Salah satu ruangan tertutup di rumah sakit yang paling berisiko terhadap penularan penyakit infeksi yang berasal dari kamar operasi (Palewe,2015; G enet,2011 dalam Nugroho,2017:1).
“High Care Unit HCU dan Intensive Care Unit ICU merupakan dua ruang perawatan yang berbeda di rumah sakit. Meski begitu, keduanya memiliki keterkaitan yang erat.” Halodoc, Jakarta – Ada beberapa jenis ruang perawatan intensif di rumah sakit yang memiliki fungsi berbeda. Sebab, banyak pasien yang dirujuk ke rumah sakit memerlukan penanganan lebih lanjut secara spesifik tergantung kondisinya. Sayangnya, sebagian orang masih belum paham terhadap fungsi dari beberapa ruangan perawatan intensif tersebut. Sebagai contohnya, yaitu perbedaan antara ruang HCU, dan ruang ICU. Lantas, kira-kira apa perbedaan mengenai kedua ruang perawatan tersebut, ya? Yuk, ketahui informasinya di sini! Perbedaan Antara Ruang HCU dan ICU Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan kedua ruang perawatan tersebut, berdasarkan masing-masing ruangannya 1. Ruang HCU HCU adalah unit atau ruang pelayanan bagi pasien dengan kondisi stabil pada beberapa aspek. Mulai dari fungsi pernapasan, cairan tubuh, hingga kesadaran tubuhnya. Namun, pasien yang dirawat di ruangan HCU tetap memerlukan perawatan, penanganan, dan pemantauan yang ketat. Perlu diketahui bahwa ruang HCU berada satu level di bawah ICU. Pelayanan di ruang HCU juga berada di bawah ICU sebelum pasien dikembalikan ke ruang rawat inap. Nah, penempatan pasien di ruang HCU bertujuan agar para perawat maupun dokter dapat mengetahui secara dini perubahan-perubahan yang berisiko membahayakan pasien. Jika pasien mengalami perubahan yang mengancam keselamatan jiwanya, pasien dapat segera dipindahkan ke ICU untuk diberikan penanganan yang lebih spesifik. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan nomor 834 tahun 2010, adanya HCU diharapkan dapat meningkatkan efektivitas serta efisiensi layanan di ICU bagi pasien. Kondisi pasien HCU merupakan pasien yang memiliki kondisi respirasi, hemodinamik, dan kesadaran yang stabil. 2. Ruang ICU Ruang Intensive Care Unit ICU atau Unit Perawatan Intensif, merupakan ruangan yang khusus bagi para pasien kritis yang membutuhkan perawatan intensif sekaligus pengawasan secara berkala. Perlu diketahui bahwa ICU menyediakan perawatan kritis dan life support, atau sistem pendukung fungsi organ tubuh, untuk pasien yang sakit akut dan terluka. Pasien yang dilarikan ke ruang ICU mungkin perlu dirawat di ruang ini setelah operasi. Selain itu, kelompok pasien yang umumnya dirawat di ruang ini juga termasuk Pasien yang masuk ke rumah sakit akibat hal yang tidak terduga, seperti kecelakaan. Dirawat karena penurunan kesehatan secara tiba-tiba dan kritis. Tim ICU Bersifat Multidisiplin Tim petugas medis pada ruang ICU bersifat multidisiplin. Artinya, ruang ICU terdiri dari perawat yang berfokus pada perawatan intensif yang sangat terampil. Selain itu, ruang ICU juga terdiri atas dokter atau spesialis yang terlatih dalam memberikan perawatan kritis, untuk pasien dengan berbagai kondisi medis. Bahkan, beberapa ICU rumah sakit juga memiliki spesialisasi dalam memberikan perawatan untuk kondisi kesehatan atau cedera tertentu, termasuk Trauma berat. Luka bakar organ. Operasi tulang belakang yang kompleks. Bedah kardiotoraks. Itulah penjelasan mengenai perbedaan antara ruangan HCU dan ruangan ICU pada rumah sakit. Keduanya memang merupakan ruang perawatan yang berbeda, dengan tindakan yang berbeda. Namun, baik antara HCU dan ICU memiliki keterkaitan yang erat antara satu sama lain. Sebagai contoh, penempatan pasien di ruang HCU bertujuan agar para perawat maupun dokter dapat mengetahui secara dini perubahan-perubahan yang berisiko membahayakan pasien. Jika terjadi perubahan yang membahayakan, maka pasien dapat segera dilarikan ke ruangan ICU untuk perawatan yang lebih stabil. Selain mengetahui perbedaan fungsi ruang perawatan di rumah sakit, pastikan juga untuk senantiasa menjaga kesehatanmu, ya. Selain dari menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, kamu juga perlu rutin memeriksakan kondisi kesehatan di rumah sakit. Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji medis untuk memeriksakan kondisimu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu lama. Kamu juga bisa langsung konsultasi online dengan dokter, klik gambar di bawah ini, ya! Referensi Diakses pada 2022. Intensive care units ICUs. Tempo. Diakses pada 2022. Ruang Perawatan Khusus di RS, Ini Perbedaan HCU dan ICU. Detik Health. Diakses pada 2022. Ade Armando Dirawat di Ruang HCU, Ini Bedanya dengan ICU. Kebijakan Kesehatan Indonesia. Diakses pada 2022. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 834 tahun 2010.
