Surealisme Mendengar kata "surreal" yang terlintas adalah hal-hal yang dianggap aneh, tidak biasa, unik, dan seperti mimpi.Begitu pun dengan lukisan bergaya surealisme. Contohnya adalah "The Persistence of Memory", lukisan cat minyak karya Salvador Dali yang menampilkan gambar beberapa jam yang terlihat meleleh di sebuah gurun.Banyak pelukis surrealist yang berpendapat karya mereka
C. Nilai Estetis dalam Gerak Tari Nilai estetika pada tari tidak hanya dilihat secara keseluruhan tetapi juga dapat dilihat pada geraknya. Nilai estetika pada tari dapat diperoleh melalui penglihatan atau visual dan pendengaran atau auditif. Nilai estetika secara visual berdasarkan dari gerak yang dilakukan sedangkan secara auditif berdasarkan iringan tarinya. Nilai estetika bersifat subjektif. Gerak bagi orang tertentu mungkin memiliki nilai estetika baik tetapi bagi orang lain mungkin kurang baik. Penilaian ini tidak berarti tari yang ditampilkan baik atau kurang baik. Gerak pada tari merak misalnya, merupakan ungkapan keindahan dari gerak gerik kehidupan burung merak keindahan tersebut dituangkan dari gerak satu ke gerak lain sehingga menjadi satu kesatuan utuh. Demikian juga tari yang berkembang di daerah Dayak terinspirasi dari keindahan burung Enggang. Kepak sayap Enggang diwujudkan dalam bentuk gerakan yang gemulai tetapi cekatan dan tangkas. 12 Gambar keindahan sayap Gambar kepak sayap burung burung merak Enggang divisualisasikan diinterpretasikan melalui melalu gerak yang lembut gerak nan indah. tetapi tegas. Seni Budaya 141 Nilai estetika dapat pula dikatakan sebagai persepsi dan impresi. Persepsi adalah tahap di mana sensasi itu telah berkesan. Persepsi menggerakkan proses asosiasi-asosiasi dan mekanisme lain seperti komparasi perbandingan, diferensiasi pembedaan, analogi persamaan, sintesis penyimpulan. Kesemuanya menghasilkan pengertian yang lebih luas dan mendalam dan menjadi sebuah keyakinan yang disebut impresi. Jadi impresi merupakan kesan pertama terhadap gerak yang dilihat dan persepsi merupakan interpretasi terhadap gerak tersebut. Pada nilai estetika impresi dan persepsi merupakan dua sisi yang saling melengkapi. Nilai estetika juga dipengaruhi oleh emosi penikmat tari. Emosi merupakan perasaan yang perlu digugah dan harus ada untuk dapat menikmati kesenian dan keindahan, serta merupakan perasaan misalnya sedih, senang, dan lain- lain yang dapat dikendalikan. Tanpa adanya emosi tidak mungkin ada kenikmatan seni. Keindahan yang ada dalam kesenian dan keindahan alam bisa dinikmati hanya oleh manusia yang bisa beremosi yaitu yang perasaannya bisa digugah. Emosi daapt terjadi antara penari dengan penikmat ketika gerak sebagai Bahasa komunikasi nonverbal dapat menghadirkan makna sesuai yang ingin disampaikan. Pada dramatari misalnya, ungkapan emosi dapat disampaikan secara nonverbal melalui desain dramatik atau nyanyian sebagai dialog. 3 4 Gambar keindahan tari Saman terletak pada gerak yang rentak dan dinamis Gambar keindahan tari yang bersumber pada gerak pakarena terletak pada kipas yang digunakan 142 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK 5 6 Gambar nilai estetika pada tari Bali salah satunya dicirikan dengan gerakan mata atau sering disebut dengan seledet. 7 Gambar nilai estetika pada tari Golek salah satunya adalah tata rias busana terutama penggunaan bulu-bulu pada bagian kepala 8 Gambar keindahan tari yang Gambar keindahan tari Papua dengan bersumber pada gerak Belian di bulu Cendrawasih sebagai ciri khasnya Kalimantan Timur Seni Budaya 143 Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan Hasil dari pengamatan No Nama Tari Gerak yang di dikaitkan dengan nilai amati estetis pada gerak tari tersebut 1 2 3 4 Tari Gambyong dari Jawa Tari Gitek Balen dari Betawi Tengah 144 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Setelah mempelajari nilai estetis pada gerak tari, coba sebutkan genre tari yang menurutmu indah? Mengapa kalian dapat mengatakan bahwa jenis tarian tersebut indah? Jelaskan pendapat kalian dengan mengisi kolom dibawah ini. Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan Jenis tari Alasan memiliki nilai estetis Setelah kalian melakukan pengamatan terhadap genre tari, jawablah pertanyaan dibawah ini 1. Jelaskan nilai-nilai estetika ragam gerak tari dasar? jelaskan perbedaannya! D. Uji Kompetensi Setelah kamu belajar dan melakuakan gerak tari jawablah pertanyaan dibawah ini? 1. Jelaskan yang dimaksud dengan estetika tari? 2. Jelaskan yang dimaksud dengan gerak murni dan gerak maknawi? Berikan contoh-contohnya ! 3. Jelaskan yang diaksud dengan wiraga, wirama dan wirasa dalam estetika tari! Seni Budaya 145 Setelah kamu telah melakukan gerak tari dasar. Isilah kolom dibawah ini dan diskusikan dengan teman-teman kalian No Nama Tarian Wiraga Aspek yang diamati Wirasa Wirama 1 2 3 4 5 6 E. Evaluasi Pembelajaran Setelah kamu belajar dan merangkai serta melakukan gerak tari isilah kolom di bawah ini 1. Penilaian Pribadi Nama ………………………………….. Kelas ………………………………….. Semester ………………………………….. Waktu penilaian ………………………………….. No Pernyataan 1 Saya berusaha belajar ragam gerak dasar tari dengan sungguh-sungguh. ☐ Ya ☐ Tidak 2 Saya berusaha belajar gerak tari daerah lain dengan sungguh-sungguh. ☐ Ya ☐ Tidak 146 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK No Pernyataan 3 Saya mengikuti pembelajaran ragam gerak tari dengan tanggung jawab. ☐ Ya ☐ Tidak 4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. ☐ Ya ☐ Tidak 5 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami. ☐ Ya ☐ Tidak 6 Saya berperan aktif dalam kelompok. ☐ Ya ☐ Tidak 7 Saya menyerahkan tugas tepat waktu. ☐ Ya ☐ Tidak 8 Saya menghargai perbedaan gerak yang terkandung di dalam tari tradisional yang lain. ☐ Ya ☐ Tidak 9 Saya menghormati dan menghargai pendapat teman. ☐ Ya ☐ Tidak 10 Saya menghargai hasil karya orang lain yang dipertunjukan. ☐ Ya ☐ Tidak 2. Penilaian Antarteman Nama ………………………………….. Kelas ………………………………….. Semester ………………………………….. Waktu penilaian ………………………………….. No Pernyataan Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh 1 ☐ Ya ☐ Tidak Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 2 ☐ Ya ☐ Tidak Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 3 ☐ Ya ☐ Tidak Seni Budaya 147 No Pernyataan Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami 4 ☐ Ya ☐ Tidak Berperan aktif dalam kelompok 5 ☐ Ya ☐ Tidak Menyerahkan tugas tepat waktu 6 ☐ Ya ☐ Tidak Menghargai keunikan ragam dan bentuk teater 7 ☐ Ya ☐ Tidak Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 8 ☐ Ya ☐ Tidak Menghormati dan menghargai teman 9 ☐ Ya ☐ Tidak Menghormati dan menghargai guru 10 ☐ Ya ☐ Tidak F. Rangkuman Setiap tari memiliki ragam gerak dasar yang dirangkai menjadi sebuah tarian. Gerak dasar tari memiliki aspek pada sikap gerak kepala, tangan, badan atau kaki. Gerak dan sikap yang dilakukan dengan tepat akan melahirkan rasa dalam melakukannya. Teknik dalam melakukan gerak yang tepat akan terlihat pantas dalam rangkaian tari tertentu Setiap tarian memiliki simbol dan jenis ragam gerak dasar untuk menjadikan ciri khas gerak pada tarian tersebut. Sehingga tarian tersebut memiliki nilai estetis yang tinggi untuk dapat dinikmati oleh penonton Ragam gerak dasar yang berbeda antara tarian satu dengan yang lainnya akan menjadi ciri khas tersendiri, menghargai perbedaan tersebut dan mensyukurinya bahwa Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan suku dan bangsa yang berbeda-beda 148 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK G. Refleksi Keanekaragaman ragam gerak dasar tari merupakan rahmat Tuhan dan merupakan kenyataan maka perlu dihargai dan disyukuri keberadaannya. Tuhan menciptakan manusia dari berbagai macam suku dan bangsa. Dari perbedaan gerak tari tersebut maka terlahir tarian yang memiliki ciri khas gerak tertentu. Tari telah menjadi bagian dari kehidupan seorang seniman tari. Dengan menari seorang penari dapat mengekspresikan jiwanya melalui gerak tari yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Gerak dasar tari yang memiliki simbol atau makna dalam tarian tersebut akan memiliki nilai estetis tersendiri. Melaui gerak seorang penari dapat berkomunikasi dengan penikmatnya, dan karena gerak seseorang dapat berekpresi dengan terus mengembangkan gerak tersebut menjadi lebih gerak yang baru. Seni Budaya 149 semester 1 Seni Peran BAB 7 PETA MATERI Pengertian Mengobservasi Seni Peran Seni Peran Menginterpretasi Karakter Seni Peran Ragam Jenis Seni Peran Tokoh Seni Peran Kreativitas Seni Peran Melatih Seni Peran Menampilkan Seni Peran Teknik Seni Peran Unsur-unsur Seni Peran Setelah mempelajari Bab 7 peserta didik diharapkan dapat 1. Mengidenti kasi pengertian seni peran. 2. Membedakan ragam jenis seni peran sesuai kaidah teater tradisional. 3. Mengidenti kasi unsur seni peran sesuai kaidah teater tradisional. 4. Memeragakan teknik seni peran sesuai kaidah teater tradisional. 5. Menginterpretasi karakter tokoh seni peran bersumber lakon teater tradisional. 6. Berlatih seni peran sesuai karakter tokoh yang dibawakan bersumber lakon teater tradisional. 7. Menampilkan seni peran sesuai karakter tokoh yang dibawakan bersumber lakon teater tradisional. 150 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Pengantar Mengawali pembelajaran seni teater, khususnya seni peran dalam kaitan teater tradisional sebagai salah satu unsur penting dalam seni teater. Alangkah baiknya, kamu untuk mengetahui dan memahami diri sendiri dan keberadaan orang lain di sekitar tempat tinggalmu. Setiap hari dan rentang waktu yang dijalani mengantar usiamu untuk menimba pengalaman dari bagian perjalanan hidupmu. Pengalamanmu sangatlah berbeda dengan temanmu. Setiap orang, mendambakan kehidupan damai dan penuh cinta kasih antar sesamanya. Namun kenyataan yang ada, kamu rasakan tidaklah demikian. Gejolak hadir membayangi kedamaian. Cinta kasih terkubur karena salah paham, ambisi, angkuh, kesombongan, dan seterusnya Gejolak, berontak dari ambisi pribadi dan keserakahan manusia menentang kenyataan, penyelesaiannya sangat bergantung pada watak seseorang. Tidak mustahil dari gejolak antara harapan dan kenyataan menimbulkan pertentangan kon ik dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sosial. Oleh karena itu, suatu pilihan dan keputusan bijak dari peran yang dijalaninya, penting untuk dipahami dan dimaknai menjadi pengalaman hidup yang berharga. Coba merenung sejenak! Perhatikan orang-orang di sekitarmu! Apa yang kamu lihat? Kamu alami? Kamu rasakan? Kamu pikirkan? Kamu pahami? Dengan banyaknya mengapresiasi keragaman prilaku dan kebiasaan orang, gaya bicara, kedudukan, ciri-ciri sik dan kejiwaan seseorang di sekitarmu upayakan menjadi modal atau sumber dalam melatih kepekaan pikir, kepekaan rasa dan kepekaaan wicara. Hal ini merupakan modalitas kamu dalam menghadirkan sosok peran di atas pentas dalam pembelajaran seni peran. Sudah barang tentu, harus dibedakan antara peran kamu dalam kehidupan sehari-hari dengan sosok peran yang akan kamu bawakan melalui seni peran di atas pentas kesenian. Ingat, seni peran dengan watak peran yang hadir bersifat; hitam putih, canda serius, pemarah, pemurah, tragis romantis, baik buruk dan seterusnya adalah karakteristik manusia yang dipilih dan diangkat sebagai pola kon ik cerita dari peran dalam mengusung simbol estetis dan nilai-nilai moral yang ditawarkan. Watak atau karakteristik orang atau tokoh yang khas, unik dan mempesona biasanya sangat berkesan dalam ingatan. Begitu pula dengan orang lain ketika melihat kamu berperan aktif dan mempesona dengan menampilkan seni peran dari suatu tokoh cerita ke dalam wujud pentas seni teater. Seni Budaya 151 Dengan penuh kesadaran, berperan aktif, tanggung jawab, saling menghormati kelebihan dan kelemahan kemampuan seseorang. Termasuk keterbatasan kemampuan kamu dan teman kamu adalah inti dalam memaknai hidup dalam suatu keragaman dan kekhasan keunikan yang dihadapi manusia adalah sumber kreativitas mendalami seni peran melalui pembelajaran seni teater yang akan kamu ketahui dan ikuti. Setelah kamu menyaksikan pementasan seni teater di gedung pertunjukan, di tengah lapang, di media sosial, di layar kaca televisi dan layar perak bioskop. Unsur seni peran apa saja yang kamu lihat dan berkesan? Coba kamu amati gambar di bawah ini, untuk mengidenti kasi karakter peran dalam mengawali pembelajaran seni peran! 1 23 4 56 7 89 Sumber Dok. Penulis 152 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Kamu perhatikan gambar tersebut lebih seksama, kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Gambar manakah yang menunjukkan jenis seni peran yang kamu ketahui? 2. Dapatkah kamu memeragakan salah satu adegan seni peran berdasarkan gambar tersebut? 3. Apa perbedaan yang menonjol berdasarkan karakter tokoh seni peran dari contoh gambar tersebut? 4. Dapatkah kamu mengidenti kasi pengertian seni peran dari contoh gambar tersebut? 5. Bagaimanakah pendapat kamu terkait keberadaan aktor dan aktris seni teater tradisional yang ada di daerahmu? Berdasarkan pengamatan melalui gambar, sekarang kamu kelompokkan dan isilah kolom tabel di bawah ini sesuai dengan ragam seni peran dalam pementasan teater tradisional yang kamu ketahui! No N a m a P e ra n R a g a m G a y a S e n i P e ra n U ra ia n G am bar K o m i k a l Realistis A g u n g 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Seni Budaya 153 Setelah kamu mengisi kolom tabel tentang ragam seni peran, kemudian diskusikan dengan teman-teman kamu dan isilah kolom tabel berikut di bawah ini! Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Kamu NIS Hari/Tanggal Pengamatan N am a U n su r K a ra k te r P e ra n P e ra n N om or K e d u d u kan C ir i F is ik C ir i P s ik is U ra ia n G am bar P e ra n B a ik a ta u U n su r T u b u h U n su r 1. Ja h a t K e jiw a a n 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Agar kamu lebih mudah memahami, bacalah tentang teori dan konsep seni peran beserta unsur-unsur yang melingkupinya. Selanjutnya, kamu lakukan pengamatan terhadap karakter peran dengan melihat pementasan langsung atau menonton tayangan dari video, media sosial, televisi serta membaca referensi dari berbagai sumber belajar 154 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK A. Pengertian Seni Peran Seni peran merupakan unsur penting dalam pementasan teater. Mengapa demikian? Karena tanpa kehadiran seni peran yang dilakukan seorang atau banyak orang selaku pemeran di atas pentas tidak mungkin terjadi peristiwa teater. Oleh karenanya, pembelajaran pertama dan utama dalam seni teater yang kamu harus pahami adalah teori, konsep, teknik dan prosedur tentang seni peran. Seni peran secara etimogis bahasa Inggris Sumber Dok. penulis berasal dari kata “ to act to” yang berarti berbuat, bertindak, melakukan atau berbuat menjadi Gambar Prabu Cakradewa atau berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya. Seni Peran Gaya Agung Dari kata “to act” lahirlah istilah actor dan actris. Actor adalah pemeran, pelaku atau pemain Lakon Sang Prabu Borosngora untuk pria dan actris istilah penamaan untuk pemain wanita. Oleh karenanya berbicara masalah pemain yang memiliki padanan; aktor, aktris, pelaku, atau pemeran kehadirannya tidak dapat lepas dari seni peran. Keragaman seni teater yang kita miliki dan kita ketahui, baik teater tradisional maupun teater non tradisional transisi, modern, dan kontemporer memiliki jenis dan bentuk pementasan yang khas. Kekhasan ragam teater tradisional dan ciri-ciri kehadiran seninya di setiap suku dan masyarakat Indonesia sangat berhubungan erat dengan kehidupan secara adat dan upacara yang mengantarkan pada pembahasan seni peran dalam teater tradisional. Perlu Kamu ketahui bahwa teater tradisional Sumber Dok. penulis yang tumbuh dan berkembang di daerah bersifat Gambar Peran Bapak Haji Seni khas dan unik, dilihat dari unsur-unsur Peran Gaya Realistik Lakon pembentuk seninya dapat dibedakan menjadi Kabeureuyan dua bentuk pementasan, yakni teater tradisional Seni Budaya 155 rakyat dan teater tradisional istana. Terkait dengan media ekspresinya dapat pula dibedakan, yakni teater manusia dan teater boneka. Berdasarkan struktur pementasan teater Sumber Dok penulis tradisional, mulai dari pementasan musik dan Gambar Peran Pendekar tarian pembukaan, lawakan atau bodoran, babak drama atau lakon yang dibawakan sampai Seni Peran Gaya Realistik musik penutup dalam membawakan seni perannya dapat dibedakan menjadi tiga jenis Lakon Si Ridon Jago Karawang gaya. Seni peran dalam teater tradisional rakyat, menurut Sembung, 199233 dapat dikatagorikan dalam tiga jenis, yaitu; “ seni peran komikal, seni peran realistik, dan seni peran dengan gaya agung “. Seni peran gaya komikal biasanya hadir ketika pelawak mulai muncul atau tampil dalam adegan comic relief bagian komik. Seni peran gaya realistik biasanya ditampilkan oleh pemeran lainnya dalam membawakan lakon bersumber kehidupan sehari-hari sejarah / realistik, sedangkan seni peran dengan gaya agung biasanya dilakukan pemeran dalam membawakan cerita atau lakon kerajaan babad, mitologi, dst,. Karena lakon yang dibawakan pada teater tradisional rakyat tidak berdasar pada naskah tertulis, tetapi garis besar cerita atau lakon bagal, bedrip maka setiap pemeran tidak menghafalkan dialog untuk kebutuhan pentas melainkan improvisasi aksi spontan. Jika Kamu perhatikan pementasan teater Sumber Dok penulis tradisional rakyat dan istana, setiap pemeran Gambar Peran Pendongeng memiliki kemampuan ganda dalam membawakan seni peran. Disamping memiliki Seni Peran Gaya Realistik keterampilan dalam gaya membawakan peran tokoh lakon cerita, juga mereka terampil dalam Pertunjukan Teater Tutur PMtoh–Aceh bernyanyi, menari, memainkan, dan memahami iringan musik. Sebagai contoh, peran tokoh putih dan hitam pendekar-penjahat dalam pementasan teater rakyat sebelum 156 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK menyampaikan dialog dengan membawa pesan cerita atau lakon selalu di awali dengan menari, bahkan di tengah-tengah adegan atau babak kadangkala mereka pun melakukan bernyanyi. Dengan keterbatasan yang dihadapi dan ciri Sumber Dok penulis kesederhanaan yang nampak pada pementasan Gambar Peran Dalang teater tradisional rakyat dari para pendukung dalam membawakan peranannya pada lakon Gaya Agung –Teater Boneka yang digelar, ternyata dengan sikap terus berulangnya satu cerita atau dalam kapasitas Lakon Mahabarata dan Ramayana cerita yang terbatas akhirnya para pemainnya pun terlatih untuk mendalami dan menjiwai masing-masing peran dalam tipe casting peran tetap tertentu. Dengan demikian bahwa seorang pemeran Sumber Dok penulis dalam pementasan teater rakyat dituntut tidak Gambar Peran Dalang sekedar dapat berdialog melalui kata-kata atau gestur tubuh, tetapi harus memiliki kemampuan Gaya Agung –Teater Boneka menari pencak silat, tari gelombang, dan seterusnya, menyanyi, menabuh, dan Lakon Mahabarata dan Ramayana memahami iringan musik. Contoh lain, seorang Dalang Wayang Golek, Cepak, Kulit, dst dalam pementasan teater tradisional istana, disamping mereka fasih dalam menuturkan cerita melalui dialog atau tanpa dialog juga cekatan dalam bernyanyi antawacana, suluk, dst dan terampil menarikan peran tokoh wayang sesuai watak tokoh dan iringan musik. Seni peran dalam perkembangannya lebih populer dikenal dengan istilah seni acting. Seorang pemain dalam melakukan perannya dikenal dengan kata; aktor, aktris, pemain, tokoh, pemeran dan seterusnya Aktor, aktris, pemain, tokoh, pemeran merupakan inti atau unsur utama dalam seni peran. Oleh karenanya, tanpa kehadiran seorang pemain dalam pementasan tidak akan terjadi peristiwa pementasan seni. Namun perlu diingat, dalam Seni Budaya 157 seni peran, baik teater tradisional mau pun Setelah kamu belajar teater pengembangan atau teater modern agar tentang penngertian terjadi komunikasi antar para pemain dan seni peran, jawablah penontonnya ada beberapa hal unsur penting beberapa pertanyaan yang harus diketahui, antara lain sebagai berikut. di bawah ini! 1. Apa yang 1 Adanya kerja keras, kerja sama yang baik antar pemain dan sutradara dalam membangun dimaksud dengan irama permainan dalam seni peran. Selain seni peran atau itu juga keterlibatan dengan beberapa unsur akting? artistik pentas yang melingkupi tokoh dalam 2. Apa perbedaan suatu adegan, babak atau disebut dengan seni peran teater kepekaan ruang dalam membangun atmos r rakyat dan teater pementasan. istana? Apa yang harus kamu 2 Menghindari terjadinya kesalahan lakukan agar seni pemilihan tokoh atau miss casting dalam seni peran yang kamu peran, sehingga terjadi over acting akting bawakan, dapat yang berlebihan atau under acting akting mempesona ? dibawah standar, kurang ekspresif dari tuntutan peran yang dibawakan. Pemain, aktor, aktris yang baik adalah manusia kreatif yang selalu berinsiatif untuk mendadani dan menyempurnakan tubuhnya, mentalnya, sosialnya tanpa harus menunggu perintah orang lain, tetapi bersifat patuh atas arahan sutradara. 3 Adanya keberanian untuk mencoba dan gagal trial and error. Pada dasarnya suatu keberhasilan, kamu harus meyakini dari kegagalan. Itulah pentingnya suatu kegigihan dan kemauan yang keras perlu ditanamkan oleh kamu menuju keberhasilan yang diharapkan. 4 Memiliki wawasan dan suka bergaul. Oleh karena itu, disyaratkan untuk gemar membaca, menonton pementasan dan harus peka terhadap kejadian sekitar dan isu-isu yang aktual untuk melatih ingatan dan emosi kamu sekaligus sebagai bahan apa yang akan dibicarakan dalam tematik cerita. 5 Harus percaya diri, memiliki kesadaran potensi atas kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Tidak sedikit orang di sekitar kita memiliki; kecantikan, ketampanan, jelek, pendek, jangkung atau postur tubuh tidak ideal, tidak menarik dan menjadi pusat perhatian orang lain. Akan tetapi 158 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK dengan ketampanan, kecantikan di atas rata-rata atau di bawah rata-rata dan ditunjang dengan kemampuan lebih dari dirinya menjadi luar biasa dalam bidang seni peran. Contohnya; Reza Rahardian, Dude Herlino, Olga Syahputra Alm, Sule, Adul, Ucok Baba, Soimah, , Christine Hakim, Deddy Miswar, dan beberapa pemain primadona yang ada di daerah kamu, dan seterusnya Untuk mengetahui dan mengalami pembelajaran seni peran, perlu diingat para pakar teater atau teaterawan berpendapat bahwa seorang aktor, aktris, pemain adalah seperti halnya tanah lempung atau tanah liat yang siap dibentuk menjadi apa saja. Artinya, bahwa aktor atau seorang pemain itu sebagai bahan baku mampu menjadi media melalui kepekaan; tubuh, rasa dan suara dalam membawakan peran dari tuntutan lakon cerita yang diekspresikan secara estetis melalui simbol atau lambang audio suara, kata-kata, visual gerak tubuh dan penjiwaan penghayatan peran di atas pentas. Dengan demikian kepekaan dan mengolah kesadaran terhadap unsur seni peran yang melingkupinya mampu menampilkan perannya sesuai watak peran dengan takaran pas, sehingga mampu mengundang pesona, greget, taksu dalam suatu pementasan. Artinya, dalam seni peran akan dialami dan ditemukan persoalan takaran atau ukuran dalam menciptakan irama permainan apakah lebih mengarah pada “over acting“ atau akting yang berlebihan atau bersifat “under acting” atau akting dibawah ukuran atau takaran yang seharusnya, sehingga irama permainan menjadi monoton, tidak berkembang, menjemukan, membosankan lawan main dan penonton. Dalam seni peran terjadi kebebasan tafsir, orsinil, bersifat laku jujur atas peran yang diemban para pemainnya. Peran yang sama dari satu lakon dari pengarang yang sama, diperankan oleh seseorang dapat terjadi perbedaan penafsiran dalam membawakan seni peran . Hal ini terjadi, karena jam terbang dan pengalaman dalam dunia seni peran yang berbeda dan itulah membuktikan bahwa dalam dunia seni peran terkandung nilai kejujuran tanpa manipulasi. Penghargaan baik tidaknya atau memikat tidaknya seni peran yang dibawakan oleh seseorang hanya dapat diberikan oleh penontonnya, bukan atas penilaian diri sendiri pemain atau aktor. Berdasarkan jenis dan bentuk teater tradisional tersebut sangat mempengaruhi ciri atau identitas pembentuk seninya, termasuk di dalam hal seni peran. Terkait dengan seni peran yang dibawakan para aktor, aktris, pemain, termasuk kamu dalam seni peran teater tradisional dapat dikemukakan sebagai berikut. Seni Budaya 159 Tabel Ciri-Ciri Seni Peran Teater Rakyat dan Teater Istana No. Seni Peran Teater Tradisional Rakyat Istana 1 Tidak ada naskah tertulis, lakon Ada naskah baku atau disampaikan dalam bentuk bagal, bedrip naskah tertulis bersumber atau garis besar cerita saja bersumber cerita cerita ramayana, daerah setempat, mahabarata dan cerita panji kebsaran raja-raja. 2 Seni peran dilakukan bergaya komikal, gaya Seni peran dilakukan gaya realistik, gaya agung serta bersifat spontan agung dengan persiapan tanpa latihan karena masing-masing latihan yang matang dan pemain sudah mengetahui jalan cerita dan mapan. Pembagian peran sering diulang-ulang. Pembagian peran untuk masing-masing untuk masing-masing pemain bersifat multi pemain bersifat tipe peran yang sudah terbina lama, alami dan casting atau penokohan cenderung memiliki multi peran dapat yang sudah dibagi dengan menari, menyanyi, melawak, memainkan jelas, pasti, dan terbina musik dan bermain drama. sebagai penari, penyanyi, pelawak dan bermain drama. 3 Seni peran lebih mengutamakan isi seni Seni peran lebih nilai pesan dan mengusung fungsi terkait mengedepankan seni adat istiadat dan unsur hiburan dari pada adiluhung yang baku isi mengedepankan keindahan bentuk seni seni dan nilai seni dan estetis. Oleh karena itu tidak heran bahwa mengusung fungsi terkait kecenderung seni peran dalam pementasan kebesaran raja, upacara teater tradisional rakyat unsur-unsur seni dan hiburan. Oleh karena didalamnya bersifat tidak baku, banyak itu tidak heran bahwa pengulangan, sederhana, bersahaja, dan kecenderung seni peran spontan. dalam pementasan teater tradisional istana unsur- unsur seni didalamnya bersifat baku dan terorganisir dengan baik. 160 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK 4 Bahasa yang digunakan dalam Bahasa yang digunakan menyampaikan pesan cerita atau lakon dalam menyampaikan cenderung menggunakana bahasa daerah pesan cerita atau lakon yang bebas. cenderung menggunakan bahasa daerah yang ketat atau menggunakan bahasa dengan idiom-idiom bahasa yang benar sesuai kebutuhannya. 5 Peralatan kebutuan seni peran handprop, Peralatan kebutuan seni rias, busana dan asesoris lebih sederhana, peran handprop, rias, tidak rumit dan menggunakan peralatan busana dan asesoris seadanya. lebih rumit, glamour dan ekslusif. 6 Peristiwa pementasan melalui para Peristiwa pementasan pemerannya dibangun penuh keakraban dibangun penuh hidmat, dan tanpa jarak dengan penonton. bersifat khusus keluarga istana, dan cenderung membangun prestise citra raja dan kehormatan istana. Berdasarkan tabel di atas, bahwa seni teater yang kita miliki, utamanya adalah teater tradisional yang merupakan kekayaan bangsa kita dan memberikan inspirasi sebagai suatu gagasan untuk memahami keunikan dan kekhasan dalam memdalami seni peran. Dimana seorang aktor atau pemain dalam pementasan teater tradisional memiliki multi talenta; dapat menari, menyannyi, main peran drama dalam suatu lakon sejarah dan atau kehidupan keluarga, sehingga kekayaan teater tradisional yang dimiliki dapat dicintai oleh pemiliknya atau penontonnya. Namun demikian, kamu harus memahami bahwa belajar seni peran sebagai unsur penting dalam seni teater, juga hendaklah mengetahui beberapa unsur terkait seni peran. Unsur yang dimaksud adalah tubuh, suara, rasa, pikir, dan artistik penunjang seni peran. Melalui pembelajaran dan latihan yang sungguh-sungguh dalam penguasaan teknik seni peran dapat memunculkan sosok peran yang menganggumkan, mempesona, mengigit, memiliki greget, mengandung ruh dan peran menjadi hidup menarik hati penonton. Hal inilah sejatinya yang harus dilakukan oleh seorang pemain atau aktor dalam seni teater. Seni Budaya 161 B. Unsur Seni Peran Pada dasarnya seorang pemain dalam membawa seni peran harus prima dan mempesona di atas pentas. Sebagai rasa tanggung jawab yang dipikulnya, maka seorang pemain atau aktor, aktris untuk senatiasa selalu mengasah kemampuan dirinya agar memiliki kepekaan melalui proses latihan unsur seni peran, yakni. tubuh, suara, dan rasa penghayatan yang melingkupinya. Modal dasar seorang pemeran tidak sebatas penguasaan tubuh, ekspresi mimik, penghayatan, suara, dan kemampuan pikir yang harus dimiliki. Akan tetapi dalam pembelajaran seni peran perlu ditunjang dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap unsur-unsur penunjang seni peran. Adapun unsur-unsur Sumber Dok penulis Gambar Cerita Ramayana penunjangnya yakni, memahami cerita atau Karya Valmiki lakon, rias, busana, asesoris kostum, peralatan handprop, irama permainan atau kepekaan musikalitas dan kepekaan ruang ruang spatial tubuh dan tempat bermain peran. Pentingnya unsur-unsur seni peran adalah untuk memberikan kesempurnaan dan totalitas ekspresi dalam membangun perwatakan peran dan pesan moral yang diungkapkan seorang pemain dalam suatu hubungan unsur. Hubungan seni peran yang dimaksud bahwa seorang pemain tidak diam saja, duduk tertidur, berdiri kaku, melangkah seenaknya dan berbuat sekehendak hati tanpa dorongan dan motivasi yang jelas dalam menciptakan irama permainan secara bersama dan bekerja sama dengan kehadiran tokoh dan atau unsur artistik lainnya. Perlu kamu ingat kembali, inti dari seni teater adanya peran, pemain, pelaku dengan media utamanya manusia. Inti dari cerita yang disampaikan tokoh adalah kon ik atau pertentangan yang dijalin oleh susunan cerita dalam hubungan sebab akibat plot cerita dengan mengusung tema cerita. Adapun tema cerita dimaksud yakni pertentangan; tokoh utama dengan tokoh yang lainnya heroic, tokoh utama dengan dirinya sendiri psikologi, pertentangan dengan lingkungannya sosial dan pertentangan dengan keyakinannnya religi. Tema-tema cerita atau lakon tersebut menjadi unsur penting dalam membangun dan mengembangkan seni peran. Unsur-unsur seni peran dapat dijelaskan berikut ini. 162 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK 1. Lakon Kata lakon sama halnya dengan istilah ngalalakon-boga lalakon’ dalam, Bahasa Sunda, atau ngelelakon’ dalam, Bahasa Jawa artinya melakukan, melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh, biasanya tokoh atau pemeran utama dengan kata-kata verbal atau tanpa berkata-kata non verbal dalam suatu peran yang dibawakan. Kedudukan lakon, cerita atau naskah merupakan unsur penting dalam seni teater sebagai nyawa, nafas atau roh dalam menjalin hubungan cerita struktur cerita melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang pemeran. Lakon, cerita atau naskah teater adalah hasil karya seniman dan atau sastrawan yang diwujudkan atau diangkat ke atas pentas teater. Lakon yang ditulis orang lain pengarang di mata seniman teater merupakan bahan baku atau sumber ide, gagasan dan pesan moral yang mengilhami untuk berkreativitas seni peran melalui pementasan teater, salah satunya bersumber cerita atau lakon teater tradisonal yang ada di daerahmu. 