberikan banyak manfaat bagi lingkunan manusia, khususnya lingkungan fisik; tanah, air, dan udara. Secara singkat, berikut ini adalah beberapa manfaat sanitasi bagi kehidupan manusia: Terciptanya kondisi lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi manusia. Mencegah timbulnya penyakit-penyakit menular.
21 Berikut ini yang bukan fasilitas sanitasi yang harus ada di area kerja adalah .. a. Toilet b. Ruang ganti c. Kantin d. Tempat cuci peralatan e. Ruang istirahat . 22. Tujuan dari pelatihan kerja adalah .. a. Agar pekerja memiliki pengetahuan dan kemapuan mencegah kecelakaan kerja b. Agar pekerja dapat naik jabatan dengan cepat
V02v40N. 6ko43j7re5.pages.dev/5306ko43j7re5.pages.dev/2036ko43j7re5.pages.dev/3376ko43j7re5.pages.dev/1356ko43j7re5.pages.dev/2226ko43j7re5.pages.dev/166ko43j7re5.pages.dev/5546ko43j7re5.pages.dev/341
berikut ini yang termasuk prinsip higiene dan sanitasi kecuali