Dengan meredesain Rumah Sakit Umum di Kab. Bolaang Mongondow agar dapat menambah fasiliats sarana dan prasarana rumah sakit . Dengan adanya Rumah Sakit umum di Bolaang Mongondow yang ditunjang dengan Petugas Medis yang memadai saat ini serta dengan pengadaan dan pemutakhiran teknologi kesehatan kedepan,
Gulir ke bawah untuk melihat gambar bangunan rumah sakit PNG kami dengan latar belakang transparan. Gambar PNG sempurna jika Anda ingin menambahkan elemen kecil ke desain poster atau spanduk Anda. Anda tidak perlu menghapus latar belakang dari gambar sendiri. Anda juga dapat mencari gambar transparan terkait bangunan rumah sakit PNG dengan mengikuti tautan. Kategori All Templat Png Foto Kreatif Latar belakang Ilustrasi Power Point Diurutkan berdasarkan Unduh Populer Baru Orientasi All Cakrawala Vertikal Format All PNG JPG SVG PSD AI EPS CDR MAX OBJ C4D Gulir ke bawah untuk melihat gambar bangunan rumah sakit PNG kami dengan latar belakang transparan. Gambar PNG sempurna jika Anda ingin menambahkan elemen kecil ke desain poster atau spanduk Anda. Anda tidak perlu menghapus latar belakang dari gambar sendiri. Anda juga dapat mencari gambar transparan terkait bangunan rumah sakit PNG dengan mengikuti tautan.
Pernahkah Anda keliru masuk ruangan saat melakukan kunjungan ke rumah sakit? Tentu, hal ini bisa bikin malu dan menghambat pengobatan Anda. Agar tidak keliru ke depannya, berikut penjelasan tentang jenis ruangan rumah sakit dan fungsinya yang perlu Anda ketahui.
Download Gambar RUMAH SAKIT Modern 6 Lt Detail Terlengkap DWG AutoCAD – Pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak cukup hanya pada pelayanan oleh dokter maupun perawat, namun struktur bangunan juga turut menjadi subjek dalam melakukan pelayanan bagi pasien di rumah sakit. Suasana yang menyenangkan, dalam arti tidak membuat jenuh dan dekorasi yang dibuat seperti mall maupun hotel, dapat menjadi suatu ide baru rumah sakit modern seperti di luar negeri. Jika ruangan atau desain rumit, maka dapat membuat pasien stress dan mungkin bertambah sakit. Desain dan konsep yang berbeda dapat menghapus paradigma yang berkembang selama ini bahwa rumah sakit dikhususkan untuk orang yang sakit. Desain modern dan minimalis yang di hadirkan memberikan makna baru bahwa Rumah Sakit bukan hanya tempat untuk berobat dan perawatan lebih dari itu. Kenyamanan dan kemewahan. Unsur lain yang ikut mendukung adalah bagaimana proses pemilihan dan penentuan jenis material terbaik oleh para pimpinan yang digunakan dan jarang digunakan di tempat sejenis. Pemilihan desain kamar rawat inap yang nyaman dan menyenangkan membuat proses perawatan tidak seperti di rawat di Rumah Sakit. Serta bagian yang paling penting desain dan material yang digunakan memenuhi Standart kesehatan, mudah dalam perawatan dan pembersihan untuk menciptakan suasana Rumah Sakit yang indah, modern, bersih dan rapi sehingga tercipta rasa menyenangkan dan nyaman bagi pasien maupun pengunjung Rumah Sakit. Kemegahan nama nama kota islam yang memberikan ciri tersendiri sehingga menampilkan suasana islami dengan balutan desain interior yang modern. RUMAH SAKIT Modern 6 Lt Download Gambar RUMAH SAKIT Modern 6 Lt Detail Terlengkap DWG AutoCAD Password – Cara Download dan Isi Password Baca Juga Download Gambar Rumah Sakit 3 Lantai Bestek Lengkap DWG AutoCADDownload Gambar Rumah Sakit 2 Lantai Bestek Lengkap DWG AutoCADDownload Gedung Puskesmas Bestek Lengkap File DWG AutoCADDownload Gambar Puskesmas 2 Lt+Ruang Pertemuan+Ruang Tata Usaha File DWG Semoga bermanfaat. Salam. Sarah Lea November 