2. Unsur Penokohan atau Peran Penokohan, peran atau kedudukan tokoh yang disajikan oleh seorang dan atau beberapa pemain merupakan unsur penting dalam seni peran yang bersumber dari lakon, cerita, dan naskah yang ditulis atau tidak ditulis oleh seorang pengarang. Penokohan didalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa kedudukan tokoh atau peran, antara lain Protagonis, Antagoni, Deutragonis, Foil, Tetragoni, Con dent, Raisonneur, dan Utility. a. Protagonis adalah tokoh utama, pelaku utama atau pemain utama boga lalakon disebut sebagai tokoh putih. Kedudukan tokoh utama adalah yang menggerakan cerita hingga cerita memiliki peristiwa dramatic kon ik. pertentangan b. Antagonis adalah lawan tokoh utama, atau penghambat pelaku utama, hal ini disebut sebagai tokoh hitam. Kedudukan tokoh Antagonis adalah yang mengahalangi, menghambat itikad atau maksud tokoh utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya. Tokoh Antagonis dan Protagonis biasanya memiliki kekuatan yang sama, artinya sebanding menurut kacamata kelogisan cerita di dalam membangun keutuhan cerita. c. Deutragonis adalah tokoh yang berpihak kepada tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh utama dalam menjalankan itikadnya. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat kepada tokoh utama. Seni Budaya 163 d. Foil adalah tokoh yang berpihak kepada lawan tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh Antagonis dalam menghambat itikad tokoh utama. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat yang memperburuk kondisi kepada tokoh Antagonis. e. Tetragonis adalah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain, lebih bersifat netral. Tokoh ini memberi masukan-masukan positif kepada kedua belah pihak untuk mencari jalan yang terbaik. f. Con dent adalah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama. Pendapat-pendapat tokoh utama tersebut pada umumnya tidak boleh diketahui oleh tokoh-tokoh lain selain tokoh tersebut dan penonton. g. Raisonneur, adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada penonton. h. Utilitty adalah tokoh pembantu, baik dari kelompok hitam atau putih. Tokoh ini dalam dunia pewayangan disebut goro-goro punakawan. Kedudukan tokoh utilitty, kadangkala ditempatkan sebagai penghibur, penggembira atau hanya sebatas pelengkap saja, Artinya, kehadiran tokoh ini tidak terlalu penting. Ada atau tidaknya tokoh ini, tidak akan mempengaruhi keutuhan lakon secara tematik. Kalau pun dihadirkan, lakon akan menjadi panjang atau menambah kejelasan adegan peristiwa yang dibangun. Perwatakan atau watak peran atau karakteristik yang dimiliki pemeran atau pemain di dalam lakon adalah ciri-ciri, tanda-tanda, identitas secara khusus bersifat pencitraan sebagai simbol yang dihadirkan peran, berupa; status sosial, sik, psikis, intelektual dan religi. Status sosial sebagai ciri dari perwatakan adalah menerangkan kedudukan atau jabatan yang diemban peran dalam hidup bermasyarakat pada lingkup lakon, antara lain; orang kaya, orang miskin, rakyat biasa atau jelata, penggangguran, tukang becak, kusir, guru, mantri, kepala desa, camat, bupati, gubernur, direktur atau presiden, dan seterusnya Fisik sebagai ciri dari perwatakan, menerangkan ciri-ciri khusus tentang jenis kelamin laki-laki perempuan atau waria, kelengkapan pancaindra atau keadaan kondisi tubuh cantik-jelek, tinggi-pendek, kurus-buncit, kekar- lembek, rambut hitam atau putih, buta, pincang, lengan patah, berpenyakit atau sehat, dan lain-lain. Psikis sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus mengenai hal kejiwaan yang dialami pemeran, seperti; sakit ingatan atau normal, depresi, traumatik, penyimpangan seksual, mudah lupa, pemarah, pemurah, penyantun, pedit, pelit, dermawan, dan sebagainya 164 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Intelektual sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus mengenai hal sosok peran dalam bersikap dan berbuat, terutama dalam mengambil sebuah keputusan atau menjalankan tanggung jawab. Misalnya, kecerdasan pandai-bodoh, cepat tanggap-masa bodoh, tegas-kaku, lambat- cepat-berpikir, kharismatik gambaran sikap sesuai dengan kedudukan jabatan, tanggung jawab berani berbuat berani menanggung resiko, asalkan dalam koridor yang benar. Unsur seni peran berikutnya adalah tubuh pemain sebagai media ungkap wujud sik dengan kelenturan dan ekspresi tubuhnya. 4. Unsur Tubuh Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakan unsur penting yang perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuh kamu memiliki; stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya re eks atau kepekaan tubuh. Untuk memperoleh tujuan dimaksud, seorang pemain harus rajin dan disiplin melakukan olah tubuh sebagai materi penting yang akan dibahas melalui teknik seni peran. Disamping memiliki kemampuan tubuh yang memadai bagi seorang pemain, jangan lupa kamu harus sadar akan potensi kamu dalam hal memfungsikan unsur suara atau vokal. 5. Unsur Suara Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui rongga dan pita suara adalah salah satu unsur seni peran yang berfungsi untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan kata- kata. Unsur suara sebagai sarana dalam seni peran seni teater agar berfungsi dengan baik dan memiliki manfaat ganda dalam menunjang seni peran perlu dilakukan pengolahan berupa pelatihan terhadap unsur-unsur anggota tubuh yang terkait dengan pernapasan dan pengucapan melalui teknik seni peran. 6. Unsur Penghayatan Penghayatan adalah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati, kedalaman sukma yang digali dan dilakukan seorang pemain ketika membawakan seni peran nya di atas pentas. Unsur penghayatan dalam seni peran perlu mendapat perhatian khusus, karena setiap pemain dalam membawakan seni peran nya akan terasa berbeda. Sekalipun bersumber penokohan yang sama dari naskah yang sama. Hal ini, sangat bergantung pada sejauhmana upaya pengalaman seni peran dalam mengasah kepekaan sukma, sehingga memunculkan kesadaran rasa simpati dan empati diri sendiri terhadap orang lain dan kepekaan menanggapi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Latihan untuk Seni Budaya 165 memperoleh kepekaan rasa atau sukma atau pengaturan emosi bagi seorang pemain dapat dilakukan melalui teknik olah rasa yang akan dibahas pada sub bab seni peran selanjutnya. 7. Unsur Ruang Ruang dalam seni peran merupakan unsur yang menunjukan tentang; ruang imajiner yang diciptakan pemain dalam bentuk mengolah posisi tubuh dengan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya; lebar gerak besar, sedang gerak wajar, kecil gerak menciut. Contohnya, gerak besar, biasanya pemain memperoleh suasana; angkuh, sombong, menguasai, agung, kebahagiaan, perpedaan status, dan atau marah. Adapun, ruang wajar dan bersahaja biasanya dilakukan seorang pemain pada suasana; akrab, bersahaja, status sama, damai, tenang, dan nyaman. Ruang seni peran yang dibangun seorang pemain dengan gerak atau respon kecil, biasanya dilakukan dalam suasana tertekan, sedih, takut, mengabdi, budak. Memahami pengertian ruang secara umum adalah tempat, area, wilayah untuk bermain peran dalam melakukan gerak diam pose atau gerak berpindah movement. Hal ini dapat dilakukan dengan pengolahan terhadap irama gerak langkah cepat, lambat dan sedang, garis dan arah langkah horizontal, vertikal, diagonal, zigzag, melingkar dan berputar atau melingkar dalam suatu adegan peran. 8. Unsur Kostum Pengertian kostum dalam seni peran adalah semua perlengkapan yang dikenakan, menempel, melekat, mendandani untuk memperindah tubuh pemain pada wujud lahiriah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostum meliputi unsur; rias, busana, dan asesoris sebagai penguat, memperjelas watak tokoh, baik secara sikal, psikis, moral atau status sosial. Contohnya dalam berpakaian, seperti; polisi, tentara, hansip, satpam, guru, kepala desa, pejabat, rakyat, pengemis, wadam, dan anak sekolah. 9. Unsur Property Pemahaman Property dalam seni peran adalah semua peralatan yang di- gunakan pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak melekat ditubuh, tetapi dapat diolah dengan menggunakan tangan handprop dan berfungsi untuk penguat watak atau karakter seorang pemain, seperti tas, topi, cangk- long, tongkat, pentungan, kipas, panah, dan busur, serta golok, 166 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK 10. Unsur Musikal Unsur musikal atau unsur pengisi, penguat, pembangun suasana laku seni peran di atas pentas, meliputi; irama suasana hati atau sukma dalam membangun irama permainan dengan lawan main, irama vokal, suara pengucapan opera, gending karesmen, wayangwong, dan seterusnya sang pemain, atau aktor, dan irama musik sebagai penguat karakter tokoh Astrajingga, Bodor, Semar, dan Raja berupa; gending, musik, suara atau bunyi dan e ek audio, baik melalui iringan musik langsung live maupun musik rekaman playback,contohnya Musik Kabaret, dan Musik Operet. Setelah kamu belajar tentang unsur seni peran, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini! 1. Apa saja yang termasuk unsur seni peran dalam seni teater? 2. Apa perbedaan penokohan dan perwatakan di dalam seni peran? 3. Apa yang dapat kamu lakukan setelah kamu mengetahui dan memahami unsur-unsur seni peran? Kamu telah mengetahui dan memahami unsur–unsur pemeranan sebagai pengalaman kamu dalam meningkatkan kualitas pengalaman belajar dalam memfungsikan potensi; wiraga, wirahma, wirasa dan wicara. Pembelajaran berikutnya kamu diharapkan dapat mengolah kemampuan seni peran, melalui praktik dan latihan teknik seni peran dengan terstruktur dan terbimbing dengan guru agar kamu memiliki penguasaan dan kepekaan dalam seni peran! Seni Budaya 167 C. Teknik Dasar Seni Peran Teknik adalah cara, metode dan strategi Arah Gerakan Kepala dalam melakukan atau menyelesaikan sesuatu kegiatan dengan baik dan benar atau aman. Sumber Dok penulis Teknik seni peran dapat kamu pahami Gambar Gerak Kepala Teknik Olah sebagai suatu cara, metode atau cara untuk Tubuh Teater mengoptimalkan keterampilan potensi pikir, perasaan, vokal dan tubuhnya dalam Sumber Dok. Agus Supriyatna, 2016 membawakan peran atau tokoh dengan totalitas Gambar Gerak Mata Teknik Olah dan penuh kesadaran, sehingga diperoleh Tubuh manfaat dalam meningkatkan akting atau seni peran dari suatu tokoh atau peran yang diekspresikan. Belajar seni peran tidak dapat lepas dari beberapa unsur di dalamnya. Unsur-unsur seni peran dapat kamu ketahui melalui pembelajaran teori dan praktik dengan materi berupa penguasaan teknik seni peran olah tubuh, olah suara, olah rasa dan tentang Ruang dengan beberapa unsur pendalam dengan bimbingan guru. Pembelajaran teknik dasar seni peran dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang dilakukan oleh beberapa pakar seni teater Boleslavsky, 1975; Stanislavsky,1980; Arayana, 2005 Rendra, 1913 aplikasinya dilakukan melalui tahapan-tahapan teknik seni peran sebagai berikut. Hal ini dilakukan agar kamu memiliki; ketahanan tubuh, suara yang memadai dan kepekaan rasa dalam mencapai tujuan pembelajaran agar berpengalaman dalam seni peran atau akting. 1. Olah Tubuh Olah tubuh merupakan pembelajaran praktik melalui pengolahan atau pelatihan agar tubuh kamu memiliki; stamina yang kuat, 168 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK kelenturan tubuh dan daya re eks tubuh. Dalam Arah Gerakan Jari Tangan hal ini jelas, kamu harus memakai pakaian pakaian olah raga. a. Stamina / Kekuatan Tubuh Sumber Dok penulis Kekuatan tubuh adalah cara bagaimana Gambar Gerak Jari Tangan Teknik melatih terhadap tubuh agar kamu memiliki Olah Tubuh. ketahanan sik dan pernapasan yang sehat. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru berlari beberapa keliling sesuai dengan luas lapangan atau sesuai dengan luas ruangan kalau di dalam gedung. Latihan pernapasan, dengan menarik dan membuang udara pernapasan melalui hidung dengan dada, diagfrahma dan perut kembung kempis. Setelah kamu melakukan pengolahan daya tubuh dilanjutkan dengan aktivitas peregangan bagian otot tubuh b. Streching / Peregangan Peregangan adalah pengolahan atau latihan pada bagian otot-otot tubuh agar lentur dan memiliki daya gerak re eks. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru, mulai dari; mata, mulut, muka, leher, bahu, dada, pinggul, pantat, lengan, pergelangan tangan, jari tangan, paha, kaki, dengkul kaki, betis, engkel kaki, tumit, dengan cara digerakan- gerakan atas-bawah, kanan-kiri, putaran, ke luar-ke dalam atau dengan cara penguncian dengan 2 x 8 hitungan. Setelah melakukan peregangan latihan dilanjutkan dengan menjaga keseimbangan tubuh. c. Keseimbangan tubuh Pelatihan keseimbangan tubuh membekali kamu agar dilatih kemampuan otak dalam menguasai keseimbangan ini penekanan pada kekuatan kaki. Latihannya, kamu bersama guru melakukan gerakan berdiri dengan dua kaki, satu kaki, dengan posisi tangan bisa di pinggang atau lepas seperti terbang. Cara latihannya dengan diam beberapa hitungan, berdiri atas bawah atau dengan penguncian atau dengan staccato patah-patah. Setelah melakukan latihan keseimbangan tubuh dilanjutkan pada olah suara. Seni Budaya 169 2. Olah Suara Olah suara merupakan praktik pengolahan Sumber Dok penulis atau pelatihan elemen-elemen yang berhubungan dengan suara melalui teknik pernapasan dan Gambar Gerak Lidah Teknik Olah pengucapan agar kamu memiliki; artikulasi Suara yang jelas, intonasi suara, dinamika suara, dan kekuatan suara. a. Artikulasi Artikulasi dapat diartikan kejelasan dalam pengucapan kata-kata agar apa yang dikatakan menjadi jelas dengan apa yang diterima pendengarnya. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru melakukan pengucapan kata- kata bersuara atau tidak bersuara dengan tempo yang berbeda-beda untuk membantu pengolahan suara melalui mulut dan bibir secara diulang dengan pernapasan yang teratur. Berikutnya latihan kamu terfokus pada materi intonasi. b. Intonasi Intonasi suara adalah irama suara dengan penekanan mengucapkan kata- kata sehingga dihasilkan pengucapannya yang tidak monoton atau kesan datar. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru dengan mengucapkan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan tekanan pada salah satu kata yang dianggap penting. Contohnya Pagi ini hujan tidak turun. penekanan pada kata pagi ini Pagi ini hujan tidak turun. penekanan pada kata hujan Pagi ini hujan tidak turun. penekanan pada kata tidak turun. Setelah kamu berlatih intonasi dilanjutkan pada penguasaan materi dinamika. c. Dinamika Dinamika suara adalah tempo pengucapan suara; cepat-lambat-sedang wajar dari suatu kata dan atau kalimat. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru dengan mengucapkan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan perubahan tempo pengucapan pada salah satu kata yang dianggap penting. 170 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Contohnya Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan cepat Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan lambat Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan sedang. Latihan tempo pengucapan telah kamu lakukan, selanjutnya latihlah kekuatan suara kamu. d. Power / Kekuatan Kekuatan suara adalah keras lemahnya suara yang dihasilkan dari pengucapan suatu kata atau kalimat. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru mengucapkan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan pengucapan terdengar tidaknya apa yang kamu katakan, tetapi tidak berteriak. Contohnya Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan suara keras Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan suara lemah 3. Olah Rasa Olah rasa adalah suatu proses latihan yang menempatkan perasaan sebagai objek utama dari pengolahan / latihan. Latihan dilakukan untuk menggali “Potensi dalam” agar dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran. Fungsi latihan Olah Rasa disisi lain akan mampu membangun kejujuran rohani dan pembebasan rohani dari hal-hal yang mengikat Sumber Dok penulis dan membatasi. Selanjutnya pembebasan Penghayatan Teknik Olah Sukma atau Kepekaan Rasa tersebut diharapkan membantu sikap perasaan Gambar Eksplorasi untuk melahirkan ide-ide/ilham dan kreativitas seni peran. Seni Budaya 171 Adapun materi latihan yang kamu harus lakukan antara lain a. Teknik Konsentrasi Konsentrasi merupakan “Gerbang“ yang sangat menentukan kelangsungan mengatur dan mengendalikan fenomena psikologis seorang aktor dalam menguasai peran. Pada bagian ini konsentrasi seorang aktor akan berupaya meng-Alienansi mengasingkan dirinya dari kehidupan nyata yang dijalaninya sehari-hari untuk selanjutnya dia akan menimbulkan segala cipta, rasa, dan karsanya pada satu pusat perhatian. Pada dasarnya ajaran konsentrasi merupakan ajaran tentang penguasaan / pengendalian diri atau pemusatan pikiran serta rohani kita terhadap apa yang akan dan sedang kita lakukan dalam waktu yang kita perlukan. Unsur-unsur penting fenomena psikologis dalam sentuhan konsentrasi antara lain Pembebasan dari pengendalian diri, kejujuran dan kepasrahan hati, kepekaan rasa, kesiapan dan kekuatan mental, pemusatan pikiran dan perhatian. Latihan dapat kamu lakukan dengan cara • • bunga, kursi, warna, bunyi, suara, kucing, harimau, dan seterusnya, • b. Pengindraan Kemampuan peralatan tubuh dalam merespon atau bereaksi terhadap berbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat, yaitu berikut. • objek-objek penglihatan visual. • objek-objek aroma penciuman. • objek-objek suara / bunyi pendengaran. • taste manis, asin, pahit, masam pengecapan. • sentuhan / rabaan. 172 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Seluruh kemampuan panca indra yang berkaitan dengan olah rasa senantiasa ditujukan untuk membangun kepekaan rasa yang nantinya hadir sebagai rangsangan emosi dalam teknik seni peran. c. Kepekaan Rasa Tahapan pembelajaran/ latihan pada bagian ini merupakan tujuan utama dari latihan Olah Rasa, dimana sejak diawali tahapan Konsentrasi, meditasi dan pengindraan maka diharapkan kamu memiliki suatu kepekaan sukma / rasa atau penghayatan batin yang mampu menghadirkan keterampilan mengatur/ mengendalikan permainan emosi kapan saja bila diperlukan. Rasa/ sukma adalah kekuatan “ Dalam “ dari pada aktor yang kemudian ditampilkan kepada penonton melalui media-media mime/ mimik air muka, gesture gerak-gerik tubuh, emosi suara dialog, laku dramatik dan karakter atau perwatakan. Media-media di atas secara langsung atau tidak langsung mutlak dapat dihadirkan karena ada dorongan perasaan yang melatarbelakanginya. Dorongan perasaan tersebut diantaranya melalui latihan kepekaan emosi rasa sedih, rasa takut, rasa marah, rasa gembira, rasa benci. d. Imajinasi Imajinasi adalah kemampuan dalam menciptakan daya khayal sebagai hasil kepekaan ingatan emosi dari kehidupan sehari-hari, perumpamaan metaforik terhadap binatang, tumbuhan, unsur alam atau hasil sebuah perenungan mendalam yang mampu menghadirkan khayalan positif. Latihan dapat kamu lakukan dengan bimbingan guru • jabat tangan – memeluk, orang berpisah jauh melambaikan tangan, orang berpapasan senyum–membungkuknya badan, dan seterusnya • jalan manusia, binatang orang lumpuh, orang pincang, orang tua, anak muda, bayi, harimau, kucing, kanguru, bangau, kera, dan seterusnya • benda tertentu, matahari, bulan, bintang, pohon, burung, dan seterusnya Seni Budaya 173 4. Ruang Sumber Dok penulis Pengertian ruang dalam seni teater adalah Gambar Arena Terbuka sebagai Tempat Pertunjukan tempat bermain peran acting dengan lingkup peralatan dan sett dekorasi yang dihadirkan di atas pentas. Tempat bermain peran dapat dilakukan di lapang, di dalam kelas atau khusus diciptakan di atas panggung pementasan. Ruangan ini oleh pemain harus diisi dan dihidupkan menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga mendukung peran yang dibawakan. Teknik di dalam mengisi dan menghidupkan ruang bagi seorang pemain adalah kemampuan merespons kepekaan; blocking, moving, businees, leveling terhadap ruang dan lawan main. a. Blocking Sumber Dok penulis Blocking berhubungan dengan latihan- Gambar Wilayah Pentas latihan untuk mendukung elemen artistik, dimana para pemain harus memiliki kepekaan ruang. Artinya para calon aktor harus dilatih bagaimana memposisikan dirinya pada wilayah pentas, apabila pentas di isi lebih dari 1 satu orang pemain. Untuk pembagian wilayah pentas atau tempat yang perlu diketahui oleh kamu, pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga wilayah, sembilan wilayah dan atau 16 wilayah, dengan perhitungan semakin ke belakang panggung atau pentas harus dilakukan dengan peninggian panggung atau dilakukan leveling. Keterangan 6. KaTP = Kanan Tengah Pentas 1. KaDP = Kanan Depan Pentas 7. KaBP = Kanan Belakang Pentas 2. DTP = Depan Tengah Pentas 8. BTP = Belakang Tengah Pentas 3. KiDP = Kiri Depan Pentas 9. KiBP = Kiri Belakang Pentas 4. KiTP = Kiri Tengah Pentas 5. Centre = Pusat Pentas b. Movement Movement artinya bergerak, pergerakan atau berpindahan tempat. Kata Moving dikenal juga dengan Movement yakni pergerakan atau pindah tempat yang dilakukan oleh pemain di atas pentas. Pergerakan 174 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK atau perpindahan tempat bagi seorang pemain dapat dilakukan ke depan, ke samping, ke belakang, mendekat atau menjauh asalkan perpindahan yang dilakukan pemain tidak menutup atau menghalangi pemain lain. Sumber Dok penulis Gambar Movement Diagonal. Arah Kanan Area Panggung Sumber Dok penulis Gambar Movement Melingkar Kanan Area Panggung Movement dapat kamu lakukan dengan cara 1 Lintasan ke depan pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 2 Lintasan ke belakang pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 3 Lintasan ke depan pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. Seni Budaya 175 4 Lintasan ke belakang pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 5 Lintasan ke samping pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 6 Lintasan mendekat – menjauh dari pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 7 Lintasan menjauh – mendekat kepada pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. Keterangan Lurus Horizontal = Lurus Vertikal = Lurus Diagonal = Melingkar = Zigzag = c. Businees Businees atau bisnis adalah usaha yang dilakukan pemain dalam membunuh dari rasa membosankan atau kejenuhan atau kebingungan atau kekakuan dalam berbuat sesuatu dalam mengisi luang atau kekosongan waktu yang ada. Dengan kata lain bahwa Businees adalah suatu tindakan atau upaya menanggapi terhadap peran Sumber Dok penulis Gambar Businees dalam yang dibawakan dengan bantuan handprop atau Pemeranan peralatan tangan benda yang digunakan, seperti; mengambil pisang - dialog - dikupas -dialog - dimakan - buang kulit pisang - dialog dan seterusnya. Contoh-contoh Businees dalam bermain peran sangat bergantung pada peran yang dibawakan dengan daya dukung handprop apa yang memungkinkan, seperti; memainkan topi, memainkan tongkat, memainkan dasi, memainkan alat musik, memakai dan membuka sepatu, baju, dan kaos kaki. 176 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK d. Leveling Istilah leveling dari asal kata tingkatan Sumber Dok penulis atau undak-undak. Oleh karena itu dalam Gambar Leveling konteks seni peran teater leveling merupakan Dalam Adegan Pemeranan pengaturan tinggi rendah pemain dalam ruang pentas. Pengaturan tinggi rendah pemain, baik personal maupun grouping selalu dilakukan bahwa pemain yang berada di belakang pemain lain hendaknya memiliki kesadaran harus lebih tinggi dan pemain yang berada di depannya memberikan level lebih rendah agar keduanya tampak menguntungkan untuk terlihat oleh penonton. Sesungguhnya bagi pementasan apapun termasuk seni teater, audience penonton akan mendapat kesan mendalam apabila menonton sebuah pementasan yang baik, manakala pementasan tersebut dimainkan oleh para pemain yang berkarakter. Pelaksanaan latihan teknik lakon dramatik atau karakter pada bagian akhir digunakan naskah atau skenario, dan tema lakon atau tema cerita yang dibawakan sebagai sumber acuan. Setelah kamu belajar tentang teknik seni peran, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini! Apa saja yang kamu ketahui tentang teknik seni peran? Jelaskan hubungan teknik seni peran dengan watak tokoh yang dibawakan! Kamu telah memahami dan berpraktik seni peran melalui materi teknik seni peran sebagai pengalaman kamu dalam mengasah dan meningkatkan kualitas potensi unsur–unsur seni peran. Selanjutnya, kamu melalui latihan kelompok, yang terstruktur dan bimbingan dari guru dan teman kamu, ajak untuk berkreativitas seni peran sesuai dengan watak tokoh yang akan kamu tampilkan yang bersumber dari naskah lakon teater tradisional yang dibaca dan ditentukan bersama! Seni Budaya 177 D. Kreativitas Seni Peran Kreativitasseniperan adalahsuatumetodeataucarauntukmengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pembelajaran seni peran terhadap penguasaan dan pengolahan; tubuh, suara, sukma dan pikir yang dimiliki siswa dengan totalitas, penuh kesadaran, dan tanggung jawab atas peran yang diembannya. Semua ini dilakukan sehingga diperoleh manfaat ganda, berupa kebugaran, kecerdasan dan terjadi peningkatan kualitas dalam seni peran dari suatu watak tokoh yang dibawakan. Pembelajaran seni teater melalui kreativitas seni peran dapat kamu lakukan dengan menggunakan keberanian trial and error dan mau melakukan pembelajaran dengan memulai analisis peran sebagai berikut Analisis Peran Analisis artinya mengurai, memecah atau membedah sesuatu hal berdasarkan kaidah ilmiah dengan memfungsinya daya pikir kamu. Analisis peran dalam seni teater adalah kemampuan kamu untuk mengurai dan menghubungkan tokoh yang ada di dalam naskah yang kamu baca, dan yang akan teman kamu perankan dengan tokoh yang kamu akan bawakan dalam bentuk seni peran. Kegiatan analisis peran atau penokohan dari sumber naskah yang kamu baca dituangkan dalam bentuk draf atau format analisis peran. Adapun draf atau format analisis tokoh atau peran, dapat kamu simak dan lakukan analisi tokoh sesuai dengan formal tabel berikut ini. Setelah kamu memilih, menentukan dan atau menggunakan potongan lakon bersumber cerita dari teater tradisional yang ada di daerahmu, lakukan analisis seni peran sesuai watak tokoh dengan ketertarikan kamu atau pembagian peran dalam kelompok kamu dengan langkah-langkah analisis peran sebagai berikut. Tabel Analisis Peran Lakon Nama Kelompok ………………. No. Babak/ Nama Kedudukan/ Ciri- Ciri- Rias Busana Pera- Adegan Tokoh Status Tokoh Ciri Ciri To- Tokoh latan Fisik Psikis koh Tokoh 1 178 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK No. Babak/ Nama Kedudukan/ Ciri- Ciri- Rias Busana Pera- Adegan Tokoh Status Tokoh Ciri Ciri To- Tokoh latan Fisik Psikis koh Tokoh Dst 2 3 4 5 6 Dst Dst Dst Dst Dst Dst Dst Keuntungan seorang pemain dengan membuat analisis tokoh adalah untuk memudahkan koordinasi kerja dalam melakukan latihan seni peran secara bersama dalam hal membangun kesamaan visi dan misi seni peran yang akan ditampilkan oleh pemain tokoh lain dalam kelompok kamu. Adapun tujuan akhirnya dengan melakukan analisis peran adalah terciptanya; keutuhan, keterpaduan dan keharmonisan seni peran sesuai dengan watak tokoh dari naskah yang kamu dan kelompok kamu akan tampilkan. Langkah selanjutnya dalam kreativitas seni peran adalah melakukan latihan bersifat individu dan kelompok, hingga melakukan presentasi seni peran lisan dan tulisan secara kelompok. 1. Sebelum berlatih seni peran dibiasakan melakukan olah tubuh atau minimal pemanasan, peregangan dan melatih ekspresi tubuh, wajah, mulut, vokal dan sukma yang kamu akan gunakan dalam mengeklorasi watak tokoh dalam seni peran . 2. Bacalah naskah dibawah ini sampai akhir atau tuntas secara sendiri atau kelompok langkah reading! 3. Lakukan pemilihan dan penentuan peran atau tokoh casting peran yang sesuai dengan keinginanmu atau berdasarkan pembagian kelompok yang dibentuk! 4. Lakukan analisis tokoh dan perwatakana sesuai dengan peran yang akan kamu bawakan berdasarkan petunjuk naskah pengarang atau tanda- tanda yang diungkapkan dari kata-kata melalui dialog tokoh di dalam naskah! 5. Lakukan observasi tokoh dan perwatakan sesuai dengan peran yang akan kamu dan temanmu bawakan berdasarkan pengamatan kamu terhadap orang-orang di lingkungan sekitar dengan keunikan, kekhasan, dan memiliki daya pesona atau greget. Seni Budaya 179 6. Hafalkan dialog percakapan antartokoh dan ekplorasi menggali gerak tubuh, suara, dan penghayatan peran berdasarkan tokoh yang kamu akan bawakan berdasarkan naskah! 7. Setelah hafal naskah dan mengetahui tanda akhir dialog lawan main seni peran, lakukan olah atau eksplorasi ruang berupa bloking, moving, business, leveling, waktu, dan suasana dalam membangun irama permainan kelompok. 8. Setelah lepas naskah, ekplorasi melalui teknik seni peran dan eksplorasi terhadap unsur penunjang seni peran rias, busana, dan property. Selanjutnya kegiatan kamu adalah menyeleksi, dan menyusun ekspreasi seni peran sesuai watak tokoh yang dibawakan dalam latihan kelompok! 9. Menyongsong minggu terakhir penampilan, kamu dan kelompok kamu harus melakukan kegiatan membentuk gladi kotor dan gladi bersih di tempat, di kelas, atau di panggung yang akan kamu gunakan untuk menampilkan kreativitas seni peran dalam seni teater secara kelompok. 10. Akhirnya kelompok kamu mempresentasikan dan memaknai pembelaja- ran seni peran sebagai hasil analisis watak tokoh dalam bentuk tulisan dan bermain seni peran dengan watak tokoh yang kamu bawakan secara individu dan kelompok sebagai hasil dalam berkreativitas seni peran. Pada prinsipnya bahwa kreativitas dalam seni peran adalah berupa prosedur atau tahapan dalam proses implementasi pembelajaran seni peran sesuai watak tokoh dengan naskah yang kamu baca! Untuk memperoleh hasil seni peran yang maksimal kamu harus melakukan tahapan dan langkah- langkah pembelajaran yang disarankan guru. Kreativitas seni peran dalam seni teater melalui langkah-langkah pembelajaran dapat disarikan sebagai berikut. 