9, 2022. Rencana Kerja Dan Syarat-syarat Bangunan Gedung Rumah Sakit. RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT (RKS). Pekerjaan Proyek Gedung VIP Anggrek. Rumah Sakit PGI Cikini. Jalan Raden Saleh no.xl Dki jakarta Pusat. BAGIAN I. PENJELASAN DARI PEKERJAAN. Pasal one.Penjelasan Umum. RUMAH SAKIT SWASTA LESTARI MEDIKA MADIUN Client Bpk. Dr. Sunaryo Lokasi Kertosari Madiun Tahun Pekerjaan 2014 Luas Bangunan m2 Luas Lahan m2 Denah Lantai 1 Bangunan Induk RS Lestari Medika Denah Lantai 2 Bangunan Induk RS Lestari Medika Denah WARD Lantai 1 RS Lestari Medika Denah WARD Lantai 2 RS Lestari Medika Desain Tampak Depan Rumah Sakit Lestari Medika Madiun Desain Tampak Samping Rumah Sakit Lestari Medika Madiun KONSEP RUMAH SAKIT LESTARI MEDIKA Rumah Sakit Lestari Medika terletak di Desa Kertosari Kabupaten Madiun. Memiliki lokasi yang strategis di pinggir jalan raya Madiun-Ponorogo. Jalan penghubung antar kota yang selalu ramai pada waktu siang dan malam hari. Desain Rumah Sakit ini pada dasarnya mengacu pada Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Untuk Pedoman Teknis secara umum mengacu pada Pedoman Teknis Departemen Kesehatan RI Sekretaiat Jenderal, Pusat Sarana, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan tahun 2007. Sedangkan Pedoman Teknis IGD mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 856/ Menkes/ SK/ IX/ 2009. Desain Zonasi bangunan secara umum terdiri dari 3 zona, yakni Zona Pelayanan dan Tindakan Medis yang terdiri dari pelayanan umum, cafetaria, apotek, ruang tunggu, poliklinik, IRD, ICU, R. Operasi, R. Haemodialisa, R. Lab, R. Nifas dll. Zona Rawat Inap yang terdiri dari 48 kamar kelas 1 dan 11 kamar VIP model cottage serta Ruang Perawat. Terakhir adalah Zona Service yang terdiri dari Fasilitas penunjang seperti Dapur, Laundry, R. Gizi, Musholla, R. Pagawai, Incinerator, Genset, Kamar Mayat, IPAL, dll. Desain Rumah Sakit ini memiliki 5 ruang klinik spesialis, dengan ruang tunggu dengan kapasitas 112 orang. Konsep yang ditonjolkan adalah “Keselamatan dan Privacy” bagi pasien dan keluarganya. Untuk itu, kelas VIP pada desain rumah sakit ini berbentuk Cottage kelebihan yang tidak ada pada rumah sakit yang lain. Kelebihan desain cottage ini, yakni mobil keluarga pasien bisa langsung parkir di depan kamar rawat inap. Dalam 1 cottage memiliki 1 ruang perawatan, ruang tamu/ keluarga dan kamar mandi. 1 nurse station disediakan tiap 2 cottage. Desain rumah sakit dibuat ramah lingkungan friendly environtment dan mengusung Tema Green Hospital Architecture. Keseluruhan bangunan gedung dikelilingi oleh taman dan area hijau. Adanya jendela di setiap ruangan memperlancar sirkulasi udara dan memaksimalkan pencahayaan matahari pada siang hari. Lantai menggunakan bahan vinyl anti statik untuk menghidari nosoxomial infection penyakit yang tertular saat di rumah sakit. Demikian juga dinding dicat duco cat semprot untuk mobil untuk fungsi yang sama. Selasar dibuat lebar, yakni 2,5 hingga 4 m agar tidak gelap dan memudahkan sirkulasi pasien dan tenaga medis. Untuk Fasilitas Parkir, desain rumah sakit sanggup menampung total hampir 100 mobil. 35 mobil pada parkiran belakang, 15 mobil pada parkiran depan, sedangkan parkir paralel sanggup memuat 28 mobil. Sedangkan halaman cottage memuat 22 mobil. Demikian juga untuk Parkir Motor mampu menampung hingga lebih dari 100 motor. Dalam perencanaan desain rumah sakit ini, Multi Desain Arsitek dibantu oleh tenaga-tenaga berpengalaman. Selain tenaga desain arsitektur dan teknis, juga tenaga praktisi dengan latar belakang dokter, direktur rumah sakit, dan surveyor komisi akreditasi fasilitas kesehatan nasional. DESIGN CONCEPT Lestari Medika Hospital is located in Madiun. It has a strategic location on the main access road Madiun-Ponorogo. Road connections between cities which is always crowded during the day and at night. Hospital design is basically refers to Law No. 44 of 2009 on Hospitals. For the Technical Guidelines generally refer to the Technical Guidelines General Secretary of the Ministry of Health, Fitness Facilities, Infrastructure, and Health Equipment 2007. Technical Guidelines IGD While referring to the Decree of the Minister of Health No. 856 / Menkes / SK / IX / 2009. Zoning design of buildings generally consists of three zones, namely Zone Services and Medical Measures comprising public service, cafeteria, pharmacy, waiting room, clinic, IRD, ICU, Operation Room, Haemodialisa Room, Laboratory, etc. Patient zone consisting of 48 class rooms and 11 VIP rooms 1 cottage styles as well as room nurse. Last is the Service Zone consisting of supporting facilities such as the kitchen, laundry, Nutrition Room, Mosque, Incinerator, Genset, etc. The hospital has five specialist clinic room, with a lounge area with a capacity of 112 people. The concept highlight is “Safety and Privacy” for patients and their families. To that end, the VIP section on the design of the hospital is shaped cottages excess that does not exist at another hospital. The advantages of this cottage design, namely the family car parked in the patient can go ahead inpatient rooms. In one cottage has one treatment room, a living room / family and bathrooms. 1 nurse station is provided every two cottages. Hospital design made friendly environtment and carries the theme of Green Hospital Architecture. Overall the building is surrounded by gardens and green areas. Their windows in every room facilitate air circulation and maximize solar lighting during the day. Vinyl flooring using anti-static materials to avoid nosoxomial infection diseases that infected while in hospital. Likewise, the walls are painted Duco spray paint for cars for the same function. The lobby is made wide, which is to 4 m in order not dark and facilitate the circulation of patients and medical personnel. For parking facilities, hospital design can accommodate a total of nearly 100 cars. 35 car in the rear parking lot, 15 cars in front of the parking lot, while parallel parking can fit 28 cars. While the cottage pages load 22 cars. Likewise for Motorcycle parking capable of accommodating up to more than 100 motorcycles. MULTI DESAIN ARSITEK – architecture, design & built – Widosari Street 7 Madiun East Java Indonesia Contact +62351 451440, +62852 6612 9500 Tags gambar arsitek, desain arsitek, jasa arsitek, arsitek rumah sakit, desain desain ruang, arsitektur rumah sakit, pemborong rumah sakit, konsultan rumah sakit, arsitek rumah sakit, gambar bangunan, bangunan gedung, rumah sakit, gedung rumah sakit, fasilitas kesehatan, desain klinik, desain puskesmas, arsitek madiun, arsitek ponorogo, arsitek ngawi, arsitek magetan, arsitek pacitan, indonesian architect, hospital design, hospital design service
Secara umum dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu. 1. Jenis Limbah Medis. Merupakan limbah yang dianggap mengandung bahan patogen seperti virus dan bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. 2. Limbah Non Medis. Merupakan hasil dari kegiatan rumah sakit di luar medis yang biasanya berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman.