1. Memilih dan menentukan lakon 2. Membaca naskah lakon reading 3. Pembagian peran/tokoh casting peran 4. Menganalisis peran/tokoh 5. Menghapal naskah lakon 6. Mengamati watak tokoh bersumber teater tradisional yang ada di daerahmu atau dari orang-orang disekitarmu 180 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK 7. Mengeksplorasi seni peran dengan dialog dan teknik seni peran melalui latihan individu dan kelompok 8. Menyeleksi watak tokoh seni peran 9. Menyusun dan membangun watak/ karakter tokoh seni peran, 10. Menggabungkan seni peran dalam latihan kelompok, 11. Membentuk seni peran gladi kotor dan gladi bersih sebagai hasil latihan kelompok 12. Menampilkan seni peran kelompok dengan lisan praktik seni peran dan tulisan konsep seni peran Setelah kamu belajar tentang lingkup dan kreativitas seni peran melalui aktivitas; analisis watak tokoh, proses latihan dan menampilkan seni peran bersumber lakon teater tradisional yang dipilih oleh kelompok kamu, isi- lah kolom tabel di bawah ini dengan V Cheklis! E. EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Penilaian Pribadi Nama ………………………………….. Kelas ………………………………….. Semester ………………………………….. Waktu penilaian ………………………………….. No Pernyataan 1 Saya berusaha belajar seni peran dengan sungguh-sungguh. ☐ Ya ☐ Tidak 2 Saya mengikuti pembelajaran seni peran dengan tanggung jawab. ☐ Ya ☐ Tidak 3 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. ☐ Ya ☐ Tidak 4 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami. ☐ Ya ☐ Tidak Seni Budaya 181 No Pernyataan 5 Saya berperan aktif dalam kelompok. ☐ Ya ☐ Tidak 6 Saya menyerahkan tugas tepat waktu. ☐ Ya ☐ Tidak 7 Saya menghargai keunikan perilaku manusia di daerah saya. ☐ Ya ☐ Tidak 8 Saya menghormati dan menghargai orang tua. ☐ Ya ☐ Tidak 9 Saya menghormati dan menghargai teman. ☐ Ya ☐ Tidak 10 Saya menghormati dan menghargai guru. ☐ Ya ☐ Tidak 2. Penilaian Antarteman Nama ………………………………….. Kelas ………………………………….. Semester ………………………………….. Waktu penilaian ………………………………….. No Pernyataan Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh 1 ☐ Ya ☐ Tidak Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 2 ☐ Ya ☐ Tidak Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 3 ☐ Ya ☐ Tidak Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami 4 ☐ Ya ☐ Tidak Berperan aktif dalam kelompok 5 ☐ Ya ☐ Tidak 182 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK No Pernyataan Menyerahkan tugas tepat waktu 6 ☐ Ya ☐ Tidak Menghargai keunikan ragam dan bentuk teater 7 ☐ Ya ☐ Tidak Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 8 ☐ Ya ☐ Tidak Menghormati dan menghargai teman 9 ☐ Ya ☐ Tidak Menghormati dan menghargai guru 10 ☐ Ya ☐ Tidak F. Rangkuman Seni peran atau seni akting merupakan unsur utama dalam seni teater. Seni peran adalah ilmu dan seni dalam membawakan suatu peran atau sosok tokoh yang dijalin oleh lakon atau cerita yang mengandung kon ik. Seni peran adalah keterampilan dalam melakukan, bertindak, berbuat seolah-olah menjadi dengan karakter peran sesuai lakon yang dibawakan di atas pentas secara tepat, logis, etis, estetis, dan mempesona. Seni peran dilakukan oleh seorang atau beberapa orang pemain. Pemain dalam seni teater disebut juga dengan istilah tokoh, aktor, aktris, atau pemain. Seorang pemain yang baik harus; rajin berlatih, bekerja sama, berinisiatif, menguasai unsur dan teknik seni peran, serta memiliki kesadaran akan potensi kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan potensi teman dalam menciptakan irama dan suasana permainan dalam seni peran. Ragam seni peran dalam pementasan teater tradisional, dapat dibedakan dalam gaya; komikal, realistik dan, agung. Unsur seni peran meliputi ekspresi tubuh, ekspresi wajah, ekspresi suara, ekspresi irama permainan seni peran, penghayatan peran, kostum rias, busana, dan asesoris dan peralatan handprop pemain. Teknik dasar seni peran meliputi; olah tubuh, olah suara, dan olah rasa/ sukma. Kreativitas seni peran dalam seni teater dapat dilakukan dengan langkah- langkah atau prosedur sebagai berikut Memilih dan menentukan lakon, Seni Budaya 183 membaca lakon reading, pembagian peran casting peran, menganalisis peran, menghafal lakon, mengamati karakter peran dari orang-orang disekitarmu, mengeksplorasi seni peran dengan dialog dan teknik seni peran melalui latihan individu dan kelompok, menyeleksi karakter peran, menyusun karakter peran, menggabungkan karakter peran dengan unsur seni peran dalam latihan kelompok, membentuk gladi kotor dan gladi bersih seni peran sebagai hasil latihan kelompok, menampilkan seni peran kelompok dengan lisan dan tulisan, serta mengevaluasi pembelajaran seni peran. G. Refleksi Keragaman dan keunikan karakteristik peran yang hadir dalam kehidupan di masyarakat merupakan sumber gagasan dalam mengembangkan seni peran. Dengan mengetahui karakter peran yang dibawakan dalam pembelajaran seni peran merupakan suatu pemahaman dan kesadaran bahwa manusia diciptakan Tuhan memiliki kecenderungan perilaku dan kedudukan sosial yang berbeda di mata manusia tetapi memiliki kedudukan yang sama sebagai hamba dihadapan Tuhan. Dengan belajar seni peran sebagai inti dari seni teater tradisional dapat dimaknai dan syukuri bahwa secara tidak langsung kita belajar untuk memahami kehidupan dari kita dan dari orang lain. Oleh karena itu, kita manusia dengan segenap potensi kelebihan dan kekurangan kita yang dianugrahi Tuhan, berupa; pikir, tubuh, suara, kehalusan rasa, kekayaan seni, budaya dan lingkungan sosial yang menyertainya sudah sepantasnya untuk menjaga dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk kemaslahatan umat manusia, bangsa dan negara dengan cara bekerja sama, bersikap simpati dan empati terhadap sesama mahluk dan ciptaan Tuhan. H. Uji Kompetensi Kegiatan akhir pembelajaran seni peran perlu kiranya dilakukan evaluasi berupa uji kompetensi terhadap kamu, baik teori maupun praktik. Setelah mempelajari lingkup seni peran dan mengetahui langkah-langkah kreativitas dalam seni peran, coba presentasikan konsep dan praktik seni peran secara kelompok dengan lisan dan tulisan bersumber ceritera daerah atau lakon teater tradisional yang ada di daerahmu dan kamu akan tampilkan ! 184 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Semester 1 Menyusun Naskah Lakon BAB 8 PETA MATERI Pengertian Mengobservasi Seni Peran Seni Peran Menginterpretasi Karakter Seni Peran Ragam Jenis Seni Peran Tokoh Seni Peran Kreativitas Seni Peran Melatih Seni Peran Menampilkan Seni Peran Teknik Seni Peran Unsur-unsur Seni Peran Setelah mempelajari Bab 8 peserta didik diharapkan dapat 1. Mengidenti kasi lakon teater tradisional. 2. Membedakan ragam jenis dan bentuk lakon teater tradisional. 3. Mengidenti kasi unsur-unsur lakon teater tradisional. 4. Membedakan teknik menyusun lakon teater tradisional. 5. Mengapreasiasi lakon teater tradisional. 6. Menginterpretasi lakon teater tradisional. 7. Menyusun naskah lakon teater tradisional. 8. Mempresentasikan naskah lakon dengan lisan dan tulisan bersumber lakon teater tradisional. Seni Budaya 185 Pengantar Terkait pembelajaran seni teater di kelas X, pada bab. 7, kamu telah belajar tentang seni peran sebagai tahapan dan unsur penting dalam pembelajaran seni teater. Tahap pembelajaran selanjutnya, pada kamu akan diajak belajar untuk menyusun naskah lakon. Lakon, teks cerita, teks pidato, karya tulis dan lain sebagainya disebut naskah. Lakon bagian dari naskah, karena medianya kata-kata. Tetapi tidak semua naskah disebut lakon teater drama, karena di dalam lakon teater mengadung unsur kon ik. Kon ik dalam cerita dibangun adanya pertentangan pandangan tokoh peran lain atau unsur lain yang menghambat itikad baik dari peran utama sebagai ciri dari lakon teater atau drama. Kedudukan lakon di dalam pementasan seni teater menjadi unsur penting, khususnya pementasan drama. Lakon teater drama memberikan napas kehidupan di atas pentas melalui keutuhan unsur lakon diungkap sang kreator melalui media seni rupa, bunyi, gerak dan totalitas tubuh manusia. Lakon teater merupakan hasil karya masyarakat, sastrawan, seniman yang diwujudkan melalui media kata-kata. Kata-kata yang diungkapkan dengan tertulis atau lisan dengan bentuk pilihan bahasa puitik atau prosaik atau terjadi gabungan keduanya, tergantung kepada kebutuhan pentas, agar terjadi komunikasi dengan pembaca atau apresiatornya. Lakon, kisah atau cerita ditangan sang kreator, yakni pemeran, sutradara peramu seni teater, drama merupakan bahan baku yang perlu diolah secara seksama. Yakni proses kreatif, mengintrepretasi teks tulisan menjadi konteks pementasan melalui perwujudan seni teater atau drama. Manfaat adanya naskah lakon dalam suatu pementasan teater, termasuk di dalamnya seni drama tidak lain untuk memberi kemudahan bagi sang penggarap agar efektif dan e sien di dalam menentukan langkah-langkah menyiapkan materi seni, produksi dan publikasi pementasan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai kepada public penonton. Menyusun naskah lakon adalah pekerjaan yang tidah mudah, hal ini dapat dilakukan apabila kita memiliki daya imajinasi dan kreativitas tinggi dalam membiasakan diri untuk berlatih dan terus mengasah diri dalam hal dunia kepengarangan. Melalui pembelajaran ini diharapkan kamu dapat mengetahui, memahami, mengalami dan mampu menyusun naskah lakon untuk menambah wawasan dalam mendalami pembelajaran seni teater. 186 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Ketika kamu membaca kisah, lakon atau menyaksikan pementasan teater; di panggung, media televisi, layar perak bioskop, unsur penting apa saja yang dapat kamu ketahui dan pahami? Coba kamu amati gambar di bawah ini, untuk mengidenti kasi keragaman lakon pementasan teater tradisional dalam mengawali pembelajaran menyusun naskah lakon! 123 45 6 Kamu perhatikan gambar di atas lebih seksama, kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Gambar manakah yang menunjukan teater tradisional yang ada di daerahmu atau yang kamu ketahui? 2. Dapatkah kamu menceritakan peristiwa lakon dari salah satu contoh gambar tersebut? 3. Apa perbedaan yang menonjol terkait unsur lakon dari contoh gambar tersebut? 4. Dapatkah kamu mengidenti kasi unsur lakon dari contoh gambar tersebut? Seni Budaya 187 5. Bagaimanakah pendapat kamu terkait keberadaan lakon teater tradisional yang ada di daerahmu? Berdasarkan pengamatan melalui gambar, sekarang kamu kelompokan dan isilah kolom tabel di bawah ini sesuai dengan sumber lakon pementasan teater tradisional yang kamu ketahui! Sumber Cerita/Lakon No Nama Epos Uraian Gambar Pementasan Roman Hikayat Mahabarata- 1. 2. Ramayana 3. 4. 5. 6. Setelah kamu mengisi kolom tabel tentang sumber cerita atau lakon pementasan teater tradisional tersebut, kemudian diskusikan dengan teman kamu dan isilah kolom di bawah ini! Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan 188 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK No. Unsur Uraian Hasil Pengamatan Pengamatan 1 Judul Lakon 2 Jenis Lakon 3 Tema Lakon 4 Unsur Lakon 5 Gambaran Singkat Lakon 6 Pesan Lakon Agar kamu lebih mudah memahami, bacalah dan pelajari lebih mendalam tentang teori, konsep, teknik dan prosedur lingkup teater. Selanjutnya, kamu bisa mengamati lebih lanjut dengan melihat pertunjukan langsung ataupun melihat tayangan dari video, media jejaring sosial, dan televisi serta membaca referensi dari berbagi sumber belajar yang lain! A. Pengertian Lakon Kata lakon sama halnya dengan istilah Sumber dok. ngalalakon-boga lalakon’ dalam, Bahasa Gambar Wayang Kulit Jawa Teater Sunda, atau lelakon’ dalam, Bahasa Jawa Boneka Sumber Lakon Epos artinya melakukan, melakoni peran atau memerankan tokoh cerita dengan berkata-kata Sumber dok. verbal atau tanpa berkata-kata non verbal di Gambar Wayang Golek Teater atas pentas. Boneka Sumber Lakon Cerita Epos. Kedudukan lakon dalam pementasan teater merupakan nyawa, nafas atau ruh dalam menjalin hubungan atau membangun susunan struktur cerita melalui penokohan atau peran yang dibawakan seorang atau lebih pemeran. Lakon dalam pemetasan teater adalah hasil karya kolektif masyarakat, seniman dan atau Seni Budaya 189 sastrawan yang diwujudkan dalam bentuk Sumber dok. naskah lakon dengan cara ditulis atau tidak com, 2014 tertulis leluri. Lakon di mata seniman atau Gambar Wayang Wong Teater kreator seni teater merupakan bahan baku atau Istana Sumber Lakon Cerita Epos. sumber ide, gagasan dalam menyampaikan pesan estetis bentuk/wujud pementasan dan Sumber Lakon Cerita Panji pesan moral makna kehidupan melalui Gambar Topeng Arja Bali Teater kreativitas pementasan seni teater. Rakyat Lakon dalam pementasan teater tradisional Sumber dok. teater rakyat dan teater istana di kita baca, com, 2014 Indonesia, memiliki ciri tidak menggunakan Gambar Wayang Wong Teater naskah tertulis bersifat baku sebagaimana lakon Istana Sumber Lakon Cerita Epos. pada teater non tradisional. Lakon dalam pementasan teater merupakan pelengkap pokok dari keseluruhan bentuk penyajian keseniannya. Hamid, 197631 mengungkapka bahwa “Lakon atau cerita ini biasanya tanpa naskah tertulis sedang dialog berkembang mekar secara spontan. Kadang jalan cerita lakon berkembang dalam pementasannya sendiri. Artinya tanpa penaskahan, hanya alur dan karakter tokoh l akon yang ditentukan lebih dulu kepada para pemainnya “. Lebih lanjut menurut Sembung, 199226 umumnya cerita-cerita berasal dari cerita-cerita rakyat yang berbau sejarah. Sebagai manifestasi kehidupan mereka sehari-hari. Temanya berkisar pada kehidupan rumah tangga, kriminalitas, kekejaman, dan kemalangan, serta kelakuan-kelakuan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat. Adakalanya lakon teater mengambil dari kejadian tahun 1918 di Belendung ketika membuat induk irigasi Walahar. Contoh-contoh lakon dalam Topeng Banjet dapat dilihat dalam berbagai topik. Contoh topik kriminalitas adalah cerita tentang Si Ridon, seorang jawara yang suka memamerkan kejawaraannya dan suka memeras orang lain, tetapi akhirnya ia terbunuh karena ulahnya 190 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK
JenisJenis Seni Dalam buku mata pelajaran Antropologi
5 6Gambar nilai estetika pada tari Balisalah satunya dicirikan dengangerakan mata atau sering disebutdengan Gambar nilai estetika pada tari Golek salah satunya adalah tata rias busana terutama penggunaan bulu-bulu pada bagian kepala 8Gambar keindahan tari yang Gambar keindahan tari Papua denganbersumber pada gerak Belian di bulu Cendrawasih sebagai ciri khasnyaKalimantan Timur Seni Budaya 143Di unduh dari Diskusi Hasil PengamatanNama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan Hasil dari pengamatanNo Nama Tari Gerak yang di dikaitkan dengan nilai amati estetis pada gerak tari tersebut1234Tari Gambyong dari Jawa Tari Gitek Balen dari BetawiTengah144 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari mempelajari nilai estetis pada gerak tari, coba sebutkan genretari yang menurutmu indah? Mengapa kalian dapat mengatakan bahwajenis tarian tersebut indah? Jelaskan pendapat kalian dengan mengisikolom dibawah ini. Format Diskusi Hasil PengamatanNama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan Jenis tari Alasan memiliki nilai estetis Setelah kalian melakukan pengamatan terhadap genre tari, jawablah pertanyaan dibawah ini 1. Jelaskan nilai-nilai estetika ragam gerak tari dasar? jelaskan perbedaannya!D. Uji Kompetensi Setelah kamu belajar dan melakuakan gerak tari jawablah pertanyaan dibawah ini? 1. Jelaskan yang dimaksud dengan estetika tari? 2. Jelaskan yang dimaksud dengan gerak murni dan gerak maknawi? Berikan contoh-contohnya ! 3. Jelaskan yang diaksud dengan wiraga, wirama dan wirasa dalam estetika tari! Seni Budaya 145Di unduh dari kamu telah melakukan gerak tari dasar. Isilah kolom dibawah inidan diskusikan dengan teman-teman kalianNo Nama Tarian Wiraga Aspek yang diamati Wirasa Wirama123456E. Evaluasi PembelajaranSetelah kamu belajar dan merangkai serta melakukan gerak tari isilahkolom di bawah ini 1. Penilaian Pribadi Nama ………………………………….. Kelas ………………………………….. Semester ………………………………….. Waktu penilaian …………………………………..No Pernyataan 1 Saya berusaha belajar ragam gerak dasar tari dengan sungguh-sungguh. ☐ Ya ☐ Tidak 2 Saya berusaha belajar gerak tari daerah lain dengan sungguh-sungguh. ☐ Ya ☐ Tidak146 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Pernyataan3 Saya mengikuti pembelajaran ragam gerak tari dengan tanggung jawab.☐ Ya ☐ Tidak4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.☐ Ya ☐ Tidak5 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.☐ Ya ☐ Tidak6 Saya berperan aktif dalam kelompok.☐ Ya ☐ Tidak7 Saya menyerahkan tugas tepat waktu.☐ Ya ☐ Tidak8 Saya menghargai perbedaan gerak yang terkandung di dalam tari tradisional yang lain.☐ Ya ☐ Tidak9 Saya menghormati dan menghargai pendapat teman.☐ Ya ☐ Tidak10 Saya menghargai hasil karya orang lain yang dipertunjukan.☐ Ya ☐ Tidak2. Penilaian AntartemanNama …………………………………..Kelas …………………………………..Semester …………………………………..Waktu penilaian …………………………………..No PernyataanBerusaha belajar dengan sungguh-sungguh1 ☐ Ya ☐ TidakMengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian2 ☐ Ya ☐ TidakMengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu3 ☐ Ya ☐ Tidak Seni Budaya 147 Di unduh dari PernyataanMengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami4 ☐ Ya ☐ TidakBerperan aktif dalam kelompok5 ☐ Ya ☐ TidakMenyerahkan tugas tepat waktu6 ☐ Ya ☐ TidakMenghargai keunikan ragam dan bentuk teater7 ☐ Ya ☐ TidakMenguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik8 ☐ Ya ☐ TidakMenghormati dan menghargai teman9 ☐ Ya ☐ TidakMenghormati dan menghargai guru10 ☐ Ya ☐ TidakF. Rangkuman Setiap tari memiliki ragam gerak dasar yang dirangkai menjadi sebuahtarian. Gerak dasar tari memiliki aspek pada sikap gerak kepala, tangan, badanatau kaki. Gerak dan sikap yang dilakukan dengan tepat akan melahirkan rasadalam melakukannya. Teknik dalam melakukan gerak yang tepat akan terlihatpantas dalam rangkaian tari tertentu Setiap tarian memiliki simbol dan jenis ragam gerak dasar untukmenjadikan ciri khas gerak pada tarian tersebut. Sehingga tarian tersebutmemiliki nilai estetis yang tinggi untuk dapat dinikmati oleh penonton Ragam gerak dasar yang berbeda antara tarian satu dengan yang lainnyaakan menjadi ciri khas tersendiri, menghargai perbedaan tersebut danmensyukurinya bahwa Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan suku danbangsa yang berbeda-beda148 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Refleksi Keanekaragaman ragam gerak dasar tari merupakan rahmat Tuhan danmerupakan kenyataan maka perlu dihargai dan disyukuri menciptakan manusia dari berbagai macam suku dan bangsa. Dariperbedaan gerak tari tersebut maka terlahir tarian yang memiliki ciri khasgerak tertentu. Tari telah menjadi bagian dari kehidupan seorang seniman tari. Denganmenari seorang penari dapat mengekspresikan jiwanya melalui gerak tari yangmemiliki nilai estetika yang tinggi. Gerak dasar tari yang memiliki simbol ataumakna dalam tarian tersebut akan memiliki nilai estetis tersendiri. Melauigerak seorang penari dapat berkomunikasi dengan penikmatnya, dan karenagerak seseorang dapat berekpresi dengan terus mengembangkan gerak tersebutmenjadi lebih gerak yang baru. Seni Budaya 149Di unduh dari 1 Seni PeranBAB 7 PETA MATERI Pengertian Mengobservasi Seni Peran Seni Peran Menginterpretasi Karakter Seni Peran Ragam Jenis Seni Peran Tokoh Seni Peran Kreativitas Seni Peran Melatih Seni Peran Menampilkan Seni Peran Teknik Seni Peran Unsur-unsur Seni PeranSetelah mempelajari Bab 7 peserta didik diharapkan dapat1. Mengidentifikasi pengertian seni Membedakan ragam jenis seni peran sesuai kaidah teater Mengidentifikasi unsur seni peran sesuai kaidah teater Memeragakan teknik seni peran sesuai kaidah teater Menginterpretasi karakter tokoh seni peran bersumber lakon teater Berlatih seni peran sesuai karakter tokoh yang dibawakan bersumber lakon teater Menampilkan seni peran sesuai karakter tokoh yang dibawakan bersumber lakon teater Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Mengawali pembelajaran seni teater, khususnya seni peran dalam kaitanteater tradisional sebagai salah satu unsur penting dalam seni teater. Alangkahbaiknya, kamu untuk mengetahui dan memahami diri sendiri dan keberadaanorang lain di sekitar tempat tinggalmu. Setiap hari dan rentang waktu yangdijalani mengantar usiamu untuk menimba pengalaman dari bagian perjalananhidupmu. Pengalamanmu sangatlah berbeda dengan temanmu. Setiap orang, mendambakan kehidupan damai dan penuh cinta kasihantar sesamanya. Namun kenyataan yang ada, kamu rasakan tidaklahdemikian. Gejolak hadir membayangi kedamaian. Cinta kasih terkubur karenasalah paham, ambisi, angkuh, kesombongan, dan seterusnya Gejolak, berontakdari ambisi pribadi dan keserakahan manusia menentang kenyataan,penyelesaiannya sangat bergantung pada watak seseorang. Tidak mustahil darigejolak antara harapan dan kenyataan menimbulkan pertentangan konflikdengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sosial. Oleh karena itu, suatupilihan dan keputusan bijak dari peran yang dijalaninya, penting untukdipahami dan dimaknai menjadi pengalaman hidup yang berharga. Coba merenung sejenak! Perhatikan orang-orang di sekitarmu! Apa yangkamu lihat? Kamu alami? Kamu rasakan? Kamu pikirkan? Kamu pahami?Dengan banyaknya mengapresiasi keragaman prilaku dan kebiasaan orang,gaya bicara, kedudukan, ciri-ciri fisik dan kejiwaan seseorang di sekitarmuupayakan menjadi modal atau sumber dalam melatih kepekaan pikir, kepekaanrasa dan kepekaaan wicara. Hal ini merupakan modalitas kamu dalammenghadirkan sosok peran di atas pentas dalam pembelajaran seni barang tentu, harus dibedakan antara peran kamu dalam kehidupansehari-hari dengan sosok peran yang akan kamu bawakan melalui seni perandi atas pentas kesenian. Ingat, seni peran dengan watak peran yang hadir bersifat; hitam putih,canda serius, pemarah, pemurah, tragis romantis, baik buruk dan seterusnyaadalah karakteristik manusia yang dipilih dan diangkat sebagai pola konflikcerita dari peran dalam mengusung simbol estetis dan nilai-nilai moral yangditawarkan. Watak atau karakteristik orang atau tokoh yang khas, unik danmempesona biasanya sangat berkesan dalam ingatan. Begitu pula denganorang lain ketika melihat kamu berperan aktif dan mempesona denganmenampilkan seni peran dari suatu tokoh cerita ke dalam wujud pentas seniteater. Seni Budaya 151Di unduh dari penuh kesadaran, berperan aktif, tanggung jawab, salingmenghormati kelebihan dan kelemahan kemampuan seseorang. Termasukketerbatasan kemampuan kamu dan teman kamu adalah inti dalam memaknaihidup dalam suatu keragaman dan kekhasan keunikan yang dihadapimanusia adalah sumber kreativitas mendalami seni peran melalui pembelajaranseni teater yang akan kamu ketahui dan ikuti. Setelah kamu menyaksikan pementasan seni teater di gedung pertunjukan, di tengah lapang, di media sosial, di layar kaca televisi dan layar perak bioskop. Unsur seni peran apa saja yang kamu lihat dan berkesan? Coba kamu amati gambar di bawah ini, untuk mengidentifikasi karakter peran dalam mengawali pembelajaran seni peran! 1 23 4 56 7 89 Sumber Dok. Penulis152 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari perhatikan gambar tersebut lebih seksama, kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini!1. Gambar manakah yang menunjukkan jenis seni peran yang kamu ketahui?2. Dapatkah kamu memeragakan salah satu adegan seni peran berdasarkan gambar tersebut?3. Apa perbedaan yang menonjol berdasarkan karakter tokoh seni peran dari contoh gambar tersebut?4. Dapatkah kamu mengidentifikasi pengertian seni peran dari contoh gambar tersebut?5. Bagaimanakah pendapat kamu terkait keberadaan aktor dan aktris seni teater tradisional yang ada di daerahmu? Berdasarkan pengamatan melalui gambar, sekarang kamu kelompokkan dan isilah kolom tabel di bawah ini sesuai dengan ragam seni peran dalam pementasan teater tradisional yang kamu ketahui! No Nama Peran Ragam Gaya Seni Peran UraianGambar Komikal Realistis Agung 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Seni Budaya 153 Di unduh dari kamu mengisi kolom tabel tentang ragam seni peran, kemudiandiskusikan dengan teman-teman kamu dan isilah kolom tabel berikut dibawah ini! Format Diskusi Hasil PengamatanNama Kamu NIS Hari/Tanggal Pengamatan Nama Unsur Karakter Peran Peran Nomor Kedudukan Ciri Fisik Ciri Psikis Uraian Gambar Peran Baik atau Unsur Tubuh Unsur 1. Jahat Kejiwaan 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Agar kamu lebih mudah memahami, bacalah tentang teori dan konsepseni peran beserta unsur-unsur yang melingkupinya. Selanjutnya, kamulakukan pengamatan terhadap karakter peran dengan melihat pementasanlangsung atau menonton tayangan dari video, media sosial, televisi sertamembaca referensi dari berbagai sumber belajar154 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Pengertian Seni Peran Seni peran merupakan unsur penting dalampementasan teater. Mengapa demikian? Karenatanpa kehadiran seni peran yang dilakukanseorang atau banyak orang selaku pemeran diatas pentas tidak mungkin terjadi peristiwateater. Oleh karenanya, pembelajaran pertamadan utama dalam seni teater yang kamu haruspahami adalah teori, konsep, teknik danprosedur tentang seni peran. Seni peran secara etimogis bahasa Inggris Sumber Dok. penulisberasal dari kata “ to act to” yang berarti berbuat,bertindak, melakukan atau berbuat menjadi Gambar Prabu Cakradewaatau berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya. Seni Peran Gaya AgungDari kata “to act” lahirlah istilah actor dan adalah pemeran, pelaku atau pemain Lakon Sang Prabu Borosngorauntuk pria dan actris istilah penamaan untukpemain wanita. Oleh karenanya berbicaramasalah pemain yang memiliki padanan; aktor,aktris, pelaku, atau pemeran kehadirannya tidakdapat lepas dari seni peran. Keragaman seni teater yang kita miliki dankita ketahui, baik teater tradisional maupunteater non tradisional transisi, modern, dankontemporer memiliki jenis dan bentukpementasan yang khas. Kekhasan ragam teatertradisional dan ciri-ciri kehadiran seninya disetiap suku dan masyarakat Indonesia sangatberhubungan erat dengan kehidupan secaraadat dan upacara yang mengantarkan padapembahasan seni peran dalam teater tradisional. Perlu Kamu ketahui bahwa teater tradisional Sumber Dok. penulisyang tumbuh dan berkembang di daerah bersifat Gambar Peran Bapak Haji Senikhas dan unik, dilihat dari unsur-unsur Peran Gaya Realistik Lakonpembentuk seninya dapat dibedakan menjadi Kabeureuyandua bentuk pementasan, yakni teater tradisional Seni Budaya 155Di unduh dari dan teater tradisional istana. Terkaitdengan media ekspresinya dapat pula dibedakan,yakni teater manusia dan teater boneka. Berdasarkan struktur pementasan teater Sumber Dok penulistradisional, mulai dari pementasan musik dan Gambar Peran Pendekartarian pembukaan, lawakan atau bodoran,babak drama atau lakon yang dibawakan sampai Seni Peran Gaya Realistikmusik penutup dalam membawakan seniperannya dapat dibedakan menjadi tiga jenis Lakon Si Ridon Jago Karawanggaya. Seni peran dalam teater tradisionalrakyat, menurut Sembung, 199233 dapatdikatagorikan dalam tiga jenis, yaitu; “ seniperan komikal, seni peran realistik, dan seniperan dengan gaya agung “. Seni peran gayakomikal biasanya hadir ketika pelawak mulaimuncul atau tampil dalam adegan comic reliefbagian komik. Seni peran gaya realistikbiasanya ditampilkan oleh pemeran lainnyadalam membawakan lakon bersumberkehidupan sehari-hari sejarah / realistik,sedangkan seni peran dengan gaya agungbiasanya dilakukan pemeran dalammembawakan cerita atau lakon kerajaan babad,mitologi, dst,. Karena lakon yang dibawakanpada teater tradisional rakyat tidak berdasarpada naskah tertulis, tetapi garis besar ceritaatau lakon bagal, bedrip maka setiap pemerantidak menghafalkan dialog untuk kebutuhanpentas melainkan improvisasi aksi spontan. Jika Kamu perhatikan pementasan teater Sumber Dok penulistradisional rakyat dan istana, setiap pemeran Gambar Peran Pendongengmemiliki kemampuan ganda dalammembawakan seni peran. Disamping memiliki Seni Peran Gaya Realistikketerampilan dalam gaya membawakan perantokoh lakon cerita, juga mereka terampil dalam Pertunjukan Teater Tutur PMtoh–Acehbernyanyi, menari, memainkan, dan memahamiiringan musik. Sebagai contoh, peran tokohputih dan hitam pendekar-penjahat dalampementasan teater rakyat sebelum156 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari dialog dengan membawa pesancerita atau lakon selalu di awali dengan menari,bahkan di tengah-tengah adegan atau babakkadangkala mereka pun melakukan bernyanyi. Dengan keterbatasan yang dihadapi dan ciri Sumber Dok penuliskesederhanaan yang nampak pada pementasan Gambar Peran Dalangteater tradisional rakyat dari para pendukungdalam membawakan peranannya pada lakon Gaya Agung –Teater Bonekayang digelar, ternyata dengan sikap terusberulangnya satu cerita atau dalam kapasitas Lakon Mahabarata dan Ramayanacerita yang terbatas akhirnya para pemainnyapun terlatih untuk mendalami dan menjiwaimasing-masing peran dalam tipe casting perantetap tertentu. Dengan demikian bahwa seorang pemeran Sumber Dok penulisdalam pementasan teater rakyat dituntut tidak Gambar Peran Dalangsekedar dapat berdialog melalui kata-kata ataugestur tubuh, tetapi harus memiliki kemampuan Gaya Agung –Teater Bonekamenari pencak silat, tari gelombang, danseterusnya, menyanyi, menabuh, dan Lakon Mahabarata dan Ramayanamemahami iringan musik. Contoh lain, seorangDalang Wayang Golek, Cepak, Kulit, dst dalampementasan teater tradisional istana, disampingmereka fasih dalam menuturkan cerita melaluidialog atau tanpa dialog juga cekatan dalambernyanyi antawacana, suluk, dst dan terampilmenarikan peran tokoh wayang sesuai wataktokoh dan iringan musik. Seni peran dalam perkembangannya lebihpopuler dikenal dengan istilah seni pemain dalam melakukan perannyadikenal dengan kata; aktor, aktris, pemain,tokoh, pemeran dan seterusnya Aktor, aktris,pemain, tokoh, pemeran merupakan inti atauunsur utama dalam seni peran. Oleh karenanya,tanpa kehadiran seorang pemain dalampementasan tidak akan terjadi peristiwapementasan seni. Namun perlu diingat, dalam Seni Budaya 157Di unduh dari peran, baik teater tradisional mau pun Setelah kamu belajarteater pengembangan atau teater modern agar tentang penngertianterjadi komunikasi antar para pemain dan seni peran, jawablahpenontonnya ada beberapa hal unsur penting beberapa pertanyaanyang harus diketahui, antara lain sebagai berikut. di bawah ini! 1. Apa yang1 Adanya kerja keras, kerja sama yang baik antar pemain dan sutradara dalam membangun dimaksud dengan irama permainan dalam seni peran. Selain seni peran atau itu juga keterlibatan dengan beberapa unsur akting? artistik pentas yang melingkupi tokoh dalam 2. Apa perbedaan suatu adegan, babak atau disebut dengan seni peran teater kepekaan ruang dalam membangun atmosfir rakyat dan teater pementasan. istana? Apa yang harus kamu2 Menghindari terjadinya kesalahan lakukan agar seni pemilihan tokoh atau miss casting dalam seni peran yang kamu peran, sehingga terjadi over acting akting bawakan, dapat yang berlebihan atau under acting akting mempesona ? dibawah standar, kurang ekspresif dari tuntutan peran yang dibawakan. Pemain, aktor, aktris yang baik adalah manusia kreatif yang selalu berinsiatif untuk mendadani dan menyempurnakan tubuhnya, mentalnya, sosialnya tanpa harus menunggu perintah orang lain, tetapi bersifat patuh atas arahan Adanya keberanian untuk mencoba dan gagal trial and error. Pada dasarnya suatu