Pendekatan desain interior pada klinik-klinik dan pusat-pusat kesehatan dan perawatan membuktikan sejauhmana hubungan psikologi dan desain interior. Mengubah cara pandang kita terhadap konsep interior klinik yang biasanya hanya mengedepankan fungsi di atas estetika. – Entah untuk alasan seperti apa fasilitas medis saat ini tampaknya lebih melakukan pendekatan desain dengan estetika yang lebih ditonjolkan. Tren dan kecenderungan yang terjadi saat ini, di mana pusat-pusat perawatan dan kesehatan, dari klinik hingga rumah sakit memiliki desain interior yang lebih mirip hotel ketimbang sebagai sebuah pusat perawatan. Mereka memiliki desain kamar, taman dan bahkan galeri seni yang tentunya bmemberikan pengalaman dan suasana yang lain dari biasanya. Menciptakan lingkungan yang menenangkan merupakan prioritas utama di rumah sakit dan pusat perawatan, mengingat berkurangnya tekanan telah ditunjukkan dan dibuktikan untuk mempersingkat masa tinggal pasien. Para desainer telah banyak berupaya membawa alam ke dalam interior dengan taman indoor dan outdoor. Satu konsep interior yang memberikan pemandangan dan cahaya, dan penggunaan bahan-bahan alami seperti kayu dan atau batu. Gagasan semacam itu biasa dikenal sebagai desain natural dan atau lebih jauh sebagai transterior. Mereka melakukan pendekatan desain ruang yang menampakan keindahan. Desain fasilitas kesehatan yang tidak saja terlihat nyaman dan ramah pasien, namun sebuah rancangan interior yang tampak mewah, elegan dan juga berkelas. Bagian paling penting dari itu semua, gagasan desain interior tersebut tentu akan memberikan pengalaman lebih baik kepada para pasien yang berujung pada berhasilnya upaya perawatan dan penyembuhan. Kembali ke soal tren dan kecenderungan, kompetisi juga banyak disinyalir sebagai latar kenapa desain interior klinik dan pusat-pusat kesehatan semakin menonjolkan estetika. Berkembangnya fasilitas-fasilitas kesehatan pribadi yang saat ini lebih banyak menawarkan pendekatan yang lebih berorientasi terhadap pasien, mengadopsi gagasan desain interior dan bahkan rancangan arsitektur yang unik dan menarik. Desain Interior Klinik yang Mengedepankan Estetika Rancangan interior berbagai fasilitas medis saat ini banyak menggunakan pendekatan yang lebih berorientasi kepada pasien. Pusat perawatan dan fasilitas medis saat ini cenderung lebih memilih pendekatan tersebut untuk mendapatkan daya tarik. Seperti dikutip dari CNN, desain fasilitas medis saat ini mengikuti prinsip yang sama seperti obat itu sendiri. Penelitian ekstensif, keputusan berbasis data dan penilaian ulang yang konstan dan konsisten. Tentu saja pendekatan estetika semacam ini memaksa para desainer untuk lebih mengenali setiap detail material yang dapat mendukung hal tersebut. Seperti bagaimana meminimalkan jarak antara ruang perawat dengan kamar pasien. Menyempurnakan suasana lingkungan yang lebih tenang dengan memilih material dan perangkat keras yang dapat membatasi infeksi. Desain interior klinik harus dapat menyeimbangkan kebutuhan teknis dokter dan para staf serta tentunya kenyamanan pasien. Di sinilah solusi inovatif perlu dipikirkan. Bagaimana setiap ruang dapat dirancang tidak hanya sekadar mengedepankan fungsi, namun dengan pendekatan estetika yang memadai. Desain interior pusat perawatan medis semacam itu diklaim mampu memberikan dorongan positif dan sugesti terhadap pasien dan bahkan bagi para dokter hingga staf. Pendekatan desain interior pada klinik dan pusat-pusat perawatan medis membuktikan sejauhmana hubungan psikologi dan desain. Sebagaimana tujuan desain interior itu sendiri, rancangan interior adalah soal memperbaiki fungsi, estetika dan juga psikologi ruang. Fasilitas medis dan rumah sakit bisa menjadi bangunan arsitektur yang indah dan hebat, bukan hanya sekadar bangunan fungsional. Berikut adalah contoh penampakan bagaimana desain interior klinik dan fasilitas medis dengan pendekatan estetika. Entry-lobby bertema alam. ~ via pinterest Interior rumah sakit Anak di Riyadh, Arab Saudi. ~ via pinterest Desain interior klinik gigi. ~ via karmatrendz

Pada tanggal 14 Januari 2020 Menteri Kesehatan Republik Indonesia menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, sekaligus mencabut PMK No. 30 tahun 2019. Pada peraturan ini ditegaskan bahwa klasifikasi tipe Rumah Sakit berfokus pada kapasitas tempat tidur (TT).

Rumah Sakit Jiwa Daerah RSJD Surakarta beralamat di Jalan Ki Hajar Dewantara No. 80 Surakarta, PO BOX 187, Kode pos 57126 Surakarta. Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta didirikan pada tahun 1918 M, dan diresmikan penggunaannya pada tanggal 17 Juli 1919 M. Sejak diterapkan UU No. 22 tahun 1999, tentang otonomi daerah. Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta yang sebelumnya Rumah Sakit Jiwa Pusat Surakarta berubah menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta sampai saat ini. Sebelumnya Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, tepatnya yaitu di Jalan Bayangkara Surakarta tepat di samping Stadion Sriwedari Surakarta. Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta memiliki luas tanah m2, dan memiliki luas bangunan m2 dengan jumlah bangsal sebanyak 13 bangsal bangsal VIP, Kresna, Shinta, Ayodya, Dewi Kunti, Wisanggeni, Srikandi, Maespati, Sena, Pringgondani, Abimanyu, Amarta, dan Sumbadra, dan kapasitas tempat tidur mencapai 293 tempat tidur. Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta terletak pada lokasi yang cukup strategis karena masih dalam lingkungan sekitar Karisidenan Surakarta yang mudah dijangkau oleh transportasi umum. Jenis pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta terdiri dari pelayanan di dalam rumah sakit dan di luar rumah sakit. Adapun jenis pelayanan yang tersedia di rumah sakit tersebut antara lain 1 Pelayanan pencegahan a Penyuluhan kesehatan jiwa b Pelatihan kesehatan jiwa c Pendidikan kesehatan jiwa d Penelitian kesehatan jiwa e Bimbingan bakat, minat, kepribadian, dan konseling f Seminar, symposium kesehatan jiwa 2 Pelayanan rawat jalan 3 Pelayanan rawat inap 4 Pelayanan gawat darurat 5 Pelayanan penunjang diagnostik 6 Terapi bio-psiko-sosial 7 Pelayanan rehabilitasi b. Pelayanan yang dilakukan di luar rumah sakit ekstra murah. 1 Pelayanan integratif Pelayanan integratif yang dilakukan meliputi pelayanan kesehatan jiwa yang dilakukan di Puskesmas dan RSU Kabupaten/ Kota, dengan kegiatan a Pembinaan pelayanan kesehatan jiwa b Pelayanan konsultasi ahli kesehatan jiwa c Pelatihan terhadap tenaga medik dan non medik Puskesmas/ RSU tentang kesehatan jiwa. 2 Kegiatan lintas sektoral Kegiatan pembinaan dan pelayanan lintas sektoral dalam wadah Badan Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat BPKJM dilakukan bersama-sama dengan instansi dan sektor-sektor lain yang berperan dalam pembinaan upaya kesehatan jiwa masyarakat. 3 Pelayanan yang lain Pelayanan yang lain yang tersedia di Rumah Sakir Jiwa Daerah Surakarta antara lain a Surat keputusan sehat jiwa untuk sekolah dan pekerjaan b Surat keputusan sehat jiwa untuk kepentingan umum untuk caleg/ kades/ bupati dan lainnya c Visum kejiwaan d Surat keputusan bebas narkotika untuk umum e Perawatan jenazah f Ambulance g Hot line service untuk konsultasi lewat telepon 0271-665581 bagi masyarakat umum c. Peningkatan kinerja dan mutu pelayanan Dalam rangka pengembangan potensi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta saat ini telah mengembangkan pelayanan unggulan di bidang sub-spesialis psikogeriatri yang didukung dengan tenaga serta sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini melengkapi pengembangan program Model Praktek keperawatan Profesional MPKP yang telah dikembangkan sebelumnya Catatan Medik RSJD Surakarta, 2009. Hasil pendokumentasian yang didapatkan dari instalasi rekam medik di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta didapatkan hasil bahwa BOR keseluruhan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta pada bulan Februari 85, 15 %, bulan Maret 85, 98 %, dan bulan April 81, 74%. Hasil pendokumentasian yang didapatkan dari instalasi rekam medik di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta didapatkan hasil bahwa ALOS keseluruhan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta pada bulan Februari 30 hari, bulan Maret 30 hari, dan bulan April 31 hari. Hasil pendokumentasian yang didapatkan dari instalasi rekam medik di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta didapatkan hasil bahwa TOI keseluruhan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta pada bulan Februari 5 hari, bulan Maret 6 hari dan bulan April 2 hari. 2. Gambaran Umum Ruangan a. Profil Ruang Shinta Ruang Shinta merupakan salah satu ruang atau bangsal di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta yang digunakan untuk perawatan gangguan jiwa rehabilitasi khusus pasien perempuan dewasa. Ruang Shinta merupakan bangsal kelas II dan III yang memberikan pelayanan untuk pasien Jamkesmas, PKMS, Jamkesda dan umum. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruang Shinta didapatkan informasi bahwa Ruang Shinta adalah satu-satunya ruang pelayanan keperawatan yang menerapkan metode MPKP dan metode TIM dalam pemberian asuhan keperawatan, dimana metode TIM ini terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi Kepala Tim I Pupus Risnawati, S. Kep KepalaTim II Yuli Sumarni, S. Kep menjadi 2 TIM yang terdiri dari Ketua Tim KaTim dan Perawat Asosiate PA atau perawat pelaksana. Jumlah ketenagaan di Ruang Shinta terdapat 14 orang yang terdiri dari 12 tenaga perawat, 1 Kepala Ruang dan 1 administrasi pelaksana urusan TU. Semua pegawai ruang Shinta berjenis kelamin perempuan. Ruang Shinta memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 30 tempat tidur pasien, 1 ruang perawat sekaligus ruang tindakan medis, 1 ruang dokter, 1 ruang kamar mandi perawat sekaligus ruang dapur, dan 1 ruang kamar mandi pasien. 1 Visi, Misi, Motto dan Tujuan Ruang Shinta Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruang didapatkan informasi bahwa ruangan sudah memiliki visi, misi, motto, dan filosofi ruangan secara khusus, akan tetapi berdasarkan perintah dari bidang keperawatan Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta visi, misi, motto, dan filosofi yang digunakan adalah visi, misi, motto, dan filosofi Rumah Sakit. 2 Lokasi dan Denah Ruangan Shinta Lokasi dan denah Ruang Shinta dapat dilihat pada gambar dibawah ini Kepala Tim I Pupus Risnawati, S. Kep KepalaTim II Yuli Sumarni, S. Kep WC WC WC WC WC WC Ruang Perkumpulan Ruang Dokte r Ruang Perawat Ruang Kelas II Ruang Kelas III Tempat istirahat Dapur Halaman Belakang 3 Struktur organisasi ruang Shinta KepalaInstalasiRawat Inap KepalaBidangKeperawatan H. Sukardi, S. Kep., MM KepalaSeksiKeperawatan Warno, S. Kep KepalaRuang Mardini, S. Kep., Ns., M. Kep DokterRuangan PerawatKontrol TU ruangan Kepala Tim I Pupus Risnawati, S. Kep KepalaTim II Yuli Sumarni, S. Kep PA Sulistyowatik, S. Kep Fitriani W, AMK Sri Mulyani, AMK Juniarsih S, AMK Murpiati, AMK Indah Ayu, S. Kep.,Ns PA Venita Antonia, S, Kep Retno Maruti, AMK Betzaba Dewi, AMK Tutik Sri, AMK Istiani, AMK Gambar... Struktur organisasi ruang Shinta B. INSTRUMEN A Evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan format evaluasi dokumentasi asuhan keperawatan. Studi dokumentasi dilakukan pada 10 berkas rekam medis pasien di ruang Shinta. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel ... Nilai Rata-rata Instrumen A di Ruang Shinta RSDJ Surakarta No Aspek yang dinilai Hasil % Keterangan 1. Pengkajian 82,5  18,5% data pengkajian tidak dicatat lengkap, masalah tidak dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan fungsi kehidupan. 2. Diagnosa 46,6 54,4% diagnosa keperawatan tidak berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tidak dirumuskan diagnosa resiko. 3. Perencanaan 66,6 33,4% rencana tindakan tidak menggambarkan keterlibatan pasien atau keluarga, perencanaan tidak disusun secara prioritas. Perencanaan sudah menggunakan format yang baku dari rumah sakit. 4. Tindakan 90 10% tindakan tidak sesuai dengan rencana keperawatan, tindakan keperawatan tidak berkelanjutan antar shift. 