keberhasilan, kamu harus meyakini dari kegagalan. Itulah pentingnya suatu kegigihan dan kemauan yang keras perlu ditanamkan oleh kamu menuju keberhasilan yang Memiliki wawasan dan suka bergaul. Oleh karena itu, disyaratkan untuk gemar membaca, menonton pementasan dan harus peka terhadap kejadian sekitar dan isu-isu yang aktual untuk melatih ingatan dan emosi kamu sekaligus sebagai bahan apa yang akan dibicarakan dalam tematik Harus percaya diri, memiliki kesadaran potensi atas kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Tidak sedikit orang di sekitar kita memiliki; kecantikan, ketampanan, jelek, pendek, jangkung atau postur tubuh tidak ideal, tidak menarik dan menjadi pusat perhatian orang lain. Akan tetapi158 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari ketampanan, kecantikan di atas rata-rata atau di bawah rata-rata dan ditunjang dengan kemampuan lebih dari dirinya menjadi luar biasa dalam bidang seni peran. Contohnya; Reza Rahardian, Dude Herlino, Olga Syahputra Alm, Sule, Adul, Ucok Baba, Soimah, , Christine Hakim, Deddy Miswar, dan beberapa pemain primadona yang ada di daerah kamu, dan seterusnya Untuk mengetahui dan mengalami pembelajaran seni peran, perlu diingatpara pakar teater atau teaterawan berpendapat bahwa seorang aktor, aktris,pemain adalah seperti halnya tanah lempung atau tanah liat yang siap dibentukmenjadi apa saja. Artinya, bahwa aktor atau seorang pemain itu sebagai bahanbaku mampu menjadi media melalui kepekaan; tubuh, rasa dan suara dalammembawakan peran dari tuntutan lakon cerita yang diekspresikan secaraestetis melalui simbol atau lambang audio suara, kata-kata, visual geraktubuh dan penjiwaan penghayatan peran di atas pentas. Dengan demikian kepekaan dan mengolah kesadaran terhadap unsurseni peran yang melingkupinya mampu menampilkan perannya sesuai watakperan dengan takaran pas, sehingga mampu mengundang pesona, greget, taksudalam suatu pementasan. Artinya, dalam seni peran akan dialami danditemukan persoalan takaran atau ukuran dalam menciptakan iramapermainan apakah lebih mengarah pada “over acting“ atau akting yangberlebihan atau bersifat “under acting” atau akting dibawah ukuran atautakaran yang seharusnya, sehingga irama permainan menjadi monoton, tidakberkembang, menjemukan, membosankan lawan main dan penonton. Dalam seni peran terjadi kebebasan tafsir, orsinil, bersifat laku jujur atasperan yang diemban para pemainnya. Peran yang sama dari satu lakon daripengarang yang sama, diperankan oleh seseorang dapat terjadi perbedaanpenafsiran dalam membawakan seni peran . Hal ini terjadi, karena jam terbangdan pengalaman dalam dunia seni peran yang berbeda dan itulah membuktikanbahwa dalam dunia seni peran terkandung nilai kejujuran tanpa baik tidaknya atau memikat tidaknya seni peran yang dibawakanoleh seseorang hanya dapat diberikan oleh penontonnya, bukan atas penilaiandiri sendiri pemain atau aktor. Berdasarkan jenis dan bentuk teater tradisional tersebut sangatmempengaruhi ciri atau identitas pembentuk seninya, termasuk di dalam halseni peran. Terkait dengan seni peran yang dibawakan para aktor, aktris,pemain, termasuk kamu dalam seni peran teater tradisional dapat dikemukakansebagai berikut. Seni Budaya 159Di unduh dari Ciri-Ciri Seni Peran Teater Rakyat dan Teater IstanaNo. Seni Peran Teater Tradisional Rakyat Istana1 Tidak ada naskah tertulis, lakon Ada naskah baku atau disampaikan dalam bentuk bagal, bedrip naskah tertulis bersumber atau garis besar cerita saja bersumber cerita cerita ramayana, daerah setempat, mahabarata dan cerita panji kebsaran raja-raja.2 Seni peran dilakukan bergaya komikal, gaya Seni peran dilakukan gaya realistik, gaya agung serta bersifat spontan agung dengan persiapan tanpa latihan karena masing-masing latihan yang matang dan pemain sudah mengetahui jalan cerita dan mapan. Pembagian peran sering diulang-ulang. Pembagian peran untuk masing-masing untuk masing-masing pemain bersifat multi pemain bersifat tipe peran yang sudah terbina lama, alami dan casting atau penokohan cenderung memiliki multi peran dapat yang sudah dibagi dengan menari, menyanyi, melawak, memainkan jelas, pasti, dan terbina musik dan bermain drama. sebagai penari, penyanyi, pelawak dan bermain Seni peran lebih mengutamakan isi seni Seni peran lebih nilai pesan dan mengusung fungsi terkait mengedepankan seni adat istiadat dan unsur hiburan dari pada adiluhung yang baku isi mengedepankan keindahan bentuk seni seni dan nilai seni dan estetis. Oleh karena itu tidak heran bahwa mengusung fungsi terkait kecenderung seni peran dalam pementasan kebesaran raja, upacara teater tradisional rakyat unsur-unsur seni dan hiburan. Oleh karena didalamnya bersifat tidak baku, banyak itu tidak heran bahwa pengulangan, sederhana, bersahaja, dan kecenderung seni peran spontan. dalam pementasan teater tradisional istana unsur- unsur seni didalamnya bersifat baku dan terorganisir dengan Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Bahasa yang digunakan dalam Bahasa yang digunakan menyampaikan pesan cerita atau lakon dalam menyampaikan cenderung menggunakana bahasa daerah pesan cerita atau lakon yang bebas. cenderung menggunakan bahasa daerah yang ketat atau menggunakan bahasa dengan idiom-idiom bahasa yang benar sesuai Peralatan kebutuan seni peran handprop, Peralatan kebutuan senirias, busana dan asesoris lebih sederhana, peran handprop, rias,tidak rumit dan menggunakan peralatan busana dan asesorisseadanya. lebih rumit, glamour dan Peristiwa pementasan melalui para Peristiwa pementasan pemerannya dibangun penuh keakraban dibangun penuh hidmat, dan tanpa jarak dengan penonton. bersifat khusus keluarga istana, dan cenderung membangun prestise citra raja dan kehormatan istana. Berdasarkan tabel di atas, bahwa seni teater yang kita miliki, utamanyaadalah teater tradisional yang merupakan kekayaan bangsa kita danmemberikan inspirasi sebagai suatu gagasan untuk memahami keunikan dankekhasan dalam memdalami seni peran. Dimana seorang aktor atau pemaindalam pementasan teater tradisional memiliki multi talenta; dapat menari,menyannyi, main peran drama dalam suatu lakon sejarah dan atau kehidupankeluarga, sehingga kekayaan teater tradisional yang dimiliki dapat dicintaioleh pemiliknya atau penontonnya. Namun demikian, kamu harus memahami bahwa belajar seni peransebagai unsur penting dalam seni teater, juga hendaklah mengetahui beberapaunsur terkait seni peran. Unsur yang dimaksud adalah tubuh, suara, rasa,pikir, dan artistik penunjang seni peran. Melalui pembelajaran dan latihanyang sungguh-sungguh dalam penguasaan teknik seni peran dapatmemunculkan sosok peran yang menganggumkan, mempesona, mengigit,memiliki greget, mengandung ruh dan peran menjadi hidup menarik hatipenonton. Hal inilah sejatinya yang harus dilakukan oleh seorang pemainatau aktor dalam seni teater. Seni Budaya 161 Di unduh dari Unsur Seni PeranPada dasarnya seorang pemain dalammembawa seni peran harus prima danmempesona di atas pentas. Sebagai rasatanggung jawab yang dipikulnya, maka seorangpemain atau aktor, aktris untuk senatiasa selalumengasah kemampuan dirinya agar memilikikepekaan melalui proses latihan unsur seniperan, yakni. tubuh, suara, dan rasa penghayatanyang dasar seorang pemeran tidak sebataspenguasaan tubuh, ekspresi mimik,penghayatan, suara, dan kemampuan pikir yangharus dimiliki. Akan tetapi dalam pembelajaranseni peran perlu ditunjang dengan pengetahuandan pemahaman terhadap unsur-unsurpenunjang seni peran. Adapun unsur-unsur Sumber Dok penulis Gambar Cerita Ramayanapenunjangnya yakni, memahami cerita atau Karya Valmikilakon, rias, busana, asesoris kostum, peralatanhandprop, irama permainan atau kepekaan musikalitas dan kepekaan ruangruang spatial tubuh dan tempat bermain peran.Pentingnya unsur-unsur seni peran adalah untuk memberikankesempurnaan dan totalitas ekspresi dalam membangun perwatakan perandan pesan moral yang diungkapkan seorang pemain dalam suatu hubunganunsur. Hubungan seni peran yang dimaksud bahwa seorang pemain tidakdiam saja, duduk tertidur, berdiri kaku, melangkah seenaknya dan berbuatsekehendak hati tanpa dorongan dan motivasi yang jelas dalam menciptakanirama permainan secara bersama dan bekerja sama dengan kehadiran tokohdan atau unsur artistik kamu ingat kembali, inti dari seni teater adanya peran, pemain,pelaku dengan media utamanya manusia. Inti dari cerita yang disampaikantokoh adalah konflik atau pertentangan yang dijalin oleh susunan cerita dalamhubungan sebab akibat plot cerita dengan mengusung tema cerita. Adapuntema cerita dimaksud yakni pertentangan; tokoh utama dengan tokoh yanglainnya heroic, tokoh utama dengan dirinya sendiri psikologi, pertentangandengan lingkungannya sosial dan pertentangan dengan keyakinannnyareligi. Tema-tema cerita atau lakon tersebut menjadi unsur penting dalammembangun dan mengembangkan seni peran. Unsur-unsur seni peran dapatdijelaskan berikut Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Lakon Kata lakon sama halnya dengan istilah ngalalakon-boga lalakon’ dalam,Bahasa Sunda, atau ngelelakon’ dalam, Bahasa Jawa artinya melakukan,melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh, biasanya tokoh ataupemeran utama dengan kata-kata verbal atau tanpa berkata-kata non verbaldalam suatu peran yang dibawakan. Kedudukan lakon, cerita atau naskah merupakan unsur penting dalamseni teater sebagai nyawa, nafas atau roh dalam menjalin hubungan ceritastruktur cerita melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang cerita atau naskah teater adalah hasil karya seniman dan atau sastrawanyang diwujudkan atau diangkat ke atas pentas teater. Lakon yang ditulis oranglain pengarang di mata seniman teater merupakan bahan baku atau sumberide, gagasan dan pesan moral yang mengilhami untuk berkreativitas seni peranmelalui pementasan teater, salah satunya bersumber cerita atau lakon teatertradisonal yang ada di Unsur Penokohan atau Peran Penokohan, peran atau kedudukan tokoh yang disajikan oleh seorang danatau beberapa pemain merupakan unsur penting dalam seni peran yangbersumber dari lakon, cerita, dan naskah yang ditulis atau tidak ditulis olehseorang pengarang. Penokohan didalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa kedudukantokoh atau peran, antara lain Protagonis, Antagoni, Deutragonis, Foil, Tetragoni,Confident, Raisonneur, dan Protagonis adalah tokoh utama, pelaku utama atau pemain utama boga lalakon disebut sebagai tokoh putih. Kedudukan tokoh utama adalah yang menggerakan cerita hingga cerita memiliki peristiwa dramatic konflik. pertentanganb. Antagonis adalah lawan tokoh utama, atau penghambat pelaku utama, hal ini disebut sebagai tokoh hitam. Kedudukan tokoh Antagonis adalah yang mengahalangi, menghambat itikad atau maksud tokoh utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya. Tokoh Antagonis dan Protagonis biasanya memiliki kekuatan yang sama, artinya sebanding menurut kacamata kelogisan cerita di dalam membangun keutuhan Deutragonis adalah tokoh yang berpihak kepada tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh utama dalam menjalankan itikadnya. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat kepada tokoh utama. Seni Budaya 163Di unduh dari Foil adalah tokoh yang berpihak kepada lawan tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh Antagonis dalam menghambat itikad tokoh utama. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat yang memperburuk kondisi kepada tokoh Tetragonis adalah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain, lebih bersifat netral. Tokoh ini memberi masukan-masukan positif kepada kedua belah pihak untuk mencari jalan yang terbaik. f. Confident adalah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama. Pendapat-pendapat tokoh utama tersebut pada umumnya tidak boleh diketahui oleh tokoh-tokoh lain selain tokoh tersebut dan Raisonneur, adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada Utilitty adalah tokoh pembantu, baik dari kelompok hitam atau putih. Tokoh ini dalam dunia pewayangan disebut goro-goro punakawan. Kedudukan tokoh utilitty, kadangkala ditempatkan sebagai penghibur, penggembira atau hanya sebatas pelengkap saja, Artinya, kehadiran tokoh ini tidak terlalu penting. Ada atau tidaknya tokoh ini, tidak akan mempengaruhi keutuhan lakon secara tematik. Kalau pun dihadirkan, lakon akan menjadi panjang atau menambah kejelasan adegan peristiwa yang dibangun. Perwatakan atau watak peran atau karakteristik yang dimiliki pemeranatau pemain di dalam lakon adalah ciri-ciri, tanda-tanda, identitas secarakhusus bersifat pencitraan sebagai simbol yang dihadirkan peran, berupa;status sosial, fisik, psikis, intelektual dan religi. Status sosial sebagai ciri dari perwatakan adalah menerangkan kedudukanatau jabatan yang diemban peran dalam hidup bermasyarakat pada lingkuplakon, antara lain; orang kaya, orang miskin, rakyat biasa atau jelata,penggangguran, tukang becak, kusir, guru, mantri, kepala desa, camat, bupati,gubernur, direktur atau presiden, dan seterusnya Fisik sebagai ciri dari perwatakan, menerangkan ciri-ciri khusus tentangjenis kelamin laki-laki perempuan atau waria, kelengkapan pancaindra ataukeadaan kondisi tubuh cantik-jelek, tinggi-pendek, kurus-buncit, kekar-lembek, rambut hitam atau putih, buta, pincang, lengan patah, berpenyakitatau sehat, dan lain-lain. Psikis sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus mengenaihal kejiwaan yang dialami pemeran, seperti; sakit ingatan atau normal, depresi,traumatik, penyimpangan seksual, mudah lupa, pemarah, pemurah, penyantun,pedit, pelit, dermawan, dan sebagainya164 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khususmengenai hal sosok peran dalam bersikap dan berbuat, terutama dalammengambil sebuah keputusan atau menjalankan tanggung jawab. Misalnya,kecerdasan pandai-bodoh, cepat tanggap-masa bodoh, tegas-kaku, lambat-cepat-berpikir, kharismatik gambaran sikap sesuai dengan kedudukanjabatan, tanggung jawab berani berbuat berani menanggung resiko, asalkandalam koridor yang benar. Unsur seni peran berikutnya adalah tubuh pemainsebagai media ungkap wujud fisik dengan kelenturan dan ekspresi Unsur Tubuh Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakanunsur penting yang perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuhkamu memiliki; stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks ataukepekaan tubuh. Untuk memperoleh tujuan dimaksud, seorang pemain harusrajin dan disiplin melakukan olah tubuh sebagai materi penting yang akandibahas melalui teknik seni peran. Disamping memiliki kemampuan tubuhyang memadai bagi seorang pemain, jangan lupa kamu harus sadar akanpotensi kamu dalam hal memfungsikan unsur suara atau Unsur Suara Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui ronggadan pita suara adalah salah satu unsur seni peran yang berfungsi untukpenyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan kata-kata. Unsur suara sebagai sarana dalam seni peran seni teater agar berfungsidengan baik dan memiliki manfaat ganda dalam menunjang seni peran perludilakukan pengolahan berupa pelatihan terhadap unsur-unsur anggota tubuhyang terkait dengan pernapasan dan pengucapan melalui teknik seni Unsur Penghayatan Penghayatan adalah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati, kedalamansukma yang digali dan dilakukan seorang pemain ketika membawakan seniperan nya di atas pentas. Unsur penghayatan dalam seni peran perlu mendapatperhatian khusus, karena setiap pemain dalam membawakan seni peran nyaakan terasa berbeda. Sekalipun bersumber penokohan yang sama dari naskahyang sama. Hal ini, sangat bergantung pada sejauhmana upaya pengalamanseni peran dalam mengasah kepekaan sukma, sehingga memunculkankesadaran rasa simpati dan empati diri sendiri terhadap orang lain dankepekaan menanggapi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Latihan untuk Seni Budaya 165Di unduh dari kepekaan rasa atau sukma atau pengaturan emosi bagi seorangpemain dapat dilakukan melalui teknik olah rasa yang akan dibahas pada subbab seni peran Unsur Ruang Ruang dalam seni peran merupakan unsur yang menunjukan tentang;ruang imajiner yang diciptakan pemain dalam bentuk mengolah posisi tubuhdengan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya; lebar gerak besar,sedang gerak wajar, kecil gerak menciut. Contohnya, gerak besar, biasanyapemain memperoleh suasana; angkuh, sombong, menguasai, agung,kebahagiaan, perpedaan status, dan atau marah. Adapun, ruang wajar danbersahaja biasanya dilakukan seorang pemain pada suasana; akrab, bersahaja,status sama, damai, tenang, dan nyaman. Ruang seni peran yang dibangunseorang pemain dengan gerak atau respon kecil, biasanya dilakukan dalamsuasana tertekan, sedih, takut, mengabdi, budak. Memahami pengertian ruang secara umum adalah tempat, area, wilayahuntuk bermain peran dalam melakukan gerak diam pose atau gerak berpindahmovement. Hal ini dapat dilakukan dengan pengolahan terhadap irama geraklangkah cepat, lambat dan sedang, garis dan arah langkah horizontal,vertikal, diagonal, zigzag, melingkar dan berputar atau melingkar dalam suatuadegan peran. 8. Unsur Kostum Pengertian kostum dalam seni peran adalah semua perlengkapan yangdikenakan, menempel, melekat, mendandani untuk memperindah tubuhpemain pada wujud lahiriah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostummeliputi unsur; rias, busana, dan asesoris sebagai penguat, memperjelaswatak tokoh, baik secara fisikal, psikis, moral atau status sosial. Contohnyadalam berpakaian, seperti; polisi, tentara, hansip, satpam, guru, kepala desa,pejabat, rakyat, pengemis, wadam, dan anak Unsur Property Pemahaman Property dalam seni peran adalah semua peralatan yang di-gunakan pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak melekat ditubuh,tetapi dapat diolah dengan menggunakan tangan handprop dan berfungsiuntuk penguat watak atau karakter seorang pemain, seperti tas, topi, cangk-long, tongkat, pentungan, kipas, panah, dan busur, serta golok,166 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Unsur Musikal Unsur musikal atau unsur pengisi, penguat, pembangun suasana laku seniperan di atas pentas, meliputi; irama suasana hati atau sukma dalammembangun irama permainan dengan lawan main, irama vokal, suarapengucapan opera, gending karesmen, wayangwong, dan seterusnya sangpemain, atau aktor, dan irama musik sebagai penguat karakter tokohAstrajingga, Bodor, Semar, dan Raja berupa; gending, musik, suara ataubunyi dan effek audio, baik melalui iringan musik langsung live maupunmusik rekaman playback,contohnya Musik Kabaret, dan Musik Operet. Setelah kamu belajar tentang unsur seni peran, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini! 1. Apa saja yang termasuk unsur seni peran dalam seni teater? 2. Apa perbedaan penokohan dan perwatakan di dalam seni peran? 3. Apa yang dapat kamu lakukan setelah kamu mengetahui dan memahami unsur-unsur seni peran? Kamu telah mengetahui dan memahami unsur–unsur pemeranan sebagai pengalaman kamu dalam meningkatkan kualitas pengalaman belajar dalam memfungsikan potensi; wiraga, wirahma, wirasa dan wicara. Pembelajaran berikutnya kamu diharapkan dapat mengolah kemampuan seni peran, melalui praktik dan latihan teknik seni peran dengan terstruktur dan terbimbing dengan guru agar kamu memiliki penguasaan dan kepekaan dalam seni peran! Seni Budaya 167Di unduh dari Teknik Dasar Seni Peran Teknik adalah cara, metode dan strategi Arah Gerakan Kepaladalam melakukan atau menyelesaikan sesuatukegiatan dengan baik dan benar atau aman. Sumber Dok penulisTeknik seni peran dapat kamu pahami Gambar Gerak Kepala Teknik Olahsebagai suatu cara, metode atau cara untuk Tubuh Teatermengoptimalkan keterampilan potensipikir, perasaan, vokal dan tubuhnya dalam Sumber Dok. Agus Supriyatna, 2016membawakan peran atau tokoh dengan totalitas Gambar Gerak Mata Teknik Olahdan penuh kesadaran, sehingga diperoleh Tubuhmanfaat dalam meningkatkan akting atauseni peran dari suatu tokoh atau peran yangdiekspresikan. Belajar seni peran tidak dapat lepas daribeberapa unsur di dalamnya. Unsur-unsur seniperan dapat kamu ketahui melalui pembelajaranteori dan praktik dengan materi berupapenguasaan teknik seni peran olah tubuh, olahsuara, olah rasa dan tentang Ruang denganbeberapa unsur pendalam dengan bimbinganguru. Pembelajaran teknik dasar seni peran dapatdilakukan dengan menggunakan pendekatanyang dilakukan oleh beberapa pakar seni teaterBoleslavsky, 1975; Stanislavsky,1980; Arayana,2005 Rendra, 1913 aplikasinya dilakukanmelalui tahapan-tahapan teknik seni peransebagai berikut. Hal ini dilakukan agar kamu memiliki;ketahanan tubuh, suara yang memadaidan kepekaan rasa dalam mencapai tujuanpembelajaran agar berpengalaman dalam seniperan atau Olah Tubuh Olah tubuh merupakan pembelajaranpraktik melalui pengolahan atau pelatihanagar tubuh kamu memiliki; stamina yang kuat,168 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari tubuh dan daya refleks tubuh. Dalam Arah Gerakan Jari Tanganhal ini jelas, kamu harus memakai pakaianpakaian olah raga. a. Stamina / Kekuatan Tubuh Sumber Dok penulis Kekuatan tubuh adalah cara bagaimana Gambar Gerak Jari Tangan Teknikmelatih terhadap tubuh agar kamu memiliki Olah fisik dan pernapasan yang sehat. Latihannya, kamu dengan bimbingan guruberlari beberapa keliling sesuai dengan luaslapangan atau sesuai dengan luas ruangan kalaudi dalam gedung. Latihan pernapasan, denganmenarik dan membuang udara pernapasanmelalui hidung dengan dada, diagfrahmadan perut kembung kempis. Setelah kamumelakukan pengolahan daya tubuh dilanjutkandengan aktivitas peregangan bagian otot tubuh b. Streching / Peregangan Peregangan adalah pengolahan atau latihan pada bagian otot-otot tubuhagar lentur dan memiliki daya gerak refleks. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru, mulai dari; mata, mulut, muka,leher, bahu, dada, pinggul, pantat, lengan, pergelangan tangan, jari tangan,paha, kaki, dengkul kaki, betis, engkel kaki, tumit, dengan cara digerakan-gerakan atas-bawah, kanan-kiri, putaran, ke luar-ke dalam atau dengan carapenguncian dengan 2 x 8 hitungan. Setelah melakukan peregangan latihandilanjutkan dengan menjaga keseimbangan tubuh. c. Keseimbangan tubuh Pelatihan keseimbangan tubuh membekali kamu agar dilatih kemampuanotak dalam menguasai keseimbangan ini penekanan padakekuatan kaki. Latihannya, kamu bersama guru melakukan gerakan berdiri dengan duakaki, satu kaki, dengan posisi tangan bisa di pinggang atau lepas seperti latihannya dengan diam beberapa hitungan, berdiri atas bawah ataudengan penguncian atau dengan staccato patah-patah. Setelah melakukanlatihan keseimbangan tubuh dilanjutkan pada olah suara. Seni Budaya 169Di unduh dari Olah Suara Olah suara merupakan praktik pengolahan Sumber Dok penulisatau pelatihan elemen-elemen yang berhubungandengan suara melalui teknik pernapasan dan Gambar Gerak Lidah Teknik Olahpengucapan agar kamu memiliki; artikulasi Suarayang jelas, intonasi suara, dinamika suara, dankekuatan suara. a. Artikulasi Artikulasi dapat diartikan kejelasan dalampengucapan kata-kata agar apa yang dikatakanmenjadi jelas dengan apa yang diterimapendengarnya. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru melakukan pengucapan kata-kata bersuara atau tidak bersuara dengan tempo yang berbeda-beda untukmembantu pengolahan suara melalui mulut dan bibir secara diulang denganpernapasan yang teratur. Berikutnya latihan kamu terfokus pada materiintonasi. b. Intonasi Intonasi suara adalah irama suara dengan penekanan mengucapkan kata-kata sehingga dihasilkan pengucapannya yang tidak monoton atau kesan datar. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru dengan mengucapkan sebuahkalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan tekananpada salah satu kata yang dianggap Pagi ini hujan tidak turun. penekanan pada kata pagi iniPagi ini hujan tidak turun. penekanan pada kata hujanPagi ini hujan tidak turun. penekanan pada kata tidak turun.Setelah kamu berlatih intonasi dilanjutkan pada penguasaan materi dinamika. c. Dinamika Dinamika suara adalah tempo pengucapan suara; cepat-lambat-sedangwajar dari suatu kata dan atau kalimat. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru dengan mengucapkansebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukanperubahan tempo pengucapan pada salah satu kata yang dianggap Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan cepat Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan lambat Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan sedang.Latihan tempo pengucapan telah kamu lakukan, selanjutnya latihlah kekuatansuara kamu. d. Power / Kekuatan Kekuatan suara adalah keras lemahnya suara yang dihasilkan daripengucapan suatu kata atau kalimat. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru mengucapkan sebuah kalimatatau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan pengucapanterdengar tidaknya apa yang kamu katakan, tetapi tidak berteriak. Contohnya Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan suara keras Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan suara lemah3. Olah Rasa Olah rasa adalah suatu proses latihan yangmenempatkan perasaan sebagai objek utamadari pengolahan / latihan. Latihan dilakukan untuk menggali “Potensidalam” agar dapat diatur dan dikendalikansesuai dengan kebutuhan emosi latihan Olah Rasa disisi lain akanmampu membangun kejujuran rohani danpembebasan rohani dari hal-hal yang mengikat Sumber Dok penulisdan membatasi. Selanjutnya pembebasan Penghayatan Teknik Olah Sukma atau Kepekaan Rasatersebut diharapkan membantu sikap perasaan Gambar Eksplorasiuntuk melahirkan ide-ide/ilham dan kreativitasseni peran. Seni Budaya 171 Di unduh dari materi latihan yang kamu harus lakukan antara lain a. Teknik Konsentrasi Konsentrasi merupakan “Gerbang“ yang sangat menentukan kelangsunganmengatur dan mengendalikan fenomena psikologis seorang aktor dalammenguasai peran. Pada bagian ini konsentrasi seorang aktor akan berupayameng-Alienansi mengasingkan dirinya dari kehidupan nyata yang dijalaninyasehari-hari untuk selanjutnya dia akan menimbulkan segala cipta, rasa, dankarsanya pada satu pusat perhatian. Pada dasarnya ajaran konsentrasi merupakan ajaran tentang penguasaan /pengendalian diri atau pemusatan pikiran serta rohani kita terhadap apa yangakan dan sedang kita lakukan dalam waktu yang kita perlukan. Unsur-unsur penting fenomena psikologis dalam sentuhan konsentrasiantara lain Pembebasan dari pengendalian diri, kejujuran dan kepasrahanhati, kepekaan rasa, kesiapan dan kekuatan mental, pemusatan pikiran danperhatian. Latihan dapat kamu lakukan dengan cara • Latihan mengosongkan pikiran, • Pemusatan pikiran pada suatu objek, misalnya, lilin yang menyala, bunga, kursi, warna, bunyi, suara, kucing, harimau, dan seterusnya, • Pemusatan pikiran pada peristiwa tertentu secara khayal. b. Pengindraan Kemampuan peralatan tubuh dalam merespon atau bereaksi terhadapberbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat, yaitu berikut. • Mata, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap objek-objek penglihatan visual. • Hidung, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap objek-objek aroma penciuman. • Telinga, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi “ terhadap objek-objek suara / bunyi pendengaran. • Lidah, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap rasa taste manis, asin, pahit, masam pengecapan. • Tubuh, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“ terhadap sentuhan / Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari kemampuan panca indra yang berkaitan dengan olah rasasenantiasa ditujukan untuk membangun kepekaan rasa yang nantinya hadirsebagai rangsangan emosi dalam teknik seni peran. c. Kepekaan Rasa Tahapan pembelajaran/ latihan pada bagian ini merupakan tujuan utamadari latihan Olah Rasa, dimana sejak diawali tahapan Konsentrasi, meditasidan pengindraan maka diharapkan kamu memiliki suatu kepekaan sukma/ rasa atau penghayatan batin yang mampu menghadirkan keterampilanmengatur/ mengendalikan permainan emosi kapan saja bila diperlukan. Rasa/ sukma adalah kekuatan “ Dalam “ dari pada aktor yang kemudianditampilkan kepada penonton melalui media-media mime/ mimik airmuka, gesture gerak-gerik tubuh, emosi suara dialog, laku dramatik dankarakter atau perwatakan. Media-media di atas secara langsung atau tidak langsung mutlak dapatdihadirkan karena ada dorongan perasaan yang perasaan tersebut diantaranya melalui latihan kepekaan emosi rasasedih, rasa takut, rasa marah, rasa gembira, rasa benci. d. Imajinasi Imajinasi adalah kemampuan dalam menciptakan daya khayal sebagaihasil kepekaan ingatan emosi dari kehidupan sehari-hari, perumpamaanmetaforik terhadap binatang, tumbuhan, unsur alam atau hasil sebuahperenungan mendalam yang mampu menghadirkan khayalan positif. Latihan dapat kamu lakukan dengan bimbingan guru • Berimajinasi melakukan kegiatan keseharian, seperti orang bertemu jabat tangan – memeluk, orang berpisah jauh melambaikan tangan, orang berpapasan senyum–membungkuknya badan, dan seterusnya • Berimajinasi dengan berbuat seolah-olah menirukan gerakan atau jalan manusia, binatang orang lumpuh, orang pincang, orang tua, anak muda, bayi, harimau, kucing, kanguru, bangau, kera, dan seterusnya • Berimajinasi dengan andai aku menjadi metaforik angin, air, suara, benda tertentu, matahari, bulan, bintang, pohon, burung, dan seterusnya Seni Budaya 173Di unduh dari Ruang Sumber Dok penulis Pengertian ruang dalam seni teater adalah Gambar Arena Terbuka sebagai Tempat Pertunjukantempat bermain peran acting dengan lingkupperalatan dan sett dekorasi yang dihadirkandi atas pentas. Tempat bermain peran dapatdilakukan di lapang, di dalam kelas atau khususdiciptakan di atas panggung ini oleh pemain harus diisi dandihidupkan menjadi satu kesatuan yang utuh,sehingga mendukung peran yang di dalam mengisi dan menghidupkanruang bagi seorang pemain adalah kemampuanmerespons kepekaan; blocking, moving, businees,leveling terhadap ruang dan lawan Blocking Sumber Dok penulis Blocking berhubungan dengan latihan- Gambar Wilayah Pentaslatihan untuk mendukung elemen artistik,dimana para pemain harus memiliki kepekaanruang. Artinya para calon aktor harus dilatihbagaimana memposisikan dirinya pada wilayahpentas, apabila pentas di isi lebih dari 1 satuorang pemain. Untuk pembagian wilayah pentas atau tempat yang perlu diketahui olehkamu, pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga wilayah, sembilan wilayah danatau 16 wilayah, dengan perhitungan semakin ke belakang panggung ataupentas harus dilakukan dengan peninggian panggung atau dilakukan 6. KaTP = Kanan Tengah Pentas1. KaDP = Kanan Depan Pentas 7. KaBP = Kanan Belakang Pentas2. DTP = Depan Tengah Pentas 8. BTP = Belakang Tengah Pentas3. KiDP = Kiri Depan Pentas 9. KiBP = Kiri Belakang Pentas4. KiTP = Kiri Tengah Pentas5. Centre = Pusat Pentasb. Movement Movement artinya bergerak, pergerakan atau berpindahan Moving dikenal juga