6. Catatan asuhan keperawatan 100  Pencatatan ditulis pada format yang baku, sudah ditulis secara ringkas, jelas, perawat sudah menuliskan nama, tanggal, jam dan tanda tangan. Rata-rata 76,78 Sumber Hasil observasi tanggal .... di ruang Shinta Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Kriteria hasil 76 – 100% baik 56 – 75% cukup 40 – 55% kurang baik <40% tidak baik Arikunto, 1998 Berdasarkan tabel di atas, maka hasil dari Instrumen A tentang dokumentasi keperawatan yaitu 76,78 % adalah baik. Dari asuhan keperawatan yang dirasa kurang adalah diagnosa keperawatan yang tidak merumuskan diagnosa resiko 46,6%, perencanaan tidak disusun menurut prioritas 66,6%. C. INSTRUMEN B 1. Management Approach a. Perencanaan 1 Visi Ruang Shinta RSJD Surakarta memiliki visi ruangan 100%. Namun, berdasarkan kebijakan dari RS visi yang digunakan diruangan adalah visi RS. Adapun Visi RSJD Surakarta adalah “Menjadi pusat pelayanan kesehatan jiwa pilihan yang profesional berbudaya dan berstandar internasional”. 2 Misi Ruang Shinta RSJD Surakarta memiliki misi ruangan 100%. Namun, berdasarkan kebijakan dari RS misi yang digunakan diruangan adalah misi RS. Adapun misi RSJD Surakarta adalah a Memberikan pelayanan kesehatan jiwa profesional dan paripurna yang terjangkau masyarakat b Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standar internasional secara berkelanjutan c Menerapkan nilai-nilai budaya kerja aparatur dalam memberikan pelayanan kedapa pelanggan d Meningkatkan peran serta dan kemandirian masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan jiwa yang optimal. 3 Filosofi Ruang Shinta RSJD Surakarta tidak memiliki filosofi ruangan, Ruang Shinta menggunakan filosofi Rumah Sakit 100%. 4 Kebijakan RSJD Surakarta menjadikan Ruang Shinta sebagai ruang percontohan pelaksanaan MPKP. Belum adanya SK MPKP untuk setiap ruangan Belum ada kebijakan pelaksanaan MPKP. 5 Rencana harian Belum ada rencana jangka pendek kepala ruang. Belum ada rencana jangka pendek ketua tim. Belum ada rencana jangka pendek perawat pelaksana. a. Struktur organisasi Kelengkapan struktur organisasi di ruangan Shinta 100%. Struktur organisasi di ruang Shinta dapat dilihat pada lampiran gambar ... b. Jadwal dinas Jadwal dinas di ruang shinta dibuat dalam bentuk lembaran dan dibuat untuk 1 bulan. Jadwal dinas, dapat dilihat pada lampiran tabel ... c. Daftar pasien Ruang shinta memiliki daftar pasien yang ditulis di white board ruangan. Daftar pasien dapat dilihat pada lampiran tabel .... 3. Pengarahan a. Operan Ruang shinta Surakarta sudah melaksanakan operan, namun tidak sesuai dengan standar MPKP dikarenakan kesibukan perawat saat pergantian shift 40 %. b. Pre conference Ruang shinta sudah melakukan kegiatan pre conference namun berhenti karena kurangnya pengakuan dari pihak manajemen 0%. c. Post conference Ruang shinta tidak pernah melaksanakan pre conference, dikarenakan kesibukan perawat 0%. Ruang shinta sudah menciptakan iklim motivasi diruangan, salah satunya dengan memberikan motivasi kepada semua stafnya mengembangkan jenjang karir dan kompetensi nya 78,75 %. e. Pendelegasian Ruang Shinta sudah melakukan pendelegasian tugas jika ada salah satu petugas yang tidak bisa bertugas sesuai dengan jadwal dinasnya 83 %. f. Supervisi Di ruang Shinta RSJD Surakarta sudah dilakukan supervisi 70 %. Supervisi dilakukan setiap hari, katim menulis laporan berdasarkan dari supervisi perawat pelaksana. 4. Pendelegasian a. Indikator mutu Ruang Shinta RSJD Surakarta belum memenuhi standar indikator mutu, dibuktikan dengan 1 BOR 21,37 %

oB6vHJ.
  • 6ko43j7re5.pages.dev/71
  • 6ko43j7re5.pages.dev/484
  • 6ko43j7re5.pages.dev/409
  • 6ko43j7re5.pages.dev/124
  • 6ko43j7re5.pages.dev/4
  • 6ko43j7re5.pages.dev/71
  • 6ko43j7re5.pages.dev/73
  • 6ko43j7re5.pages.dev/391
  • gambar ruangan rumah sakit umum