dengan Movement yakni pergerakan ataupindah tempat yang dilakukan oleh pemain di atas pentas. Pergerakan174 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari perpindahan tempat bagi seorang pemain dapat dilakukan ke depan,ke samping, ke belakang, mendekat atau menjauh asalkan perpindahanyang dilakukan pemain tidak menutup atau menghalangi pemain lain. Sumber Dok penulisGambar Movement Diagonal. Arah Kanan Area Panggung Sumber Dok penulis Gambar Movement Melingkar Kanan Area PanggungMovement dapat kamu lakukan dengan cara 1 Lintasan ke depan pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 2 Lintasan ke belakang pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 3 Lintasan ke depan pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. Seni Budaya 175Di unduh dari Lintasan ke belakang pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau Lintasan ke samping pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau Lintasan mendekat – menjauh dari pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau Lintasan menjauh – mendekat kepada pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau Lurus Horizontal =Lurus Vertikal =Lurus Diagonal =Melingkar = Zigzag =c. BusineesBusinees atau bisnis adalah usaha yangdilakukan pemain dalam membunuh dari rasamembosankan atau kejenuhan atau kebingunganatau kekakuan dalam berbuat sesuatu dalammengisi luang atau kekosongan waktu yang kata lain bahwa Businees adalah suatutindakan atau upaya menanggapi terhadap peran Sumber Dok penulis Gambar Businees dalamyang dibawakan dengan bantuan handprop atau Pemerananperalatan tangan benda yang digunakan,seperti; mengambil pisang - dialog - dikupas -dialog -dimakan - buang kulit pisang - dialog dan seterusnya. Contoh-contohBusinees dalam bermain peran sangat bergantung pada peran yang dibawakandengan daya dukung handprop apa yang memungkinkan, seperti; memainkantopi, memainkan tongkat, memainkan dasi, memainkan alat musik, memakaidan membuka sepatu, baju, dan kaos Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Leveling Istilah leveling dari asal kata tingkatan Sumber Dok penulisatau undak-undak. Oleh karena itu dalam Gambar Levelingkonteks seni peran teater leveling merupakan Dalam Adegan Pemerananpengaturan tinggi rendah pemain dalam ruangpentas. Pengaturan tinggi rendah pemain, baikpersonal maupun grouping selalu dilakukanbahwa pemain yang berada di belakang pemainlain hendaknya memiliki kesadaran harus lebihtinggi dan pemain yang berada di depannyamemberikan level lebih rendah agar keduanyatampak menguntungkan untuk terlihat olehpenonton. Sesungguhnya bagi pementasan apapun termasuk seni teater, audiencepenonton akan mendapat kesan mendalam apabila menonton sebuahpementasan yang baik, manakala pementasan tersebut dimainkan oleh parapemain yang berkarakter. Pelaksanaan latihan teknik lakon dramatik ataukarakter pada bagian akhir digunakan naskah atau skenario, dan tema lakonatau tema cerita yang dibawakan sebagai sumber kamu belajar tentang teknik seni peran, jawablah beberapapertanyaan di bawah ini!Apa saja yang kamu ketahui tentang teknik seni peran?Jelaskan hubungan teknik seni peran dengan watak tokoh yang dibawakan!Kamu telah memahami dan berpraktik seni peran melalui materi teknikseni peran sebagai pengalaman kamu dalam mengasah dan meningkatkankualitas potensi unsur–unsur seni peran. Selanjutnya, kamu melaluilatihan kelompok, yang terstruktur dan bimbingan dari guru dan temankamu, ajak untuk berkreativitas seni peran sesuai dengan watak tokohyang akan kamu tampilkan yang bersumber dari naskah lakon teatertradisional yang dibaca dan ditentukan bersama! Seni Budaya 177 Di unduh dari Kreativitas Seni Peran Kreativitasseniperan adalahsuatumetodeataucarauntukmengoptimalkankemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pembelajaran seniperan terhadap penguasaan dan pengolahan; tubuh, suara, sukma dan pikiryang dimiliki siswa dengan totalitas, penuh kesadaran, dan tanggung jawabatas peran yang diembannya. Semua ini dilakukan sehingga diperoleh manfaatganda, berupa kebugaran, kecerdasan dan terjadi peningkatan kualitas dalamseni peran dari suatu watak tokoh yang dibawakan. Pembelajaran seni teater melalui kreativitas seni peran dapat kamulakukan dengan menggunakan keberanian trial and error dan mau melakukanpembelajaran dengan memulai analisis peran sebagai berikutAnalisis Peran Analisis artinya mengurai, memecah atau membedah sesuatu halberdasarkan kaidah ilmiah dengan memfungsinya daya pikir kamu. Analisisperan dalam seni teater adalah kemampuan kamu untuk mengurai danmenghubungkan tokoh yang ada di dalam naskah yang kamu baca, dan yangakan teman kamu perankan dengan tokoh yang kamu akan bawakan dalambentuk seni peran. Kegiatan analisis peran atau penokohan dari sumbernaskah yang kamu baca dituangkan dalam bentuk draf atau format analisisperan. Adapun draf atau format analisis tokoh atau peran, dapat kamu simakdan lakukan analisi tokoh sesuai dengan formal tabel berikut kamu memilih, menentukan dan atau menggunakan potonganlakon bersumber cerita dari teater tradisional yang ada di daerahmu,lakukan analisis seni peran sesuai watak tokoh dengan ketertarikan kamuatau pembagian peran dalam kelompok kamu dengan langkah-langkahanalisis peran sebagai berikut. Tabel Analisis Peran Lakon Nama Kelompok ……………….No. Babak/ Nama Kedudukan/ Ciri- Ciri- Rias Busana Pera- Adegan Tokoh Status Tokoh Ciri Ciri To- Tokoh latan Fisik Psikis koh Tokoh1178 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Babak/ Nama Kedudukan/ Ciri- Ciri- Rias Busana Pera- Adegan Tokoh Status Tokoh Ciri Ciri To- Tokoh latan Fisik Psikis koh Tokoh Dst23456 Dst Dst Dst Dst Dst Dst Dst Keuntungan seorang pemain dengan membuat analisis tokoh adalah untukmemudahkan koordinasi kerja dalam melakukan latihan seni peran secarabersama dalam hal membangun kesamaan visi dan misi seni peran yang akanditampilkan oleh pemain tokoh lain dalam kelompok kamu. Adapun tujuanakhirnya dengan melakukan analisis peran adalah terciptanya; keutuhan,keterpaduan dan keharmonisan seni peran sesuai dengan watak tokoh darinaskah yang kamu dan kelompok kamu akan tampilkan. Langkah selanjutnyadalam kreativitas seni peran adalah melakukan latihan bersifat individu dankelompok, hingga melakukan presentasi seni peran lisan dan tulisan Sebelum berlatih seni peran dibiasakan melakukan olah tubuh atau minimal pemanasan, peregangan dan melatih ekspresi tubuh, wajah, mulut, vokal dan sukma yang kamu akan gunakan dalam mengeklorasi watak tokoh dalam seni peran .2. Bacalah naskah dibawah ini sampai akhir atau tuntas secara sendiri atau kelompok langkah reading!3. Lakukan pemilihan dan penentuan peran atau tokoh casting peran yang sesuai dengan keinginanmu atau berdasarkan pembagian kelompok yang dibentuk!4. Lakukan analisis tokoh dan perwatakana sesuai dengan peran yang akan kamu bawakan berdasarkan petunjuk naskah pengarang atau tanda- tanda yang diungkapkan dari kata-kata melalui dialog tokoh di dalam naskah!5. Lakukan observasi tokoh dan perwatakan sesuai dengan peran yang akan kamu dan temanmu bawakan berdasarkan pengamatan kamu terhadap orang-orang di lingkungan sekitar dengan keunikan, kekhasan, dan memiliki daya pesona atau greget. Seni Budaya 179 Di unduh dari Hafalkan dialog percakapan antartokoh dan ekplorasi menggali gerak tubuh, suara, dan penghayatan peran berdasarkan tokoh yang kamu akan bawakan berdasarkan naskah!7. Setelah hafal naskah dan mengetahui tanda akhir dialog lawan main seni peran, lakukan olah atau eksplorasi ruang berupa bloking, moving, business, leveling, waktu, dan suasana dalam membangun irama permainan Setelah lepas naskah, ekplorasi melalui teknik seni peran dan eksplorasi terhadap unsur penunjang seni peran rias, busana, dan property. Selanjutnya kegiatan kamu adalah menyeleksi, dan menyusun ekspreasi seni peran sesuai watak tokoh yang dibawakan dalam latihan kelompok!9. Menyongsong minggu terakhir penampilan, kamu dan kelompok kamu harus melakukan kegiatan membentuk gladi kotor dan gladi bersih di tempat, di kelas, atau di panggung yang akan kamu gunakan untuk menampilkan kreativitas seni peran dalam seni teater secara Akhirnya kelompok kamu mempresentasikan dan memaknai pembelaja- ran seni peran sebagai hasil analisis watak tokoh dalam bentuk tulisan dan bermain seni peran dengan watak tokoh yang kamu bawakan secara individu dan kelompok sebagai hasil dalam berkreativitas seni peran. Pada prinsipnya bahwa kreativitas dalam seni peran adalah berupaprosedur atau tahapan dalam proses implementasi pembelajaran seni peransesuai watak tokoh dengan naskah yang kamu baca! Untuk memperolehhasil seni peran yang maksimal kamu harus melakukan tahapan dan langkah-langkah pembelajaran yang disarankan guru. Kreativitas seni peran dalam seni teater melalui langkah-langkahpembelajaran dapat disarikan sebagai Memilih dan menentukan lakon2. Membaca naskah lakon reading3. Pembagian peran/tokoh casting peran4. Menganalisis peran/tokoh5. Menghapal naskah lakon6. Mengamati watak tokoh bersumber teater tradisional yang ada di daerahmu atau dari orang-orang disekitarmu 180 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Mengeksplorasi seni peran dengan dialog dan teknik seni peran melalui latihan individu dan kelompok8. Menyeleksi watak tokoh seni peran9. Menyusun dan membangun watak/ karakter tokoh seni peran,10. Menggabungkan seni peran dalam latihan kelompok,11. Membentuk seni peran gladi kotor dan gladi bersih sebagai hasil latihan kelompok12. Menampilkan seni peran kelompok dengan lisan praktik seni peran dan tulisan konsep seni peranSetelah kamu belajar tentang lingkup dan kreativitas seni peran melaluiaktivitas; analisis watak tokoh, proses latihan dan menampilkan seni peranbersumber lakon teater tradisional yang dipilih oleh kelompok kamu, isi-lah kolom tabel di bawah ini dengan V Cheklis!E. EVALUASI PEMBELAJARAN1. Penilaian PribadiNama …………………………………..Kelas …………………………………..Semester …………………………………..Waktu penilaian …………………………………..No Pernyataan 1 Saya berusaha belajar seni peran dengan sungguh-sungguh.☐ Ya ☐ Tidak2 Saya mengikuti pembelajaran seni peran dengan tanggung jawab.☐ Ya ☐ Tidak3 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.☐ Ya ☐ Tidak4 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.☐ Ya ☐ Tidak Seni Budaya 181 Di unduh dari Pernyataan5 Saya berperan aktif dalam kelompok.☐ Ya ☐ Tidak6 Saya menyerahkan tugas tepat waktu.☐ Ya ☐ Tidak7 Saya menghargai keunikan perilaku manusia di daerah saya.☐ Ya ☐ Tidak8 Saya menghormati dan menghargai orang tua.☐ Ya ☐ Tidak9 Saya menghormati dan menghargai teman.☐ Ya ☐ Tidak10 Saya menghormati dan menghargai guru.☐ Ya ☐ Tidak2. Penilaian AntartemanNama …………………………………..Kelas …………………………………..Semester …………………………………..Waktu penilaian …………………………………..No PernyataanBerusaha belajar dengan sungguh-sungguh1 ☐ Ya ☐ TidakMengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian2 ☐ Ya ☐ TidakMengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu3 ☐ Ya ☐ TidakMengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami4 ☐ Ya ☐ TidakBerperan aktif dalam kelompok5 ☐ Ya ☐ Tidak182 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari PernyataanMenyerahkan tugas tepat waktu6 ☐ Ya ☐ TidakMenghargai keunikan ragam dan bentuk teater7 ☐ Ya ☐ TidakMenguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik8 ☐ Ya ☐ TidakMenghormati dan menghargai teman9 ☐ Ya ☐ TidakMenghormati dan menghargai guru10 ☐ Ya ☐ TidakF. Rangkuman Seni peran atau seni akting merupakan unsur utama dalam seni peran adalah ilmu dan seni dalam membawakan suatu peran atau sosoktokoh yang dijalin oleh lakon atau cerita yang mengandung konflik. Seni peranadalah keterampilan dalam melakukan, bertindak, berbuat seolah-olahmenjadi dengan karakter peran sesuai lakon yang dibawakan di atas pentassecara tepat, logis, etis, estetis, dan mempesona. Seni peran dilakukan olehseorang atau beberapa orang pemain. Pemain dalam seni teater disebut jugadengan istilah tokoh, aktor, aktris, atau pemain. Seorang pemain yang baikharus; rajin berlatih, bekerja sama, berinisiatif, menguasai unsur dan teknikseni peran, serta memiliki kesadaran akan potensi kelebihan dan kekurangandiri sendiri dan potensi teman dalam menciptakan irama dan suasanapermainan dalam seni peran. Ragam seni peran dalam pementasan teater tradisional, dapat dibedakandalam gaya; komikal, realistik dan, agung. Unsur seni peran meliputi ekspresi tubuh, ekspresi wajah, ekspresi suara,ekspresi irama permainan seni peran, penghayatan peran, kostum rias,busana, dan asesoris dan peralatan handprop pemain. Teknik dasar seni peran meliputi; olah tubuh, olah suara, dan olah rasa/sukma. Kreativitas seni peran dalam seni teater dapat dilakukan dengan langkah-langkah atau prosedur sebagai berikut Memilih dan menentukan lakon, Seni Budaya 183 Di unduh dari lakon reading, pembagian peran casting peran, menganalisisperan, menghafal lakon, mengamati karakter peran dari orang-orangdisekitarmu, mengeksplorasi seni peran dengan dialog dan teknik seni peranmelalui latihan individu dan kelompok, menyeleksi karakter peran, menyusunkarakter peran, menggabungkan karakter peran dengan unsur seni perandalam latihan kelompok, membentuk gladi kotor dan gladi bersih seni peransebagai hasil latihan kelompok, menampilkan seni peran kelompok denganlisan dan tulisan, serta mengevaluasi pembelajaran seni Refleksi Keragaman dan keunikan karakteristik peran yang hadir dalam kehidupandi masyarakat merupakan sumber gagasan dalam mengembangkan seni mengetahui karakter peran yang dibawakan dalam pembelajaran seniperan merupakan suatu pemahaman dan kesadaran bahwa manusia diciptakanTuhan memiliki kecenderungan perilaku dan kedudukan sosial yang berbedadi mata manusia tetapi memiliki kedudukan yang sama sebagai hambadihadapan Tuhan. Dengan belajar seni peran sebagai inti dari seni teater tradisional dapatdimaknai dan syukuri bahwa secara tidak langsung kita belajar untukmemahami kehidupan dari kita dan dari orang lain. Oleh karena itu, kitamanusia dengan segenap potensi kelebihan dan kekurangan kita yangdianugrahi Tuhan, berupa; pikir, tubuh, suara, kehalusan rasa, kekayaan seni,budaya dan lingkungan sosial yang menyertainya sudah sepantasnya untukmenjaga dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk kemaslahatanumat manusia, bangsa dan negara dengan cara bekerja sama, bersikap simpatidan empati terhadap sesama mahluk dan ciptaan Uji Kompetensi Kegiatan akhir pembelajaran seni peran perlu kiranya dilakukan evaluasiberupa uji kompetensi terhadap kamu, baik teori maupun praktik. Setelah mempelajari lingkup seni peran dan mengetahui langkah-langkah kreativitas dalam seni peran, coba presentasikan konsep dan praktik seni peran secara kelompok dengan lisan dan tulisan bersumber ceritera daerah atau lakon teater tradisional yang ada di daerahmu dan kamu akan tampilkan !184 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari 1 Menyusun Naskah LakonBAB 8 PETA MATERI Pengertian Mengobservasi Seni Peran Seni Peran Menginterpretasi KarakterSeni Peran Ragam Jenis Seni Peran Tokoh Seni Peran Kreativitas Seni Peran Melatih Seni Peran Menampilkan Seni Peran Teknik Seni Peran Unsur-unsur Seni Peran Setelah mempelajari Bab 8 peserta didik diharapkan dapat1. Mengidentifikasi lakon teater Membedakan ragam jenis dan bentuk lakon teater Mengidentifikasi unsur-unsur lakon teater Membedakan teknik menyusun lakon teater Mengapreasiasi lakon teater Menginterpretasi lakon teater Menyusun naskah lakon teater Mempresentasikan naskah lakon dengan lisan dan tulisan bersumber lakon teater tradisional. Seni Budaya 185Di unduh dari Terkait pembelajaran seni teater di kelas X, pada bab. 7, kamu telah belajartentang seni peran sebagai tahapan dan unsur penting dalam pembelajaranseni teater. Tahap pembelajaran selanjutnya, pada kamu akan diajakbelajar untuk menyusun naskah lakon. Lakon, teks cerita, teks pidato, karya tulis dan lain sebagainya disebutnaskah. Lakon bagian dari naskah, karena medianya kata-kata. Tetapi tidaksemua naskah disebut lakon teater drama, karena di dalam lakon teatermengadung unsur konflik. Konflik dalam cerita dibangun adanya pertentanganpandangan tokoh peran lain atau unsur lain yang menghambat itikad baikdari peran utama sebagai ciri dari lakon teater atau drama. Kedudukan lakon di dalam pementasan seni teater menjadi unsur penting,khususnya pementasan drama. Lakon teater drama memberikan napaskehidupan di atas pentas melalui keutuhan unsur lakon diungkap sang kreatormelalui media seni rupa, bunyi, gerak dan totalitas tubuh manusia. Lakon teater merupakan hasil karya masyarakat, sastrawan, seniman yangdiwujudkan melalui media kata-kata. Kata-kata yang diungkapkan dengantertulis atau lisan dengan bentuk pilihan bahasa puitik atau prosaik atau terjadigabungan keduanya, tergantung kepada kebutuhan pentas, agar terjadikomunikasi dengan pembaca atau apresiatornya. Lakon, kisah atau cerita ditangan sang kreator, yakni pemeran, sutradaraperamu seni teater, drama merupakan bahan baku yang perlu diolah secaraseksama. Yakni proses kreatif, mengintrepretasi teks tulisan menjadi kontekspementasan melalui perwujudan seni teater atau drama. Manfaat adanya naskah lakon dalam suatu pementasan teater, termasuk didalamnya seni drama tidak lain untuk memberi kemudahan bagi sangpenggarap agar efektif dan efisien di dalam menentukan langkah-langkahmenyiapkan materi seni, produksi dan publikasi pementasan sesuai dengantujuan yang hendak dicapai kepada public penonton. Menyusun naskah lakon adalah pekerjaan yang tidah mudah, hal ini dapatdilakukan apabila kita memiliki daya imajinasi dan kreativitas tinggi dalammembiasakan diri untuk berlatih dan terus mengasah diri dalam hal duniakepengarangan. Melalui pembelajaran ini diharapkan kamu dapat mengetahui, memahami,mengalami dan mampu menyusun naskah lakon untuk menambah wawasandalam mendalami pembelajaran seni Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari kamu membaca kisah, lakon atau menyaksikan pementasan teater;di panggung, media televisi, layar perak bioskop, unsur penting apa sajayang dapat kamu ketahui dan pahami? Coba kamu amati gambar di bawahini, untuk mengidentifikasi keragaman lakon pementasan teater tradisionaldalam mengawali pembelajaran menyusun naskah lakon!12345 6Kamu perhatikan gambar di atas lebih seksama, kemudian jawablahpertanyaan di bawah ini!1. Gambar manakah yang menunjukan teater tradisional yang ada di daerahmu atau yang kamu ketahui?2. Dapatkah kamu menceritakan peristiwa lakon dari salah satu contoh gambar tersebut?3. Apa perbedaan yang menonjol terkait unsur lakon dari contoh gambar tersebut?4. Dapatkah kamu mengidentifikasi unsur lakon dari contoh gambar tersebut? Seni Budaya 187Di unduh dari Bagaimanakah pendapat kamu terkait keberadaan lakon teater tradisional yang ada di daerahmu? Berdasarkan pengamatan melalui gambar, sekarang kamu kelompokan dan isilah kolom tabel di bawah ini sesuai dengan sumber lakon pementasan teater tradisional yang kamu ketahui! Sumber Cerita/Lakon No Nama Epos UraianGambar Pementasan Roman Hikayat Mahabarata- 1. 2. Ramayana 3. 4. 5. kamu mengisi kolom tabel tentang sumber cerita atau lakonpementasan teater tradisional tersebut, kemudian diskusikan dengan teman kamu dan isilah kolom di bawah ini! Format Diskusi Hasil PengamatanNama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan 188 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari Unsur Uraian Hasil Pengamatan Pengamatan1 Judul Lakon2 Jenis Lakon3 Tema Lakon4 Unsur Lakon5 Gambaran Singkat Lakon6 Pesan LakonAgar kamu lebih mudah memahami, bacalah dan pelajari lebih mendalamtentang teori, konsep, teknik dan prosedur lingkup teater. Selanjutnya,kamu bisa mengamati lebih lanjut dengan melihat pertunjukan langsungataupun melihat tayangan dari video, media jejaring sosial, dan televisiserta membaca referensi dari berbagi sumber belajar yang lain!A. Pengertian Lakon Kata lakon sama halnya dengan istilah Sumber dok. lalakon’ dalam, Bahasa Gambar Wayang Kulit Jawa TeaterSunda, atau lelakon’ dalam, Bahasa Jawa Boneka Sumber Lakon Eposartinya melakukan, melakoni peran ataumemerankan tokoh cerita dengan berkata-kata Sumber dok. atau tanpa berkata-kata non verbal di Gambar Wayang Golek Teateratas pentas. Boneka Sumber Lakon Cerita Epos. Kedudukan lakon dalam pementasan teatermerupakan nyawa, nafas atau ruh dalammenjalin hubungan atau membangun susunanstruktur cerita melalui penokohan atau peranyang dibawakan seorang atau lebih dalam pemetasan teater adalah hasilkarya kolektif masyarakat, seniman dan atau Seni Budaya 189 Di unduh dari yang diwujudkan dalam bentuk Sumber dok. lakon dengan cara ditulis atau tidak com, 2014tertulis leluri. Lakon di mata seniman atau Gambar Wayang Wong Teaterkreator seni teater merupakan bahan baku atau Istana Sumber Lakon Cerita ide, gagasan dalam menyampaikanpesan estetis bentuk/wujud pementasan dan Sumber Lakon Cerita Panjipesan moral makna kehidupan melalui Gambar Topeng Arja Bali Teaterkreativitas pementasan seni teater. Rakyat Lakon dalam pementasan teater tradisional Sumber dok. rakyat dan teater istana di kita baca, com, 2014Indonesia, memiliki ciri tidak menggunakan Gambar Wayang Wong Teaternaskah tertulis bersifat baku sebagaimana lakon Istana Sumber Lakon Cerita teater non tradisional. Lakon dalam pementasan teater merupakanpelengkap pokok dari keseluruhan bentukpenyajian keseniannya. Hamid, 197631mengungkapka bahwa “Lakon atau cerita inibiasanya tanpa naskah tertulis sedang dialogberkembang mekar secara spontan. Kadangjalan cerita lakon berkembang dalampementasannya sendiri. Artinya tanpapenaskahan, hanya alur dan karakter tokoh lakon yang ditentukan lebih dulu kepada parapemainnya “. Lebih lanjut menurut Sembung, 199226umumnya cerita-cerita berasal dari cerita-ceritarakyat yang berbau sejarah. Sebagai manifestasikehidupan mereka sehari-hari. Temanyaberkisar pada kehidupan rumah tangga,kriminalitas, kekejaman, dan kemalangan, sertakelakuan-kelakuan yang tidak dapat diterimaoleh masyarakat. Adakalanya lakon teatermengambil dari kejadian tahun 1918 diBelendung ketika membuat induk irigasiWalahar. Contoh-contoh lakon dalam TopengBanjet dapat dilihat dalam berbagai topik kriminalitas adalah cerita tentangSi Ridon, seorang jawara yang suka memamerkankejawaraannya dan suka memeras orang lain,tetapi akhirnya ia terbunuh karena ulahnya190 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari melalui tangan teman seperguruannya Sumber Teater Rakyat – Lakonyang bernama Camang. Dengan demikian Romanbahwa cerita-cerita teater rakyat dapat Gambar Mendu Riaudigolongkan pada cerita melodramatik ataupuncerita komikal, peristiwa-peristiwanya disusun Sumber Teater Rakyat – Lakonuntuk menghasilkan premis yang bertujuan Romanmembangkitkan kesadaran ide atau moral yang Gambar Mendu Riaudapat dipakai baik dalam rumah tangga, maupundalam kehidupan bermasyarakat secara baik. Setelah kamu belajarContoh premis yang biasa terdapat pada cerita tentang pengertianTopeng Banjet adalah a Kegegabahan dalam lakon, jawablahbertindak akan menimbulkan penderitaan. B beberapa pertanyaanYang jahat akhirnya menemui nasib yang di bawah ini!mengenaskan. 1. Apa yang Naskah lakon pada teater tradisional dimaksud dengandituangkan dalam bentuk bedrip atau bagal hakekat lakon?cerita atau lakon bersifat garis besar dari adegan 2. Apa perbedaanlakon yang akan di pentaskan. Lakon bersumber lakon teaterdari kisah-kisah roman, kisah 1001 malam tradisionaldesik, kisah gambaran kehidupan sehari-hari, rakyat dan teatersejarah, legenda, babad, epos, dst. yang tradisional istana ?mengakar, tumbuh dan berkembang di tengahmasyarakat pemiliknya. Sumber-sumber cerita atau naskah lakondapat kamu peroleh melalui cerita-cerita fiksi,cerita sejarah, cerita–cerita daerah Nusantaraatau cerita daerah setempat lebih lakon teater remaja dengan sarat nilaipendidikan terdapat pada; kisah 1001 malamLampu Aladin, Ratu Balqis, Sang Penyamun,dst.., legenda Sangkuriang, Sangmanarah,Lutungkasarung, Si Pahit Lidah, Batu Menangisdst.., sejarah Pangeran Borosngora, PangeranGesan Ulun, Pangeran Kornel, Wali Songo, dst.,Babad Babad Tanah Jawa, Babad Tanah Sunda,Babad Kacirebonan, Babad Tanah Leluhur,dst.,Hikayat Raja-raja,Kasultan, Panji Umar Amir, dst., dan EposMahabarata dan Ramayana. Seni Budaya 191Di unduh dari untuk contoh lakon teater tradisional lainnya dapat kamutanya pada grup atau kelompok seni teater yang masih bertahan atau caribeberapa sumber melalui media. Pada hakekatnya lakon teater adalah tentang kehidupan. Artinya, nilai-nilai kehidupan menjadi sumber ide dan gagasan dalam penyusunan ataupenulisan lakon atau cerita. Di dalam lakon atau kisah pada intinya selalumengandung unsur konflik. Karena dengan adanya konflik berupa pertentanganyang alami pelaku, pemain atau tokoh di dalam cerita akan mengalir danberkembang. Konflik cerita dalam lakon dapat dibangun dengan terjadinya pertentangantokoh utama protagonis dan tokoh lawan antagonis atau bisa terjadinyatokoh utama dengan dirinya sendiri intern conflict, seperti memilih keyakinanatau kejiwaan yang dihadapi. Konflik cerita pun dapat terjadi apabila tokohutama mengalami pertentangan dengan lingkungan extern conflict, yaknimerubah suatu kebiasaan atau masyarakat adat yang dapat menimbulkanmusibah, wabah, seperti penyakit, banjir, dan bencana lain yang ditimbulkanakibat pengaruh alam dan lingkungan masyarakat. Apabila lakon dihadirkan atau dibuat dengan tidak memperhatikan kaidahdan hakekat dramatic yakni mengesampingkan konflik, maka cerita akanterasa monoton atau datar dan membosankan. Apabila terjadi, hal inimerupakan kesalahan awal yang fatal bagi penggarap dan pasti tidak akanberhasil menciptakan tontonan yang baik dan bermutu. Jadi berpandai-pandailah memilih lakon atau kisah yang dapat mendorong cerita berkembangdalam laku dramatic dan struktur lakon yang tersusun serta memuncak. Konflik cerita dapat dibangun dengan menghadirkan beberapa pola,diantaranya ; pola perubahan, pola kejayaan dan keruntuhan, pola kekalahandan kemenangan, pola penderitaan dan kebahagian, pola penindasan dankemerdekaan dan lainnya yang dialami tokoh utama dalam menggulirkankisah atau cerita yang berujung apakah happy ending atau tragis cerita pun dapat juga dibangun dengan menghadirkan tiga unsurutama Poima itikad tokoh utama, Mathema adanya hambatan tokoh lainatau sumber lain dan Pathema dampak atau hasil kemenangan atau tragis. Lakon yang baik, tidak lepas dari beberapa pertimbangan, antara lain;kejelian memilih lakon sesuai usia dan perkembangan peserta didik, memilikidaya tarik tematik, memiliki waktu yang cukup dalam penyiapan materipementasan, lakon yang dibawakan menjadi wahana dan sarana pendidikandalam berbagi pengalaman dengan positif dan Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Di unduh dari
Berikutini ada beberapa daftar jenis biji kopi yang wajib kamu ketahui: 1. Kopi Arabika. Kopi arabika awal mulanya berasal dari negara Brazil. Kopi arabika merupakan salah satu jenis kopi pertama yang ditemukan serta dibudidayakan oleh manusia sampai sekarang. Kopi arabika mempunyai ciri-ciri morfologi tanaman sebagai berikut; kopi arabika
misi ka ada yang bisa bantu jawab? *il..l 100 A… Kelas_10_…wa_2017 artistik tersebut dilakukan oleh seorang pimpinan grup kesenian. Oleh karena 200 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK itu, pembelajaran pementasan teater kali ini, terfokus pada lingkup materi pementasan teater tradisional, mulai dari kegiatan; persiapan sebelum pementasan prapementasan, pelaksanaan pementasan, dan akhir pementasan pasca pementasan. Setelah kamu menyaksikan pementasan teater di gedung pertunjukan, di tengah lapang, di media jejaring sosial, atau di televisi. Unsur-unsur pementasan apa saja yang kamu lihat tonton? Coba kamu amati gambar di bawah ini, untuk mengidentifikasi kegiatan pementasan teater tradisional ! three 5 6 Seni Budaya 201 Perhatikan gambar di atas lebih seksama, kemudian jawablah pertanyaan di *l..l A… 99 Zdit 88 thirty Seni Budaya 201 209 Perhatikan gambar di atas lebih seksama, kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini! Gambar manakah yang menunjukkan jenis teater yang kamu ketahui dan ada di sekitarmu? ane. ii. Apakah kamu pernah menyaksikan salah satu pementasan teater tradisional berdasarkan gambar tersebut? three. Apa perbedaan yang menonjol dari sudut pandang pementasan teater tradisional dari contoh gambar tersebut? 4. Dapatkah kamu mengidentifikasi pengetian pementasan teater tradisional dari contoh gambar tersebut? 5. Bagaimanakah keberadaan teater tradisional yang ada di daerahmu atau yang kamu ketahui melalui contoh gambar tersebut? Berdasarkan pengamatan melalui gambar, sekarang kamu kelompokkan dan isilah tabel di bawah ini sesuai dengan lingkup pementasan teater! Ragam Jenis Teater Tradisional No Nama Pemen- Uraian Gambar tasan Teater Teater Teater Teater Tutur Boneka Manusia ane. ii. 3. 4. v. 6. seven. 8. ix. 202 Kelas Ten SMA / MA / SMK / MAK -210 DO W Alat Tampilan Mobile Bagi PDF ke DOC Seni Budaya 169 Tabel 1. Pengamatan Menyusun Naskah Lakon Melalui Rangsang Gambar Pementasan Teater Tradisional No. Gambar Tanya Jawab ane. daerah kalian? Taggapan atau jawaban peserta didik dengan kecenderungan sangat beragam bahkan dengan kemungkinan menjawab tidak ada atau tidak tahu. Jawaban peserta didik perlu dihargai dan jadikan sebagai modalitas memahami pengalaman apresiasi seni dan pengalaman hidup peserta didik. 2. 2. Dapatkah kalian menceritakan peristiwa lakon dari salah satu contoh gambar tersebut? Taggapan atau jawaban peserta didik dengan kecenderungan sangat beragam bahkan dengan kemungkinan menjawab tidak ada atau tidak tahu. Jawaban peserta didik perlu dihargai dan jadikan sebagai modalitas memahami pengalaman apresiasi seni dan pengalaman hidup peserta didik. iii. 3. Apa perbedaan yang menonjol terkait unsur lakon dari contoh gambar tersebut? Taggapan atau jawaban peserta didik dengan kecenderungan sangat beragam dan bersifat analisis bahkan dengan kemungkinan menjawab tidak ada atau tidak tahu. Jawaban peserta didik perlu dihargai dan jadikan sebagai modalitas memahami pengalaman apresiasi seni dan pengalaman hidup peserta didik. iv. 4. Dapatkah kalian mengidentiikasi unsur lakon dari contoh gambar tersebut? Taggapan atau jawaban peserta didik dengan kecenderungan sangat beragam dan bersifat analisis bahkan dengan kemungkinan menjawab tidak ada atau tidak tahu. Jawaban peserta didik perlu dihargai dan jadikan sebagai modalitas memahami pengalaman apresiasi seni dan pengalaman hidup peserta didik. 5. five. Bagaimanakah pendapat kalian terkait keberadaan lakon teater tradisional yang ada di daerah kalian? Taggapan atau jawaban peserta didik dengan kecenderungan sangat beragam dan bersifat analisis bahkan dengan kemungkinan menjawab tidak ada atau tidak tahu. Jawaban peserta didik perlu dihargai dan jadikan sebagai modalitas memahami pengalaman apresiasi seni dan pengalaman hidup peserta didik. 1 4 2 5 3 half-dozen 170 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Aktivitas Peserta Didik Aktiitas peserta didik untuk menjawab pertanyaan melalui pengamatan gambar pementasan teater tradisional yang dimunculkan dipastikan memiliki kecenderungan jawaban sangat beragam dan dapat memacu pada kegiatan pembelajaran tanya jawab. Dengan jawaban yang berbeda untuk setiap peserta didik, jadikan sebagai modalitas untuk terlibat aktif dalam suasana pembelajaran yang sesunguhnya. Pendapat peserta didik apakah benar atau salah perlu dihargai dengan pujian atau arahan untuk memotivasi peserta didik agar terpacu untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut terkait materi pembelajaran yang akan dipelajari peserta didik. Jika proses pembelajaran melalui rangsang gambar pementasan tradisional yang dimunculkan kurang efektif dan membingungkan peserta didik dalam pembelajaran. Guru disarankan untuk menfasilitasi peserta didik dengan mencari media lain, yakni; keragaman jenis dan bentuk teks cerita daerah atau lakon bersumber teater tradisional berbasis ke daerahan. • Selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menjawab per- tanyaan sebagaimana tertuang dalam buku peserta didik. Timbal balik dari jawaban peserta didik, guru memperoleh jawaban atau tanggapan sebagai langkah awal dalam melakukan strategi pembelajaran selanjutnya. Yakni, peserta didik melakukan pengamatan mendalam bersumber ragam pe- mentasan teater tradisional dengan sub-materi memahami jenis dan ben- tuk lakon dengan cara peserta didik melakukan analisis ragam jenis dan bentuk lakon sebagaimana tertuang dalam tabel 2. Tabel 2. Analisis Lakon Melalui Rangsang Gambar Pementasan Teater Tradisional No Gambar Nama Pementasan Sumber CeritaLakon Uraian Ulasan Roman Hikayat Panji Epos Mahabarata- Ramayana 1. Teater Rakyat Mendu, Riau ✓ Jenis teater rakyat tradisional ini tumbuh dan berkembang di daerah Kepulauan Riau, Sumatra. Penjelasan mendalam guru dapat memahami ciri-ciri teater rakyat sebagaimana tertuang dalam buku materi peserta didik. Seni Budaya 171 2. Teater Boneka Wayang Golek, Jawa Barat ✓ Jenis teater boneka ini tumbuh dan berkembang di daerah Jawa Barat. Penjelasan mendalam guru dapat memahami ciri- ciri teater klasik atau istana sebagaimana tertuang dalam buku materi peserta didik. 3. Teater Rakyat Ludruk, Jawa Timur ✓ Jenis teater rakyat tradisional ini tumbuh dan berkembang di daerah Jawa Timur. Penjelasan mendalam guru dapat memahami ciri-ciri teater rakyat sebagaimana tertuang dalam buku materi peserta didik. 4. Teater Rakyat Topeng Banjet, Jawa Barat ✓ Jenis teater rakyat tradisional ini tumbuh dan berkembang di daerah Karawang, Subang Jawa Barat. Penjelasan mendalam guru dapat memahami ciri-ciri teater rakyat sebagaimana tertuang dalam buku materi peserta didik. 5. Teater Istana atau Klasik Wayang Wong, Jawa Tengah dst. ✓ Jenis teater klasik atau istana ini tumbuh dan berkembang di daerah Keraton Yogyakarta dan Surakarta Jawa Tengah. Penjelasan mendalam guru dapat memahami ciri-ciri teater rakyat sebagaimana tertuang dalam buku materi peserta didik. 6. Teater Rakyat Topeng Arja, Bali ✓ Jenis teater rakyat tradisional ini tumbuh dan berkembang di daerah Bali. Penjelasan mendalam guru dapat memahami ciri-ciri teater rakyat sebagaimana tertuang dalam buku materi peserta didik. Informasi Guru Jawaban peserta didik pastinya sangat beragam. Biarkan situasi pembelajaran lebih hidup dan beragam tanggapan. Guru senantiasa memotivasi dan menfasilitasi evaluasi bersama melalui silang jawaban atau pendapat antar peserta didik. Untuk kelancaran pembelajaran pada tahap pembelajaran inti, guru memotivasi dan memfasilitasi peserta didik dengan cara membuat kelompok diskusi. Pembagian kelompok diskusi, hendaklah memperhatikan pembagian kelompok berdasarkan keragaman atau pemerataan kemampuan peserta didik. Artinya, setiap kelompok terdiri dari para peserta didik yang memilki 172 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK kencederungan belajar yang berbeda, yakni kelompokan peserta didik, antara yang rajin dan kurang rajin dengan teknik pembagian dapat dilihat dari hasil tanggapan peserta didik dari antusias atau semangat pembelajaran sebelumnya. Aktivitas Peserta Didik Langkah pembelajaran selanjutnya, setelah kondisi peserta didik dibagi dalam kelompok belajar atau mengacu kelompok belajar yang telah dibentuk sebelumnya. Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk aktif menjawab pertanyaan dengan sub-materi tertuang pada tabel 3. Tabel 3. Format Diskusi Hasil Pengamatan Menyusun Naskah Lakon Melalui Rangsang Gambar Pementasan Teater Tradisional Nama SiswaKelompok NIS HariTanggal Pengamatan No. Unsur Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan 1. Judul Lakon OKD Operasi Keamanan Desa Teater Rakyat, Jawa Barat gambar 4. ii. Jenis Lakon Roman Sejarah 3. Tema Lakon Tema Perjuangan Keterangan tambahan Di dalam setiap lakon mengandung tema, antara lain tema sosial, tema psikologi kejiwaan, tema perjuangan heroic, dst. Di dalam tema memiliki; masalah , pesan dan gagasan dari penulis atau pengarang atau pemilik cerita. 4. Unsur Lakon Setiap lakon mengandung unsur Alur cerita, tema cerita, penokohan, karakter, setting cerita dan sudut pandang cerita dari sumber cerita atau pengarang cerita. 5. Gambaran Singkat Lakon Perjuangan para keamanan desa sungguh tertantang akibat ulah para penjahat yang suka menggangu keamanan warga. Berkat kegigihan dan kerjasama dengan aparat keamanan lainnya TNI, akhirnya berhasil menanggkap para perusuh yang membuat masyarakat hidup tidak nyaman. Para penjahat tak berdaya Seni Budaya 173 No. Unsur Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan bertekuk lutut dan dipenjarakan oleh aparat keamanan. Warga masyarakat pun kini hidup dengan aman dan damai. 6. Pesan Lakon Janganlah berbuat kejahatan atau onar, karena dengan berbuat kejahatan atau onar dapat merugikan diri sendiri dan orang lain atau warga masyarakat. Informasi Guru Jawaban di atas hanyalah sebuah contoh dalam menafsir atau mengiterpretasi cerita atau lakon melalui rangsang gambar pementasan teater tradisional gambar nomor 4. Oleh karena itu, peserta didik dalam situasi pembelajaran kelompok dapat memilih salah satu dari gambar pementasan teater tradisional yang akan dijadikan topik pembahasan dalam menyusun naskah lakon. Pengalaman dan aktiitas peserta didik dalam menjawab pertanyaan pada kolom tabel yang ditugaskan adalah modal kreativitas menggali dan mengembangkan imajinasi lakon atau cerita dengan teknik menyusun lakon dan mengkomunikasikannya bersumber pengetahuan dan pengalaman peserta didik dan antar teman. Aktivitas Peserta Didik • Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk melakukan diskusi sesuai kelompok dan mempelajari buku materi untuk menjawab beberapa pertanyaan yang tertuang pada tabel 3. • Selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan tulisan dan lisan sesuai kelompok yang dibentuk. Dilanjutkan dengan tanya jawab antarkelompok presentasi diskusi dengan peserta didik dan seterusnya sampai semua kelompok untuk mengemukakan temuannya dari hasil diskusi. • Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menjawab kembali sesuai pertanyaan yang tertuang pada tabel 1 dan tabel two. Hal ini, dilakukan sebagai upaya optimalisasi pemahaman peserta didik dalam menguasai konsep menyusun naskah lakon. • Selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menyimpulkan lingkup materi menyusun naskah lakon mengenai; pengertian, jenis dan bentuk, serta unsur lakon bersumber lakon teater tradisional. 174 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK • Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk memperbaiki hasil diskusi kelompok atau kelompok kelas berdasarkan masukan teman dan arahan guru sebagai upaya optimalisasi pemahaman peserta didik dalam mengikuti sub-materi selanjutnya. • Akhirnya, guru jangan lupa melakukan tindak lanjut berupa penguatan materi yang telah dibahas, pemahaman sikap peserta didik setelah belajar konsep menyusun lakon, pemberian tugas dan menghubungkan materi pembelajaran yang telah dipelajari dengan materi yang akan dibahas peserta didik pada pertemuan selanjutnya pada semester ii. Informasi Guru Kegiatan tindak lanjut berupa penugasan, guru menyarankan peserta didik secara kelompok untuk beraktiitas mencari informasi tentang konsep, teknik dan prosedur menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional melalui pengamatan langsung dan tidak langsung. Pengamatan langsung, peserta didik dapat melakukan wawancara, observasi pada kelompok seni teater tradisional yang ada di lingkungan sekitar. Pengamatan tidak langsung terkait sub materi dengan cara menggunakan berbagai media pembelajaran seperti; membaca materi pembelajaran, internet, video, dst. Hindari pemberian materi atau informasi yang bersifat tuntas sehingga peserta didik tidak termotivasi untuk mencari informasi lebih lanjut. Berbagai sumber pembelajaran atau sumber informasi tentang identiikasi pengertian, jenis dan bentuk dan beberapa unsur pendukung dalam memahami menyusun naskah lakon perlu disampaikan oleh guru, demikian pula dengan bagaimana cara untuk memperoleh informasi tersebut. Evaluasi Materi dalam buku peserta didik telah memuat latihan yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan penilain terhadap peserta didik. Beberapa latihan dalam buku peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam melakukan evaluasi adalah keterbukaan terhadap berbagai alternatif jawaban. Peserta didik dapat memberikan berbagai jawaban yang menurut guru tidak lazim, tetapi tetap harus dihargai sepanjang peserta didik mampu memberikan penjelasan dari jawabannya tersebut. Penilaian proses untuk sub-materi ini mencakup tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh lembar penilaian berikut. Seni Budaya 175 Tabel 4. Penilai Pengetahuan No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Mengidentiikasi Lakon Teater Tradisional Mengidentiikasi Unsur-Unsur Lakon Teater Tradisional Membandingkan Jenis Dan Bentuk Lakon Teater Tradisional 1 two 3 4 5 1 ii 3 4 5 1 2 three 4 five i ii 3 four Dst. Skor Maksimal fifteen Tabel 5. Penilai Sikap No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Berani Mengemukakan Pendapat Menghargai Kreativitas Menysun Lakon Menghargai Pendapat Teman 1 2 3 4 five 1 2 3 4 5 1 2 3 iv v 1 2 3 four Dst. Skor Maksimal 15 Tabel 6. Penilai Keterampilan No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Full Nilai Mencari Informasi Ketelitian Menemukan Konsep Menyusun Lakon Mengkomunikasikan Temuan 1 2 iii 4 5 1 2 3 iv 5 1 2 iii 4 5 1 ii 3 4 dst. Skor Maksimal fifteen 176 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 5. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan peserta didik, sebagai berikut. Tabel 7. Keterangan Skor Skor Penjelasan v Sangat Baik iv Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Sangat Kurang Penilaian dilaksanakan selama KBM berlangsung. Kriteria penilaian, dilakukan dengan menggunakan nilai skor 1 sampai v. Tabel 8. Kriteria Penilaian No. Kriteria Penilaian Nilai Skor Keterangan 1. Sangat Baik 5 86-100 Apabila, peserta didik sangat aktif, memahami dan menanggapi dengan sangat baik dalam mengikuti pembelajaran. 2. Baik four 76-85 Apabila, peserta didik aktif, memahami dan menanggapi dengan baik dalam mengikuti pembelajaran. 3. Cukup iii 66-75 Apabila, peserta didik cukup aktif, cukup memahami, dan cukup menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. 4. Kurang 2 56-65 Apabila, peserta didik kurang aktif, kurang memahami, dan kurang menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. 5. Sangat Kurang i fifty-55 Apabila, peserta didik sangat kurang aktif, sangat kurang memahami, dan menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. Pedoman Penilaian Nilai Skor = x100 = …….. Skor siswa ∑ 45 Seni Budaya 177 Skor maksimal dalam penilaian proses untuk ketiga aspek tersebut adalah 45 dan skor minimal adalah 9. Apabila seorang peserta didik memperoleh total nilai 12 untuk aspek pengetahuan, 12 untuk aspek sikap, dan 9 untuk aspek keterampilan maka total nilai yang diperoleh adalah 12 + 12 + 9 = 33. Nilai 33 menunjukkan bahwa kemampuan yang dicapai oleh peserta didik adalah 33 dari 45 skor maksimal atau 3345 dikali 100 , sehingga dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa kemampuan peserta didik adalah 73,3 atau dibulatkan kurang dari setengah 0,5 menjadi 73 dengan predikat nilai peserta didik kategori cukup untuk ketiga aspek tersebut. Penilaian hasil melibatkan tes tertulis, dan tes lisan, dalam memahami konsep menyusun naskah lakon. Penilaian hasil dilakukan pada setiap akhir pertemuan. Pengayaan Tahap pengayaan merupakan tahap yang dilakukan oleh peserta didik atau kelompok peserta didik yang memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada peserta didik atau kelompok peserta didik yang lain. Bagi peserta didik atau kelompok peserta didik yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi, guru dapat menstimuli mereka untuk lebih memperdalam pemahaman tentang konsep dalam pembelajaran menyusun naskah lakon untuk mengembangkan potensi secara lebih optimal. Tugas yang diberikan oleh guru dalam tahap ini adalah menstimuli peserta didik atau kelompok peserta didik untuk menemukan beragam konsep dalam pembelajaran menyusun naskah lakon dari kelompok seni teater tradisional yang ada di masyarakat. Dalam pembelajaran menyusun naskah lakon pengayaan materi dapat diberikan dengan cara sebagai berikut. 1. Memberikan contoh sebanyak-banyaknya materi pementasan teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah maupun teater tradisional yang ada di daerah lain di Indonesia sebagai bahan pengamatan atau apresiasi menyusun naskah lakon bagi peserta didik. ii. Menunjukkan berbagai contoh konsep menyusun lakon dalam pementasan teater tradisional sebagai objek pembelajaran dalam memahami materi menyusun naskah lakon. 3. Memberikan contoh-contoh ragam jenis dan bentuk lakon sesuai dengan kecenderungan karakteristik pementasan teater dan lakon yang dibawakan dalam menunjang aktiitas dan kreativitas menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah. 178 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Kegiatan pengayaan dalam pembelajaran menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah, sangat bermanfaat untuk membuka wawasan peserta didik, memberikan stimulus dalam berikir dan berbuat lebih kreatif. Remedial Kemampuan para peserta didik tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi peserta didik yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi disertai dengan pendekatan-pendekatan yang lebih memperhatikan hambatan yang dialami peserta didik atau kelompok peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Misalnya, membimbing pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling sederhana sampai yang agak sulit. Contoh-contoh yang diberikan dapat berupa gambar, audio, maupun audio-visual. Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian kepada peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut yang dilakukan secara menyenangkan. Pendekatan yang menyenangkan ini dapat dilakukan guru dengan tujuan agar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut dapat lebih termotivasi untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, lebih termotivasi untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan menganalisis dalam lingkup konsep menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah. Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut terhadap sub-materi pembelajaran. Interaksi dengan Orang Tua Peserta Didik Pemahaman peserta didik terhadap sub-materi pembelajaran akan dapat dicapai dengan lebih baik melalui kerjasama dengan pihak orang tua peserta didik. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua para peserta didik, seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka, memberi kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan melaksanakan tugas kelompok di luar proses pembelajaran, berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang sub-materi yang dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk menyaksikan beragam pementasan teater tradisional dengan anak- anak mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pementasan teater tradisional tersebut. Seni Budaya 179 B. Pertemuan Kedua Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran terkait teknik dan prosedur menyusun naskah lakon pada pertemuan kedua, peserta didik diharapkan dapat • Membedakan teknik menyusun lakon teater tradisional. • Mengapreasiasi lakon teater tradisional. • Menganalisis lakon teater tradisional. • Menyusun naskah lakon teater tradisional. • Mempresentasikan naskah lakon dengan lisan dan tulisan bersumber lakon teater tradisional. Indikator capaian peserta didik yang telah direncanakan dalam pembelajaran teknik dan prosedur menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah. Pelaksanaan pembelajarannya, guru perlu suatu upaya melalui proses pembelajaran. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran dalam pertemuan kedua untuk mengusai teknik dan prosedur menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintiik mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Adapun pendekatan saintiik dalam implementasi pembelajarannya dapat dilakukan dengan tidak selalu berurutan. Pendekatan pembelajaran saintiik pun, guru dapat memilih dan menggunakan beberapa model yang relevan seperti; model pembelajaran kolaboratif, model pembelajaran penemuan, model pembelajaran berbasis proyek dst. Langkah pertama dalam lingkup pembelajaran menyusun naskah lakon dengan pendekatan saintiik untuk memahami teknik dan prosedur dalam proses pembelajaran menyusun naskah lakon dapat dilakukan sebagai berikut. Informasi Guru Aktiitas guru sebagaimana biasanya sebelum masuk pada pembelajaran inti, dipastikan melakukan kegiatan pembelajaran awal atau kegiatan apersepsi. Salah satu fungsinya, guru dapat memotivasi dan memfasilitasi peserta didik untuk memahami tujuan pembelajaran yang akan dibahas dan mengaitkan dengan sub-materi pembelajaran yang telah dipelajari peserta didik sebelumnya. 180 Buku Guru Kelas Ten SMA MA SMK MAK Aktivitas Peserta Didik Langkah selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk mengemukakan hasil diskusi kelompok dengan menjawab beberapa pertanyaan sebagaimana tertuang dalam buku peserta didik melalui pengamatan langsung atau tidak langsung tentang pemahaman teknik dan prosedur seni peran bersumber lakon teater tradisional dengan menggunakan berbagai media pembelajaran, seperti; membaca materi pembelajaran, berkunjung ke sanggar teater tradisional, apresiasi pementasan teater tradisional, internet, video, dst. Langkah selanjutnya, setelah peserta didik menjawab pertanyaan sebagaimana tertuang dalam buku peserta didk. Guru tetap senantiasa untuk motivasi dan menfasilitasi peserta didik pada tahap pembelajaran selanjutnya. Yakni, peserta didik melakukan diskusi mendalam bersumber ragam hasil pengamatan peserta didik dengan sub-materi teknik dan prosedur menyusun naskah lakon. Langkah berikutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi dalam diskusi kelompok untuk menganalisis lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah sebagaimana tertuang pada tabel 1. Tabel 1. Analisis Lakon Judul Lakon Si Ridon Karawang Sumber Topeng Banjet Kabupaten Karawang Nama Kelompok ………………… No. Babak Adegan Nama Tokoh Kedudukan Status Tokoh Ciri- Ciri Fisik Ciri- Ciri Psikis Rias Tokoh Busana Tokoh Peralatan Tokoh Musik one. Babak I Siang hari. Disebuah Perkampungan daerah Karawang Adegan one Si Ridon Tengah Berlatih Pencak Silat. Si Ridon Tokoh Utama Protagonis memiliki kemampuan Pencak Silat. Seorang pemuda sekitar thirty tahunan, berperawakan ganteng, tinggi besar, berkumis dan kulit sawo matang, dst. Berjiwa; pemberani, sopan, dan pembela kebenaran. Rias karakter berwibawa, ganteng, berkumis dst. Baju kampret warna hitam pakai sabuk jawara, beriket kepala barangbang semplak, dan beralas kaki sandal capit dari kulit, dst. Golok Kendang Pencak. Seni Budaya 181 No. Babak Adegan Nama Tokoh Kedudukan Status Tokoh Ciri- Ciri Fisik Ciri- Ciri Psikis Rias Tokoh Busana Tokoh Peralatan Tokoh Musik 2. Babak II Malam hari. Disebuah gubuk tua yang kumuh. Adegan 1 Gembong Penjahat dkk. tengah merencanakan kerusuhan warga Gembong penjahat dan Antek- anteknya Tokoh Antagonis Suka berkelahi, dan merampok. Berusia tua sekitar 50 tahunan, berparas jelek, berperawakan kekar, berkumis baplang dan kulit sawo matang, dst. Berjiwa; pengecut, licik,kasar, suka memaksa dan merampas hak orang lain perampok. Rias karakter garang, lusuh, dan suka berkelahi membuat takut orang lain. Baju kampret warna hitam pakai sabuk jawara, bergelang akar bahar, beriket di leher, dan tidak beralas kaki, dst. Golok Gamelan Sunda 3. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Informasi Guru Analisis lakon di atas hanyalah sebuah contoh. Peserta didik dalam situasi pembelajaran kelompok dapat memilih dan menentukan lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah yang dapat dikembangkan dalam topik pembahasan teknik dan prosedur berkreativitas menyusun naskah lakon. Aktifitas Peserta Didik • Langkah selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk melakukan latihan menyusun naskah lakon sesuai lakon yang dibawakan melalui diskusi kelompok bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah. Dengan panduan peserta didik dalam berkreativitas menyusun naskah lakon sebagaimana tertuang pada tabel ii. Tabel 2. Prosedur Pembelajaran Kreativitas Menyusun Naskah Lakon Bersumber Lakon Teater Tradisional Nama Kelompok No. Prosedur Pembelajaran Kreativitas Menyusun Naskah Lakon Bersumber Lakon Teater Tradisional Target Capaian Peserta Didik 1. Memilih dan menentukan lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah. 2. Membaca naskah atau mengapresiasi lakon melalui pementasan teater tradisional atau sumber cerita daerah. 3. Menganalisis lakon bersumber teater tradisional atau cerita daerah. 182 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK No. Prosedur Pembelajaran Kreativitas Menyusun Naskah Lakon Bersumber Lakon Teater Tradisional Target Capaian Peserta Didik four. Menyusun pola pengadegan lakon melalui analisis tokoh utama atau peran utama dalam suatu babak pementasan teater tradisional. 5. Mempresentasikan lakon bersumber teater tradisional dengan lisan dan tulisan. Informasi Guru Tabel. 2 di atas hanyalah sebuah rambu-rambu atau kisi-kisi bagi guru untuk memandu peserta didik dalam beraktiitas dan berkreativitas menyusun naskah la- kon sesuai prosedur pembelajaran. Keteraturan dan ketelitian peserta didik dalam be- raktiitas dan berkreativitas sesuai panduan atau langkah-langkah pembelajaran pada tabel. 2 merupakan modal kreativitas dalam menggali potensi dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menyusun naskah lakon dengan saling tolong me- nolong dan membangun kerjasama antar teman. Aktifitas Peserta Didik • Selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan tulisan sesuai tabel 1, lisan dan praktik menyusun nas- kah lakon sesuai lakon yang dibawakan. • Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi melakukan tanya jawab antara kelompok penyaji dengan peserta didik dan seterusnya sampai semua kelompok untuk mem- presentasikan hasil diskusinya. • Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menyimpulkan lingkup materi pem- belajaran mengenai; teknik dan prosedur menyusun naskah lakon yang dipelajari. • Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk memperbaiki hasil diskusi kelom- pok berdasarkan masukan teman dan arahan guru sebagai upaya optimalisasi pe- mahaman peserta didik dalam pembelajaran teknik dan prosedur menyusun nas- kah lakon. • Akhirnya, guru jangan lupa melakukan tindak lanjut berupa penguatan materi yang telah dibahas, pemahaman sikap peserta didik setelah belajar teknik dan prosedur menyusun naskah lakon, tagihan tugas perbaikan dan menghubungkan materi pembelajaran yang telah dipelajari dengan materi pembelajaran pada se- mester 2 mengenai merancang pementasan teater dan pementasan teater bersum- ber teater tradisional. Seni Budaya 183 Evaluasi Materi dalam buku peserta didik telah memuat latihan yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan penilain terhadap peserta didik. Beberapa latihan dalam buku peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran teknik dan prosedur menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam melakukan evaluasi adalah keterbukaan terhadap berbagai alternatif jawaban. Peserta didik dapat memberikan berbagai jawaban yang menurut guru tidak lazim, tetapi tetap harus dihargai sepanjang peserta didik mampu memberikan penjelasan dari jawabannya tersebut. Penilaian proses untuk sub-materi ini mencakup tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh lembar penilaian berikut. Tabel 3. Penilai Pengetahuan No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Full Nilai Analisis Lakon Teater Tradisional Atau Cerita Daerah Identiikasi Teknik Menyusun Lakon Prosedur Berkreativitas Menyusun Naskah Lakon 1 2 three iv v 1 2 3 iv five i two 3 four 5 i 2 3 iv Dst. Skor Maksimal 15 Tabel 4. Penilai Sikap No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Berani Mengemukakan Pendapat Menghargai Kreativitas Menyusun Lakon Menghargai Pendapat Teman i ii 3 4 5 1 2 iii 4 v 1 ii 3 4 v i 2 three four Dst. Skor Maksimal xv 184 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Tabel 5. Penilai Keterampilan No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Mencari Informasi Ketelitian Menyusun Naskah Lakon Mengkomunikasikan Temuan 1 2 three iv 5 1 ii three 4 5 1 2 3 iv five 1 2 three iv Dst. Skor Maksimal 15 Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara ane – v. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan peserta didik, sebagai berikut. Tabel 6. Keterangan Skor Skor Penjelasan five Sangat Baik four Baik 3 Cukup 2 Kurang i Sangat Kurang Penilaian dilaksanakan selama KBM berlangsung. Kriteria penilaian, dilakukan dengan menggunakan nilai skor one sampai v. Tabel 7. Kriteria Penilaian No. Kriteria Penilaian Nilai Skor Keterangan ane. Sangat Baik 5 86-100 Apabila, peserta didik sangat aktif, memahami dan menanggapi dengan sangat baik dalam mengikuti pembelajaran. ii. Baik four 76-85 Apabila, peserta didik aktif, memahami dan menanggapi dengan baik dalam mengikuti pembelajaran. three. Cukup 3 66-75 Apabila, peserta didik cukup aktif, cukup memahami, dan cukup menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. iv. Kurang 2 56-65 Apabila, peserta didik kurang aktif, kurang memahami, dan kurang menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. v. Sangat Kurang i 50-55 Apabila, peserta didik sangat kurang aktif, sangat kurang memahami, dan menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. Seni Budaya 185 Pedoman Penilaian Nilai Skor = x 100 = …….. Skor maksimal dalam penilaian proses untuk ketiga aspek tersebut adalah 45 dan skor minimal adalah ix. Apabila seorang peserta didik memperoleh total nilai 12 untuk aspek pengetahuan, 12 untuk aspek sikap, dan 9 untuk aspek keterampilan maka total nilai yang diperoleh adalah 12 + 12 + 9 = 33. Nilai 33 menunjukkan bahwa kemampuan yang dicapai oleh peserta didik adalah 33 dari 45 skor maksimal atau 3345 dikali 100 , sehingga dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa kemampuan peserta didik adalah 73,3 atau dibulatkan kurang dari setengah 0,five menjadi 73 dengan predikat nilai peserta didik kategori cukup untuk ketiga aspek tersebut. Penilaian hasil melibatkan tes tertulis, tes lisan, dan praktik dalam memahami teknik dan prosedur menyusun naskah lakon. Penilaian hasil dilakukan pada setiap akhir pertemuan. Pengayaan Tahap pengayaan merupakan tahap yang dilakukan oleh peserta didik atau kelompok peserta didik yang memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada peserta didik atau kelompok peserta didik yang lain. Bagi peserta didik atau kelompok peserta didik yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi, guru dapat menstimuli mereka untuk lebih memperdalam pemahaman tentang teknik dan prosedur dalam pembelajaran menyusun naskah lakon untuk mengembangkan potensi secara lebih optimal. Tugas yang diberikan oleh guru dalam tahap ini adalah menstimuli peserta didik atau kelompok peserta didik untuk menemukan dan menyusun naskah lakon bersumber pengamatan langsung dan tidak langsung. Dalam pembelajaran menyusun naskah lakon pengayaan materi dapat diberikan dengan cara sebagai berikut. ane. Memberikan contoh sebanyak-banyaknya materi pementasan teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah maupun teater tradisional yang ada di daerah lain di Indonesia sebagai bahan pengamatan atau apresiasi menyusun naskah lakon bagi peserta didik. 2. Menunjukkan berbagai contoh lakon dalam pementasan teater tradisional sebagai objek pementasan dalam memahami materi menyusun naskah lakon. 3. Memberikan contoh-contoh ragam jenis dan bentuk lakon sesuai dengan kecenderungan karakteristik pementasan teater dan lakon yang dibawakan Skor siswa ∑ 45 186 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK dalam menunjang aktiitas dan kreativitas menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah. Kegiatan pengayaan dalam pembelajaran menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah, sangat bermanfaat untuk membuka wawasan peserta didik, memberikan stimulus dalam berikir dan berbuat lebih kreatif. Remedial Kemampuan para peserta didik tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi peserta didik yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi disertai dengan pendekatan-pendekatan yang lebih memperhatikan hambatan yang dialami peserta didik atau kelompok peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Misalnya, membimbing pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling sederhana sampai yang agak sulit. Contoh-contoh yang diberikan dapat berupa gambar, audio, maupun audio-visual. Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian kepada peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut yang dilakukan secara menyenangkan. Pendekatan yang menyenangkan ini dapat dilakukan guru dengan tujuan agar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut dapat lebih termotivasi untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, lebih termotivasi untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan menganalisis dalam lingkup konsep menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah. Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut terhadap sub-materi pembelajaran. Interaksi dengan Orang Tua Pemahaman peserta didik terhadap sub-materi pembelajaran akan dapat dicapai dengan lebih baik melalui kerjasama dengan pihak orang tua peserta didik. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua para peserta didik, seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka, memberi kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan melaksanakan tugas kelompok di luar proses pembelajaran, berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang sub-materi yang dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk menyaksikan beragam pementasan teater tradisional dengan anak- anak mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pementasan teater tradisional tersebut. Semester 2 188 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK semester 2 BAB ix Pameran Karya Seni Rupa Kompetensi Inti KI i Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI iii Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kerja sama, santun, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, dan alam melalui apresiasi dan kreasi seni sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memahami konsep dan prosedur pameran karya seni rupa. Memamerkan hasil karya seni rupa dua dan tiga dimensi yang dibuat berdasarkan melihat model. Seni Budaya 189 Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran tentang pameran karya seni rupa, siswa diharapkan dapat memahami konsep dan prosedur pameran seni rupa serta dapat melaksanakan pameran karya seni rupa dua dan tiga dimensi yang dibuat siswa dengan melihat model. Informasi Guru Pada semester yang lalu peserta didik telah belajar membuat karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi. Kini saatnya untuk mengkomunikasikan karya yang mereka buat kepada khalayak yang lebih luas. Jika saat itu peserta didik hanya menampilkannya dalam pameran sederhana di dalam kelas, maka sekarang mereka menyelenggarakan pameran yang lebih besar dalam kegiatan akhir tahun bersamaan dengan kegiatan pementasan seni lainnya. Kegiatan apresiasi seni dalam bentuk pameran seni rupa dan pagelaran seni pertunjukkan musik, tari dan teater bermanfaat untuk mengenalkan kepada masyarakat sekolah dan masyarakat sekitar hasil kreasi siswa sekolah tersebut. Melalui kegiatan ini peserta didik diharapkan dapat meningkatkan silaturahmi dengan teman-temannya dari kelas yang lain maupun dari sekolah lain yang datang berkunjung untuk mengapresiasi hasil kreasi mereka. Tanggapan dari para pengunjung pameran dan pentas seni dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu sajian pameran dan pementasan di masa yang akan datang. PETA MATERI Pameran Seni Rupa Pengertian Pameran Tujuan, Fungsi, Manfaat, dan Pameran Merencanakan Pameran Persiapan pameran Pelaksanaan pameran 190 Buku Guru Kelas 10 SMA MA SMK MAK Informasi Guru Indikator Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran tentang pameran karya seni rupa, peserta didik diharapkan mampu 1. Mengidentiikasi pengertian pameran ii. Menjelaskan pengertian pamernan karya seni rupa 3. Mengidentiikasi jenis pameran seni rupa 4. Membandingkan jenis pameran seni rupa, Pernahkah siswa-siswi anda mengunjungi pameran karya seni rupa? Mungkin diantara mereka ada atau bahkan banyak yang belum pernah mengunjungi museum atau galeri seni rupa, tetapi mereka mungkin tidak menyadari bahwa kegiatan pameran karya seni rupa secara langsung maupun tidak langsung ada disekitarnya. Mintalah peserta didik untuk mengamati baik-baik lingkungan di sekitarnya. Beri penjelasan pada peserta didik bahwa kegitan menata ruangan, menggantungkan foto atau lukisan di dinding ruang tamu bahkan di ruangan kamar tidur pada dasarnya kegiatan memamerkan karya seni rupa. Lukisan, foto, affiche dan benda-benda hiasan lainnya yang digantungkan di dinding, dipasang untuk dinikmati atau diapresiasi orang yang melihatnya. Selanjutnya ajak mereka untuk memperhatikan barang dagangan yang dipajang di pasar, di warung, di kaki lima, di toko hingga super market, tunjukkan bagaimana barang-barang tersebut ditata sedemikian rupa agar menarik perhatian orang yang melihatnya dan tentunya dengan harapan akan membelinya. Berilah mereka gambaran bahwa prinsip dasar kegiatan pemeran karya seni rupa pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan pemajangan barang-barang tersebut. Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa ke pada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan deinisi yang diberikan Galeri Nasional Republic of indonesia bahwa pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas http Bentuk apresiasi ini bermacam-macam, mulai dari pujian dalam hati hingga imbalan berupa materi. A. Pengertian Pameran Seni Budaya 191 Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah masyarakat. Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi pameran berupa hasil studi peserta didik dari kegiatan pembelajaran kurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Sedangkan konteks pameran dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa berbagai jenis benda karya seni rupa untuk dilihat dengan harapan dapat diapresiasi oleh masyarakat. Informasi Guru Indikator Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran tentang tujuan, manfaat dan fungsi pameran karya seni rupa, peserta didik diharapkan mampu 1. Mengidentiikasi tujuan pameran seni rupa, 2. Mengidentiikasi fungsi pameran seni rupa three. Mengidentiikasi manfaat pameran seni rupa, four. Mengungkapkan tujuan pameran seni rupa 5. Mengungkapkan fungsi pameran seni rupa six. Mengungkapkan manfaat pameran seni rupa Informasikan kepada siswa anda bahwa sebagai mahluk yang berakal dan berbudi, setiap pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seharusnya memiliki tujuan dan manfaat yang diharapkan serta dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Demikian pula halnya dalam kegiatan penyelenggaraan pameran setidaknya dikenal beberapa tujuan yaitu tujuan sosial dan kemanusiaan, tujuan komersial, dan tujuan yang berkaitan dengan pendidikan. Sebuah kegiatan pameran yang diselenggarakan dalam lingkup terbatas sekolah maupun lingkup yang lebih luas masyarakat dapat diselenggarakan dengan harapan tujuan karya yang dipamerkan terjual dan dana hasil penjualan tersebut digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan, masyarakat tidak mampu, korban bencana alam. Ada juga kegiatan pameran yang diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terkjual dengan keuntungan yang tinggi bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran tersebut. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa, pameran diselenggarakan dengan harapan mendapat apresiasi dan tanggapan dari pengunjung untuk meningkatkan kualitas B. Tujuan, Manfaat dan Fungsi Pameran 192 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK berkarya selanjutnya. Walaupun demikian tidak terlarang hbagi siswa untuk menyelenggarakan kegiatan pameran karya seni rupa yag bersifat komersial. Secara khusus penyelenggaraan pameran di sekolah memiliki manfaat, untuk menumbuhkan dan menambah kemampuan peserta didik dalam memberi apresiasi terhadap karya orang lain serta menambah wawasan dan kemampuan dalam memberikan evaluasi karya secara lebih objektif. Berkaitan dengan organisasi penyelenggaraannya, penyelenggaraan pameran di sekolah bermanfaat untuk melatih peserta didik bekerja dalam kelompok bekerja sama dengan orang lain, menguatkan pengalaman sosial, melatih untuk bertanggungjawab dan bersikap mandiri serta melatih untuk membuat suatu perencanaan kerja melaksanakan apa yang telah direncanakan. Jika karya yang dipamerkan diapresiasi dengan baik, kegiatan pameran juga bermanfaat membangkitkan motivasi peserta didik dalam berkarya seni. Cahyono, 1994. Motivasi untuk berkarya dan menyajikan karya ini merupakan jalan untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta didik. Rasa percaya diri ini mendorong siswa untuk berani mencoba sesuatu yang baru, mendorong timbulnya sikap kreatif dan inovatif. Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antara pencipta seni seniman dengan pengamat seni apresiator. Pameran seni rupa pada hakekatnya berfungsi untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton Wartono, 1984. Dalam konteks penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah, Nurhadiat 1996 125 secara khusus menyebutkan fungsi pameran seni rupa sekolah, di antaranya 1 Meningkatkan apresiasi seni; two Membangkitkan motivasi berkarya seni; three Penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas; iv Berkarya visual lewat karya seni dan v Belajar berorganisasi. Proses pembelajaran tentang pameran karya seni rupa ini menggunakan pendekatan saintiik mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Adapun model pembelajaran yang digunakan dapat memilih beberapa model yang relevan seperti model pembelajaran kolaboratif, model pembelajaran penemuan, model pembelajaran berbasis proyek dsb. Secara umum langkah-langkah pendekatan saintiik dalam proses pembelajaran pameran karya seni rupa dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Mengamati
Selanjutnya kamu melalui latihan kelompok, terstruktur dan terbimbing dengan guru dan teman kamu, diajak untuk berkreativitas seni peran sesuai dengan watak tokoh yang akan kamu tampilkan dari naskah atau lakon yang telah dibaca dan ditentukan bersama! Setelah kamu belajar tentang teknik pemeranan, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini! 1.
Home Lainnya Seni Budaya 147 guru memotivasi dan memfasilitasi peserta didik untuk memahami tujuan pembelajaran dan mengaitkan dengan sub-materi pembelajaran yang akan dipelajari peserta didik lebih lanjut. Melalui gambar pementasan teater yang dimunculkan bersifat hanyalah bersifat rangsang kreatif agar peserta didik terlibat dalam situasi pembelajaran yang akan ditempuh. Melalui rangsang gambar ini, dapat digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik sebelum pembelajaran sesungguhnya dilakukan. Artinya, rangsang kreatif peserta didik melalui gambar pementasan teater dapat dijadikan sebagai kegiatan pretest tes awal bagi peserta didik sebagaimana tertera pada tabel 1. Tabel 1. Pengamatan Seni Peran Melalui Rangsang Gambar Adegan Pementasan Teater No Gambar Pernyataan 1. 1. Gambar manakah yang menunjukkan karakter seni peran yang kalian ketahui? Taggapan atau jawaban peserta didik sangat beragam dan biasanya bersifat unik dengan kecenderungan melibatkan pengalaman apresiasi seni dan pengalaman hidup peserta didik. 2. 2. Dapatkah kalian memeragakan salah satu adegan karakter seni peran berdasarkan gambar tersebut? Taggapan atau jawaban peserta didik sangat beragam dan biasanya bersifat unik dan praksis dengan kecenderungan melibatkan pengalaman apresiasi seni dan pengalaman hidup peserta didik. 3. 3. Apa perbedaan yang menonjol berdasarkan karakter penokohan seni peran dari contoh gambar tersebut? Taggapan atau jawaban peserta didik sangat beragam dan bersifat analisis dengan kecenderungan melibatkan selera pengamatan visual sesuai pengalaman apresiasi seni peserta didik. 4. 4. Dapatkah kalian mengidentiikasi pengertian seni peran dari contoh gambar tersebut? Tanggapan atau jawaban peserta didik sangat beragam dan bersifat analisis dengan kecenderungan melibatkan selera pengamatan visual sesuai pengalaman apresiasi seni peserta didik. 5. 5. Bagaimanakah pendapat kalian terkait keberadaan aktor dan aktris seni teater tradisional yang ada di daerah kalian? Taggapan atau jawaban peserta didik sangat beragam dan biasanya bersifat analisis dengan kecenderungan melibatkan pengalaman apresiasi seni dan pengalaman hidup peserta didik. 1 4 7 2 5 8 3 6 9 148 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Aktivitas Peserta Didik Aktiitas peserta didik untuk menjawab pertanyaan melalui pengamatan gambar adegan pementasan teater yang dimunculkan dipastikan memiliki kecenderungan jawaban sangat beragam dan dapat memacu pada kegiatan pembelajaran tanya jawab. Dengan jawaban yang berbeda untuk setiap peserta didik, jadikan sebagai modalitas untuk terlibat aktif dalam suasana pembelajaran yang sesunguhnya. Pendapat peserta didik apakah benar atau salah perlu dihargai dengan pujian atau arahan untuk memotivasi peserta didik agar terpacu untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut terkait materi pembelajaran yang akan dipelajari peserta didik. Jika proses pembelajaran melalui rangsang gambar adegan pementasan tradisional yang dimunculkan kurang efektif dan membingungkan peserta didik dalam pembelajaran. Guru disarankan untuk menfasilitasi peserta didik dengan mencari media lain; video keragaman jenis dan gaya seni peran dalam bentuk cuplikan atau potongan pementasan teater tradisional setempat atau teater daerah lain. • Langkah selanjutnya, setelah peserta didik menjawab pertanyaan sebagaimana tertuang dalam buku peserta didik dan guru memperoleh jawaban atau tanggapan dari peserta didik. Guru tetap senantiasa untuk motivasi dan menfasilitasi peserta didik pada langkah pembelajaran selanjutnya. Yakni, peserta didik melakukan pengamatan mendalam bersumber ragam pementasan teater dengan sub-materi memahami jenis atau gaya seni peran dengan cara peserta didik melakukan analisis sebagaimana tertuang dalam tabel 2. Tabel 2. Analisis Ragam Jenis atau Gaya Seni Peran Melalui Rangsang Gambar Pementasan Teater No Gambar Nama Peran Ragam Gaya Seni Peran Uraian Alasan Komikal Realistis Agung 1. Seorang Raja ✓ Jenis atau gaya seni peran atau aksi pemeranannya cenderung menggunakan jenis atau gaya besar granstyle atau gaya agung dengan teknik seni peran menggunakan teknik distorsi atau pengembangan dengan sumber cerita atau lakon yang dibawakan cerita Babad, kisah para raja, hikayat para leluhur, dst., Epos Mahabarata dan Ramayana, dst. Seni Budaya 149 No Gambar Nama Peran Ragam Gaya Seni Peran Uraian Alasan Komikal Realistis Agung 2. Ibu Rumah Tangga ✓ Jenis atau gaya seni peran atau aksi pemeranannya cenderung menampilkan dengan gaya prilaku keseharian realistis dan logis, apa adanya dan masuk akal. Teknik seni peran menggunakan teknik realistis tanpa penyederhanaan stilasi atau pun pengembangan distorsi dengan sumber cerita atau lakon yang dibawakan biasannya cerita Roman sejarah dan keluarga bersumber peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan masyarakat pemilik seni tradisional. 3. Pak Haji 4. Jawara 5. Dalang 6. Juru Dongeng 7. Hansip ✓ Jenis atau gaya seni peran atau aksi pemeranannya menggunakan jenis atau gaya komikal komedian, humoris, lawakan, goro-goro, dst cenderung menghibur. Teknik pemerannya menggunakan teknik penyederhanaan stilasi , baik gaya aktingnya maupun dalam unsur pendukung seni peran. Sumber cerita atau lakon yang dibawakan bersumber semua cerita Roman, Babad, Epos, Desik kisah 1001 Malam dst. 8. Penjahat dan Polisi ✓ Jenis atau gaya seni peran atau aksi pemeranannya cenderung menampilkan dengan gaya prilaku keseharian realistis dan logis, apa adanya dan masuk akal. Teknik seni peran menggunakan teknik realistis tanpa penyederhanaan stilasi atau pun pengembangan distorsi dengan sumber cerita atau lakon yang dibawakan biasannya cerita Roman sejarah dan keluarga bersumber peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan masyarakat pemilik seni tradisional. 9. Pemuda Informasi Guru Jawaban peserta didik pastinya sangat beragam. Biarkan situasi pembelajaran lebih hidup dan beragam tanggapan. Guru senantiasa memotivasi dan menfasilitasi evaluasi bersama melalui silang jawaban atau pendapat antar peserta didik. Untuk kelancaran pembelajaran pada tahap pembelajaran inti, guru memotivasi dan memfasilitasi peserta didik dengan cara membuat kelompok diskusi. Pembagian kelompok diskusi, hendaklah memperhatikan pembagian 150 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK kelompok berdasarkan keragaman atau pemerataan kemampuan peserta didik. Artinya, setiap kelompok terdiri dari para peserta didik yang memilki kencederungan belajar yang berbeda, yakni kelompokan peserta didik, antara yang rajin dan kurang rajin dengan teknik pembagian dapat dilihat dari hasil tanggapan peserta didik dari antusias atau semangat pembelajaran sebelumnya. Aktivitas Peserta Didik • Langkah pembelajaran selanjutnya, setelah kondisi peserta didik dibagi dalam kelompok diskusi. Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk aktif menjawab pertanyaan dengan sub-materi tertuang pada tabel 3. Tabel 3. Format Diskusi Hasil Pengamatan Seni Peran Melalui Rangsang Gambar Adegan Pementasan Teater Nama Peserta didikKelompok NIS HariTanggal Pengamatan No. Unsur Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan 1 Nama Peran Peran Raja, contoh jawaban sesuai gambar 1. 2 Kedudukan Peran Protogonis atau pemeran utama karena melalui tokoh ini cerita menjadi berkembang dari awal sampai akhir cerita. 3 Gaya Seni Peran Gaya Agung, jawaban sesuai gambar 1. 4 Unsur Seni Peran Pakaian kebesaran raja mahkuta, rias karakter bijaksana dst., unsur property singgasana raja dst. 5 Gambaran Singkat Adegan Peran Umpamanya Seorang raja yang tengah murka karena khabar bahwa anaknya Borosngora berguru bukan mencari ilmu kemuliaan, dst. Infomasi Guru Jawaban di atas hanyalah sebuah contoh dalam menafsir atau menginterpretasi seni peran melalui rangsang gambar pementasan teater tradisional gambar nomor 1. Oleh karena itu, peserta didik dalam situasi pembelajaran kelompok dapat memilih salah satu dari gambar pementasan teater tradisional yang akan dijadikan topik pembahasan. Pengalaman dan Seni Budaya 151 aktiitas peserta didik dalam menjawab pertanyaan pada kolom tabel yang ditugaskan adalah modal kreativitas menggali dan mengembangkan imajinasi seni peran dengan teknik seni peran dan mengkomunikasikannya bersumber pengetahuan dan pengalaman peserta didik dan antar teman. Aktivitas Peserta Didik Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk melakukan diskusi sesuai kelompok dan mempelajari buku materi untuk menjawab beberapa pertanyaan yang tertuang pada tabel 3. Selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan tulisan dan lisan sesuai kelompok yang dibentuk. Dilanjutkan dengan tanya jawab antar kelompok presentasi diskusi dengan peserta didik dan seterusnya sampai semua kelompok untuk mengemukakan temuannya dari hasil diskusi. Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menjawab kembali sesuai pertanyaan yang tertuang pada tabel 1 dan tabel 2. Hal ini, dilakukan sebagai upaya optimalisasi pemahaman peserta didik dalam pembelajaran menguasai konsep seni peran. Selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menyimpulkan lingkup materi seni peran mengenai; pengertian, jenis dan bentuk, serta unsur seni peran bersumber lakon teater tradisional. Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk memperbaiki hasil diskusi kelompok atau kelompok kelas berdasarkan masukan teman dan arahan guru sebagai upaya optimalisasi pemahaman peserta didik dalam mengikuti sub- materi selanjutnya. Akhirnya, guru jangan lupa melakukan tindak lanjut berupa penguatan materi yang telah dibahas, pemahaman sikap peserta didik setelah belajar konsep seni peran, pemberian tugas dan menghubungkan materi pembelajaran yang telah dipelajari dengan materi yang akan dibahas peserta didik pada pertemuan selanjutnya. Informasi Guru Kegiatan tindak lanjut berupa penugasan, guru menyarankan peserta didik secara kelompok untuk beraktiitas mencari informasi tentang konsep, teknik dan prosedur seni peran bersumber lakon teater tradisional melalui pengamatan langsung dan tidak langsung. Pengamatan langsung, peserta didik dapat melakukan wawancara, observasi pada kelompok seni teater 152 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK tradisional yang ada di lingkungan sekitar. Pengamatan tidak langsung terkait sub materi dengan cara menggunakan berbagai media pembelajaran seperti; membaca materi pembelajaran, internet, video, dst. Hindari pemberian materi atau informasi yang bersifat tuntas sehingga peserta didik tidak termotivasi untuk mencari informasi lebih lanjut. Berbagai sumber pembelajaran atau sumber informasi tentang identiikasi pengertian, jenis dan bentuk dan beberapa unsur pendukung dalam memahami konsep seni peran perlu disampaikan oleh guru, demikian pula dengan bagaimana cara untuk memperoleh informasi tersebut. Evaluasi Materi dalam buku peserta didik telah memuat latihan yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan penilain terhadap peserta didik. Beberapa latihan dalam buku peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran seni peran bersumber lakon pementasan teater tradisional. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam melakukan evaluasi adalah keterbukaan terhadap berbagai alternatif jawaban. Peserta didik dapat memberikan berbagai jawaban yang menurut guru tidak lazim, tetapi tetap harus dihargai sepanjang peserta didik mampu memberikan penjelasan dari jawabannya tersebut. Penilaian proses untuk sub-materi ini mencakup tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh lembar penilaian berikut. Tabel 4. Penilai Pengetahuan No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Mengidentiikasi Seni Peran Teater Tradisional Mengidentiikasi Unsur-Unsur Seni Peran Teater Tradisional Membandingkan Jenis Atau Gaya Seni Peran Teater Tradisonal 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Dst. Skor Maksimal 15 Seni Budaya 153 Tabel 5. Penilai Sikap No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Berani Mengemukakan Pendapat Menghargai Kreativitas Seni Peran Menghargai Pendapat Teman 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Dst. Skor Maksimal 15 Tabel 6. Penilai Keterampilan No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Mencari Informasi Ketelitian Menemukan Konsep Seni Peran Mengkomunikasikan Temuan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Dst. Skor Maksimal 15 Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 5. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan peserta didik, sebagai berikut. Tabel 7. Keterangan Skor Skor Penjelasan 5 Sangat Baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Sangat Kurang Penilaian dilaksanakan selama KBM berlangsung. Kriteria penilaian, dilakukan dengan menggunakan nilai skor 1 sampai 5. 154 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Tabel 8. Kriteria Penilaian No. Kriteria Penilaian Nilai Skor Keterangan 1. Sangat Baik 5 86-100 Apabila, peserta didik sangat aktif, memahami dan menanggapi dengan sangat baik dalam mengikuti pembelajaran. 2. Baik 4 76-85 Apabila, peserta didik aktif, memahami dan menanggapi dengan baik dalam mengikuti pembelajaran. 3. Cukup 3 66-75 Apabila, peserta didik cukup aktif, cukup memahami, dan cukup menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. 4. Kurang 2 56-65 Apabila, peserta didik kurang aktif, kurang memahami, dan kurang menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. 5. Sangat Kurang 1 50-55 Apabila, peserta didik sangat kurang aktif, sangat kurang memahami, dan menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. Pedoman Penilaian Nilai Skor = x 100 = ........ Skor maksimal dalam penilaian proses untuk ketiga aspek tersebut adalah 45 dan skor minimal adalah 9. Apabila seorang peserta didik memperoleh total nilai 12 untuk aspek pengetahuan, 12 untuk aspek sikap, dan 9 untuk aspek keterampilan maka total nilai yang diperoleh adalah 12 + 12 + 9 = 33. Nilai 33 menunjukkan bahwa kemampuan yang dicapai oleh peserta didik adalah 33 dari 45 skor maksimal atau 3345 dikali 100 , sehingga dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa kemampuan peserta didik adalah 73,3 atau dibulatkan kurang dari setengah 0,5 menjadi 73 dengan predikat nilai peserta didik kategori cukup untuk ketiga aspek tersebut. Penilaian hasil melibatkan tes tertulis dan tes lisan dalam memahami konsep seni peran. Penilaian hasil dilakukan pada setiap akhir pertemuan. Skor siswa ∑ 45 Seni Budaya 155 Pengayaan Tahap pengayaan merupakan tahap yang dilakukan oleh peserta didik atau kelompok peserta didik yang memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada peserta didik atau kelompok peserta didik yang lain. Bagi peserta didik atau kelompok peserta didik yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi, guru dapat menstimuli mereka untuk lebih memperdalam pemahaman tentang konsep dalam pembelajaran seni peran untuk mengembangkan potensi secara lebih optimal. Tugas yang diberikan oleh guru dalam tahap ini adalah menstimuli peserta didik atau kelompok peserta didik untuk menemukan beragam konsep dalam pembelajaran seni peran dari kelompok seni teater tradisional yang ada di masyarakat. Dalam pembelajaran seni peran pengayaan materi dapat diberikan dengan cara sebagai berikut. 1. Memberikan contoh sebanyak-banyaknya materi pementasan teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah maupun teater tradisional yang ada di daerah lain di Indonesia sebagai bahan pengamatan atau apresiasi seni peran bagi peserta didik. 2. Menunjukkan berbagai contoh konsep seni peran dalam pementasan teater tradisional sebagai objek pementasan dalam memahami materi seni peran. 3. Memberikan contoh-contoh ragam jenis atau gaya seni peran sesuai dengan kecenderungan karakteristik pementasan teater dan naskah lakon yang dibawakan dalam menunjang aktiitas dan kreativitas bermain seni peran bersumber teater tradisional. Kegiatan pengayaan dalam pembelajaran seni peran bersumber teater tradisional, sangat bermanfaat untuk membuka wawasan peserta didik, memberikan stimulus dalam berikir dan berbuat lebih kreatif. Remedial Kemampuan para peserta didik tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi peserta didik yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi disertai dengan pendekatan-pendekatan yang lebih memperhatikan hambatan yang dialami peserta didik atau kelompok peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Misalnya, membimbing pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling sederhana sampai yang agak sulit. Contoh-contoh yang diberikan dapat berupa gambar, audio, maupun audio-visual. Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian 156 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK kepada peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut yang dilakukan secara menyenangkan. Pendekatan yang menyenangkan ini dapat dilakukan guru dengan tujuan agar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut dapat lebih termotivasi untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, lebih termotivasi untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan menganalisis dalam lingkup konsep seni peran bersumber lakon teater tradisional. Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut terhadap sub- materi pembelajaran. Interaksi dengan Orang Tua Pemahaman peserta didik terhadap sub-materi pembelajaran akan dapat dicapai dengan lebih baik melalui kerjasama dengan pihak orang tua peserta didik. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua para peserta didik, seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka, memberi kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan melaksanakan tugas kelompok di luar proses pembelajaran, berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang sub-materi yang dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk menyaksikan beragam pementasan teater tradisional dengan anak- anak mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pementasan teater tradisional tersebut. B. Pertemuan Kedua Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan kedua terkait teknik dan prosedur dalam pembelajaran seni peran, peserta didik diharapkan dapat 1. Mengidentiikasi teknik seni peran bersumber lakon teater tradisional. 2. Menganalisis karakter penokohan seni peran bersumber lakon teater tradisional. 3. Berlatih teknik seni peran sesuai karakter penokohan yang dibawakan bersumber lakon teater tradisional. 4. Menampilkan seni peran sesuai karakter tokoh yang dibawakan bersumber lakon teater tradisional. Seni Budaya 157 Indikator capaian peserta didik yang telah direncanakan dalam pembelajaran teknik dan prosedur seni peran bersumber pementasan teater tradisional. Pelaksanaan pembelajarannya, guru perlu suatu upaya melalui proses pembelajaran. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran dalam pertemuan kedua untuk mengusai teknik dan prosedur seni peran bersumber teater tradisional dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintiik mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Adapun pendekatan saintiik dalam implementasi pembelajarannya dapat dilakukan dengan tidak selalu berurutan. Pendekatan pembelajaran saintiik pun, guru dapat memilih dan menggunakan beberapa model yang relevan seperti; model pembelajaran kolaboratif, model pembelajaran penemuan, model pembelajaran berbasis proyek dst. Langkah pertama dalam lingkup pembelajaran seni peran dengan pendekatan saintiik untuk memahami teknik dan prosedur dalam proses pembelajaran seni peran dapat dilakukan sebagai berikut. Informasi Guru Aktiitas guru sebagaimana biasanya sebelum masuk pada pembelajaran inti, dipastikan melakukan kegiatan pembelajaran awal atau kegiatan apersepsi. Salah satu fungsinya, guru dapat memotivasi dan memfasilitasi peserta didik untuk memahami tujuan pembelajaran yang akan dibahas dan mengaitkan dengan sub-materi pembelajaran yang telah dipelajari peserta didik sebelumnya. Aktivitas Peserta Didik Langkah selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk mengemukakan hasil diskusi kelompok dengan menjawab beberapa pertanyaan sebagaimana tertuang dalam buku peserta didik melalui pengamatan langsung atau tidak langsung tentang pemahaman teknik dan prosedur seni peran bersumber lakon teater tradisional dengan menggunakan berbagai media pembelajaran, seperti; membaca materi pembelajaran, berkunjung ke sanggar teater tradisional, apresiasi pementasan teater tradisional, internet, video, dst. Langkah berikutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi dalam diskusi kelompok untuk menganalisis karakter penokohan seni peran bersumber lakon teater tradisional atau lakon yang bersumber cerita daerah setempat sebagaimana tertuang pada tabel 1. 158 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Tabel 1. Analisis Karakter Penokohan Seni Peran Lakon Si Ridon Karawang Sumber Topeng Banjet Kabupaten Karawang Nama Kelompok ..................... No. Babak Ade- gan Nama Tokoh Kedudu- kan Status Tokoh Ciri- Ciri Fisik Ciri- Ciri Psikis Rias To- koh Busana Tokoh Pera- latan Tokoh 1 Babak I Adegan 1 Si Ridon Tokoh Utama Protagonis memiliki kemampuan Pencak Silat. Seorang pemuda sekitar 30 tahunan, berperawakan ganteng, tinggi besar, berkumis dan kulit sawo matang, dst. Berjiwa; pemberani, sopan, dan pembela kebenaran. Rias karakter berwibawa, ganteng, berkumis dst. Baju kampret warna hitam pakai sabuk jawara, beriket kepala barangbang semplak, dan beralas kaki sandal capit dari kulit, dst. Golok 2 Babak II Adegan 1 Gembong Penjahat dan Antek- anteknya Tokoh Antagonis Suka berkelahi, dan merampok. Berusia tua sekitar 50 tahunan, berparas jelek, berperawakan kekar, berkumis baplang dan kulit sawo matang, dst. Berjiwa; pengecut, licik,kasar, suka memaksa dan merampas hak orang lain perampok. Rias karakter garang, lusuh, dan suka berkelahi membuat takut orang lain. Baju kampret warna hitam pakai sabuk jawara, bergelang akar bahar, beriket di leher, dan tidak beralas kaki, dst. Golok 3 Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Informasi Guru Analisis karakter penokohan di atas hanyalah sebuah contoh. Peserta didik dalam situasi pembelajaran kelompok dapat memilih dan menentukan penokohan seni peran bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah yang dapat dikembangkan dalam topik pembahasan teknik dan prosedur berkreativitas seni peran. Aktifitas Peserta Didik • Langkah selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk melakukan latihan seni peran dengan menggunakan teknik dan prosedur pembelajaran seni peran sesuai lakon yang dibawakan. Pembagian peran Seni Budaya 159 casting peran melalui diskusi kelompok bersumber cerita daerah atau lakon teater tradisional. Dengan panduan atau langkah-langkah peserta didik dalam berkreativitas seni peran sebagaimana tertuang pada Tabel 2. Prosedur Pembelajaran Kreativitas Seni Peran Bersumber Lakon Teater Tradisional Nama Kelompok No. Prosedur Pembelajaran Kreativitas Seni Peran Bersumber Lakon Teater Tradisional Target Capaian Peserta Didik 1. Memilih dan menentukan lakon. 2. Membaca naskah atau lakon Reading. 3. Pembagian perantokoh Casting Peran. 4. Menganalisis perantokoh. 5. Menghapal naskah atau lakon. 6. Mengamati watak tokoh bersumber teater tradisional atau cerita yang tumbuh dan berkembang di daerah setempat. 7. Mengeksplorasi seni peran dengan dialog dan teknik seni peran melalui latihan individu dan kelompok. 8. Menyeleksi watak tokoh seni peran setelah bereksplorasi melalui latihan seni peran. 9. Menyusun dan membangun watak karakter tokoh seni peran. 10. Menggabungkan seni peran dalam latihan kelompok. 11. Membentuk seni peran gladi kotor dan gladi bersih sebagai hasil latihan kelompok. 12. Menampilkan seni peran hasil latihan dan diskusi kelompok dengan tulisan, lisan dan praktik seni peran di depan kelas. Informasi Guru Tabel. 2 di atas hanyalah sebuah rambu-rambu atau kisi-kisi bagi guru untuk memandu peserta didik dalam beraktiitas dan berkreativitas seni peran sesuai prosedur pembelajaran. Keteraturan dan kelengkapan peserta didik dalam beraktiitas dan berkreativitas sesuai panduan atau langkah-langkah pada tabel 2 merupakan modal kreativitas dalam menggali potensi dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam seni peran dengan saling tolong menolong dan membangun kerjasama antar teman. 160 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Aktifitas Peserta Didik • Selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan tulisan, lisan dan praktik memeragakan karakter penokohan dalam seni peran sesuai lakon yang dibawakan. • Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi melakukan tanya jawab antara kelompok penyaji dengan peserta didik dan seterusnya sampai semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. • Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menyimpulkan lingkup materi pembelajaran mengenai; teknik dan prosedur seni peran yang dipelajari. • Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk memperbaiki hasil diskusi kelompok berdasarkan masukan teman dan arahan guru sebagai upaya optimalisasi pemahaman peserta didik dalam pembelajaran teknik dan prosedur seni peran. • Akhirnya, guru jangan lupa melakukan tindak lanjut berupa penguatan materi yang telah dibahas, pemahaman sikap peserta didik setelah belajar teknik dan prosedur seni peran, tagihan tugas perbaikan dan menghubungkan materi pembelajaran yang telah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari peserta didik pada materi pembelajaran pertemuan selanjutnya. Informasi Guru Kegiatan tindak lanjut berupa penugasan, guru menyarankan peserta didik secara kelompok untuk beraktiitas mencari informasi tentang konsep, teknik dan prosedur menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional melalui pengamatan langsung dan tidak langsung. Pengamatan langsung, peserta didik dapat melakukan wawancara, observasi pada kelompok seni teater tradisional yang ada di lingkungan sekitar. Pengamatan tidak langsung terkait sub materi dengan cara menggunakan berbagai media pembelajaran seperti; membaca materi pembelajaran, internet, video, dst. Hindari pemberian materi atau informasi yang bersifat tuntas sehingga peserta didik tidak termotivasi untuk mencari informasi lebih lanjut. Berbagai sumber pembelajaran atau sumber informasi tentang identiikasi pengertian, jenis dan bentuk dan beberapa unsur pendukung dalam memahami teknik dan prosedur seni peran perlu disampaikan oleh guru, demikian pula dengan bagaimana cara untuk memperoleh informasi tersebut. Seni Budaya 161 Evaluasi Materi dalam buku peserta didik telah memuat latihan yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan penilain terhadap peserta didik. Beberapa latihan dalam buku peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran teknik dan prosedur seni peran bersumber lakon pementasan teater tradisional. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam melakukan evaluasi adalah keterbukaan terhadap berbagai alternatif jawaban. Peserta didik dapat memberikan berbagai jawaban yang menurut guru tidak lazim, tetapi tetap harus dihargai sepanjang peserta didik mampu memberikan penjelasan dari jawabannya tersebut. Penilaian proses untuk sub-materi ini mencakup tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh lembar penilaian berikut. Tabel 3. Penilai Pengetahuan No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Analisis Karakter Penokohan Seni Peran Mengidentiikasi Teknik Seni Peran Prosedur Berkreativitas Seni Peran 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Dst. Skor Maksimal 15 Tabel 4. Penilai Sikap No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Berani Mengemu- kakan Pendapat Menghargai Kreativitas Seni Peran Menghargai Pendapat Teman 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Dst. Skor Maksimal 15 162 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Tabel 5. Penilai Keterampilan No. Nama Peserta Didik Pengetahuan Total Nilai Mencari Informasi Kesungguhan Berlatih Seni Peran Mengkomunikasikan Temuan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Dst. Skor Maksimal 15 Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 5. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan peserta didik, sebagai berikut. Tabel 6. Keterangan Skor Skor Penjelasan 5 Sangat Baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Sangat Kurang Penilaian dilaksanakan selama KBM berlangsung. Kriteria penilaian, dilakukan dengan menggunakan nilai skor 1 sampai 5. Tabel 7. Kriteria Penilaian No. Kriteria Penilaian Nilai Skor Keterangan 1. Sangat Baik 5 86-100 Apabila, peserta didik sangat aktif, memahami dan menanggapi dengan sangat baik dalam mengikuti pembelajaran. 2. Baik 4 76-85 Apabila, peserta didik aktif, memahami dan menanggapi dengan baik dalam mengikuti pembelajaran. 3. Cukup 3 66-75 Apabila, peserta didik cukup aktif, cukup memahami, dan cukup menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. 4. Kurang 2 56-65 Apabila, peserta didik kurang aktif, kurang memahami, dan kurang menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. 5. Sangat Kurang 1 50-55 Apabila, peserta didik sangat kurang aktif, sangat kurang memahami, dan menanggapi dalam mengikuti pembelajaran. Seni Budaya 163 Pedoman Penilaian Nilai Skor = x100 = ........ Skor maksimal dalam penilaian proses untuk ketiga aspek tersebut adalah 45 dan skor minimal adalah 9. Apabila seorang peserta didik memperoleh total nilai 12 untuk aspek pengetahuan, 12 untuk aspek sikap, dan 9 untuk aspek keterampilan maka total nilai yang diperoleh adalah 12 + 12 + 9 = 33. Nilai 33 menunjukkan bahwa kemampuan yang dicapai oleh peserta didik adalah 33 dari 45 skor maksimal atau 3345 dikali 100 , sehingga dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa kemampuan peserta didik adalah 73,3 atau dibulatkan kurang dari setengah 0,5 menjadi 73 dengan predikat nilai peserta didik kategori cukup untuk ketiga aspek tersebut. Penilaian hasil melibatkan tes tertulis, tes lisan, dan praktik menguasai teknik dan prosedur seni peran. Penilaian hasil dilakukan pada setiap akhir pertemuan. Pengayaan Tahap pengayaan merupakan tahap yang dilakukan oleh peserta didik atau kelompok peserta didik yang memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada peserta didik atau kelompok peserta didik yang lain. Bagi peserta didik atau kelompok peserta didik yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi, guru dapat menstimuli mereka untuk lebih memperdalam pemahaman tentang teknik dan prosedur dalam pembelajaran seni peran untuk mengembangkan potensi secara lebih optimal. Tugas yang diberikan oleh guru dalam tahap ini adalah menstimuli peserta didik atau kelompok peserta didik untuk menemukan dan berlatih teknik dan prosedur dalam pembelajaran seni peran bersumber pengamatan langsung dan tidak langsung. Dalam pembelajaran teknik dan prosedur seni peran pengayaan materi dapat diberikan dengan cara sebagai berikut. 1. Memberikan contoh sebanyak-banyaknya materi pementasan teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah maupun teater tradisional yang ada di daerah lain di Indonesia sebagai bahan pengamatan atau apresiasi seni peran peserta didik. 2. Menunjukkan berbagai contoh seni peran dalam pementasan teater tradisional sebagai objek pementasan dalam memahami materi seni peran. Skor siswa ∑ 45 164 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK 3. Memberikan contoh-contoh teknik dan prosedur seni peran sesuai dengan kecenderungan dan karakteristik pementasan teater tradisional dan naskah lakon yang dibawakan dalam menunjang aktiitas dan kreativitas bermain seni peran. Kegiatan pengayaan dalam pembelajaran teknik dan prosedur berkreativitas seni peran bersumber teater tradisional, sangat bermanfaat untuk membuka wawasan peserta didik, memberikan stimulus dalam berikir dan berbuat lebih kreatif. Remedial Kemampuan para peserta didik tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi peserta didik-peserta didik yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi disertai dengan pendekatan-pendekatan yang lebih memperhatikan hambatan yang dialami peserta didik atau kelompok peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Misalnya, membimbing pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling sederhana sampai yang agak sulit. Contoh-contoh yang diberikan dapat berupa gambar, audio, maupun audio-visual. Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian kepada peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut yang dilakukan secara menyenangkan. Pendekatan yang menyenangkan ini dapat dilakukan guru dengan tujuan agar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut dapat lebih termotivasi untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, lebih termotivasi untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan menganalisis dalam lingkup konsep, teknik dan prosedur berkreativitas seni peran bersumber teater tradisional. Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut terhadap sub-materi pembelajaran. Interaksi dengan Orang Tua Peserta Didik Pemahaman peserta didik terhadap sub-materi pembelajaran akan dapat dicapai dengan lebih baik melalui kerjasama dengan pihak orang tua peserta didik. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua para peserta didik, seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka, memberi kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan melaksanakan tugas kelompok di luar proses pembelajaran, berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang sub-materi yang dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk menyaksikan beragam pementasan seni teater tradisional dengan anak- anak mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pementasan teater tradisional tersebut. Seni Budaya 165 Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap seni teater sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan. Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian. Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan pembuatnya. Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama,menghargai pementasan seni dan pembuatnya. Konsep,teknik dan prosedur menyusun naskah lakon bersumber cerita teater tradisional. Menyusun naskah lakon sesuai kaidah seni teater tradisional. Semester 1 BAB 8 Menyusun Naskah Lakon 166 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK Tujuan Pembelajaran Pembelajaran menyusun naskah lakon pada sementer 1 bab VIII, Kelas X ini, merupakan tahap berikutnya setelah mempelajari materi seni peran. Pembelajaran melalui materi menyusun naskah lakon, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menguasai konsep, teknik dan prosedur menyusun naskah lakon bersumber cerita daerah atau lakon teater tradisional. Peserta didik melalui pembelajaran, disyaratkan untuk memiliki pemahaman dasar dalam lingkup konsep, teknik dan prosedur menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah dengan muatan nilai-nilai kependidikan. Kompetensi peserta didik setelah mempelajari materi menyusun naskah lakon pada bab VIII, semester 1 diharapkan dapat memahami; konsep, teknik dan prosedur dalam pembelajaran menyusun naskah lakon bersumber cerita daerah atau lakon pementasan teater tradisional. Materi pembelajaran menyusun naskah lakon dapat dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan kesatu, guru memotivasi dan memfasilitasi peserta didik untuk memahami materi pembelajaran dengan lingkup; pengertian, ragam jenis dan bentuk dan unsur dalam pembelajaran menyusun naskah lakon. Pertemuan kedua, guru memotivasi dan memfasilitasi peserta didik untuk diajak berkreativitas melalui pemahaman teknik dan prosedur pembelajaran dalam bentuk mengkomunikasikan secara tertulis, lisan dan praktik menyusun naskah lakon bersumber cerita daerah atau lakon teater tradisional sesuai temuan dan pilihan peserta didik. Pembelajaran menyusun naskah lakon bab VIII semester 1, peserta didik diharapkan mampu memahami materi bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah dapat dikemukakan sebagai berikut. Peserta didik, setelah mempelajari materi menyusun naskah lakon diharapkan dapat 1. Mengidentiikasi lakon teater tradisional. 2. Membedakan ragam jenis dan bentuk lakon teater tradisional. 3. Mengidentiikasi unsur-unsur lakon teater tradisional. 4. Membedakan teknik menyusun lakon teater tradisional. 5. Mengapreasiasi lakon teater tradisional. 6. Menganalisis lakon teater tradisional. 7. Menyusun naskah lakon teater tradisional. 8. Mempresentasikan naskah lakon dengan lisan dan tulisan bersumber lakon teater tradisional. Seni Budaya 167 Peta Materi Peta konsep dalam pembelajaran menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah merupakan panduan kerangka pikir untuk membantu guru dalam mengembangkan materi pembelajaran, agar terjadi peningkatan; pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik. Konsep pembelajaran melalui materi menyusun naskah lakon, bukanlah urutan baku dan kaku dalam operasional pembelajarannya. Peta konsep pembelajaran hendaklah dijadikan sebagai acuan dalam pengkategorian materi ajar untuk memudahkan proses pembelajaran peserta didik dalam memahami materi terkait menyusun naskah lakon bersumber teater tradisional atau cerita daerah. Selanjutnya, peta konsep dalam pembelajaran tentang menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah dipetakan dalam bagan berikut ini. PETA MATERI Pengertian Seni Peran Ragam Jenis Seni Peran Teknik Seni Peran Unsur-unsur Seni Peran Seni Peran Kreativitas Seni Peran Mengobservasi Seni Peran Menginterpretasi Karakter Tokoh Seni Peran Melatih Seni Peran Menampilkan Seni Peran A. Pertemuan Kesatu Tujuan Pembelajaran Pembelajaran pada bab VIII semester 1 pada pertemuan kesatu ini, peserta didik diharapkan dapat memahami menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah dengan lingkup; pengertian, jenis dan bentuk, dan unsur-unsur dalam menyusun naskah lakon. Indikator untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah peserta didik diharapkan dapat 168 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK • Mengidentiikasi lakon teater tradisional. • Membedakan ragam jenis dan bentuk lakon teater tradisional. • Mengidentiikasi unsur-unsur lakon teater tradisional. Indikator capaian peserta didik yang telah direncanakan dalam pembelajaran menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah. Pelaksanaan pembelajarannya, guru perlu suatu upaya melalui proses pembelajaran. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran dalam memahami konsep materi menyusun naskah lakon, meliputi; pengertian, jenis dan bentuk, serta unsur dalam menyusun naskah lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah dilakukan menggunakan pendekatan saintiik, yakni 5 M; mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Pembelajaran dengan pendekatan saintiik dalam implementasi pembelajarannya dapat dilakukan dengan tidak selalu berurutan. Artinya, dapat dilakukan dengan variasi komponen pendekatan dalam proses pembelajarannya. Pembelajaran dengan pendekatan saintiik pun, guru dalam proses pembelajarannya dapat memilih dan menggunakan beberapa model yang relevan seperti; model pembelajaran kolaboratif, model pembelajaran penemuan, model pembelajaran berbasis proyek dst. Langkah pertama dalam lingkup pembelajaran menyusun naskah lakon dengan pendekatan saintiik untuk memahami pengertian, ragam jenis dan bentuk, serta unsur–unsur menyusun naskah lakon dalam proses pembelajaran dapat dilakukan sebagai berikut. Informasi Guru Aktiitas guru sebagaimana biasanya sebelum masuk pada pembelajaran inti, dipastikan melakukan kegiatan pembelajaran awal. Salah satu fungsinya, guru memotivasi dan memfasilitasi peserta didik untuk memahami tujuan pembelajaran yang dibahas dan mengaitkan dengan sub-materi pembelajaran yang akan dipelajari peserta didik lebih lanjut. Melalui gambar pementasan teater tradisional yang dimunculkan hanyalah bersifat rangsang kreatif agar peserta didik terlibat dalam situasi pembelajaran yang akan ditempuh. Melalui rangsang gambar ini, dapat digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik sebelum pembelajaran sesungguhnya dilakukan. Artinya, rangsang kreatif peserta didik melalui gambar adegan dalam pementasan teater dapat dijadikan sebagai kegiatan pretest tes awal bagi peserta didik sebagaimana tertera pada tabel 1. Seni Budaya 169 Tabel 1. Pengamatan Menyusun Naskah Lakon Melalui Rangsang Gambar Pementasan Teater Tradisional No. Gambar Tanya Jawab 1. 1. Gambar manakah yang menunjukan pementasan teater tradisional yang ada di
Inilahlebih dari satu type minuman beralkohol yang wajib kamu pahami, sehingga gak tidak benar pilih, terlebih bagi yang tidak di perbolehkan minum alkohol. 1. Vodka. Vodka di kenal sebagai minuman beralkohol tinggi. Minuman ini sendiri dapat di produksi bersama dengan aneka rasa, seperti cabai, bacon, paprika, buah, dan vanila.
Jenis Jenis Seni – Hallo sahabat lentera, setelah sebelumnya kita membahas seni batik, pada kesempatan kali ini kita akan membahas apa arti seni secara luas beserta macam macam seni. Penasaran kan? Yuk simak penjelasan lengkapnya! Pengertian Seni Pengertian Seni Menurut Para AhliFungsi Seni dan Manfaat Seni Fungsi Seni Bagi IndividuSeni Sebagai Alat Memenuhi Kebutuhan FisikFungsi Seni Bagi SosialMacam Macam Seni Seni Musik Seni RupaSeni TariSeni TeaterSeni SastraPenutupan by google Mungkin sebagian dari kalian bertanya, sebenarnya apa arti seni? Pengertian seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan dan diungkapkan melalui suatu media. Sifat seni nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, dan dapat dirasakan oleh panca indera manusia. Pendapat lain menyatakan bahwa pengertian seni adalah semua hal yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain. Pengertian seni secara umum adalah hasil dari aktivitas seseorang yang dituangkan dalam bentuk karya sehingga bisa mempengaruhi perasaan orang lain. Secara etimologi, pengertian seni berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata sani yang memiliki arti pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Artinya, seni sangat erat hubungannya dengan upacara keagamaan yang disebut juga dengan “kesenian”. Pengertian Seni Menurut Para Ahli by google Agar dapat memahami apa arti seni, berikut pendapat beberapa ahli tentang definisi seni. Pengertian seni menurut para ahli adalah Aristoteles Menurut Aristoteles, pengertian seni adalah bentuk ungkapan dan penampilan yang tidak pernah menyimpang dari kenyataan, dan seni itu meniru alam. Ki Hajar Dewantara Menurut Ki Hajar Dewantara, arti seni adalah hasil keindahan yang dapat mempengaruhi perasaan orang yang melihat dan seni merupakan perbuatan manusia yang dapat memunculkan dan memberi pengaruh perasaan indah. Plato Menurut Plato, pengertian seni adalah hasil tiruan alam dan segala isinya ars imitator naturam. Thomas Munro Menurut Thomas Munor, definisi seni adalah alat buatan manusia yang dapat menimbulkan efek psikologis pada manusia lain yang melihatnya. Sudarmaji Menurut Sudarmaji, pengertian seni adalah hasil manifestasi batin dan pengalaman estetis manusia menggunakan media garis, bidang, warna, tekstur, volume, baik gelap maupun terang. Herbert Read Menurut Herbert Read, definisi seni adalah ekspresi hasil pengamatan dan pengalaman yang berkaitan dengan perasaan, aktivitas fisik dan psikologis dalam bentuk karya. Drs. Popo Iskandar Drs. Popo Iskandar berpendapat bahwa arti seni adalah hasil ungkapan emosi seseorang yang disalurkan kepada orang lain dalam keadaan sadar baik bermasyarakat/kelompok. Alexander Baum Garton Alexander Baum Garton berpendapat, definisi seni adalah keindahandan tujuan dari seni adalah menjadikan penikmat seni merasa bahagia. Hilary Bel Menurut Hilary bel berpendapat, pengertian seni adalah istilah yang digunakan untuk semua karya yang menggugah hati untuk mencari tahu siapa penciptanya. Immanuel Kant Menurut Immanuel Kant, definisi seni ialah sebuah impian, karena rumus-rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan. Leo Tolstoy Leo Tolstoy berpendapat, seni adalah sebuah ungkapan perasaan pencipta yang kemudian diungkapkan pada orang lain melalui karyanya, dengan harapan mereka dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pencipta. Eric Ariyanto Menurut Eric Ariyanto, pengertian seni adalah aktivitas rohani atau batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan seseorang yang melihat atau mendengarnya. Ensiklopedi Indonesia Menurut Ensiklopedi Indonesia, pengertian seni adalah ciptaan dari semua hal, karena keindahan seni membuat orang senang untuk melihat, merasakan atau mendengar. Baca Juga Seni Batik Fungsi Seni dan Manfaat Seni by google Berdasarkan pengertian seni yang telah disebutkan di atas, fungsi seni adalah sebagai bentuk atau cara penyampaian ekspresi seseorang kepada orang lain dan lingkungannya. Fungsi seni dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi seni bagi individu dan fungsi seni bagi sosial. Fungsi Seni Bagi Individu Fungsi seni bagi individu adalah sebagai alat dalam memenuhi kebutuhan. Bentuk kebutuhan tersebut diantaranya Manusia adalah mahluk yang sigap dalam memberi apresiasi pada keindahan dan penggunaan berbagai benda. Dalam proses pemenuhan kebutuhan fisik ini, para seniman mempunyai peranan penting dalam menciptakan berbagai benda-benda bernilai seni untuk memuaskan kebutuhan fisik dan memberi kenyamanan bagi orang lain. Seni Sebagai Alat Memenuhi Kebutuhan Emosional Emosi adalah peraasaan yang ada dalam diri manusia. Perasaan tersebut berupa perasaan senang, marah, sedih, haru, cinta, benci, dan lain-lain. Semua orang perlu meluapkan perasaan dalam diri agar kondisi kejiwaannya tetap normal. Untuk memenuhi kebutuhan emosional tersebut, manusia butuh dorongan dari luar dirinya. Misalnya, orang yang memiliki jiwa seni akan mengungkapkan emosinya melalui seni musik atau seni lukis. Ketika seseorang merasa stress, maka ia membutuhkan waktu untuk rekreasi, nonton bioskop, atau hal lainnya untuk meredakan tekanan jiwa. Fungsi Seni Bagi Sosial Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya. Dalam hal ini seni berfungsi sebagai media untuk pemenuhan kebutuhan sosial. Seni Sebagai Media Pendidikan Dalam dunia pendidikan, peranan seni juga penting. Melalui seni, individu dapat belajar ilmu pengetahuan dengan cara menyenangkan. Contohnya seorang siswa bisa belajar musik atau drama, dimana kegiatan ini dapat mengekspresikan diri mereka kepada orang lain. Seni Sebagai Media Informasi Fungsi seni selanjutnya yaitu seni juga bisa menjelaskan sesuatu kepada orang lain dengan lebih mudah. Contohnya penggunaan poster tentang informasi bahaya narkoba atau penyampaian program pemerintah. Poster adalah hasil dari karya seni yang berfungsi memberi informasi kepada orang sekitar. Seni Sebagai Media Agama atau Kepercayaan Dalam penyampaian pesan religi atau pesan agama kepada manusia, seni memiliki peranan penting. Contoh fungsi seni sebagai media agama dapat kita lihat pada Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Relief yang terdapat di dinding Candi tersebut merupakan ilustrasi kitab suci agama Budha dan Hindu. Seni Sebagai Media Hiburan Seperti yang kita ketahui, sebagian besar yang berkaitan dengan hiburan mengandung unsur seni. Pelaku seni dapat mengekspresikan diri melalui seni baik secara aktif maupun secara pasif. Seorang seniman dapat merasakan senang, marah, terharu, ketika karyanya disukai atau tidak disukai orang lain. Sama halnya dengan individu yang melihat, mendengar, merasakan sebuah karya seni. Manusia akan merasa terhibur ketika melihat sebuah lukisan, menonton bioskop, atau menonton sebuah konser musik dimana contoh tersebut wujud seni. Macam Macam Seni by google Secara umum pembagian seni dibedakan menurut indra penserapannya yakni seni audio, seni visual, dan seni audio-visual. Seni audio adalah seni yang diserap melalui indra pendengaran. Contohnya seni musik atau suara, drama radio, puisi di radio dan lain-lain. Seni visual adalah seni yang diserap melalui indra penglihatan. Umumnya dikenal dengan sebutan seni rupa. Seni audio-visual adalah seni yang sekaligus diserap oleh indra pendengaran dengan indra penglihatan. Contohnya seni tari, drama/theater, film dan lain-lain. Selain yang sudah dijelaskan diatas, ada lagi pembagian seni lain yang ditekankan pada jenis penserapannya yakni seni sastra. Seni sastra sendiri adalah seni yang berbentuk prosa seperti novel, roman, cerpen dan lain-lain. Dan seni yang berbentuk puisi seperti gurindam, syair, dan pantun termasuk kedalam bentuk bebas lainnya. Jenis jenis seni dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu Seni Musik Jenis jenis seni yang pertama yaitu seni musik, Seni musik adalah karya seni yang menggunakan bunyi sebagai unsur seni utamanya. Selain itu, di dalam musik juga ada unsur lain seperti harmonisasi, melodi, dan notasi. Selain dari alat-alat musik, suara musik juga berasal dari manusia, misalnya akapela atau beatbox. Seni Rupa Seni rupa adalah karya seni dan salah satu cabang kesenian yang dapat dinikmati dengan media penglihatan. Seni rupa hanya fokus pada suatu karya yang memiliki rupa dan wujud, biasanya diekspresikan dalam bentuk lukisan, gambar, patung, kerajinan tangan, multimedia, dan lain-lain. Seni rupa sudah ada mulai zaman animisme dan dinamisme hingga zaman melenium. Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang mempresentasikan wujud yang ditangkap oleh mata. Seni Tari Seni tari adalah salah satu bentuk seni yang memanfaatkan gerakan tubuh untuk menghasilkan suatu keindahan. Seorang pengarah tari koreografer dapat menyampaikan pesan tertentu melalui gerakan tari yang dilakukan dalam seni tari. Seringkali seni tari digabungkan dengan seni musik. Dengan begitu konsentrasi dan konsistensi gerakan tari menjadi lebih sempurna dalam penyampaian pesan dan perasaan. Seni Teater Seni teater adalah salah satu jenis kesenian yag berupa pertunjukan drama dan dipentaskan diatas panggung. Jika lebih spesifik, seni teater adalah seni drama yang menampilkan adegan atau perilaku manusia dengan gerak, taro dan nyanyian dengan dilengkapi dioalog dan akting para pemain teater. Kemampuan dasar dalam seni teater adalah kemampuan dalam menciptakan naskah, mengekspresikan karakter dan memahami karakter dalam naskah teater. Seni teater merupakan bagian kesenian yang berwujud dalam seni peran. Teknik seni teater lebih mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi, intonasi dan pengaturan suara secara konsisten adalah bagian yang penting untuk dimiliki. Seni Sastra Jenis jenis lain yaitu seni sastra, pengertian seni sastra adalah seni yang menjadikan bahasa sebagai media. Seni sastra merupakan cabang seni yang di dalamnya berisi segala sesuatu, baik secara lisan maupun tulisan yang mengandung unsur keindahan. Jenis seni satra dibagi menjadi dua yaitu prosa dan puisi, berikut penjelasannya Prosa adalah jenis jenis seni satra yang mendeskripsikan keadaan, keinginan atau imajinasi secara detail. Puisi adalah jenis jenis seni yang menyederhanakan deskripsi dengan menangkap inti dari permasalahan yang ingin diungkapkan. Penutupan Demikian penjelasan lengkap mengenai pengertian seni, jenis jenis seni dan fungsi seni. Semoga dapat menambah wawasan dan semoga bermanfaat.
Padaumumnya ada 3 jenis grafik yang paling sering digunakan oleh seorang investor atau trader saham dalam melakukan analisa saham secara Teknikal, yaitu Grafik Garis (Line Chart), Grafik Lilin (Candlestick Chart) dan Grafik Batang (Bar Chart). Mungkin Sahabat Koloni lebih familiar dengan Candlestick Chart saja, karena banyak investor atau
1. Gambar manakah yang menunjukkan jenis seni peran yang kamu ketahui? 2. Dapatkah kamu memeragakan salah satu adegan seni peran berdasarkan gambar tersebut? 3. Apa perbedaan yang menonjol berdasarkan karakter tokoh seni peran dari contoh gambar tersebut? 4. Dapatkah kamu mengidentifikasi pengertian seni peran dari contoh gambar tersebut? 5. Bagaimanakah pendapat kamu terkait keberadaan aktor dan aktris seni teater tradisional yang ada di daerahmu? 1jawabannya no 82ada yang bisa ada yang tidak 3perbedaan yang menonjol terdapat pada karakter aktor dan aktrismaaf ya kalo salah
h1S9. 6ko43j7re5.pages.dev/986ko43j7re5.pages.dev/5056ko43j7re5.pages.dev/5506ko43j7re5.pages.dev/3986ko43j7re5.pages.dev/4386ko43j7re5.pages.dev/3116ko43j7re5.pages.dev/586ko43j7re5.pages.dev/360
gambar manakah yang menunjukkan jenis seni peran yang kamu ketahui